Disclaimer:
Naruto/Naruto Shippuden © Masashi Kishiomoto
The LIfe Is... © Ashia Usagi
Warning!
OC, OOC, Gajeness, Abalnism
A/N: Minna~ ini pertama kalinya aku nulis ff di fandom Naruto, semoga gak mengecewakan ya, peace~ hoho
Chappy 1 Dibalik diamnya seorang Hinata
Siang ini sepulang sekolah, Gaara yang sedang bersantai dibawah pohon merasa bahwa saat itu ada orang yang mengawasinya, Matanyapun sontak mendelik kearah suara yang terdenganr olehnya.
"Hinata, ternyata kau ada disini~" salah seorang pria memegang pundak seorang gadis bernama Hinata, berharap Hinata menoleh kearahnya.
"Aku sudah lama menyukaimu, apa kau…"
"kenapa?" Hinata masih belum berpaling dari posisi awal, seolah ia sedang bersembunyi dibalik tembok besar.
"Kenapa kau menyentuhku? Kau bukan laki-laki yang kusuka, kenapa kau berani menyentuhku?" Hinata berjalan pelan searah dengan sang pria yang merasa bingung dengan perubahan sikap Hinata. Pria itupun tanpa sadar melangkahkan kakinya untuk menjauh dari gadis bermata amber itu.
Gaara merasa situasi disekitar tempatnya bersantai sudah tidak tenang lagi. Ia pun memilih untuk pergi dari tempat tersebut.
"aha~ kau tidak seperti Hinata" kata sang pria dengan ragu.
Dan tanpa diduga, Hinata telah melesatkan sebuah pukulan di wajah sang pria. "Dari mana kau tau aku bukan Hinata? Kenapa kau mencariku? Aku saja tidak pernah mencarimu! Kau bilang kau menyukaiku, lalu kenapa kau menganggap kalau aku bukanlah diriku?" Hinata terus, terus dan terusss memukul sang pria, sampai akhirnya dia merasa kurang puas dan mengambil balok kayu yang ada didekatnya. Gadis berambut panjang ini langsung memukul kepala si pria hingga dia mengucurkan banyak darah dan tak sadarkan diri.
Entah apa yang dipikirkan Hinata, dia malah tertawa seolah hal yang dilakukannya adalah sebuah permainan. Dalam sekejap Hinata sadar akan tujuan utamanya berada di tempat itu.
"huft, sudah tidak ada" Hinata berjalan pelan dengan keputus-asaan. Dalam hatinya, ia terus saja menghujat pria tadi, Pria yang membuat Hinata kehilangan tujuannya.
Sementara itu di ruang kelas, terlihat seorang pria dewasa yang berpakaian halayak seorang guru dan memiliki rambut yang bersinar bagai senja sedang memperhatikan Hinata dari jendela gedung.
"Sensei, kami sudah mengumpulkan mereka" Masuk seorang wanita yang tak lain adalah Kurenai-sensei.
"Bisakah kau tambah satu murid lagi, Kurenai-san?" Pria yang derajatnya lebih tinggi dari Kurenai itu, tersenyum kecil sambil melihat ke arah Hinata dari kejauhan. Kurenai pun hanya mengangguk dan segera melaksankan perintahnya.
"tidak mungkin kalau dia langsung pulang, kira-kira kemana dia pergi ya?" Hinata masih berjalan dengan Frustasi.
"Hyuuga Hinata, Bisa ikut aku sebentar" Tanpa memperdulikan respon Hinata, Kurenai-sensei berjalan lebih dulu seolah memberi perintah pada Hinata untuk mengikutinya.
Sesampainya di sebuah ruang kelas, Hinata melihat beberapa murid yang satu angkatan dengannya sudah menempati kursi yang ada. Dan pandangan dari bola mata ambernya langsung tertuju pada satu titik, tempat dimana seorang pria bernama Gaara berada. Hinata yang tadi frustasi kini terlihat sangat ceria. Dialah 'tujuan' Hinata, Sabaku Gaara.
"Hinata, segera duduk di kursi manapun" Perintah Kurenai-sensei
"em" Hinata mengangguk dan duduk di kursi ke 3 kolom 4. Gaara mengarahkan iris merahnya pada Hinata, Hinata yang merasa diperhatikan langsung menoleh ke arah Gaara dan tersenyum dengan wajah yang merona. Melihat hal itu, Gaara-pun segera memalingkan wajahnya.
"Selamat Datang, para murid" Sapa seorang pria dewasa yang baru saja masuk ke ruang kelas.
"Aku harap kalian sudah siap untuk Survival Game"
_TBC_
Gomen kalo Hinata-nya jadi aneh begitu.. tapi mohon reviewnya *sembah sujud*
