Disclaimer:
Touken Ranbu © 2015 DMMゲームズ/Nitroplus
.
.
Halo, Kak Tsurumaru. Apa kabar?
Namazuo, Kak Ichi dan yang lainnya baik-baik saja di sini.
Maaf karena Namazuo baru sempat menulis surat untuk Kakak sekarang.
.
Bagaimana keadaan Kakak di sana? Apa Kakak merasa betah? Namazuo harap begitu.
Hmm... sudah berapa lama ya sejak terakhir kali kita bertemu?
Satu tahun? Dua tahun?
Ah, Namazuo tidak ingat.
.
Oh ya, Kakak dapat salam dari Kak Kuri dan Kak Shokudaikiri.
Mereka berdua bilang kalau mereka merindukan Kakak.
Meskipun mereka tak pernah mengatakannya secara langsung, tetapi Namazuo bisa tahu hal itu.
Hahaha, apa Kakak merasa terkejut?
.
Kakak,
Namazuo juga rindu pada Kakak.
Apa Kakak juga rindu pada Namazuo...?
.
Oh ya, kira-kira seperti apa keadaan di sana?
Apa di sana juga punya empat musim seperti di sini?
Di sini sedang tsuyu, jadi hujan lumayan sering turun.
Setiap kali hujan sedang turun, Namazuo selalu teringat pada Kakak.
.
Ngomong-ngomong, apa Kakak masih ingat pada dua rahasia Namazuo?
Rahasia yang pertama, Namazuo memiliki kekuatan untuk mengendalikan air mata dengan sesuka hati.
Lalu rahasia yang kedua, kekuatan Namazuo akan hilang apabila Namazuo sedang bersama dengan orang yang Namazuo cintai.
Karena sekarang Kakak sedang tidak berada di dekat Namazuo, kekuatan Namazuo sudah bisa digunakan kembali.
.
Namazuo bisa tidak menangis saat Namazuo teringat pada Kakak.
Namazuo bisa tidak menangis saat Namazuo merindukan kehadiran Kakak.
Namazuo bisa tidak menangis saat Namazuo memimpikan sosok Kakak.
Namazuo bisa tidak menangis saat Namazuo mengunjungi pusara Kakak.
.
Sebetulnya masih ada banyak yang ingin Namazuo sampaikan pada Kakak dalam surat ini, tetapi Namazuo harus segera bersiap berangkat ke pemakaman.
Besok Namazuo akan menulis surat lagi untuk Kakak.
Baik-baik saja di sana ya, Kak.
.
.
Salam,
Kekasihmu.
—FIN —
A/N: Yo! Odoroitaka? Fanfic ini saya tulis khusus untuk reviewer yang bernama TsuruZuo kudachai. Maaf kalau endingnya jadi jahannam begini.
Fanfic ini juga lahir(?) di luar rencana karena teman saya ada yang baru saja kehilangan sahabatnya. Ia menulis status yang begitu hidup(?), seolah-olah ia sedang berbincang-bincang seperti biasa dengan (mendiang) sahabatnya. Tanpa sadar saya jadi tersentuh, lalu, bam. Fanfic kampret ini mendadak selesai (?).
Tapi, jangan sedih dulu! Ini bukan cerita final dari serial fanfic tsuruzuo. Fanfic ini cuma semacam alternate ending, jadi anggap saja beda universe. #halah
(Btw, TsuruZuo kudachai atau anon-san(?), saya pengen kenalan, dong! 8"D Saya pengen punya temen ngobrol tsuruzuo juga nih soalnya uhuhu. So, please... tunjukkan siapa dirimuu! #memohon)
