Unpredictable!
A Sasuhina fanfic
Main characters: Sasuke Uchiha, Hinata Hyuuga
Those are under Masashi Kishimoto's rights.

.


Uchiha Sasuke duduk dipinggir lapangan basket sambil mengatur napasnya. Sudah sekitar satu jam dia berada disana. Yah, kalau dia tidak dikejar-kejar oleh para fans-nya, mungkin dia sudah berada dirumah sekarang.

Baru saja beberapa hari menjadi murid kelas satu di sekolahnya, dia sudah dikejar-kejar banyak cewek. Bahkan pada saat upacara penerimaan murid baru dan hari pertama sekolah, sudah lumayan banyak cewek yang menawarkan diri jadi pacarnya, padahal belum berkenalan sama sekali.

Sasuke sebenarnya sudah terbiasa dikelilingi oleh banyak fansnya, namun ternyata begitu memasuki sekolah menengah atas, fans-fansnya jadi lebih mengganggu. Tidak hanya mengelilingi, namun juga mengejar. Mereka berlomba-lomba supaya bisa berada disamping Sasuke.

Hal itu jelas membuat Sasuke tidak nyaman. Bahkan, beberapa fansnya sudah menunggu di gerbang depan untuk mengajaknya kencan.

Benar-benar mengganggu!

Sasuke akhirnya melepaskan jenuh dengan bermain basket di lapangan basket yang cukup sepi. Tertutup oleh pepohonan, hingga tidak terlihat dari ruang kelas. Lapangan itu hanya terlihat dari koridor belakang yang menuju gudang, dan perpustakaan di lantai dua.

Setidaknya, tidak ada cewek yang berseliweran disini. Sasuke bisa sedikit bersantai dan menyendiri.

Namun karena sudah lelah, Sasuke berniat pulang. Yah, Sasuke sangat berharap cewek-cewek itu sudah pergi. Tapi, untuk berjaga-jaga kalau harus kembali melarikan diri dari para fansnya, Sasuke berniat membeli sekaleng jus tomat di mesin otomat yang tidak jauh dari lapangan itu, sekaligus untuk menghilangkan dahaganya setelah bermain basket sendirian selama hampir satu jam.

Seingat Sasuke, disekitar tempat itu sepi. Hanya ada lapangan basket, lapangan voli, dan kolam renang outdoor yang membelakangi gedung olahraga. Sasuke pun berjalan dengan santai sambil menggendong tas punggungnya di bahu kiri, dan memegang bola basket di tangan kanannya.

.

Saat Sasuke akan membelok di tikungan koridor, dia melihat dua orang senior cowok, dan seorang cewek yang memakai dasi dengan warna yang sama dengan dasi Sasuke - yang berarti cewek itu juga kelas satu. Sepertinya, cewek itu sedang dalam masalah.

Yah, bukan urusan Sasuke juga, sih. Tapi, cuma ada satu mesin otomat yang menjual jus tomat dari beberapa mesin otomat disekolah ini. Sasuke berpikir akan langsung pulang saja, toh dia masih bisa membeli jus tomat di mini mart yang akan dia lewati dijalan pulang, biarpun Sasuke sebenarnya ingin meminumnya sekarang.

Tapi, disaat Sasuke membalikkan badannya, dia mendengar salah seorang senior cowok itu berbicara pada cewek itu dengan suara keras.

"Jadi kau tidak akan bermain bersama kami?"

"Biarpun cuma sebentar?" Senior berambut kuning itu menimpali perkataan seorang lagi yang berambut merah.

Cewek itu hanya menunduk. Sasuke dapat melihat tubuhnya gemetaran.

"Tidak bisa bicara? Fuh, sepertinya aku harus membuatmu membuka mulutmu." Senior cowok berambut merah itu berkata sambil menyeringai. Lalu dia menyentuh ujung dagu cewek itu dan mengangkat wajahnya. Saat cowok itu mulai mendekatkan wajahnya pada cewek itu, tiba-tiba ada bunyi benturan yang lumayan keras.

...Benturan?

"Siapa yang melempar bola basket kearah kepalaku?‼" Seru cowok berambut merah itu dengan kesal, sambil celingukan mencari pelakunya.

Siapa lagi kalau bukan Sasuke? Yah, sebenarnya sih refleks.

Sasuke langsung membuat suara seolah-olah dia berlari kabur, dengan menghentakkan kakinya ke lantai. Padahal, sebenarnya Sasuke melompat keatas pohon untuk bersembunyi dan menghindari masalah lebih lanjut.

Senior-senior cowok itupun tertipu. Mereka kira, orang yang melempar bola basket itu lari.

"Pelakunya lari kesana!" Ujar seorang lagi yang berambut kuning. Mereka berdua pun lari, meninggalkan cewek itu seorang diri dalam keadaan bingung.

.

Saat senior-senior itu sudah berlari agak jauh, Sasuke segera melompat turun. Membuat cewek itu agak terkejut.

Mereka bertatapan mata sebentar. Dalam pikirannya, Sasuke berharap cewek ini bukan salah satu fans yang mengejar. Yah, tapi kalaupun begitu, satu cewek gampang dibereskan. Apalagi cewek ini terlihat lemah.

Sedangkan cewek itu terlihat agak takut terhadap Sasuke. Dia sedikit mengernyitkan keningnya, seperti sedang bertanya-tanya, 'Siapa orang ini?'

Ekspresi cewek berambut panjang berwarna gelap itu agak mencengangkan Sasuke, sebab ini pertama kalinya sejak dia bersekolah disini, dia melihat cewek yang... Terhitung normal. Padahal, yang semula terbayang dibenak Sasuke, cewek ini akan berteriak lantang dengan suara centil seperti, 'Terima kasih banyak, Sasuke-kun~!'

Sasuke kemudian mengalihkan pandangannya, dan berjalan mendekati bola basket yang menggelending ke dekat mesin otomat. Saat Sasuke sedang membungkukkan badannya untuk mengambil bola itu, cewek itu akhirnya mengeluarkan suara.

"T-terima kasih..." Ujar cewek itu pelan.

Sasuke kembali menatap cewek itu. Karena tiba-tiba ditatap, cewek itu terlihat sedikit kaget. Wajahnya menjadi sedikit merona.

Suasana menjadi canggung.

Tidak lama kemudian, cewek itu tiba-tiba berlari. Meninggalkan Sasuke dalam bingung.

'...Aneh.' Batin Sasuke dalam hati. Dia mulai beranggapan bahwa cewek-cewek disekolah ini semuanya tidak normal. Kalaupun ada yang tidak mengejar, malah lari seperti cewek yang baru saja berlari menjauh dari Sasuke.

Tanpa memikirkan cewek itu lebih lanjut, Sasuke segera memasukkan koin kedalam mesin otomat dan memilih jus tomat. Dan kemudian, pulang dengan aman sampai rumahnya.

.

.

End of chapter one!


Terimakasih telah membaca fic ini!

Mungkin, fic ini akan menjadi multichapter dengan panjang kurang dari 1000 kata per chapter.
Dan jika ada kekurangan,
...Saya akan lebih berusaha o_o

Sebab, biarpun sudah sering membaca fanfic, ini pertama kalinya saya menulisnya ^_^

Sampai ketemu di chapter dua!