Sulay fanfiction Indonesia
Flying White Unicorn
Mirror Of Soul
(The Killers Series)
Kim Junmyeon
Zhang Yixing
e)(o
BxB
Yaoi
Many typo(s)
Rate M
Various hell gates are open, demon are pouring out of them, we need your help!
...
Musim dingin yang menenangkan, ada perapian yang menghangatkan. Berhari-hari dia lewatkan dengan mendengarkan mp3 dari The Beatles mencoba berdamai dengan kehidupannya kini. Kris, satu-satunya laki-laki dengan tampang setengah Asia yang tampak cocok dengan busana dingin ala eropa nya. Dadanya bidang, matanya tajam dengan alis yang tegas. Di bibirnya masih tersisa sedikit wine yang diminumnya dari waktu ke waktu.
Tidak ada lagi yang harus dicemaskan, masa gelapnya selama berpuluh tahun sudah hilang. Dimasa depannya kini, yang ia inginkan tidak ada selain menikmati hari dengan tenang. Si masa lalu yang memburu telah musnah, tidak perlu sembunyi lagi bahkan jika mau dia bisa berkeliling dunia. Kris meneguk kembali kejayaannya.
Teeet teeeet...
Kris melirik ponselnya, nomor Asia tanpa pengenal nama. Mencoba menimbang apakah ia akan mengangkat ataupun membiarkan deringan ponsel itu menjadi backsong meminum wine.
" Hallo."
" Do you believe with ghost?."
" Who is?."
" Kim Jae Jin still alive."
" Who is it?!."
" Aku akan mengirimkan foto yang mampu membuat jantungmu berhenti."
" Halo? Halo?."
Kris menatap tidak percaya ponselnya, seseorang seakan mengenalnya berbicara dengan aksen English dan Korea yang aneh, seperti mengetahui apa ketakutan terbesarnya dan kini mencoba menakut-nakutinya.
Ting!
Sebuah pesan masuk, sebuah gambar tiga orang yang dikenalnya, tidak terlalu dia kenal tapi dia yakin siapa mereka.
Triple Kim.
Ketiga orang yang mati didepannya, jantungnya berhenti dan membiru di depan matanya.
Teeeet.. teeet...
" Halo siapa kau?!."
" Roh yang dahulu terperangkap kini sedang bebas terbang. Membangunkan seseorang yang sudah mati untuk bangun kembali. Kim Jae Jin masih hidup, cepat atau lambat antara kau dan dia yang akan saling menghampiri."
" Apa mau mu?!."
" Bunuh mereka semua. Atau kau satu-satunya mayat yang membusuk di pinggiran jalan."
Sambungan telepon kembali mati. Tapi kini Kris tidak peduli lagi. Diperhatikan kembali foto yang di kirimkan si penelepon misterius itu. Walau Kris tidak terlalu memperdulikan triple Kim tapi dia tahu siapa-siapa saja mereka. Laki-laki dengan kacamata hitam merupakan Jongdae, dia tampak menunduk dengan memegang sebuah ponsel. Seorang lagi laki-laki tidak putih namun bertubuh mendekati sempurna adalah Jongin, laki-laki di foto yang tampak tersenyum sambil memegang rambutnya yang mulai sedikit memanjang. Dan satu lagi seorang yang tampak seperti leader mereka, walau tidak ada title itu di antara triple Kim. Kris tahu bahwa Junmyeon laki-laki dengan mata tajam dan wajah dingin di foto seperti mempimpin kawanan kecil itu.
" Mereka nyata." Kris berbicara seakan meyakinkan dirinya sendiri
Kris mengambil ponselnya, berharap selama bertahun-tahun ini sebuah nomor masih tersimpan di ponselnya.
" Halo Sehun. Tampaknya kita harus bekerjasama lagi."
I know your secret in your face
Did someone steal you away?
I don't like this game
Liburan ke Swiss, Keju Swiss, jam tangan asli Swiss. Yixing menggeleng, satu-satunya hal dari Swiss yang menarik untuk kekasihnya adalah pisau Swiss dan itu sudah dimiliki Junmyeon sebanyak tiga belas buah. Tidak ada gunanya lagi menambah karena ketiga belas itu belum semua digunakan Junmyeon. Masih tersimpan rapi tidak tersentuh.
" Tuan jadi mengambil apa untuk hadiah?." Seorang wanit berperawakan kurus dengan senyum menawan masih bersabar dengan Yixing yang sudah hampir satu jam tanpa memilih apapun.
" Sepertinya aku tidak jadi menghadiahkannya apapun. Mungkin akan kubuatkan kue saja."
Wanita itu menatap Yixing lemas, Yixing yang tahu sopan santun meminta dua buah jam tangan untuk dikeluarkan. Dia akan tetap membelinya, walau tahu jam itu akan berakhir di tangan Jongin dan Jongdae.
.
Suara gesekan antara kaca dan air tidak terlalu kuat namun mampu membuat beberapa orang jengkel dengannya. Tidak ada yang salah dengan kaca pemisah antara tempat kolam renang dan ruang tengah rumah itu. Selain kejadian beberapa tahun yang lalu Jongin pernah mabuk dan menabraknya. Malam yang berakhir dengan Jongin tertidur di bawah kaca itu entah karena rasa mabuknya ataupun pingsan akibat benturan kaca tebal. Jeonghan masih asyik membersihkan kaca. Menolak mentah-mentah tawaran Minseok yang akan memanggilkan petugas kebersihan sewaan untuk membantunya.
Jeonghan bukan terlalu cinta akan kebersihan, ia melakukan hal-hal yang menurutnya bisa dikerjakan dengan alasan ingin membuat nyaman orang yang menetap disana. Hal yang bertolak belakang dengan Jongin, orang yang daritadi mendengar suara gesekan kaca dengan tatapan dengki. Jongdae, laki-laki dengan buku di atas paha nya, seperti tidak mempermasalahkan suara gesekan yang semakin lama semakin kuat. Hingga tiba Junmyeon yang sudah tahu beberapa menit kemudian hanya ledakan emosi Jongin jika Jeonghan tidak menghentikan pekerjaannya.
" Jeonghan… Bisa kau hentikan pekerjaanmu dan duduk diantara kami?."
" Kenapa?." Wajah cantik untuk seorang laki-laki menatap ketiga Kim yang berada tepat di depan kaca nya.
" Karena kau sudah lelah." Ucap Jongdae
" Aku tidak lelah." Jawab Jeonghan
" Aku yang lelah. Bisa kau turuti saja kemauan Jun eh Suho?." Ucap Jongin
" Sudah ku katakan berapa kali, kita hanya menggunakan nama samaran kita di luar Jongin." Ucap Junmyeon
" Tapi aku suka namaku. Kim Kai bagus bukan."
" Tidak ada waktu untuk berdebat demi sebuah nama. Ini baca lah." Ucap Minseok yang baru turun dari atas.
Junmyeon merahi sebuah tablet berukuran sedang milik Minseok. Hal yang selalu menjadi andalan untuk Minseok. Bagi Jongdae ia menamai alat tersebut sebagai pencuri kepintaran, sedangkan Minseok menganggap benda itu beharga serupa nyawanya.
" Apa ini?." Ucap Junmyeon melihat seperti gumpalan-gumpalan awan hanya saja berwarna campuran antara biru dan ungu.
" Gelombang. Yang biru menunjukkan Kris dan ungu menunjukkan Sehun."
Jawaban yang termasuk mengerikan, tapi membuat hati Junmyeon sedikit bangga akan matanya. Memang benar yang ia lihat adalah perpaduan antara dua warna. Biru dan Ungu, namun jika dua warna ini bersatu maka itu artinya.
" Ya Junmyeon.. Musuh sebentar lagi akan tiba."
Setelah perdebatan antara Jongdae, Jongin, Minseok dan tabletnya. Dibawah tontonan Jeonghan yang tampak antara harus takut ataupun lucu. Jongdae menganggap Minseok sudah mulai mempertuhankan tabletnya. Tanpa bukti yang jelas, membawa ketakutan dalam mereka. Sedangkan Minseok menganggap Jongdae terlalu kuno untuk berurusan dengan teknologi. Jongin yang membela Jongdae entah karena percaya akan kemampuan Jongdae yang tidak mungkin kalah dengan benda tipis yang menggantungkan dirinya dengan sebuah kabel charger ataupun karena tidak ingin ketakutannya menjadi nyata.
Jongin sadar dia bukan empat tahun yang lalu, manusia yang senang membunuh dengan tanpa hambatan. Dua tahun dilewatinya dengan bersembunyi bersama kedua rekan nya yang sama haus darah dengan dirinya. Dua tahun kemudian mulai menata hidup kembali, setelah mengetahui Kyungsoo lebih unggul darinya dalam hal perdagangan gelap. Jongin seperti mulai kehilangan kepercayaan dirinya.
Perdebatan terhenti begitu kedatangan Yixing dengan sebuah tas ransel dan tatapan penasarannya. Junmyeon langsung menarik Jongdae yang masih mengeluarkan pendapatnya. Memaksa Jongdae duduk dan Minseok untuk naik ke atas dengan tablet nya.
" Apa ada masalah?." Tanya Yixing melihat kecanggungan mereka.
" Tidak. Yixing duduklah. Kenapa kau tidak memberi kabar jika kau akan datang dari China?." Tanya Junmyeon
" Aku bisa menjemputmu. Atau Jongin, kini dia sudah memiliki izin mengemudi dengan nama Kai." Ucap Jeonghan.
" Tidak perlu. Aku bisa sendiri." Yixing membuka tas nya melemparkan dua kotak ke Jongin dan Jongdae.
" Apa ini?." Tanya Jongin
" Jam. Entah kalian suka apa tidak. Aku tidak terlalu tahu selera kalian. Hadiah welcome back dariku."
" Untuk kedua kalinya? Setiap tahun?. Apa kau meledek kami?." Tanya Jongin
" Tidak. Aku hanya ingin terus mengingat kepulangan kalian."
" Dan untukku?." Junmyeon mendekati Yixing
" Sementara hanya ini." Yixing mencium bibir Junmyeon lembut
" Oh sudahlah. Aku naik! Terimakasih Yixing." Ucap Jongin di ikuti Jongdae yang juga ikut naik.
Yixing melepaskan ciumannya, menyadari masih ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.
" Er maaf, tapi boleh aku melanjutkan acara bersih-bersihku?." Tanya Jeonghan
" Kami naik dulu kalau begitu Jeonghan." Ucap Junmyeon menarik tangan Yixing.
I see looking back in the mirror
Demons in my head
Yixing benar tidak ada yang dibutuhkan Junmyeon kekasihnya selain keberadaannya. Junmyeon tertidur dengan nyaman sesekali mengigau dengan tangan yang gemetar. Yixing tahu ada yang ditakutkan dari Junmyeon. Junmyeon memang kembali, namun separuh dirinya hilang bersama dengan cairan racun yang membunuh mereka sementara.
Jika Yixing tidak salah, bukan hanya Junmyeon melainkan Jongin dan Jongdae juga. Beberapa kali Jongdae tampak kaget dengan kemunculan Yixing. Dia seperti melamunkan sesuatu. Sedangkan Jongin yang kini memiliki kebiasaan baru, mencium makanannya sebelum memakannya. Tampaknya kejadian mati sementara membuat trauma akan mereka.
Yixing penasaran, apakah mungkin di kematian mereka berjumpa dengan malaikat yang bersiap menghukum mereka. Dan ketika kehidupan kembali memasuki mereka, seperti malaikat kehilangan ketiga buruannya. Apakah ketiga Kim itu tahu amukan malaikat maut yang belum sempat menikmati buruannya. Yixing tidak mencoba bertanya, ia tahu pasti apa yang di dalam pikirannya sangat jauh. Triple Kim tidak mungkin takut hanya karena malaikat maut, karena sesungguhnya mereka lah yang selama ini menjadi malaikat maut. Yixing tahu, ketakutan mereka hanya karena surat misterius dua tahun lalu. Surat yang menandakan iblis yang selalu mengincar mereka masih hidup. Dan bersiap untuk menagih hutang nyawa dari malaikat-malaikat maut.
Triple Kim telah kehilangan kekuatan mereka, lebih memilih mengurung diri dan membanggakan identitas baru mereka tanpa mampu menikmatinya di dunia. Dan apapun yang Yixing tidak tahu perdebatan antara Jongdae, Minseok dan Jongin tadi. Satu yang pasti di dengar Yixing, Kris dan Sehun.
TBC
*JANGAN LUPA REVIEW KAKA^^*
Apa-apaan ini kenapa judul lama di angkat lagi eh malah nyiptain judul baru maaf buat para readers yang merasa kurang berkenan hiks T_T saya ambil topik ini kembali karena kangen dengan karakter mereka..
Masih ada 2 judul yang belum selesai Lilac dan Sexically Sexical, untuk Lilac saya mohon maaf saya belum melanjutkannya tapi akan saya coba lanjutkan dan untuk Sexically Sexical sedang dalam masa pengerjaan yang semoga chapter demi chapter menuju akhir…
