Heroes Beginning
Disclaimer: Rick Riordan, Michael Scott, Ishimori dan perusahaan Tokusatsu Jepang
Rating: T
Genre: Adventure, Fantasy, Mythology
Ost. : James Arthur – Impossible
Episode 1
Suasana saat ini sedang tidak nyaman. Bayangkan saja, banyak sekali warga di amerika yang sibuk banget dengan kegiatannya masing-masing. Wah, sepertinya memang Negara sana termasuk super power iya. Coba deh bayangkan dengan Negara Indonesia, kita kalah jauh dengan Negara-negara lainnya. Yah, namanya juga Negara amerika, mereka memang jago dalam urusan teknologi. Belum lagi, kendaraan seperti mobil dan taxi terjebak kemacetan. Hal itulah yang membuat polisi turun tangan.
Muncul seorang pria mengenakan baju santai berwarna biru, membawa jus orange dan juga mengenakan kacamata. Rambutnya saja berantakan, persis seperti pria onar atau pencari masalah. Perawakannya umur 40an, dan berkumis putih. Dia sedang berjalan menuju ke gedung perusahaan sony di perbatasan jalan Dakota street. Perusahaan itu besar sekali, sampai-sampai dia tersesat dan sering Tanya ke orang lain. Ketika pria baya bertanya kepada warga, Hasilnya ada yang jawab:
"Aku tidak tahu." Kata orang sambil bertanya balik kepada teman, pacar atau keluarga. Ada juga orang hanya menggeleng-geleng kepala dan pergi duluan tanpa sepatah kata pun. Hal inilah yang membuat dia mengelus dada.
"Kenapa manusia zaman sekarang banyak yang nggak tahu tempat yang aku tunjuk? Apakah dunia sudah tidak peduli kepada kami? Demi laut Miami." Kata pria itu. Pada akhirnya, dia sampai di perusahaan tanpa ada pemeriksaan oleh petugas satpam.
Ketika dia masuk perusahaan itu, besar sekali interiornya. Ada lambing Olympus dan lantai nya terbuat dari keramik. Selain itu, suasana perusahaan secara acak. Di sebelah kiri, itu adalah tempat resepsionis yang sibuk menandatangani paket. Wanita yang mengenakan baju merah dan rok minim ini tidak terlalu seksi, dan pria yang menaksirnya menjadi takut. Bukan Karena kecantikannya, tetapi gaya dan sikap wanita itu yang judes dan tidak peduli dengan karyawan. Menurut kabar, hanya atasan yang di sikapi dengan baik olehnya. Maka tak heran, para karyawan berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Menurut kabar angin, dia pernah tidur dengan direktur nya dan rela membayar yang setara dengan sekretaris miliknya.
Memang, pria itu bisa membaca sifat orang dengan melihat cara senyumannya, wajah, dan gerak gerik anggota tubuhnya. Seperti wanita itu, dia sudah tahu sebelumnya dan langsung menghindar. Tetapi, dia kena tabrak oleh cowok yang lagi mengenakan headphone. Saking sibuknya dengan smartphone, dia tidak melihat pria yang lagi berjalan menuju lift. Kontan saja, cowok yang tidak mau disalahkan menyalahkan pria itu.
"Hei, pak tua! Kalau lihat jalan, hati-hati donk! Aku lagi sibuk banget tahu!" kata cowok itu. Dia berambut putih, berbaju putih bergambar metal. Sepatu sneakers warnanya hitam bergaris putih merah. Tidak ada tampilan khusus darinya.
"Maafkan aku, nak. Aku tidak sengaja me—"
"Halah, bilang saja kamu tidak lihat jalan, bukan?! Ngaku saja, pak! Kalau tidak—" tiba-tiba dia terpental oleh bapak dengan air dari dalam tangan kanannya. Dia mementalkan pemuda itu tidak sengaja. Padahal, dari CCTV, itu jelas bahwa yang melakukannya adalah pria paruh baya itu. Beberapa saat kemudian, waktu seakan berhenti begitu saja. Kesibukan di perusahaan sony berhenti dan mematung semuanya. Dan perlahan-lahan melambat dengan sendirinya Kecuali, pria paruh baya yang mengeluarkan kekuatannya.
"Rupanya, kau tidak pernah berubah iya, Poseidon." Kata suara itu. Kemudian, muncul sebuah kostum yang menurut Poseidon itu aneh. Dia mengenakan kostum berwarna emas, bertanduk emas di bagian depan dan tanduk lagi belakang. Dia mengenakan belt berwarna emas bergaris biru, lengan nya berbentuk dua duri yang berwarna silver dan emas. Gaya nya adalah dia menunjuk jari telunjuk ke arah langit.
"Kau kamen rider atlas, iya? Kenapa kau ada di sini? Bukannya kau—"
"Jangan gitu, Poseidon." Kata kamen rider atlas dengan nada tersenyum, "Di mana-mana, aku dibutuhkan oleh orang lain sekarang. Kita sekarang saja sulit dipercaya oleh orang lain karena kita tidak eksis."
"Membayangkan saja membuatku miris, atlas." Kata Poseidon dengan senyum.
Atlas pun nyengir, "Halah. Tetapi, kalau seperti itu, sama saja donk kau dan para mitologi di dunia tidak eksis lagi, bukan?"
"Kau benar, atlas. Namun, ada perlu apa kau menemuiku?" Tanya Poseidon.
"Begini, kebangkitan para titan muncul kembali. Kau ingat Uranus dan gaia, bukan?" Tanya kamen rider atlas.
"Iya. Aku tidak akan melupakan mereka." Kata Poseidon mengangguk sedih.
"Sepertinya mereka bangkit kembali. Aku saja tidak bisa menjaganya karena kita kekurangan anggota. Belum lagi, Thanatos, dewa kematian saja tidak mau membantuku." Kata KR Atlas keluh. Poseidon mengerti keluhannya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena dia menjaga lautan dan gempa bumi. Sementara untuk para dewa yang mengurus bawah tanah dan neraka adalah Hades.
Poseidon memberikan usulan, "Bagaimana kau menemui saudaraku, hades? Apakah kau mau?". Jelas saja, KR Atlas menunduk dan tidak berani menatap Poseidon. Lalu, dia berkata, "Jawabanmu sama saja seperti Athena, Poseidon. Itu tidak membantu sama sekali, pak."
"Aku tahu, Atlas. Namun, yang kau pahami adalah bagaiamana kau bisa mengatasi permasalahan dengan caramu sendiri. Bertahun-tahun lamanya tidak ada satupun yang mau mendengarkan nasehatku. Selalu saja bilang, 'kok jawaban dewa Poseidon sama dengan dewa lainnya?' atau malah lebih parah, 'Enggak mau! Aku tidak sudi menuruti nasehatmu'. Yah, seperti itulah manusia." Kata Poseidon
Memang, Kamen Rider Atlas memiliki kemampuan clock up untuk memperlambat waktu dan memberhentikan waktu. Bisa dibilang, dia adalah kamen rider legendaris. Setelah pertarungan melawan Kamen Rider Defied dan Jegan, dia mengorbankan nyawanya dan tubuh bernama Adrian Gian perlahan-lahan hilang bagaikan kertas dibakar sehingga menjadi abu atau bekas abu tersebut rontok dan lepas hembusan di udara.
"Kamen Rider seperti Nouva, Jagen, Gattack, Sei-O. Mereka semua adalah kamen rider legendaries, iya?" Tanya Poseidon.
"Begitulah, Poseidon. Sekarang saja, mencari kamen rider saja susah setengah mati. Apalagi, Bell, pacar si Kakahfi saja tidak ingin punya anak seperti ayahnya karena dia tidak mau anaknya mati sia-sia. Apalagi, bell yakin bahwa dia masih mencintai kakahfi meski dia bersuami. Hal itulah yang membuatku miris, pak. Apakah bapak mau membantuku untuk—" tiba-tiba waktu kembali normal. Dan mereka memandang satu sama lain sambil KR Atlas berkata, "Kenapa waktu berjalan? Seharusnya—" lalu dia memandang seorang wanita yang mengenakan baju hitam, kacamata, mengenakan penutup kepala berwarna hitam, dan terlihat cantik.
Awalnya, KR Atlas mengira itu adalah wanita yang berpose nakal. Tetapi, melihat raut wajah Poseidon, dia berkata, "Kau…bukankah seharusnya kau sudah—"
"Benar, Poseidon. Aku medusa. Aku masih hidup berkat ibu pertiwi." Kata medusa dengan keji, "Kau masih saja bau kencur, Poseidon. Semenjak Athena mengutukku menjadi gorgon, aku bersumpah akan membalaskan perbuatanmu dan juga Athena." KR Atlas pun bersiap-siap untuk menyerang medusa.
"Tetapi jangan khawatir. Kau akan mati perlahan-lahan, Poseidon." Kata medusa. Kemudian, dia pun membuka kacamata nya dan tudungnya hingga akhirnya—
"Tutup matamu, Atlas!" teriak Poseidon. Untungnya, dia cepat tanggap dan menutup mata meski dia mengenakan rider.
"Wah, wah. Kau sudah berani memberitahukan kepada anak ini. Seharusnya, kalau kau tidak memberitahunya, dia pasti sudah mati." Kata medusa sambil berjalan-jalan mengitari KR Atlas dan Poseidon. Memang, mereka cepat tanggap dan punya kekuatan dewa. Namun, di dalam masyarakat, dia tidak boleh menggunakan sembarangan karena bisa menimbulkan bencana.
"Kau akan segera jadi milikku, Poseidon! Aku akan menaruh patungmu di taman kesukaan kita berdua. Sayang sekali, aku juga akan merebut singgasanamu bersama dengan saudari-saudariku. Hahaha!" medusa pun mencoba menggoda mereka. Namun, seorang cowok datang menendang medusa hingga terpental sambil menameng dirinya dengan perisai. Apakah dia demigod? Kamen rider seperti atlas? Atau manusia biasa tidak punya kekuatan super.
Kurus, rambut hitam, dan membawa pipa siap untuk menghajar monster itu. Lalu, rambutnya rapi dan tidak jelas apakah dia musuh atau bukan. Kemudian dia berkata, "Lebih baik kau jangan ganggu orang yang lebih tua, monster jelek!"
"Kau ini siapa, huh?! Mengganggu mangsaku saja, manusia!" kata medusa dongkol karena mangsa mereka lepas.
"Sejujurnya, Namaku adalah Alif Biasmara. Karena kau di sini sudah mengganggu pak tua, lebih baik aku hajar saja kau. Yeahhh!" teriaknya.
To be Continued
