Warning: TYPO (harap dimaklumi), OOC (maybe)
"Semua karakter yang ada disini masih tetap milik Masashi Kishimoto"
.
.
Unsensitive
Gaara masih menatap lekat ke arah gadis bersurai coklat yang kini sedang membacakan laporan titipan dari Temari, kakak perempuannya. Bahkan mata Gaara tidak pernah lepas sedetik pun darinya semenjak murid satu-satunya ini memasuki ruangan Kazekage.
Gaara memberengut kesal. Ada yang membuatnya tidak senang dengan kehadiran Matsuri di ruanganya.
"Matsuri."
"Hai?" Matsuri sontak menghentikan laporannya dan menfokuskan perhatiannya pada sang Kazekage yang kini sedang menatap Matsuri tajam.
Apa ada yang salah dengan laporanku? Pikir Matsuri. Tatapan Gaara membuat nyalinya ciut seketika hingga membuatnya tergagap saat berbicara. "A-ano.. mengenai laporannya.. "
"Kau tidak perlu membacakannya. Yang perlu kau lakukan hanya menyerahkan laporan itu padaku dan aku akan membacanya sendiri." Sela Gaara.
Mendengar Gaara memotong kalimatnya dengan nada sedingin itu membuat Matsuri menunduk sedih sekaligus malu. Sedih karena nada bicara Gaara, dan malu karena apa yang dikatakannya adalah benar. Matsuri tidak perlu membacanya, cukup menyerahkannya saja.
Matsuri kembali mendongakkan kepalanya. Namun ia belum sanggup menatap mata Gaara yang masih saja memberi Matsuri tatapan tajam. Matsuri lebih memilih meletakkan laporan tersebut di meja Gaara, tidak lupa dengan tangan yang gemetar dan sedikit rona merah di wajahnya.
"Ka-kalau begitu.. sa-saya permisi dulu, Gaara-sama.. "
"Tunggu."
Matsuri menghentikan langkahnya saat hendak berbalik menuju pintu keluar dan kembali menghadap Gaara dengan kepala tertunduk.
Melihat tingkah Matsuri sedari tadi membuat Gaara tanpa sadar menghembuskan napas panjang. Sepertinya Gaara memang harus mengatakannya.
"Baru kemarin aku pulang dari Iwagakure setelah satu minggu berada disana. Dan kita baru bertemu lagi hari ini karena kemarin kau belum kembali dari misi."
Matsuri sedikit mengangkat kepalanya, tidak mengerti dengan pergantian topik yang tiba-tiba dan sama sekali tidak ada hubunganya ini.
Melihat tatapan heran Matsuri membuat Gaara kembali menghela napas panjang dan menopang dagunya dengan kesal.
"Aku sangat merindukanmu, Matsuri! Apa salah kalau aku mengharapkan pelukan hangat dari kekasihku sendiri?!"
...
Pasuruan, 13 Nop. 16
1:37 AM
AN:
Aih, fic macam apa pula ini?
Buat yang sudah review di fic yang sebelumnya, aku makasiiiiiihhhhhhh banget kalian udah mau nge-review fic aku yang masih berstatus "Rookie" ini.
Review dari readers akan selalu kutunggu. Tenang aja, form review-nya belum pindah kemana-mana kok.
Ah, satu lagi. Aku masih tergila-gila dengan pairing GaaMatsu. Tolong jangan marah ya kalau untuk sementara waktu GaaMatsu melulu. Oke?
