Hai minna…

Perkenalkan saia author baru, saia biasa dipanggil Ayaka, tapi Aya saja juga tidak apa-apa. Ini adalah fanfic pertamaku, jadi saia minta maaf kalau jelek. O, iya cerita ini terinspirasi dari salah satu manga yang saia baca. Jadi mungkin cerita dan perkataannya sama. OK gak usah berlama-lama lagi, silahkan di baca dan jangan lupa review ya.

Sekali lagi salam kenal dan mohon bantuannya minna.

Disclaimer : Naruto punya bang Kishi, bukan punya saia...

Summary :Sakura adalah seorang gadis yang kehidupannya selalu di atur oleh ibunya. Suatu ketika dia mengalami hal yang buruk karena melanggar perintah ibunya, dan Sakura akhirnya menyadari apa yang dilakukan ibunya itu demi kebaikannya sendiri. AU, OOC, gaje.

"blablabla" normal talking

italic dalam hati

"Semoga jatuh ke neraka ibu. Aku benci ibu"

Flashback : On

Sakura berjalan dengan tampang lesu. Alasan kenapa tampangnya lesu disebabkan karena hasil ulangan yang telah diterimanya hari ini. Nilai-nilai ulangannya lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai ulangan kemarin. Ibunya pasti akan marah besar padanya jika tahu hal ini. Memikirkan apa yang akan terjadi padanya, Sakura malah bertambah lesu.

Sesampainya di rumah Sakura terkejut karena ibunya sudah pulang dari kerjanya. Sakura menghampiri ibunya yang sedang duduk di sofa ruang tamu.

"Sakura, mana hasil ulanganmu?" tanyanya pada Sakura.

Sakura langsung menyerahkan hasil ulangannya dengan tangan yang sedikit gemetar. Ibu Sakura menerima hasil ulangan itu dan mengamatinya.

"Sakura, kenapa nilaimu begini? Turun dari sebelumnya?" Ibunya berkata dengan sedikit agak marah tapi tetap terlihat tenang.

"Maaf..." hanya itu yang dapat dikatakan Sakura.

"Mulai minggu depan jadwal lesmu bertambah. Belajar yang betul."

"Tapi minggu depan kan liburan..."

"Tak ada kata tapi. Kamu harus belajar."

Flashback : Off

Sakura sedang menunggu bis di halte. Setelah menunggu cukup lama akhirnya bis yang dia tunggu datang, segera dia naik bis itu. Di dalam bis Sakura termenung memikirkan hasil ulangannya dan perkataan ibunya.

Padahal sekeras apapun aku berusaha, percuma. Tapi… selama liburan aku harus bolak-balik tempat les dan rumah.

"Bagaimana ini... nilaiku turun lagi. Pasti ibu akan marah." keluh Sakura.

ah aku harus turun di halte berikutnya... aku tidak mau pulang

Sakura menekan tombol yang menandakan kalau ada penumpang yang ingin turun. Bis berhenti dan diapun turun. Saat turun dia malah terbengong karena tidak tahu dia berada dimana.

Haah aku main turun saja... Baru kali ini aku ke kota ini, mau kemana yaa...

Sakura berjalan tanpa tahu mau kemana, hingga dia sampai di depan sebuah toko baju. Sakura masuk dan melihat-lihat baju yang dijual di toko itu.

"Mau coba?" tanya seorang penjaga toko yang diketahui bernama Temari.

"Ah, tidak. Aku tidak pernah pake baju warna pink! Pasti tidak cocok..."

"Nggak kok," sanggah Temari. "Kulitmu putih dan wajahmu cantik. Cocok dengan warna pink", jelas Temari sambil mengepaskan(?) baju itu dengan tubuh Sakura.

"Ah, maaf aku tidak bisa beli" elak Sakura setelah melihat label harganya yang lumayan mahal. Dia pun akhirnya keluar dari toko itu. Di luar toko, Sakura melihat anak-anak yang seumuran dengannya.

Anak-anak seumurku berpakaian keren, pasti mereka senang. Sedangkan aku, tiap hari di suruh belajar terus.

Karena tidak tahu mau kemana lagi, Sakura akhirnya pergi ke Game Center.

Wow.. permainannya banyak banget

Sakura memainkan hampir seluruh permainan di tempat itu. Karena keenakan main game, Sakura lupa waktu.

Gawat, sudah semalam ini, aku harus pulang.

"Hei" seorang lelaki menyapanya."Kamu manis juga. Anak SMA ya?" lelaki yang berambut panjang dan memiliki mata seperti ular itu bertanya pada Sakura.

Ehh? Jangan-jangan...

"Maaf, aku sedang buru-buru" kata Sakura dengan takut, dia berbalik dan hendak lari.

"Tunggu!" kata lelaki itu sebelum Sakura lari."Mau jadi model?" lanjutnya.

Sakura berbalik dan menatap lelaki itu."Aku? Model? Ma..Mana mungkin... Lagipula, A..a..Aku harus belajar..." kata Sakura agak gagap.

"Hei, apa yang kamu katakan? Kamu lebih pantas jadi model daripada belajar. Kamu cantik, sayang kalau disia-siakan" jelas lelaki itu.

"Lebih pantas..." tanya Sakura pada dirinya sendiri, lalu dengan semangat dia mengatakan "Aku mau"

"Bagus. Perkenalkan namaku Orochimaru. Ini kartu namaku dan alamat studioku. Kalau begitu besok bawa uang administrasi seratus ribu. Setuju?"

"baik." dengan itu Sakura pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Sakura mengatakan pada ibunya tentang tawaran menjadi model yang didapatnya saat pergi main tadi. Ibu Sakura marah karena Sakura sembarangan pergi main dan tidak minta ijin terlebih dahulu. Dia juga melarangn Sakura untuk menjadi model karena menurutnya lebih baik belajar daripada menjadi model. Sakura yang sudah tidak tahan dengan keinginan ibunya lagi akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah dan pergi ke studio yang menawarinya menjadi model.

"kabur dari rumah?" tanya Orochimaru.

"Aku akan berusaha. Mohon bantuannya." kata Sakura.

". Ayo, masuk dulu"

hyaa... akirnya chapter pertama selesai. Maaf kalau jelek dan pendek. Dan jika ada salah-salah kata maupun kesalahan lainnya, jangan sungkan untuk mengingatkan saya. Sekali lagi mohon bantuannya.^_^

Sekali lagi mohon bantuannya minna...

REVIEW plizz...