.
" Ciel ! Lizzie ! Kalian di dalam ? " teriak Alois agak keras dari luar rumah . Tak ada yang menjawab . Namun 2 menit kemudian terdengar suara dari dalam .
" Alois ya ? Sebentar ! " yang menjawab Lizzie , dan dia segera membuka pintu rumah dan melihat Alois , serta pacarnya , Paula . Mereka membawa 2 koper dan 1 tas berisi makanan .
" Hai ! Banyak sekali yang kalian bawa ! " ucap Lizzie tercengang . Alois menggaruk kepalanya yang tidak gatal .
" A-Hehehe , habis kukira kita kan bakal menginap lama di sana , jadi kubawa barang banyak deh " ucapnya sambil menjulurkan lidah . Paula hanya tersenyum .
" Dia kira kita di sana liburan , makanya dia bawa barang banyak " ucap Paula membenarkan ucapan Alois . Alois menatap Paula .
" Aih , kamu ini ! " Alois sedikit menyenggol lengan Paula . Paula hanya terkikik .
" Ayo masuk ! Di luar dingin loh " ajak Lizzie sambil membawa tas yang di pegang Paula . Mereka bertiga segera masuk ke rumah .
" Hei , dimana Ciel ? " ucap Alois . Dia sangat ingin bertemu dengan Ciel , karena mereka berdua sudah 4 tahun tidak bertemu sejak Ciel pindah rumah .
" Ciel ? Oh iya ya , dia belum bangun .. Haha , maaf ya ! Aku panggil sebentar " ucap Lizzie sambil berlari ke atas , menuju kamar Ciel , tunangannya . Sejak hari mereka di tunangkan , mereka berdua di suruh tinggal bersama oleh kedua orangtua mereka di sebuah rumah yang sudah dipersiapkan sebagai tempat tinggal mereka berdua saat sudah menikah nanti ~~~
" Cieell ! " Lizzie menggebuk agak keras pintu kamar Ciel . Tak ada jawaban . Terpaksa dia ambil kunci cadangan dari kamarnya , lalu membuka kamar Ciel . Tak ada orang juga . Kemana dia ?
" Hei ! Jangan sembunyi dong ! " Lizzie menggebrak – gebrak lemari besar yang berada di samping kasur Ciel . Sebelum Lizzie menutup pintu lemari itu , seseorang memanggilnya dari samping pintu .
" Sedang apa kau dikamarku ? Lemariku mau di apakan ? " tanya seseorang di belakangnya . Rambut pendek navy blue miliknya sedikit basah , dan dia hanya memakai handuk biru gelap yang di lingkarkan mengelilingi pinggangnya , menutupi bagian bawah tubuhnya sampai lutut . Pria itu sedikit lebih tinggi dari Lizzie , dan wajahnya menunjukan bahwa dia agak terkejut + tidak terlalu senang . Alis pria itu tertaut .
" Ciel ?! " Lizzie kaget setengah mati . Ciel hanya memasang tampang datar , namun salah satu alisnya turun (?).
" Kau itu darimana saja sih ?! " Lizzie menunjukan wajahnya yang agak kesal ke Ciel yang dari tadi datar .
" Aku mendengar suara Alois dan Paula dari bawah , makanya aku bangun dan mandi buru-buru " ucap Ciel sambil menggaruk kepala. Lizzie melipat tangannya dan mulutnya dia gembungkan . Alisnya melengkung ke bawah .
" Ya sudah ! " Lizzie berjalan keluar kamar . Tapi Ciel menggenggam tangannya , menghentikan Lizzie . Lizzie menengok ke Ciel yang berada di belakangnya . Ciel menarik tangannya , lalu mendekatkan wajahnya ke Lizzie .
" Aku minta maaf . Lain kali aku bakal bilang dulu kalau aku mau melakukan sesuatu " Ciel berhenti bicara , lalu mengakhirinya dengan mencium bibir Lizzie . Wajah Lizzie agak memerah . Bibirnya Ciel dingin , begitu katanya dalam hati . Habis Ciel mandi air dingin sih .
" Aku ganti baju dulu " Ciel melepaskan ciumannya , lalu masuk ke kamar . " Tunggu aku di luar , gak usah kemana – mana " ucap Ciel , sambil menutup pintu , namun tidak sampai rapat . Lizzie menyentuh bibirnya yang baru saja di cium Ciel tadi . Ya ampun , bibirnya jadi ikut dingin .
" I- Iya ! " jawab Lizzie agak gugup . Entah kenapa dia disuruh Ciel menunggu di luar kamarnya .
" Lizzie ?! Kau diluar kan ?! " tanya Ciel dari dalam .
" Iya ! " Lizzie membalas ucapan Ciel . " Sini masuk ! " Ciel memanggilnya lagi . Lizzie tanpa basa-basi langsung masuk ke kamar Ciel .
" Ci- "
.
Sementara itu , di lantai 1 ..
" Kemana sih , si Lizzie ? Katanya dia mau bangunin Ciel , tapi kok lama banget ? " Alois mulai tidak sabar . Paula menatapnya .
" Siapa tahu Ciel masih tidur ? " ucap Paula . Alois mulai tidak sabar lagi .
" Mana mungkinn ! " Alois berjalan menuju tangga dengan tergopoh-gopoh . Ini sudah jam 9 pagi , masa' Ciel belum juga bangun ? Begitu ucapakannya dalam hati .
" Lizzie ! Ci- " Alois berhenti berteriak , karena orang yang di sebut-sebut tadi akhirnya muncul juga . Terlihat Ciel sedang menggandeng tangan Lizzie .
" Kenapa kalian lama sekali ?! " tanya Alois berasap-asap . Ciel menaikan seluruh alisnya .
" Aku baru mandi dan dia masuk ke kamarku tanpa tahu apa-apa " jawab Ciel sambil menatap Lizzie yang berada dibelakangnya .
" Oh , gitu " ucap Alois , lalu dia pergi lagi ke tempat duduknya yang berada disamping Paula .
" Hai , Ciel " Paula menyapa Ciel . Ciel mengangkat tangannya sambil tersenyum , tanda dia membalas ucapan Paula .
" Kita siap berangkat ? Pesawatnya berangkat 3 jam lagi , dan .. Jalan untuk sampai ke bandara 30 menit .. Mau berangkat sekarang gak ? " tanya Lizzie sambil memperhatikan jam tangannya .
" Ya sudah berangkat saja " ucap Alois , dan di lanjutkan dengan anggukan Paula .
" Ciel ? " Lizzie tersenyum sambil melipat tangan .
" Tentu saja aku setuju " Ciel mengedipkan matanya . Lizzie tersenyum lagi .
" Oke , kita berangkat ! "
.
TO BE CONTINUED
~ Makasih minna yang udah baca fic ini ! #bungkuk90°# Ini fic pertama owe _ Bagian Lizzie masuk ke kamar Ciel itu masih tanda tanya , nanti bakal ketauan di chapter 6 ! Owe excuse me dulu ye , bai – bai ~
