Kuroko No Basket © Fujimaki Tadatoshi.
Pair : AkaKuro.
WARN : Mafia Aka!, Slave Kuro!, Akakuro, yaoi, ooc, typo, eyd.
Hujan begitu deras turun dikota Shibuya, suara petir juga terdengar beberapan kali berbarengan dengan derasnya hujan yang turun di Shibuya.
Didalam sebuah rumah yang cukup besar di kawasan Shibuya, ada suara pecahan keramik dan isakan kecil seolah-olah kejadian didalam rumah tersebut sama seperti hujan dan petir yang menggelenggar diluar.
"ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG, SUDAH SYUKUR KAU KUBIARKAN TINGGAL DISINI. APA YANG KUBISA HARAPKAN DARI KAU." Marah seorang perempuan berumuran 30 tahunan.
"Ma-maafkan aku bi, aku tidak sengaja." Ujar seorang anak berumur 16 tahunan.
"SUDAH BERAPA KALI KAU BERBUAT
SALAH, KAU TAU VAS YANG KAU PECAHKAN SEKARANG INI BERHARGA 20 JUTA. MEMANGNYA KAU BISA MEMBAYARNYA." Tanya perempuan tersebut.
Anak tadi hanya bisa menundukan kepalanya dan terisak kecil.
"Kalau bukan karena warisan dari ayahmu dan kau adalah anak dari kakak ku, aku tidak sudi mengurusmu. DASAR PEMBUNUH." Ujar perempuan tersebut dengan penuh penekanan.
Tiba- tiba perempuan tadi menarik tangan anak tersebut dengan kasar, Ia terus menariknya hingga disebuah ruangan tak terpakai lagi yang tidak ada penerangannya sama sekali.
"Maafkan aku bi, Tetsuya tidak akan berbuat kesalahan lagi." Ujar anak tadi yang bernama Kuroko Tetsuya berusaha melepaskan cengkramannya.
"Memangnya kau mau kemana?, kau akan kuhukum untuk tinggal diruangan ini sampai besok, dasar pembunuh." Ujar bibi dari Kuroko yang bernama Aida Riko mendorong tubuh Kuroko yang kecil hingga terjungkal didalam ruangan tersebut, lalu ia menutup dan mengunci pintu tersebut.
"Bi maafkan aku, a-aku tidak akan berbuat salah lagi." Ujar Kuroko terisak sambil berusaha membuka pintu yang terkunci.
Lama berusaha membuka tapi tidak ada sahutan satupun dari luar. Tiba-tiba nafas Kuroko menjadi tersengal-sengal, keringat terus jatuh bercucuran dikepalanya. Ia berjongkok sambil memegang telinganya. "O-okaa-san, Tou-san j-Jangan tinggalkan Tetsuya sendiri hiks."
"A-aku bukan pembunuh Okaa-san... , tou-san... , paman. Ma-maafkan a-aku bi." Lalu tiba-tiba Kuroko jatuh pingsan didalam ruangan kosong tesebut.
Esok harinya Riko sambil membawa ember ditangannya, ia membuka ruangan yang mengurung Kuroko disana. Lalu air yang ada diember tersebut disiram ke Kuroko.
Kuroko yang terkena siraman langsung terbangun. "Jangan seenaknya kau, kau tidak lihat sekarang sudah jam berapa?, masih saja tidur." Ujar Riko berbalik arah, sebelum berbalik arah ia melemparkan ember yang ditangannya ke Kuroko hingga terkena kepalanya.
Kuroko bangun dari tempatnya, sambil memegang kepalanya yang pening. Suhu di ruangan itu cukup dingin akibat hujan deras yang turun semalaman, badannya gemetar kedinginan akibat air yang disiram oleh Riko tadi.
Ia berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan mengganti baju.
–In Tokyo –
Jalan disekitar Tokyo padat oleh kendaraan yang berlalu lintas melewati jalan tersebut, Disebuah gedung mewah bisa dibilang perusahaan, seorang pria berusia 50 tahunan sedang berjabat tangan dengan rekan-rekan bisnisnya didampingi oleh anaknya berumur sekitar 20 tahunan.
"Apakah Masaomi-san akan mengundurkan diri dari direktur perusahaan Akashi Corp ini?" Tanya salah satu rekan bisnisnya.
"Ya aku rasa aku sudah tidak sanggup mengurus perusahaanku yang ini, Jadi dia anakku Akashi Seijuurou akan menggantikanku hari ini juga." Ujar Masaomi sambil tersenyum.
"Kalau begitu selamat Seijuurou-kun," Kata rekan bisnisnya menyelamati.
Seusia acara Masaomi menghampiri Seijuurou diruang kerja barunya yang menempati ruangan Direktur Perusahaan Akashi. "Kupercayakan perusahaanku denganmu, Bagaimana dengan bisnis gelapmu?" Tanya Masaomi kepada anaknya.
"Tidak masalah, aku bisa mengatur keduanya." Jawab Seijuurou.
"Kalau begitu baguslah, kuharap berhati-hatilah dengan bisnis gelapmu." Ujar Masaomi sambil pergi meninggalkan ruangan.
–In Shibuya—
"Oh baiklah kau sebentar lagi akan sampai ya, akan kutunggu kau didepan." Riko berjalan keluar rumah sambil memegang telepon genggamnya.
Tak lama kemudian sebuah mobil datang kdepan rumah itu, lalu keluarlah seorang laki-laki berumuran sekitar 40 tahunan berwajah sangar.
"Kau bilang ada anak yang ingin kau jual, langsung saja." Ujar laki laki sangar tersebut
"Ohh baikklah kupanggilkan, "TETSUYA". Panggil Misaki.
Kuroko berjalan tergesa-gesa keluar rumah. "Ya ada apa bi?" Tanya Kuroko lemah.
Laki -laki sangar tersebut melihat Kuroko dari atas sampai bawah."Hmm boleh juga anak ini, badannya cukup kecil untuk anak seumurannya, kulitnya cukup putih dan mukanya juga manis untuk laki-laki sepertinya, tidak salah aku memberi harga yang mahal untuk anak ini. Pasti ia akan suka." ujar laki-laki tersebut menilai penampilan Kuroko.
"Ya kau bawa saja anak yang menyusahkan ini pergi, aku sudah muak melihatnya." Ujar Riko sambil masuk kedalam rumah membiarkan Kuroko berduaan dengan laki-laki tersebut.
"Ayo kita pergi."Ujar laki-laki tersebut sambil menarik tangan Kuroko menuju mobil.
"M-mau kemana, lepas lepaskan aku."Ujar Kuroko sambil memberontak.
"Jangan membuang-buang waktuku." Laki-laki tersebut langsung menarik tangan Kuroko lalu memasukkan Kuroko kedalam mobil.
"Ja-jangan kumohon hiks." Kuroko berusaha keluar dari dalam mobil.
"JANGAN MEMBUATKU SUSAH." Laki-laki tersebut menampar pipi Kuroko hingga tak sadarkan diri.
Laki-laki tersebut menggendong Kuroko masuk kedalam mobil, dan mobil pergi meninggalkan rumah tersebut.
TBC
(A/N) : Holla Kyuu balik lagi dengan fik multichapter, hehhe padahal Sei-kun Don't Go kagak updet updet
Mau nanya nih, nii cerita Rated M
Nah masalahnya, dikarenakan lagi bulan puasa nii fik dilanjutin atau gk
Aku minta pendapat kalian
Thanks
Review Please?
