HARI BERSAMA KAPAL
flamyfrye
Dimaksud untuk 'Days with OTP', itu harusnya hari-hari, tapi kepanjangan. Hati-hati sama bahasa gaul berlebihan.
WARNING! DRABBLE RANDOM SHIP/OTP!
—
[AkiKei]
Entah apa yang dipikirkan Daichi, semuanya terasa sangat cepat sekali. Kini mereka membuat acara kemping bersama di suatu hutan 'aoyama' khusus buat anak sekolahan kemping, tentu saja Tsukishima Kei sangat sebal. Pasti harus menggunakan banyak tenaga, dan wktu kempingnya 'cuman' dua minggu. Mereka juga akan melakukan aktivitas voli disana seraya liburan entah ngapain.
Dirinya kini tengah beres-beres, satu koper bagi Tsukishima sudah lebih dari cukup. Dia tidak mau menggunakan banyak tenaga untuk membawa barang ke Hutan Aoyama. Di lihat dari kejauhan, kakaknya, Akiteru, sedang menatap Tsukishima dengan senang.
"Sudah lama ya, nii-chan tidak melihat mu kemping dengan teman-teman mu. Kalau tidak salah SD… kau pernah kan ya?" tanya Akiteru sambil berpikir.
"Sut, berisik." Jawabnya ketus.
"Galak banget sih… baikin dikit napa sama Nii-chan!"
"Enggak ah bau." Entah sejak kapan Tsukishima bisa ngomong begini sama kakaknya, mungkin kalau di rumah ada rahasia dari si Tiang Listrik.
"Eeeeh?! Niichan udah mandi tau!"
Akhirnya, sebuah ide muncul dalam benak Akiteru. Ia ingin menjahili Otouto-nya itu. Sekali-sekali lah dia ngejailin orang, sapa tau dapat berkah. Langkahnya semakin dekat dengan Tsukishima, kini Tsukishima sedang jongkok dan menyusun pakaiannya dengan rapih. Dengan otak jail—koreksi mesum—Akiteru memeluk Tsukishima dari belakang.
"O-OI! Niichan ngapain Oi?! Situ waras—akkhn!"
Entah mantra apa seorang penyindir akut bisa mendesah gara-gara sama kakaknya sendiri, bahkan Yamaguchi butuh berabad-abad untuk dinotis Tsukishima—eh salah. Bisa kalian baca, Akiteru mengelitiki bagian sensitif Tsukishima dan mempererat pelukan.
"Mwehehehe~" gila, Akiteru udah gila.
"O-Oi! Si anjir!" Tsukishima mengambil botol sabun yang cukup keras dan mengarahkannya ke arah Akiteru.
*PLETAK!*
"AAAUU!"
Entah yang di atas raungan serigala di siaran GGS atau memang dasarnya Akiteru sakit berubah jadi serigala. Tsukishima tersenyum jahil dan menendang Akiteru tepat 'itunya'.
"ANJIR ANU GUA SAKIT BEGOO!"
"Makan tuh anu, najis dah ah, emang lu kata apaan bisa grepah grepeh badan adek lu sendiri bego." Sindir Tsukishima sambil menimpuk Akiteru dengan bantal, setidaknya ada hiburan sebelum berangkat.
—
[NatsuHina]
(bukan Hinata seme nya lol)
"Fuaaahh! Mandi ah! Pegel badan!~" teriak boncel berisik.
Dari jarak kejauhan, Natsu dapat mendengar teriakan berisik kakaknya, lekas dia lari ke arah kamar mandi. Mata Natsu bergerak ke kanan kiri, memastikan semua aman dan Hinata sudah masuk ke dalam kamar mandinya itu.
Dia mengambil kamera modern zaman sekarang entah dapet dari mana pokoknya ada aja. Dia mulai menggeser pintu kamar mandi dengan pelan agar Hinata tidak curiga, lalu masuk ke dalam dengan hati-hati.
'MWUAHAHAHAHA, AKHIRNYA! SELAMA BERABAD-ABAD GUA DI DUNIA, GUA BISA NGEREKAM ABANG GUA MANDI YOIIII!'
Ya. Natsu adalah Hinata Fanatik.
Dia mulai memencet tombol ON dan layar sudah menujukkan tengah merekam. Bisa dilihat kakaknya lagi mandi tapi tertutupi tirai anti-air yang melindungi air agar tidak kemana-mana. Bayangkan aja kayak begitu, sebenarnya gua juga gak tau kamar mandi Hinata kayak gimana.
'AHAHANJRET, NGEREKAM YUUHUU! ADUH MANA BAGIAN ANUNYA? MANA? MANA?! ANJIR GAK SABARAN GUA BEGO.'
Kayaknya Natsu belajar dari Kageyama, kalian juga tau, Kageyama senang menggunakan kata-kata kasar kepada Hinata. Tapi dia cinta sama Hinata loh :v~
'EH BANGCYAT ITU TIRAI KAMPRET, GUA MAU LIAT ANJIENG BATANG KAKAK GUA!'
Entah kayak apa Natsu sekarang yang nafsu sama badan indah Hinata, tapi seperkian detik ada suatu hal yang tidak menyenangkan.
"A-aduh! Showernya mental!" gampang, tangan lagi pake sabun, licin, mental.
Showernya mental ke arah barat dan mengenai tirai anti-air yang membuat badan Hinata 1/2 terekspos, Natsu melihatnya sangat jelas dengan mata bersinar. Ah indahnya.
'Anjrit, terima kasih kami-sama—'
*PLETAK!*
Entah gravitasi yang di buat-buat, showernya mental ke kepala Natsu. Natsu tidak sadarkan diri dan akhirnya kepleset lalu mental ke luar kamar mandi. Tangannya meraih pintu kamar mandi tapi malah pintu nya ketutup dan kameranya ikutan mental. Pecah.
"Barusan suara apaan ya? Kok kayak ada yang tubruk masal?"
Iya, itu Natsu yang ikutan mental bareng shower dan kini hidungnya mimisan 5 liter. 'gavava gua cuman liat pantatnya, mantaaavv djiiiwaahh'
—
[KeItte]
3 hari yang lalu…
"Ukai-kun, nanti di sana kita membawa perbekalan apa?" tanya Pak Guru, Takeda Ittetsu.
"Hmmm, mungkin sesuatu yang dapat di panggang." Balas Ukai Keishin.
"Bagaimana dengan minumannya?"
"Sesuatu yang bersoda," Takeda mengangguk lalu masuk ke dalam bus Karasuno, dia akan menyetir ke supermarket.
"Ah Sensei, biar aku saja yang menyetir." Takeda menyetujui Keishin lalu duduk di bangku satunya lagi.
Sesampainya di supermarket, Takeda mengambil kereta dorong dan mulai menjelajahi supermarket dengan Keishin (bayangin aja kayak Tr*nsmart). Mereka berdua saling bertanya kepada satu sama lain, apakah makanan ini enak sesuai selera atau tidak dan banyak anak-anak mengira meraka sepasang suami istri. Dan pada akhirnya…
"Ukai-kun, kita mau makan ikan tidak?" tanya Takeda yang sedang melihat ikan segar terjejer rapih.
"Hmm tidak usah, nanti cepat busuk."
Takeda mengangguk dan seketika pikiran jahil muncul—bukan kayak Akiteru yang langsung nyerang tiba-tiba. Dia mengambil pecahan es batu yang digunakan mendinginkan ikan agar tidak busuk, lalu melempar ke Keishin.
*tuk*
"Huh?" Tepat mengenai punggungnya.
"Ahaha!" Takeda tertawa dan tersenyum dengan efek sinar-sinar terang dengan bling-bling yang berlebihan.
*jleb*
Aduuuh, gimana ini? Keishin merasa ada sesuatu yang nusuk hatinya, kayak panah cinta di sinetron gituuu. Itu aduhai, senyuman Takeda bagi Keishin adalah segalanya. Gimana coba, senyumnya aja melebihi Matahari Karasuno.
"Uka—" belum apa-apa aja udah di peluk Keishin.
"U-UKAI-KUN?!" semburat merah di wajah Takeda, sungguh malu sekali dia dan pelukannya kini lebih erat.
'ANJER GUA NGAPAIN PELAK-PELUK? GUA GAY YA? ANJIR, KAKEK TOLONG CUCU LU ANJAI!'
Secepat mungkin Keishin melepas pelukan dan mukanya sama merah dengan Takeda, oke, fak. Dia kayaknya merasa ada sengatan jika berada di sebelah Takeda. Apakah ini cinta? Ahaha. Keishin terlalu tua untuk ikut main sinetron.
"GO-GOMEN SENSEI!" lalu Takeda hanya bisa tersenyum canggung.
[To Be Continued]
a/n: AHAHAHAHA, INI APAAN ASTOJE. TOJEE. Di atas yang kalian baca itu pairing minor, dan ada 2 yang incest. Saya memang agak suka sama incest, dan untung saya anak tunggal. Kalau punya kakak laki-laki aja, mau gua apain tuh.
Nanti chapter selanjutnya bakal di kasih bumbu pairing major kayak TsukiYama atau KageHina misalkan. Sekolah lain kayak Aoba Johsai atau Nekoma juga ikut loh! Tapi rahasia mwehehehe.
Ini kalau ada TYPO/EYD/OOC berlebihan, maafkan :')
Terima kasih.
flamyfrye 29/01/17
