FAIRYTALE
Impianku sejak kecil adalah menikah?! Kyaaaaa~ okaa-san membuatku shock dengan cerita nya tentang masa kecilku itu, menggelikan sekali fantasiku sebagai anak kecil! Namun pada kenyataan nya aku memang sangat menginginkan pernikahan ala negeri dongeng yang sudah kuimpikan sejak kecil. Mungkinkah bisa direalisasikan?.
.
.
.
.
.
.
.
.
FAIRYTALE
Jangan pernah berfikir aku adalah seorang pengagum rahasia yang freak terhadap "idola" ku itu, aku hanyalah gadis yang menyimpan rapat kekagumanku akan pemuda Uchiha yang kaya raya, rasanya wajar jika aku menyukainya, bahkan seluruh gadis di penjuru negeri ini pasti merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan.
Dia, Uchiha Sasuke! Putra sulung keluarga Uchiha dan pewaris tunggal Perusahaan Uchiha Corp.
Aku?! Aku adalah Uzumaki Ino seorang gadis biasa saja, cantik? Itu hanya mimpi! Kaya? Jangan harap! Aku hanya gadis biasa saja yang kebetulan diadopsi oleh keluarga kaya, aku ini seorang yatim piatu yang dibesarkan oleh keluarga Uzumaki sejak Okaa-san dan Otou-san kandung ku meninggal karena kecelakaan.
Kakak ku Uzumaki Naruto adalah sahabat dekat Sasuke itu mengapa aku bisa dekat dengan Pemuda Uchiha yang notabene dingin dan sedikit menyebalkan.
Kakak ku yang sering dipanggil Naruto, Nara Shikamaru, Sasuke Dan juga Inuzuka Kiba adalah sahabat sejak kecil, mereka akrab dan baik sekali padaku!
Aku mulai menyukai Sasuke sejak aku menyadari apa itu arti Suka dan Cemburu! Yah cemburu…..
Kupijakkan kaki ku melewati hijau nya rerumputan di taman Universitas tempatku menimba ilmu sekarang, Konoha University.
Kota ku tercinta ini baru saja diguyur hujan deras yang sukses menciptakan bebau an khas tanah yang baru saja disiram hujan, wangi sekali dan aku selalu suka dengan suasana ini dan diatas sana! Ada 7 warna yang berpendar dengan indah nya.
Ku dongakkan kepalaku hanya sekedar untuk melihat nya sejenak, menikmati pemandangan yang jarang sekali bisa kunikmati.
Pletakkk!
Tiba-tiba saja kurasakan jitakkan seseorang mendarat tepat di kepalaku, reflek aku memegang kepala ku yang baru saja menjadi sasaran jitak orang itu.
"Itai!"
Aku pun berteriak sekencang nya, sesosok pemuda dengan senyuman evil nya sudah berdiri di sampingku dengan indah nya.
"Yakk! Uchiha Sasuke apa yang kau lakukan ha?!"
Urghtt! dia itu raja nya usil, namun kenapa harus kepalaku yang menjadi sasaran? Aku sudah bodoh bisa-bisa tambah bodoh jika kepalaku menjadi sasaran ke-iseng-an pemuda berkulit putih pucat ini.
"Hahaha! Salah sendiri kau melamun!" ia kemudian menjulurkan lidah nya padaku, dan kemudian merangkulku dalam dekapan nya.
"Siapa bilang aku melamun? Aku hanya menikmati pemandangan langka itu!" tangan ku kemudian menujuk-nunjuk lapisan 7 warna yang mulai memudar di biru nya langit sore.
"Dan singkirkan tangan mu pada pundakku Uchiha Sasuke!" lanjutku.
"Apa kau takut kau akan menyukaiku?!"
Pemuda evil itu kemudian melepaskan pelukan nya, bagaimana ia bisa seusil dan senarsis itu khekhekhe dasar.
"Jangan bermimpi!" dengusku.
Sasuke pun mendekatkan wajah nya padaku dan sukses membuatku menahan nafas sesaat.
"Apa?!"
"Lihatlah wajahmu memerah Uzumaki Ino! Hahahha!"
Yakk Sasukeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee!
Pletakk! Akhirnya aku menghadiahkan nya jurus jitakan mautku, rasa nya tidak akan memberi efek yang signifikan pada otak nya, dia khan jenius!
Fufufu aku menepuk tangan ku pelan.
"Yakk! Inoooo! Itai!"
Hanya kekehan pelan yang meluncur pada bibir mungilku.
"1-1!"
Sayup kudengar ringtone dari Iphone 5 milik Sasuke berbunyi, segera saja ia melihat nama siapa yang tertera pada layar HP canggih nya itu, wajah nya mendadak sumringah begitu mengetahui siapa penelepon nya, aku pun sukses dibuatnya penasaran!
"Halo? Hinata-chan!"
Apa? Aku mendelik mendengar nama itu disebut! Hinata? Itu .. itu khan teman ku di kelas! Mendadak perasaanku campur aduk, rasa nya ingin menangis, perih sekali.
Kulihat ekspresi Sasuke sangat berbeda saat mendapat telpon dari gadis cantik itu, lembut sekali. aku pun menghela nafas panjang, perlahan ku langkahkan kaki ku menjauh dari nya yang tengah sibuk dengan Gadis di seberang telpon.
Begini ya rasa nya cemburu dan menyukai seseorang itu?.
.
.
.
.
Kabar terakhir yang ia dengar adalah bahwa Sasuke dan Hinata sudah resmi menjadi sepasang kekasih.
Menyisakan luka di hati nya. Sakit? Tentu saja jangan ditanya bahkan ia terus menghindar dari keadaan-keadaan yang mengharuskan nya bertemu sapa dengan pemuda Uchiha, meski Ibu Sasuke menelepon nya untuk sekedar minum teh bersama.
"Kau aneh beberapa hari ini! Ada apa ?!"
Naruto menghampiri adik nya yang tengah tertunduk lesu mengaduk-aduk Cappuchino yang telah di pesan sedari tadi, mata nya intens menatap setiap gerakan memutar dari gelas itu.
"Ino!"
"Ha?! Tidak! Tidak apa-apa!? Bolehkah aku minum Sake?!"
Naruto tertegun mendengar perkataan adik nya, ia segera berdiri, menarik adik kesayangan keluarga Uzumaki menuju ke luar Restoran.
"Naruto! Lepas!"
"Kau menyukai Sasuke?!"
"A?aaaa….! Ti… tidak!"
…
Apa-apaan Ino itu mendiamkanku begitu saja! Hah?! Apa salahku? Aku menjitak nya? Kurasa dia sudah tau kebiasaanku! Mengapa ia harus marah sampai mendiamkan ku dan menolak ajakan Okaa-san untuk minum teh bersama?!
Aku merindukan tingkah usil gadis kecil kami!
"Sasuke …! Apa yang sedang kau lamunkan nak?"
"Tidak ada Okaa-san! Hanya memikirkan betapa aneh nya sikap Ino 2 minggu ini!"
Okaa-san ku menghela nafas panjang, Okaa-san memang sangat menyayangi Ino seperti putri nya sendiri, bahkan Hinata belum mampu menggantikan posisi Ino di hati Okaa-san.
Dia gadis yang ceria dan menarik.
"Ino, Otou-san dan Okaa-san benar-benar merindukan nya! Apa ia akan datang saat ulang tahunmu nanti nak?!"
"Entahlah! Aku sudah meminta Naruto untuk membujuknya …apa akan berhasil? Aku tidak tau Otou-san!"
Hah~
Rasanya ingin kubanting PSP ku ini dan benar saja! Kekesalanku sudah memuncak, aku tidak peduli dan pada akhirnya benda kesayangan ku itu berakhir di tempat sampah karena kekesalanku.
Kesal karena apa? Kesal karena didiamkan oleh Ino? Rasa nya terlalu berlebihan, dan aku sendiri tidak tau apa yang sebenar nya sekarang terjadi pada otak dan hati ku.
…
"Kau menyukai Sasuke?!"
"Ti… tidak!"
Ino terbata, wajah ayu nan putih itu nampak puncak mendapati ekspresi Naruto yang berbeda dari biasa nya.
"Datanglah hari minggu nanti ke Ulang Tahun nya! Kau tidak harus menghindar seperti ini terus!"
Kini kedua nya sudah terduduk di bangku taman menyaksikan dengan seksama anak-anak kecil bermain pasir, tak jarang pula senyum haru disertai emosi menahan air mata nampak dari raut wajah Ino, mata nya berkaca-kaca pertanda ia memang benar-benar sedih sekarang.
"Naruto … lihatlah mereka! Mereka pasti kakak beradik! Kau ingat 17 tahun lalu? Saat pertama kali nya aku datang ke rumah kau dengan Otou-san dan Okaa-san? Saat itu usiaku masih 3 tahun, Kau mendatangiku dan memelukku mengucapkan selamat datang padaku kemudian memberiku Lollipop pelangi! Disaat itulah pertama kali nya aku merasakan bagaimana bahagia sesungguh nya, memiliki keluarga lengkap meski pada kenyataan nya aku hanyalah anak pungut, saat aku beranjak dewasa Kau melindungiku, Sasuke, Shikamaru dan Kiba kalian baik sekali padaku!"
Naruto tersenyum simpul bagaimana memori itu perlahan-lahan memenhuhi fikiran nya, rekaman gambaran-gambaran masa lalu mulai berputar bak film di otak nya, hatinya terenyuh, tangan kecil namun kekar nya kini meraup adik kecil nya ke dalam pelukan hangat pemuda berambut pirang, setidak nya memberikan sedikit rasa nyaman pada adik nya, Ino.
"Kau adikku dan akan tetap menjadi adikku! Jangan lagi bilang kau anak angkat atau pungut!"
"Aku menyayangimu Naruto!"
"Aku juga adikku!" Naruto tersenyum kemudian mengacak-acak rambut Ino, dan mencubit pipi nya gemas.
Membuat gadis berambut pirang panjang itu meringis kesakitan kemudian kedua nya tertawa bersamaan menyadari bagaimana tingkah childish mereka kembali lagi.
"Selamat Siang, Naruto-kun, Ino-chan?" sapa kedua gadis itu ramah, mereka menenteng dua buah tas besar, nampak nya kedua nya baru saja selesai berbelanja.
"Selamat siang Sakura-chan, Hinata-chan!"
Nampak raut keterkejutan dari Ino, namun untung nya gadis itu dengan cepat dapat menguasai suasana. Bertemu dengan gadis ini membuatnya sedih, yah sedih! Mengingat bagaimana gadis anggun ini adalah gadis yang dicintai Sasuke nya!.
"Kalian dari mana?"
"Kami baru saja dari Konoha Shopping Centre! Persiapan untuk minggu nanti, Hina-chan harus terlihat cantik! Aku dengar nanti Sasuke-kun akan melamar nya!"
INO P.O.V
Dan Ya Tuhan .. apa yang baru saja aku dengar tadi? Secepat itukah Sasuke mengambil keputusan? Mereka bahkan belum genap satu bulan menjalin hubungan!
"Sakura-chan! Ahh tidak! Dia ini mengada-ada! Mana mungkin Sasuke-kun melamarku! Hubungan kami saja baru berjalan 2 minggu! Sebelum dia tambah ngawur sebaik nya kami segera pulang, selamat menikmati hari kalian!"
"Hina-chan!"
Kedua gadis Highclass itu memang cantik, maka tak salah Sasuke menyukai nya dan Shikamaru pernah menjadi kekasih Sakura-chan, bandingkanlah dengan aku yang biasa-biasa saja! Rambutku bahkan sering aku gulung dan kuikat tinggi, memakai Hoodie, dan kaca mata.
Aku hanya tersenyum dan mengangguk, kemudian melambaikan tanganku pada kedua gadis yang mulai menjauh dari kami.
"Kami bagai bumi dengan langit!"
Kataku lirih, sepertinya Naruto mendengar keluhanku, seketika ia menggenggam tangan ku erat, satu tangan nya sibuk memencet handphone touchscreen warna putih nya, parah nya lagi aku tidak tau mau dibawa kemana dan siapa yang tengah ia kirimi pesan singkat itu.
…
"Naruto?"
From : Naruto
Sebaiknya kau kesini, aku berada di panti asuhan tempat dimana orang tua ku mengadopsi Ino! Masalah kalian harus segera selesai sebelum kau bertunangan! Aku tidak mau Tau! Ini ancaman Teme!
Aishh Naruto itu menyebalkan sekali! Tapi jika difikir lagi dia benar … jika tidak ada yang memulai diantara kami maka permasalahan ini akan semakin rumit, aku tidak mau dimusuhi oleh gadis kecil yang sudah seperti adikku itu.
"Cancel semua meeting hari ini! Dan ganti dengan besok ya!"
Kataku dengan cool nya, melepaskan dasi dan kemejaku kemudian beranjak dari meja kerja di ruangan nyamanku menuju tempat dimana audi di parkir.
"Uzumaki Ino! Aku datang!"
…
"Naruto…!"
"Aku sudah memberi tau Okaa-san dan beliau memperbolehkanmu untuk bekerja sehari disini! Kau akan memasak khan mereka makanan, merawat mereka sampai jam 8 malam! Nanti aku akan menjemputmu!"
"Kyaa~ Arigatou Naruto Onii-chan!"
Dengan ekspresi nya yang khas Ino memeluk Naruto erat, kemudian memandang kakak nya bangga!
"Baiklah akan kutunjukkan kemampuanku pada mereka! Khekkhekhe!"
Pletakkk!
Lagi dan lagi Itaiiiiiiiiiiiii!
"Hey kau ingin mebuatku menjadi semakin bodoh?!"
Aku berteriak dan kupandangi sosok tinggi putih dan tampan di sampingku.
"Sasu… !"
"Dobe! aku pinjam adikmu ya!"
"Asal kau menjaga nya!" Naruto nyengir tak tertahankan melihatku yang sudah ditarik Sasuke ke dalam menuju dapur panti asuhan,
Aku merindukan nya! Yah sangat merindukan nya! Sasuke , sosok Pangeran yang selama ini ada dalam bayanganku,
Tinggi dengan kulit putih pucat nya, suara nya yang mengalun merdu tiap bernyanyi dan memainkan piano, wajah lembut nya.
Dan sikap evil nya satu-satu nya yang tidak mencerminkan ia seperti Pangeran dari negeri dongeng =.=
Seperti nya mataku ini sudah berkaca-kaca,
Dapur ini cukup besar dengan ornament Eropa di setiap sudut nya, fyuh~ persis sama dengan dapur dirumah kami, yah tentu saja Panti asuhan ini khan milik Okaa-san,
Aku melepas paksa tanganku dari genggaman pemuda raven yang sedang berdiri mematung dihadapanku, berbeda 180 derajat, tatapan nya sangat lembut. Kaki ku melemas seketika ketika manik mata kami saling berhadapan.
Manik mata onyx nya bertemu dengan punyaku yang berwarna aquamarine.
"Ino!"
Aku hanya diam, cairan hangat kini tumpah dari kedua sudut mataku.
"Kenapa lari dariku?!"
Demi Tuhan dia membuatku lemas seketika, aku tertunduk dan terduduk di lantai porselen putih tepat dibawah meja dapur, ia kemudian menghampiriku menelungkupkan kedua tangan nya demi mengangkat wajahku untuk bertemu dengan wajah nya,
Hatiku sakit, aku hanya ingin menangis sekarang! Sasuke! Jemari panjang nya menghapus buliran air mata yang mengalir di sepanjang pipi ku.
"Katakan aku harus menghentikan nya Ino! Dan aku akan berhenti!"
Tangan nya yang lembut membelai pucuk kepalaku kemudian mengarah ke pipi ku dan bibirku.
"Apa maksudmu?!"
Aku tercekat, rasanya seperti tercekik sekarang, tidak ada pasokan oksigen yang masuk ke dalam paru-paruku.
"Aku tidak akan bertunangan dengan Hinata jika kau menyuruhku berhenti!"
DEGHHH!
Apa yang ku dengar baru saja? Apa aku mimpi? Hey bodoh! Apa aku tidak salah dengar? Fikirku namun tentu saja aku hanya menggelengkan kepala, bagaimanapun juga aku masih mempunyai hati! Tidak mungkin aku akan mebiarkan semua nya terjadi! Aku tak mungkin menyakiti Hinata! Aku tau benar Hinata mencintai Sasuke! Terlihat jelas dari semua tatapan-tatapan Hinata pada Sasuke.
"Sasuke-kun Hah kau puas?! Mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan sufiks "kun"! Selamat atas pertunangan mu! Aku turut bahagia untuk kalian, Hinata gadis yang cantik! Kalian serasi"
"Kau menyukai ku khan?!"
"Yang benar saja aku menyukai maniak game sepertimu! Yang ada aku akan jadi istri keduamu jika aku benar-benar menikah denganmu!"
Aku beranjak dari tempatku duduk, menyeka air mataku dan segera mengeluarkan bahan-bahan makanan yang akan ku buat nanti.
Tentu aku menyukaimu! Sangat menyukaimu namun aku tidak mau menyakiti siapapun! Cukup aku! Cukup aku yang sakit akan semua ini!
"Yak! Uzumaki Ino! Mana mungkin aku memperistri benda mati! Aishhh!"
Protesnya, dia benar-benar lucu! Membuatku melemparkan evil smirk pada nya!
Brughhh!
Ku lemparkan padanya sekantong beras untuk ia bersihkan dan aku mulai sibuk memilah milah apa saja yang benar-benar kubutuhkan.
"Kau menanak nasi ya! Aku akan membuat makanan lain nya!"
"Sake,hn~!"
Kembali ia keluarkan evil nya dan mebuatku menggelengkan kepala, reflek aku menepuk pundak nya dengan sedikit berjinjit karena memang dia jau lebih tinggi dariku.
"Tidak mau Sasuke-kun! Kau tidak sayang lambungmu?!"
"Apa? Coba ulangi lagi?!"
Oops! Kenapa aku mengucapkan kata-kata yang paling anti ku ucapkan.
"Hahaha, lihatlah kau memanggil ku Sasuke-kun! Anak pintar!"
Puukk! Puukk Puukk!
Sasuke menepuk-nepuk kepalaku pelan.
"Lidahku keseleo! Sudahlah! Sebaik nya ayo kita selesaikan huhhh! Tidak ada Sake!"
"Baiklah.. baik!"
Hahaha hari ini dia manis sekali, rasa nya sakit ku bisa sedikit terlupakan walaupun sesaat, aku tidak peduli! Maafkan aku Hinata, untuk hari ini saja ijinkan aku untuk bersama nya, merasakan kebahagiaan yang akan kau kecap selama nya setelah nanti menjadi tunangan dan istri nya.
Kau beruntung Hina-chan! Dia sangat bertanggung jawab!
Ku hela nafasku panjang lagi, sesekali aku akan menggoda nya yang tengah serius mengaduk daging dengan bumbu nya.
Kami benar-benar berantakan dengan tepung menghias rambut, dan pipi penuh adonan bumbu, ditambah apron yang benar-benar sudah sangat erghhtt kotor, benar-benar seperti anak kecil yang baru belajar memasak.
Whoop! Whooop
Aku merasa kehilangan keseimbangan, sepertinya aku telah menginjak sesuatu yang licin dan benar saja aku akan terjatuh! Aku sudah menutup mataku, bersiap dengan keadaan apa pun yang akan menimpaku.
BUGHH!
Ini? Apa aku sudah jatuh?
…
Dengan cepat ku tangkap tubuh ramping Ino yang akan terjatuh di lantai, mirip sekali adegan di film-film Romance itu Khekhekhe ,
Mata nya terpejam erat, sepertinya ia sudah siap dengan apa saja yang akan terjadi pada nya!
Perlahan ia membuka satu mata nya, terlihat ia ngeri untuk membuka kedua mata nya.
Kemudian pada akhir nya kedua iris indah nya terbuka, kami saling berpandangan.
Entah sudah ketularan otak mesum Kakashi-sensei atau apa, aku mulai mendekatkan wajahku untuk semakin mendekat pada nya.
CUPPP!
Kecupan singkat namun sangat bermakna, kami terdiam sesaat dan saling berpandangan (lagi).
Demi Kakashi-sensei yang suka membaca majalah porno (?) apa yang baru saja kulakukan? Naruto akan membunuhku jika ia tau apa yang kulakukan pada adik nya sekarang.
"Maaf!"
"Tak apa! Anggap tak pernah terjadi Sasu!"
Ia tersenyum, namun senyuman itu berbeda nampak kepahitan di setiap sudut yang melengkung di wajahnya.
"Kurasa nasi nya sudah matang! Bisa kau melepasku? Dan terima kasih telah menolongku!"
"Maaf!"
.
.
.
.
Makan malam di panti berjalan lancar, Ino terlihat sangat akrab dengan anak-anak disana bahkan ia menidurkan bayi yang baru berusia 9 bulan, bagaimana mereka saling mentertawakan kecerobohan masing-masing.
Seperti saat Saske harus membuat susu untuk bayi bernama Konohamaru, itu membuat perut Ino seakan diaduk, bagaimana dengan enteng nya Sasuke memasukkan sesendok susu bayi ke dalam mulut nya bukan ke dalam botol susu.
Saat Sasuke mencoba menggendong bayi dan parah nya bayi itu menangis sampai ia mengompoli kemeja mahal Sasuke
Ino tertawa, ini kenangan indah terakhir untuk nya, mulai minggu depan tidak ada lagi hal seperti ini! Sasuke sudah menjadi milik orang lain! Dan Dia? Mungkin ia akan lari dari Konoha.
"Aku tak mau tau kau harus datang ke Acara Ulang Tahunku nanti!"
"Tidak mau! Kau ingin membuatku muntah melihatmu menjadi sosok pangeran seperti di film-film itu! Oo tidak bisa!"
"Yakk ! Ino! Kenapa?! Sudah kukatakan kan?! katakan aku harus menghentikan nya! Dan aku akan berhenti!"
Protes Sasuke yang kini memandang Ino miris, tangan nya memegang kendali mobil yang tengah tepat berhenti di depan kediaman keluarga Uzumaki, Terimakasih untuk Naruto yang sudah membatalkan rencana nya untuk menjemput Ino.
"Aku lelah, aku ngantuk dan aku ingin memeluk gulingku secepatnya! Selamat malam ..! hati-hati di jalan!"
Segera saja Ino turun dari mobil Sasuke kemudian berlari menuju rumah nya tanpa berbalik lagi meninggalkan Sasuke yang tengah menatap punggung nya yang menjauh dengan rasa sakit yang benar-benar menusuk hati nya.
"Kau masih tetap polos, Ino!"
=F=
Tempat itu dihias bak negeri dongeng, Live Band disisi sebelah kanan tepat di sebelah lantai dansa dengan pakaian rapi jas dan dasi kupu-kupu nya, karena memang berkonsep garden party, banyak lilin tertata rapi di sekeliling meja, bahkan di kolam renang yang dibentuk angka 25 di tengah nya.
Nuansa putih dan biru muda mendominasi di setiap sudut tempat itu, standing reception dipilih demi untuk lebih mempererat kekeluargaan dari pada sit down dinner yang mempetakan tamu-tamu menjadi beberapa bagian.
Dan disanalah pangeran itu sekarang, berdiri cemas di antara tamu-tamu yang hadir, sesekali ia akan menyalami tamu yang mengucapkan selamat pada nya.
Jiwa nya di sini namun hati nya ada pada tempat lain, Yak! Otak nya dipenuhi dengan Ino.
"Yoo! Tempat yang indah Sasuke!"
Sapa Naruto, Shikamaru dan Kiba.
"Arghht! Naruto! … hey dimana Ino?"
"Hinata? Itu!" jawab Shikamaru enteng dan menelan sedikit Sake di tangan nya!"
"Ino!"
Kiba menyipitkan mata nya seketika, seakan menginterogasi Sasuke.
"Aku sudah katakan pada nya untuk menghentikan ini! Namun dia tak mengatakan apa-apa!"
"Kau menyukai adikku Sasu?!"
"Lebih dari yang kalian tau! Aku meyayangi nya! Sangat menyayangi nya!"
"Lalu mengapa kau memutuskan untuk jadian dengan Hinata dan bertunangan?! Kau akan menyakiti kedua nya nanti nya!"
Kiba memulai ceramahan nya pada Sasuke, Sasuke hanya tertunduk lesu menyesali apa keputusan yang telah ia perbuat.
Dari kejauhan Hinata nampak cantik dengan gaun berwarna pink tanpa lengan, rambut lurus nya ia gerai dengan hiasan pita cantik di sebelah kiri tengah memandang Sasuke iba, nampak nya ia tau apa yang dirasakan Sasuke sekarang.
Namun ia terlalu tau bagaimana rasa sakit itu, ia hanya diam kemudian kembali berbaur dengan Sakura dan Tenten, sahabatnya.
…
Batinku bergejolak aku tidak ingin datang, namun di satu pihak aku ingin datang dan mengucapkan langsung pada nya betapa aku mencintai nya, aku hanya ingin dia tau perasaanku, tak masalah bagaimana akhirnya nanti! Aku .. egois?! Ayolah Ino ini kesempatan terakhirmu! Sebelum ia benar-benar menjadi milik orang lain.
Kupandang kotak besar yang tadi ditinggalkan Naruto, Baju! Dan sepatu ini! Hahaha aku tertawa dan menangis sekaligus, Kakak ku itu ingin mendandaniku seperti orang gila?! Itu pesta ulang tahun bukan pesta pernikahan!
One shoulder regal dress ala Putri Tiana berwarna gading, dan lace shoes dengan heels tipis sepanjang 10 cm.
"Apa aku harus datang mengenakan nya?! Atau aku tak usah datang?"
Ya Tuhan …. Demi Naruto yang jarang mandi! Apa yang harus kulakukan?
…
"Sasuke….! Sudah saat nya kau ke podium!"
Okaa-san menggandeng Sasuke menaiki Podium disusul ketiga pemuda di belakang mereka, diatas podium sudah menungggu Uchiha Fugaku dengan gagah nya, ia kemudian menepuk pundak putra nya bangga.
Sekali lagi ia edarkan pandangan nya berharap gadis Uzumaki itu datang, namun seperti nya Nihil, tak ada gadis dengan senyuman manis di setiap sudut tempat itu dan ia menghela nafas nya panjang.
Hinata mengerti, sangat mengerti akan keraguan Sasuke sekarang, bahkan ia saling berpandangan dengan Naruto.
"Terima kasih sebelum nya telah menyempatkan waktu kalian untuk menghadiri acara Ulang Tahun Putraku, Uchiha Sasuke. Usia 25 Tahun bukan usia yang muda lagi, kurasa sudah waktu nya kuserahkan tonggak kekuasaan Perusahaan pada Putra ini, dan kemudian menikmati waktuku sebagai Pria bebas lagi, menanti Cucu yang akan dilahirkan Calon menantu ku nanti, Bukan begitu nak?"
Semua tamu tertawa, dan Sasuke hanya tersenyum kecut mendengar pernyataan Otou-san nya.
(Ino place)
"Paman, antar aku ke kediaman Uchiha!"
Rona panik menghiasi wajah cantik dengan gaun yang terlihat agak berlebihan itu, salahkan saja Naruto yang benar-benar salah membelikan nya Kostum.
"Tenang saja Ino-chan! kita akan sampai secepat nya di tempat pesta Uchiha!"
"Hontou ni Arigatou gozaimashita"
=F=
Dengan sedikit kesusahan karena gaun nya, gadis itu berlari menuju tempat pesta Sasuke, Ia berhenti begitu menyadari di sana Sasuke tengah berdiri tepat di samping Hinata.
Ia kemudian tersenyum, banyak fikiran yang berkecamuk, tak terasa air mata mengalir dari mata indah nya.
"Sasuke-kun! Dia datang!"
Bisik Hinata, membuat pemuda evil itu melayangkan pandangan nya pada gadis Uzumaki yang bersiap pergi namun langkah nya tertahan oleh dua pemuda yang mencengkram lengan nya.
"lepaskan aku!"
"Ino!" Sasuke berlari menghampiri sosok gadis yang memunggungi nya dengan kedua tangan yang ditahan sahabat nya.
"Ino! Lihat aku!" Sasuke membalikan tubuh ramping berbalut One shoulder regal dihadapan nya hingga kedua nya saling berpandangan, kini kedua pemuda itu nampak melepaskan cengkraman nya dan sedikit menjauh dari kedua nya.
Namun nampak nya Ino enggan menatap mata indah Sasuke lagi, ia terlalu takut, bahkan ia merasakan sendi-sendi nya mulai melemas.
"Kau Kira aku dan Hinata-chan akan bertunangan?! Dasar bodoh! Ini sudah kuatur sebelum nya untuk mengetahui perasaanmu padaku!"
"Uzumaki Ino! Lihat aku!"
Sasuke duduk berlutut dihadapan Ino.
Sayup terdengar Band memainkan Marry You Milik Bruno Mars, membuat perhatian Ino seketika tertuju pada Pemuda evil yang terduduk dibawah nya,
Ia terlihat tampan dengan pakaian rapi seperti ini, rambut nya masih terkesan berantakan dengan poni yang seperti biasa ia bebaskan.
Cause it's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.
Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.
Just say I do,
Tell me right now baby,
Tell me right now baby, baby
Dan kini Sasuke mengeluarkan sebuah cincin bertahtakan blue sapphire, sederhana memang namun cincin ini adalah cincin yang diidamkan Ino dari dulu.
"Sasuke…!"
Tamu undangan Sasuke bersorak ceria memberi dukungan pada pewaris tahta perusahaan Uchiha, dan "memaksa" Ino untuk segera memberi Jawaban nya pada Sasuke.
"Yess!"
WUHHUUUUUU!
SEMUA BERSORAK…..
Naruto dan Hinata tersenyum bahagia melihat mereka sekarang.
"Terimakasih! Kau mau membantu ide kami ini!"
"Itu sudah menjadi kewajibanku khan Naru-kun!"
Dan bukankah Fairytale itu bukan hanya dongeng?
Cincin itu di sematkan Sasuke pada jari manis Ino, dan potongan kue pertama Sasuke tentu saja jatuh pada Calon Istri nya.
Pangeran akan selama nya menjadi Takdir sang Putri bukan? Meski Putri itu Putri itik buruk rupa?
Ino berkata dalam hati nya.
"Kau cantik! Coz u're amazing Just the way You are!"
Bisik Sasuke tepat di telinga Ino, membuat semburat merah terlukis indah pada pipi gadis itu.
"Kau cantik! Baru kali ini kulihat rambutmu tergerai, juga poni mu ini! Kau tanpa kaca mata, juga lihatlah kau memakai bedak, blush on dan lipstick! Wow!"
PLETAKKK
"Itaiii! Uzumaki Ino! Aku calon suamimu! Kenapa kau kasar sekali padaku! Hn~?!"
"Ya! Aku mencintaimu Sasuke-kun!"
"Mwoo? Kau memanggilku apa?"
"Sasuke-kun!"
"Hn~ Aku juga mencintaimu Ino-chan!"
Sasuke memeluk Ino Erat.
TO Be Continued ...
Well, It's my first time here, butuh kritik dan saran nya ... oh kalau berkenan silahkan juga beri saya coklat #plak hehehe ... read and review please!
Next Chapter? Mikir dulu deh . . . hahahakabooorrrr ... :D
