DISCLAIMER
KUROKO NO BASUKE TADATOSHI FUJIMAKI
100 PERSEN VERS. KUROKO YAMASAKI KOU
WARNING
TYPO, GAJE, OOC, MAYBE DRABLES, etc
.
.
Selamat Membaca
.
.
KISE
"Kurokocchi~"
"Doumo, Kise-kun."
"Ada apa memanggilku ke sini ssu? Jangan-jangan Kurokocchi kangen kepadaku ssu?" tanya Kise dengan mata berbinar-binar.
Sebenarnya Kuroko sangat ingin meng-ignite pass wajah sang model saat itu. Tapi ia tahan.
"Kise-kun, aku ingin bilang jika aku menyukai mu, tapi hanya 90 persen"
"Eh!? Hanya 90 persen ssu!? Padahal aku menyukaimu 100 persen ssu! Kurokocchi hidoii ssu~!"
Kuroko hanya bisa menatap datar Kise, saat sang perfect copy itu berlari dengan berlinang air mata.
"Padahal aku belum menyelesaikan seluruh perkataanku."
MIDORIMA
"Midorima-kun."
"K-kuroko? Kau mengagetkanku, nanodayo."
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Apa itu nodayo?"
"Aku menyukaimu Midorima-kun, walaupun hanya 90 persen."
Wajah Midorima memerah. "A-apa maksudmu nanodayo? D-dan lagipula 10 persennya untuk siapa? B-bukannya aku penasaran nanodayo."
"Lucu…" gumam Kuroko dalam hati "10 persen nya lagi akan kuberikan jika kau juga menyukaiku Midorima-kun."
Wajah Midorima semakin memerah.
AOMINE
"T-tetsu!? Sejak kapan kau di sampingku?"
"Aku sudah berada disini sejak tadi Aomine-kun."
"Oh, maaf aku tidak menyadarimu. Baiklah, ayo kita ke majiba, akan kutraktir!"
"Sebelumnya aku ingin mengatakan sesuatu Aomine-kun. Bisa kau tunggu sebentar?"
"Tentu. Kau mau ngomong apa Tetsu?"
"Aku menyukaimu Aomine-kun, besar perasaanku 90 persen. Jika kau menyukaiku, baru 100 persen."
"Benarkah? Heh aku memang menyukaimu, Tetsu!" ujar Aomine dengan menampilkan pure smile miliknya. Kemudian ia merangkul bayangannya itu dari samping.
"Ayo kita ke Majiba!"
.
"Kurasa ia pikir ini tentang perasaan sebagai teman. Walaupun benar."
MURASAKIBARA
"Murasakibara-kun, aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
"Hm? Apa Kuro-chin? Nyem~"
"Sebenarnya aku menyukaimu Murasakibara-kun, rasa suka ku padamu 90 persen. 10 persennya kuberi jika kau juga menyukaiku."
.
Kuroko heran dengan sikap Murasakibara. Setelah berkata tadi, pemuda bongsor itu hanya memberinya sebuah maibou dan segera jalan berbalik. Tapi Kuroko lihat jika ada sedikit rona merah di pipinya.
AKASHI
"Tetsuya, ada apa datang menemuiku?"
"Aku datang untuk mengatakan sesuatu, Akashi-kun."
"Ada hal penting apa?"
"Tidak penting sebenarnya. Akashi-kun, sebenarnya aku menyukaimu, tapi hanya 90 persen. Tapi "
Kuroko tidak punya keberanian untuk melanjutkan kata-katanya karena Akashi menodongkan sebuah gunting dihadapannya.
"Kalau tidak 100 persen, kau tahu kan akibatnya?" manik dwiwarna itu menatap sang baby blue dengan tajam.
"B-baik. Rasa sukaku 100 persen Akashi-kun."
.
Kuroko berjanji ia tidak akan pernah mengejai Akashi lagi sekalipun.
MOMOI
"Kalian tahu permainan yang dilakukan Kurokocchi ssu? Itu membuatku sakit hati ssu!"
"Permainan apa maksudmu Ki-chan?"
"100 persen itu ssu!"
"Eh? Jadi itu hanya permainan nanodayo?"
"Kupikir Kuro-chin benar-benar menyukaiku nyem~"
"Kau pikir itu rasa suka apa Kise? Itu rasa sebagai teman kan?"
"Padahal saat itu ia kusuruh menyukaiku dengan perasaan 100 persen."
.
"Huwaa~ Apa itu? Tetsu-kun tidak mengucapkan itu padaku!"
"M-momocchi jangan menangis ssu!"
"Oi Satsuki diamlah."
"Doumo."
"K-kuroko!? Sejak kapan kau di sampingku nanodayo!?"
"Baru saja, Midorima-kun."
"Kuro-chin, kau belum bilang suka ke Sat-chin nyem~ Dia jadi nangis nyem~"
"Nah, Tetsuya. Sekarang cepat lakukan itu kepada Satsuki." sekali lagi Akashi menodongkan
.
GLUP
"M-momoi-san, tolong jangan menangis. Aku juga menyukaimu, sebesar 90 persen. Kalau kau juga menyukaiku, perasaanku padamu menjadi 100 persen."
"T-tetsu-kun~ Aku memang menyukaimu!" Momoi berlari memeluk Kuroko.
"S-sesak Momoi-san. S-semuanya tolong bantu aku, j-jangan tinggalkan aku!"
