KaiHun
GS!Hun
Kim Taeoh; Song Minguk; (OC) Hani
.
Happy Reading
.
Menjadi seorang ibu adalah hal yang paling membanggakan bagi setiap wanita di dunia ini, termasuk Oh Sehun. Wanita yang memutuskan untuk menikah muda dengan kekasihnya itu beberapa tahun silam. Sehun yang dulu seorang perawat di salah satu rumah sakit di Seoul itu menjalin kasih dengan tetangganya Kim Jongin. Tak ada yang meyangka cowok badung seperti Jongin bisa bikin Sehun yang termasuk kalangananak cerdas mau menerima pinangannya. Cinta tak pandang bulu, bukan?
Awalnya banyak yang mengira berdua mereka menikah muda karena Sehun yang sudah hamil duluan mengingat sikap Jongin yang negatif dipandangan orang-orang disekitar, tetapi setelah beberapa bulan mereka menikah Sehun masih tetap ramping-ramping saja tubuhnya dan tak ada tanda-tanda seperti hamil. Sehingga omongan orang-orang yang mengira Sehun hamil duluan itu terpatahkan.
Setahun setelah menikah, akhirnya Sehun dikaruniai buah hati tiga sekaligus. Ya, kembar tiga. Sehun tak henti-hentinya bersyukur saat mengetahui ia tengah membawa tiga orang sekaligus di dalam perutnya. Jongin yang mengetahui istrinya tengah mengandung ketiga buah hati mereka sekaligus menjadi lebih protektif dan lebih siaga saat menjaga Sehun, mengingat beban yang dibawa perut Sehun tidak ringan. Dan sikap Jongin yang awalnya sangat cuek dan acuh pada sekitarnya berubah menjadi seseorang yang lebih peka dengan sekitarnya walaupun Sehun juga kesal sendiri jika sikap cuek Jongin muncul.
Kini ketiga buah hati mereka sudah tumbuh menjadi anak-anak manis yang menggemaskan, kini usia anak-anak Jongin dan Sehun sudah menginjak tiga tahun. Dimana sikap aktif dan jiwa kepo mereka mulai muncul,
Kim Taeoh, anak lelaki pertama Jongin dan Sehun ini tumbuh menjadi sosok kakak yang bijak bagi kedua adiknya tak jarang pula ia bertengkar dengan kedua adiknya karena merebutkan sesuatu.
Kim Hani, berbeda dengan kakak dan adiknya. Dia satu-satunya putri diantara adik dan kakaknya yang laki-laki, anak kedua mereka ini memiliki sikap dan wajah yang sangat berbeda selain gendernya. Hani sama sekali tak mirip dengan ayah dan ibunya, ia lebih menuruni wajah perpaduan ibu Sehun juga ibu Jongin. Anak itu juga sangat usil dan juga paling nakal diantara ketiganya meskipun ia seorang perempuan, namun ia juga yang paling cerdas diantara kakak dan adiknya. Satu lagi mulutnya tak pernah diam bertanya sesuatu jika sudah bersama ayah dan ibunya.
Dan yang terakhir Kim Minguk, wajah yang mirip ibunya ini lebih manja dan pendiam. Namun tetap saja bukan Kim triplets namanya jika bukan cengeng, usil, dan juga nakal. Sikap si bungsu ini hampir mirip dengan ibunya meskipun pendiam jika sedang menginginkan sesuatu harus dikabulkan saat itu juga.
Seperti Minggu pagi kali ini Minguk dan Taeoh sibuk menangis meraung di lantai saat mengetahui ayahnya pagi-pagi sekali sudah tak ada dirumah, padahal ayahnya itu sudah berjanji akan membawa mereka bermain bola.
"Hiks- ibuuuuu"
"Ibuuuu main bolaa hiks-" rengekan yang diiringi dengan tangisan Minguk an Taeoh memenuhi ruang keluarga rumah Kim's yang sekarang hampir mirip kapal pecah karena mainan anak-anak bertebaran dimana-mana,
"Iya-iya sebentar ya sayang, tadi ayah ada urusan dengan Om Chanyeol masalah pekerjaan. Nanti ibu hubungi ayah-"
"Hueeee-"
Sehun tahu percuma saja menjelaskan pada anak usia tiga tahun jika sedang menangis apalagi kini yang menangis ditambah satu orang, tadinya Hani tenang-tenang saja bermain bonekanya namun karena wajahnya tidak sengaja ditendang oleh Minguk hingga terjatuh membuat satu-satunya puteri Kim akhirnya ikut meramaikan paduan suara di dalam rumah itu,
"Ya Tuhan, Minguk kakakmu!" Sehun melemparkan mainan robot-robotan anaknya karena ia yang sedang membersihkan ruangan disana, dengan segera ia menggendong puterinya yang sedang memegang boneka beruang itu,
"Apa ini ramai sekali,"
Minguk maupun Taeoh langsung berdiri dari acara guling-guling di lantai dan segera berlari melihat sosok ayahnya berdiri tak jauh dari mereka, dengan segera berlari menuju ayahnya yang baru saja pulang, "AYAHHHH!"
Jongin langsung jongkok dihadapan kedua puteranya yang wajahnya dihiasi oleh air mata juga peluh mereka, dan jangan lupakan sesuatu cairan dalam lubang hidung mereka juga ikut turun, ew.
"Jelek sekali jagoan ayah?"
Bukannya diam Taeoh juga Minguk semakin menambah tangisan suara mereka juga memukul-mukul lengan ayah mereka, "Ayah bohong!"
Taeoh pertama kali bersuara yang diiringi dengan isakan kecil, Minguk hanya bisa mengangguk tanda menyetujui ucapan Taeoh sambil menyeka air matanya,
"Ayah bohong?"
Jongin bertanya setelah ia menggendong keduanya dengan tangan kanan juga kirinya, Minguk maupun Taeoh tidak menjawab mereka masih menangis di bahu ayahnya.
"Jongin, mereka mengingat kau akan mengajak mereka bermain bola hari ini. Tadi saat mereka bangun langsung menangis karena kau tak dirumah,"
Sehun menjelaskan setelah Jongin duduk di sofa ruangan keluarga, wanita yang masih berusia dua puluh lima itu tengah membereskan ruang keluarga yang bentuknya sudah tidak layak karena penuh mainan.
"Lucu sekali," Jongin mencium pipi anaknya yang berada di gendongan satu per satu, "Maaf ya, tadi Om Chanyeol meminta bantuan. Ayah ingat kok kita akan main bola"
Taeoh juga Minguk langsung menegakkan kepala mereka secara bersamaan membuat Jongin gemas dan menciumi wajah anaknya, "Main bola?" Ujar Minguk lucu.
Jongin mengangguk dan menggigit pelan pipi gembul Minguk membuat yang satunya juga ingin, "Ayah ayah Teoh!" Jongin kembali tersenyum dan mengigit pipi Taeoh.
"Hani, tidak mencari ayah juga?" Tanya Jongin melihat putrinya yang berlinang air mata namun mulutnya sedang mengunyah biskuit cokelat,
"Tadi wajahnya ditendang Minguk, Yah," adu Sehun yang sudah selesai membereskan pekerjaannya dan duduk disebelah Jongin.
"Minguk?" Tanya Jongin namun Minguk langsung menyembunyikan wajahnya pada leher Jongin, "Ayo minta maaf pada noona dulu"
Minguk masih diam dan memainkan jarinya pada leher Jongin, "Kalau tidak minta maaf, ibu tak izinkan main bola" tambah Sehun.
"Minguk! Cepat nanti kita tidak main bola!"
Taeoh yang mendengar ucapan Sehun langsung menarik tangan adiknya. Minguk perlahan turun dari pangkuan Jongin dan duduk disebelah Hani yang masih mengunyah biskuitnya,
"Noona, Minguk maaf minta"
Jongin maupun Sehun tertawa melihat kalimat yang diucapkan Minguk dengan terbalik, "Sayang, minta maaf bukan maaf minta" jelas Jongin.
Minguk mencebikkan bibirnya sedangkan Hani masih tidak perduli dengan kehadiran Minguk disebelahnya, "Noona, Minguk minta maaf~"
Hani menoleh pada adiknya dan mengangguk sehingga kedua ikatan rambutnya juga bergerak lucu, "Hug your noona, baby"
Minguk langsung memeluk Hani setelah mendengar suara ibunya, ia juga mencium pipi kakaknya sambil mengucapkan maaf. Membuat kedua orang dewasa disana tertawa melihat tingkah lucu anak bungsu mereka.
.
Hai, minat gak kalo ini dibikin series?
Tq, for read
.
