Disclaimer: Masashi Kishimoto
Summary: Apa yang disukai Sakura, tak lantas Sasuke suka. Begitupun ketika Sakura merengek ingin membeli banyak makanan manis, Sasuke sebagai suami yang baik, tentunya tak mengizinkan itu demi kebaikan gigi Sakura. -kado kecil untuk Yuuki Aika UcHiHa.
AU, OOC, miss typo, etece nyoo.
Selamat ulang tahun, Yuuki. Teriring doa dari hati untukmu, semoga Tuhan selalu memberkatimu. :)
Hope you enjoy!
.
.
"Kau jahat!"
Kata yang dilontarkan Sakura seolah menghujam tepat di jantung Sasuke. Sambil menyandarkan punggungnya pada batang pohon di belakangnya, Sasuke bergumam pelan. "Makanan manis tidak bagus untuk gigimu, Sakura." Sasuke mencoba menjelaskan alasan mengapa ia melarang Sakura membeli setiap makanan manis yang dijaul di pasar malam.
"Yang menginginkan makanan manis itu anakmu, Sasuke-baka!" tutur Sakura sembari mengelus-elus perutnya yang sedikit buncit, sesekali calon ibu muda itu membetulkan obi-nya yang sedikit kebesaran.
"Aku tidak suka makanan manis, Sakura." Dipandanginya penampilan Sakura saat ini, dengan Yukata bercorak bunga Krisan nampak tak buruk untuk melihat Hanabi Matsuri malam ini. "Jika yang kau kandung itu anakku, dia pasti akan mengikuti jejak ayahnya."
"Jadi kau menuduhku berselingkuh?" Sakura menggeram kesal, ia telah bersiap menggulung lengan Yukata-nya untuk memberikan sang suami pelajaran.
"Aku tidak berkata begitu." Sasuke menyeringai melihat istrinya telah siap meledak. "Atau jangan-jangan―" Sebelum Sasuke selesai dengan ucapannya, Sakura telah lebih dahulu melenggang pergi meninggalkan Sasuke sendiri di bukit yang letaknya tak jauh dari pasar malam.
Tidak baik membuat ibu hamil marah, baka! Cepat kejar dia, inner Sasuke berseru penuh kebijakkan di alamnya sana. Sedangkan Sasuke hanya dapat menuruti, mengingat arahan sang kakak yang dulu pernah menyuruhnya mengikuti setiap kata hati.
.
Sasuke menarik sebelah lengan Sakura cepat, dan membawa Sakura ke dalam dekapan hangatnya. "Maaf," bisiknya di dekat telinga Sakura, membuat Sakura lantas membalas pelukan Sasuke. "Lupakan yang tadi." Seketika Sakura mengangguk, dalam hati Wanita Musim Semi itu tengah menghitung mundur mengikuti yang lainnya menanti peluncuran kembang api, sungguh ia tak fokus dengan apa yang telah dikatakan suaminya tadi.
CUP
BLUSH
Sasuke mencium kening Sakura singkat, bersamaan dengan suara letusan kembang api yang saling bersahut. "Tanpa makanan manis pun, kau sudah sangat manis, Sakura." Bahkan madu dan gula pun malu ketika rasa manis mereka terkalahkan olehmu, lanjut Sasuke di dalam hati.
"Eh?"
.
.
.
Fin
.
.
A/N: Yeah, gaje ngenes (gajeness) lagi nyoo. Osh no more pekicau #ini bukan twitter woyy! Terima kasih untuk kamu, iya kamu yang sudah baca ini. Hihi bubyeee~
