HEART for TWO

Chapter 1

.

Author : Kim YoungMin Hyuk

.

Cast : KyuWook, YeWook,

Other Cast : sungmin, donghae, siwon

It's yaoi, shounen-ai, BL

. . .

Flame NO !

Bash NOO !

Plagiat NOO !

. . .

Don't like , Don't Read

Happy Reading

.

.

.

Ryeowook PoV

Hari semakin malam, tak terasa aku sudah hampir 8 jam di tempat ini. Duduk sendirian seperti orang bodoh. Bodoh ? Yah, aku memang bodoh. Menunggu untuk hal yang aku sendiri tak tahu kepastiannya.

Huft.. entah ini keberapa kalinya aku menghela nafas. Aku melihat kereta terakhir dari Busan telah berlalu. Ck, aku hanya bisa menguatkan diriku dan berkata pada diriku bahwa -mungkin-esok dia akan kembali. Hanya pengharapan tak jelas yang kulakukan selama 5 tahun ini. 5 tahun ? bukankah aku benar-benar bodoh ? Aku berdiri dari dudukku, menatap sebentar tempat yang sudah menemaniku selama ini.

'Aku percaya padamu hyung', batinku berkali-kali. Aku berjalan sendirian, berniat untuk kembali ke rumahku. Aku melihat sekelilingku, aku sudah sering seperti ini tapi tak biasanya jalan sesepi ini. Walau merasa aneh, tapi aku terus berjalan sendirian. Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, jadi tentu saja tak banyak kendaraan yang lalu lalang.

Aku sampai pada sebuah pertigaan, biasanya akan banyak taxi yang berhenti disini. Tapi kali ini, hanya ada 2 atau 3 taxi disini. Aku menatap supir taxi itu dari kejauhan, entah kenapa aku malah bergidik sendirian.

"Aish,, Wookie pabbo, lebih baik telpon Sungmin hyung", Aku mengeluarkan ponsel dari saku ku. Baru hendak menekan bebereapa tombol disana, seseorang menepuk pundakku. Dengan takut aku menoleh, kulihat seseorang yang errr.. menyeramkan –menurutku- tersenyum atau menyeringai ke arahku. Sedikit aku memundurkan langkahku.

"Tersesat manis?" namja itu makin mendekat pada ku, aku mencoba berlari, tapi-

'Buk', aku menabrak sesuatu dan terjatuh. Aku berusaha mendongak, melihat sesuatu yang kutabrak. Betapa kagetnya aku, ketika melihat dua orang didepanku yang juga menyeringai. Aku menelan saliva ku sulit.

"Mau kemana eoh?," kata seseorang di hadapan ku. Namja itu membantu ku berdiri, "Bukankah kita akan bersenang-senang malam ini, chagi ?" kata seseorang lainnya. Aku hanya menggeleng ketakutan, sedang mereka tertawa dan menarikku ke sebuah gank kecil di dekat situ. Ponselku entah jatuh dimana. Sekarang air mata mulai membasahi pipiku. Aku takut. Berkali-kali aku memohon, tapi mereka seakan tuli dan tak mau mendengarkan ku.

Namja di depanku tengah menghimpit tubuh kecilku pada sebuah tembok, tangan nya dengan kuat mencengkram tangan ku.

"Ku mohon hiks.. hiks.." ucap ku berkali-kali memohon

"Jangan menangis, Chagi. Kau tak ingin kami bermain kasar kan ?" ucapnya di telingaku, sambil sekali-kali menjilat telingaku seduktif.

Lagi-lagi aku menggeleng dan menangis, 'Kumohon, seseorang tolong aku' batinku berteriak. Aku memejamkan mataku dan menggigit bibir bawah ku ketika lidah nya bermain dan menjilat bibir ku. Aku berusaha mendorong tubuh di hadapan ku itu, aku namja kan ?, kenapa aku terlihat begitu lemah seperti ini.

Aku terus memberontak hingga namja dihadapanku menghentikan kegiatannya. Aku menetralkan nafasku, kufikir aku berhasil membuatnya berhenti, tapi nyatanya namja itu malah langsung mencium dan melumat bibirku rakus. Memasukan lidahnya dan mengeksplor mulutku secara kasar. Lagi-lagi yang aku lakukan hanya memberontak.

'PLAK' namja itu menampar pipiku sehingga aku terjatuh.

Aku terisak lirih, "Kumohon, hiks.. hentikan.." ucapku lagi dan mereka semua malah menertawakan ku.

'Hyung, aku takut. Tolong aku hyung, kumohon siapa saja, tolong aku..' batinku. Aku menekuk kedua lututku, menangis. Aku benar-benar bodoh dan lemah. Aku merasa mereka mendekat ke arahku. Badanku sudah bergetar karna menangis dan ketakutan.

Tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang berteriak dari luar tempat ini. Namja-namja didepanku menoleh, aku ikut mendongak, berharap ada yang akan menolongku.

Kulihat seorang namja tampan berjalan kearah kami. Tampan?, hei,, sadarlah Wookie bahkan 'dia' seribu kali lebih tampan dari namja itu.

"Kya ! apa yang kalian lakukan disini, eoh ?" teriaknya. Namja namja didepanku membalikkan tubuh mereka. Aku melihat salah satu dari mereka mengambil sebuah balok kayu dan, entahlah, aku segera kembali menelungsupkan kepalaku kedalam kedua lututku yang terlipat. Memejamkan mataku erat, mengabaikan mereka yang sepertinya tengah saling memukul.. Aku takut, sungguh.

"Pergi !" kudengar seorang namja berteriak dengan tegas, namun aku masih enggan mengangkat kepalaku. Kini aku masih terduduk, hanya bisa merasakan bahwa ada seorang namja yang mulai berjalan ke arahku.

Namja itu sedikit berjongkok di hadapanku. "Ck,, hanya anak kecil" ucapnya.

"Aku bukan anak kecil!", Aku segera merutuki mulutku yang seenaknya berteriak. Namja itu mengangkat dagu ku agar bertatapan dengan nya, "Mian" lirihku takut.

"Siapa nama mu?" Tanya namja itu.

"R..ryeo..ryeowook"

Tangan namja itu beralih memegang tengkukku sedang tangan yang satunya lagi berada dibawah lututku. Namja itu menggendongku bridal style.

"Kya! Kau mau apa ? turunkan aku ! aku mau pulang.. kumohon.. turunkan aku!..", Aku terus bergerak memberontak.

"Diam, Wookie..". Aku terdiam. Wookie ? kenapa dia memanggilku seperi itu, hanya Sungmin hyung, 'dia', dan teman-temanku saja yang biasa memanggilku dengan sebutan itu. Aku hanya bisa diam dan pasrah. Entah namja ini mau membawaku kemana. Huwee,, Sungmin hyung, tolong aku…

Ryeowook PoV End

oooOoooOooo

Author PoV

Ryeowook terus duduk sambil menunduk. Dirinya kini berada di sebuah ruangan bersama dua orang yang sedari tadi menatapnya aneh. Ryeowook yang merasa risih dengan tatapan itu hanya bisa diam, sepertinya pemandangan di kakinya lebih indah daripada harus memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini.

'Kriet' seseorang masuk sambil membawa banyak makanan dan cola dingin.

"Ya, Kyu. Kau lama sekali, hampir saja aku 'memakan' bocah ini". Ucap salah seorang yang duduk didepan Ryeowook. Sedang Ryeowook makin menundukkan dirinya takut.

Orang yang baru masuk itu –yang dipanggil Kyuhyun- hanya memutar bola matanya malas. Andai ia tidak mencari masalah dengan hyungnya yang satu itu. Dia pasti tidak perlu repot-repot keluar mencari makanan, dan bertemu dengan bocah di hadapannya sekarang ini.

Flashback

"Ya, Siwon hyung. Aku lapar. Beli makanan gih, sana.." ujar Kyuhyun dengan santainya. Wajahnya masih serius menatap layar TV di depannya, sedangkan tangannya sibuk memencet tombol pada stick PS nya.

'PLETAK'

Kyuhyun mengusap belakang kepalanya menatap Hyung disampingnya dengan tajam, "Kya! Hyung, apa yang kau lakukan, eoh ?"

Tidak merasa takut, Siwon juga menatap Kyuhyun sengit, "Harusnya aku yang berkata seperti seperti itu padamu, pabbo !, sana keluar cari makanan.."

"Aku ini magnae, mana boleh keluar sendirian. Bagaimana jika ada yang menggangguku ?"

Siwon tertawa meremehkan seolah mengejek Sepupunya itu, "Ck.. ya Magnae, lagi pula mana mungkin ada orang yang berani mengganggu setan sepertimu, sudah sana."

"Aish.. tapi Hyu-"

"Apa kalian berdua tidak bias diam, eoh! Ahh kepalaku pusing sekali". Kyuhyun maupun siwon terdiam ketika seseorang keluar dari sebuah kamar dan berteriak kepada mereka. "Bertandinglah, yang kalah pergi cari makanan" tambahnya lalu pergi kearah dapur.

"Sepertinya usul Donghae hyung tak buruk" ucap Kyuhyun menyeringai

"Lalu kau ingin bertanding apa ?" Tanya Siwon. Kyuhyun hanya mengangkat stick PS yang dipegangnya.

"Baiklah.. bersiaplah kalah Kyu"

"Bersiaplah.. cari makanan Hyung"

Flashback Off

Kyuhyun menghela nafasnya dan menjatuhkan dirinya kesofa, sebelah Ryeowook.

"Haish.. Aku masih bingung, kenapa aku bisa kalah denganmu Hyung-". Siwon dan Donghae hanya terkekeh melihat Kyuhyun yang kelelahan. "-Dan gara-gara kau, aku harus keluar dua kali" tunjuk Kyuhyun pada Ryeowook.

Ryeowook menatap namja disebelahnya yang ia ketahui namanya Kyuhyun.

"Eum.. mianhae, tapi-"

"-Aku mau pulang" ucap Ryeowook takut-takut. Sekarang sudah jam 1 malam, hyungnya pasti khawatir karna dirinya belum pulang. Ryeowook juga tidak sempat menghubungi Sungmin karna ponselnya jatuh.

"Kau berani pulang sendiri ?" Tanya Kyuhyun sinis, sepertinya moodnya sedang tidak baik, dan Ryeowook hanya menggeleng pelan.

"Malam ini tidurlah disini, besok baru pulang" kata Donghae pelan, sepertinya dia tahu kalau Ryeowook benar-benar takut saat ini. "-Matamu merah, kau sudah mengantuk. Kau tak perlu takut, sebaiknya kau tidur di kamar Kyuhyun malam ini."

"MWO ?"

"Wae ? kau kan yang membawanya ke sini" ucap Donghae begitu mendengar protesan dari mulut Kyuhyun. Kyuhyun hanya diam. "-Kalau ku suruh dia tidur bersama Siwon, dia tidak akan bisa berjalan dengan baik besok" tambahnya, dan dengan gratis Siwon memberikan deathglare pada Donghae.

"Aku tidak se-pervert itu Hyung".

Kyuhyun menghela nafasnya, "Baiklah, kajja." Kyuhyun berdiri dari duduknya dan mulai berjalan ke kamarnya, tapi Ryeowook masih berada pada posisi duduknya.

"Ada apa?" Tanya Kyuhyun yang melihat raut wajah Ryeowook.

Ryeowook menggeleng dan mengikuti arah Kyuhyun, menuju kamarnya.

oooOoooOooo

Bias sinar matahari pagi mulai memasuki kamar kyuhyun. Terlihat dua orang yang tengah tertidur di atas tempat tidur tersebut. Aah.. ralat sepertinya hanya seorang dari mereka berdua yang tengah tertidur, sedang seorang lainnya hanya tiduran sambil menatap wajah manis di sebelahnya kini.

"Wookie-ah, kau tak mau bangun" ucap Kyuhyun di telinga Ryeowook.

"Aku masih ngantuk, Sungmin hyung" ucap Ryeowook menjawab omongan Kyuhyun. Kyuhyun mengangkat alisnya bingung, sesaat kemudian Kyuhyun menampilkan seringaiannya. Kyuhyun menindih tubuh kecil Ryewook di bawahnya.

"Bangun atau kucium" bisik Kyuhyun lagi ditelinga Ryeowook. Dengan kesadaran yang belum penuh Ryeowook membuka matanya. Membiasakan pantulan cahaya matahari terhadap matanya.

'Eunghh' Ryeowook menggeliat tak nyaman karna Kyuhyun berada diatas nya. Untuk sedetik kemudian Ryeowook membulatkan matanya penuh begitu melihat Kyuhyun diatasnya.

"Kya!" Ryeowook berteriak kencang dan dengan sekuat tenaga Ryeowook mendorong tubuh Kyuhyun, membuat Kyuhyun harus jatuh kelantai dengan tidak elitnya. "A..apa yang k..kau lakukan ?" Tanya Ryeowook sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Menurutmu apa? Membangunkanmu tentu saja" ucap Kyuhyun santai, "Tenang aku belum berbuat macam-macam kok" Kyuhyun tersenyum menyeringai lalu berdiri dan keluar dari kamar tersebut. "Cepat keluar, kita sarapan" tambah Kyuhyun sebelum benar-benar keluar dari kamar itu.

Sementara Ryeowook menatap tubuhnya di bawah selimut, "Masih sama seperti tadi malam" gumamnya sendirian.

.

.

Ryeowook membuka pintu kamarnya dan keluar dengan perlahan. Tak ada seorang-pun di ruangan itu, namun samar-samar Ryeowook mendengar perbincangan seseorang dari arah dapur. Ryeowook mulai berjalan mendekati tempat itu.

"Aish.. apa kau tak bisa masak Hyung ?"

"Memang kau bisa ?, haahh.. kenapa di saat seperti ini Donghae hyung bisa-bisa nya ada jadwal kuliah."

"Kya! Siwon hyung !.. jangan mengomel terus, masakan mu gosong !" teriak Kyuhyun panic saat melihat asap hitam dari penggorengan.

"Kya! Kyu! Bagaimana ini ?"

"Matikan.. matikan..matikan",

'ceklek' dengan cepat Kyuhyun mematikan kompor gas disampingya. Siwon dan Kyuhyun menghela nafasnya lega. "Sepertinya kita harus beli makanan di luar, Kyu" ucap Siwon lirih.

"Haah,, kalau Hyung yang mau jalan, aku tak masalah."

"Mwo? Ya ! kenapa aku ?"

"Gantian hyung, semalam aku sudah" jawab Kyuhyun kesal.

Mereka saling ribut, sehingga tidak sadar bahwa seseorang sedang menatap aneh tingkah mereka itu. Ryeowook sedikit berdehem membuat Siwon maupun Kyuhyun menoleh kearahnya,

"Err.. aku.. aku bisa memasak untuk kalian" ucap Ryeowook sambil mengusap tengkuknya.

"Benarkah ?" Tanya Siwon tak percaya. Ryeowook mengangguk pasti.

"Sudahlah hyung, biar saja Wookie yang memasak, aku sudah lapar" Kyuhyun duduk dimeja makan diikuti Siwon dibelakangnya. Sedangkan Ryeowook mulai berjalan ke dapur. Ryeowook sedikit kesusahan karna harus membereskan dulu kekacauan yang dibuat oleh Siwon dan Kyuhyun. Tak selang beberapa menit, Ryeowook selesai dengan nasi goreng buatannya. Hanya makanan simple, tapi lebih baik dari pada tidak sarapan. Iya kan ?..

Lagi pula nasi goreng itu bahkan lebih baik dari pada masakan Siwon apalagi Kyuhyun. (author ditendang)

.

.

Selesai sarapan, Ryeowook mulai membereskan bekas makanan mereka dan mencuci piring serta sendoknya. Ryeowook berdecak sebal karna Kyuhyun maupun Siwon tak ada yang membantunya di dapur. Mereka malah asik sendiri dengan kegiatan mereka sekarang ini. Siwon tengah bersiap pergi entah kemana. Sedang Kyuhyun, ck jangan ditanya, wajahnya tak pernah lepas dari layar PSP di tangannya. Bahkan dia tidak peduli saat Siwon pamit pergi keluar.

Ryeowook berjalan menghampiri Kyuhyun yang sedang 'sibuk' dengan permainannya.

"Eum.. Hyuhyun-ssi"

"Heum?"

"Aku mau pulang" ucap Ryeowook pelan, tapi masih sanggup didengar oleh Kyuhyun. Kyuhyun mem-pause game nya dan menatap Ryeowook didepannya.

"Haah, kau menyusahkanku..-" Kyuhyun bangun dari duduknya, dan mengambil kunci mobil di meja nakas.

"-Kajja..".

.

.

Tak ada perbincangan selama diperjalanan, Kyuhyun terus fokus menyetir. Sedangkan, Ryeowook lebih memilih melihat pemandangan di luar dari dalam mobil.

"Rumahmu dimana ?" Tanya Kyuhyun memecah keheningan.

"Tiga blok dari sini, belok kanan, rumah bercat ungu." Jawab Ryeowook. Kyuhyun mempercepat laju mobilnya.

Sekitar 10 menit, mereka sampai. Kyuhyun memberhentikan mobilnya di depan rumah Ryeowook.

"Sudah sampai.. gumawo Kyuhyun-ssi" ucap Ryeowook saat keluar dari mobil Kyuhyun. Kyuhyun mengangguk dan menjalankan mobilnya, pulang.

'Kita akan bertemu lagi, KIM RYEOWOOK'

.

.

.

T.B.C

Anyong, Mina-san

Adakah yang merasa pernah baca FF ini ?

Gak sengaja kehapus, jadi Author RePost lagi dengan judul yang berbeda. Mudah-mudahan Reader-san pada suka. Ada beberapa yang aku edit, semoga lebih baik dari sebelumnya. Tapi, kalo masih ada kesalahan, mianhae…

Mohon Kritik dan Saran,

Gumawo…