Kaorie jung presents ©

INADVERYENTLY MEET UP

Cast: park chanyeol x byun baekhyun/ ChanBaek

Genre: shou-ai, boyxboy

Comedy-romance

WARNING! Some part might contain mature content.

Chap 1

"good morning, new york!" pria berbahu minim, berambut pink gulali menyapa sebagian dunia yang tersinarkan cahaya mentari, matanya berbinar cerah dan melengkung indah, seakan ikut tersenyum, ia menatap jejeran gedung tinggi yang amat monoton.

"have a nice day, byun baekhyun! Today is your first day in us!" monolognya, jemarinya saling bertaut dan bertumpu pada batasan balkon salah satu apartemen yang terletak di new York.

"baekhyun, finish your breakfast!"

"yes, mor*" ia beranjak dari balkon, menuju ke arah dimana suara tersebut terdengar; meja makan.

"jangan pergi sebelum sarapanmu selesai, sweetheart" seorang wanita dengan aksen korea yang sedikit limbung sedang menuang sereal anjing ke mangkuknya.

"don't say any words in korea, mor. It sounds weird" baekhyun rolling eyes, ya, wanita yang dipanggil mor adalah ibunya; ibu tirinya, wanita berkebangsaan amerika, bermata hijau, baik hati, tidak seperti ibu tiri di cerita dongeng yang jahat dan heartless.

"i'm on my way, honey. Stop mocking at me" wanita itu tertawa, bahasa korea sulit sekali baginya, menikah dengan orang korea selama 2 tahun belum cukup untuknya mendapat aksen korea, well, bahasanya pun memang sulit kok.

"baiklah, mor sayang" mereka duduk berdampingan, membicarakan hal-hal bodoh dengan bahasa yang bercampur sambil menikmati cereal pagi mereka.

.

.

.

Baekhyun sedang menikmati semilir angin malam di musim panas, seperti biasa, balkon adalah tempat kesayangannya, mornya sedang pergi bertemu teman-temannya, appa? Sedang di swiss urusan pekerjaan.

Ia hanya memandang kota new York yang terlihat indah di malam hari, dari balkonnya, di lantai 21, lampu jalan dan pencahayaan dari mobil-mobil yang lalu lalang, serta suara riuh dari bawah sana terdengar menyenangkan, padahal balkonnya tidak menatap langsung ke main avenue, hanya salah satu cabang dari jalan utama, tapi riuhnya sangat terdengar.

New York tak jauh berbeda dari seoul, gedungnya tinggi, lampu menghiasi setiap malam, baekhyun tidak bisa melihat lukisan alam yang indah, di depannya hanya ada gedung berwarna abu-abu dengan beberapa balkon,

Ia menyipitkan matanya, mefokuskan Kristal coklatnya pada satu titik yang terletak tak jauh darinya, tepat di depan balkonnya, mungkin 1 lantai dibawah apartemennya, seorang pria dan wanita yang sedang bercumbu di balkon?

Jangan bilang baekhyun mesum, penerangan dari balkon itu sendiri yang membuat mereka terlihat jelas, sang wanita sedang duduk di ujung pagar balkon, okay, mungkin bersandar, dan yang lelaki mengapit wanita itu, mereka terlihat seperti,

Bercumbu?

Sial.

Baekhyun membulatkan matanya, adegan tidak senonoh itu masih berlangsung, well, sebagai warga korea, hal tersebut adalah hal yang sedikit, err, illegal, maksudnya kamu tidak bisa melihat hal seperti itu di korea.

Dan bodohnya baekhyun masih tetap menatap mereka, seakan dua manusia itu benar-benar film porno berjalan.

Baekhyun jauh dari sadarnya, masih tak bergeming dengan adegan live yang berjarak kurang lebih 5 meter dari rumahnya, sampai ia tidak sadar sang lelaki melambaikan tangannya kearah dirinya.

What the?

Mata baekhyun membulat, pria itu melambaikan tangan padanya, baekhyun menoleh ke seluruh arah, mencari apa ada orang lain selain dirinya di antara balkon-balkon itu, hanya ada dirinya, well, ada sih, lelaki yang sepertinya early 40's berjarak 4 balkon dari dirinya, tapi kan pria yang masih bercumbu itu melihat kearah sini, baekhyun menunjuk dirinya, kemudian sang pria di seberang sana masih melambai lalu berbincang sedikit dengan wanita yang dicumbuinya tadi.

Wanita tersebut masuk, tapi pria itu masih di tempat yang sama,

"hey!" suaranya tidak begitu keras namun cukup terdengar bagi baekhyun, sekarang ia dapat melihat dengan jelas wajah pria pecumbu itu, ia bukan orang western, wajahnya sangat asia, matanya besar dan kupingnya agak lebar seperti animasi dumbo yang dulu sering ia tonton.

"can you turn your light on?"

Baekhyun tidak mendengarnya, suara bising dibawah sepertinya masih riuh saja, lalu ia membuat gesture mengisyaratkan ia tidak dapat mendengar pria itu.

"your light! Turn it on! Light! On!" pria di seberang itu menunjuk lampunya kemudian menunjuk baekhyun, okay, ia mengerti sekarang, baekhyun menekan tombol saklarnya, kemudian lampu balkon itu menyala, pria itu tersenyum,

"asian?" Tanya pria itu dari sebrang, sungguh deh, suaranya tertumpuk dengan bising-bising dibawah.

"yes! Perhaps you too?" baekhyun setengah berteriak dan membentuk gesture menunjuk pria pecumbu itu,

"I'm Korean!" sahut pria di ujung sana,

"me too!" baekhyun berbinar, di kota new York yang segini besar ia bertemu dengan pria yang satu kampung halaman, well, walaupun pertemuannya agak aneh.

Terdengar suara bell berbunyi dari luar apartemen baekhyun, oh mungkin mor sudah pulang,

"I have to go! senang berkenalan denganmu!" baekhyun pamit, ia bahkan hampir melupakan fakta bahwa lelaki itu tadi bercumbu dengan seorang wanita.

Sementara, pria di seberang sana tersenyum, "aku belum tahu namanya" ia mematikan lampu balkon, lalu menyusuri jalannya masuk ke dalam apartemen.

.

.

"who are you talking to?" ibunya masuk, melepas high heelsnya,

"seseorang di ujung balkon sana, ia orang korea" baekhyun memandang mornya, ia mulai harus terbiasa dengan segala budaya western kan?

"hati-hati dengan siapa kamu bicara, peanut" ibunya mengelus puncak kepala baekhyun,

"good night, baekkie, sleep tight" lalu menciumnya sebagai perpisahan, ia mengangguk,

"good night, mor" dan tersenyum manis.

.

.

.

Baekhyun sedang mengikat tali roshe runnya, pagi ini ia ingin lari, membugarkan badannya, ia masih sedikit jetlag akibar penerbangan jauh korea-amerika.

"mor! Aku pergi dulu ya" baekhyun berteriak dari pintu depan, lalu berjalan menuju lift, bersama 1 remaja perempuan yang mungkin seusianya dan seorang pria berpakaian santai.

Ia keluar dari lobby apartemen dan berjalan keluar, suasana pagi tidak terlalu ramai, ia memasang headset dan mengaktifkan nike run+ kemudian mulai pemanasan lalu jogging.

Ia berlari mengitari apartemennya sampai ia mencapai sebuah taman yang cukup ramai dan—

"hey, balcony guy!" –dikejutkan oleh suara berat dan sentuhan pundak, baekhyun menoleh, dan menangkap sosok lelaki yang semalam ehm, bercumbu di balkon apartemen.

" uh-hey" sahutnya kikuk,

"kamu yang kemarin di balkon kan?" pria itu mengeluarkan bahasa ibunya, membuat baekhyun tersenyum menampakkan gigi-gigi cemerlangnya,

"ya, dan kamu yang semalam, uh, making out di balkon kan?" tanyanya ragu.

Pria itu tergelak, "yes I am"

"aku chanyeol, dan ini monggu" ia mengulurkan tangan besarnya, dan disambut oleh baekhyun, melirik kebawah seekor anjing berbulu coklat sedang duduk manis.

"uh—aku baekhyun, byun baekhyun"

"wah byun, aku park" lelaki itu tersenyum lebar, sedikit creepy.

"senang bertemu denganmu, chanyeol"

"senang bertemu denganmu juga" baekhyun tersenyum, membentuk eyesmile yang membuat chanyeol merasakan hantaman pada detak jantungnya.

"mau jalan bersama?" chanyeol menawarkan, kemudian menunjuk ujung taman yang terletak masih agak jauh.

"mungkin?" dan menurut chanyeol itu adalah suatu jawaban positif yang berarti 'iya'

Mereka mulai berbincang, mencari topic pembicaraan yang tidak teratur, menyusuri taman kota yang mulai padat.

"jadi kamu kuliah?"

"hm, begitulah, kamu?" mereka mengitari taman yang agak luas sambil berbincang tentang apapun yang bisa mereka jadikan topic.

"master degree. lalu kamu kemari untuk liburan?"

"ya, sebenarnya mengunjungi mor dan appa"

sampai ketika ada seekor anjing golden retriever berlari kearah baekhyun,

"hua!" baekhyun kaget dan melompat kesisi chanyeol, tak sengaja memegang lengan kiri pria tinggi itu,

"uh, sorry"

"it's okay, baekhyuna" sebelum baekhyun melepas gengaman tangannya, seorang wanita dengan baju aktivis mendatangi mereka,

"hello there! Are you a couple?" tanyanya dengan binar bahagia,

"I want to give you this, come and join us for LGBT campaign, our stand right in front of that big tree" sambungnya, sambil memberi selebaran,

"but, we're not a coup—"

"hey! It's okay, LGBT is legal now, have a nice day! God bless both of you!" sang wanita melangkah pergi setelah memberi selebaran yang ntah berisikan apa, tangannya melambai girang kepada mereka,

"wanita itu mabuk ya?" baekhyun bermonolog.

"well, welcome to US, baekhyuna" chanyeol tergelak sambil merentangkan tangannya, sementara yang kecil menatapnya sinis, hell ya, pria ini benar-benar deh.

Chanyeol dan baekhyun masih terlibat pembicaraan yang pangjang lebar, ketika yang lebih mungil itu melirik swiss armynya,

"sepertinya aku harus kembali, mor pasti menungguku" baekhyun mengadah, pria didepannya terlalu tinggi!

"ku antar, apartemenmu yang kemarin kan?" chanyeol mengedip sebelah matanya sambil tersenyum jahil, dan hanya mendapat tanggapan rolling eyes dari pria di hadapannya.

"boleh"

"aku parkir tidak jauh kok, leggo"

.

.

.

Suasana didalam audi a6 itu sunyi, hanya ada suara deru mobil yang mengarah ke selatan dan sesekali deheman dan hembusan nafas,

Ya, dan sesekali grasak-grusuk dari monggu yang duduk di kursi belakang.

"apa kamu memang pendiam?" chanyeol membuka percakapan, jujur saja ia bukan termasuk orang yang pendiam, bahkan tergolong petakilan di kalangan teman-temannya, ia biasanya suka membuat lelucon, sangat heboh, penggemar pub dan club beserta isinya, namun hatinya baik dan lembut, begitulah menurut pengakuannya sendiri.

" uh-tidak juga" baekhyun menggaruk tengkuknya, suasananya terbilang awkward dan baekhyun, ehm, orang gila bila menyebut baekhyun pendiam, di fakultasnya, ia bahkan dijuluki 'baekkhos*'atau pembuat onar, berisik, dan jahil. Namun, ntahlah pertemuan aneh mereka membuat baekhyun menjadi tidak beringas seperti biasanya.

Typical yang mirip.

"so, tell me baek" chanyeol menengokkan kepalanya ke samping, kemudian fokus kembali pada kemudi,

"tell you what?" ia menyerit,

"tell me about bisex"

"pardon me?"

"yes baek, bisex, what do you think about bisexual" chanyeol masih fokus pada jalanan,

"uh- I don't know, maksudnya aku memang punya beberapa teman yang begitu tapi aku tidak tahu, well, aku tidak masalah"

"great, I'm a bisex"

"huh?" sial, orang disampingnya ini bicara apa, sih?

"kuulangi, aku seorang bi, baekkie" baekhyun menatap baekhyun heran, lalu kenapa?

"and I think I fall in love with someone"

"so?" chanyeol tertawa menggelegar,

"kamu benar-benar anak kuliah?"

Baekhyun menyerit, ya tentu saja, memang untuk apa berbohong? Dasar pria aneh.

"baiklah, maafkan aku, tidak apa, mungkin lain kali" dan wajah chanyeol kembali datar menatap jalanan.

Kemudian hening kembali.

.

.

.

Chanyeol memasuki apartemennya, baru saja ia pulang dari mengantar baekhyun,

"hampir saja" kemudian ia masuk kekamar, mererebahkan dirinya pada ranjang empuk, besok senin, dan ini musim panas, great. Berarti libur panjang dan ia bisa mengambil waktu liburannya untuk bekerja part time. Bukan, chanyeol bukannya kekurangan biaya, ia hanya senang melakukan kerja semacam itu, yang membuatnya belajar bagaimana mendapat uang sendiri, selama ini orang tuanya mengiriminya banyak fasilitas, dan ia sesekali ingin merasakan rasanya part time job. Well, coffee shop tidak buruk.

.

.

.

"mor?"

"yes, baby, kau sudah pulang. Lama sekali, where have you been?" ibunya sedang bermain dengan mongryong, anjingnya yang ia beli di US 1 tahun lalu,

"pergi bersama tetangga depan" ia duduk di sofa, memperhatikan ibunya dengan seksama,

"siapa? James?"

"nope, orang korea, chanyeol" baekhyun mengeluarkan console gamenya, kemudian menyalakan benda persegi itu,

"mor tidak tahu kita punya tetangga korea" ibunya menatap heran, setahunya disebelah kanan ada james dan keluarganya, lalu sebelah kirinya karen grandma,

"bukan tetangga satu apartemen, mor. Dia di apartemen depan" baekhyun mulai fokus pada fifanya, menekan tombol-tombol itu tanpa ampun, menimbulkan efek suara, ctek ctek, yang makin lama semakin gila.

Sesekali dirinya menghalau chanyeol yang kurang ajar tiba-tiba merasuki pikirannya.

Tbc

Soo, hello from the other sideeeee~ kao back with this repost fanfiction, mungkin beberapa dari kalian pernah membaca ff ini, tapi kemudian hilang ntah kemana, it's because kao delete it for some reason hehe.

And now, this ff comeback with a little bit edit, and also longer than before~

Hope you enjoy it guys~

Jangan lupa baca ff kao yang lain ya, such as verbal make out yang sudah fin, marvin gaye dan lost stars yang on progress dan on my mind yang sebentar lagi realese.

Doain kao juga ya sukses un dan semua-semuanya, lancar segala macem, and I'll be semi-hiatus huhu.

Oh ya dan, semoga kao bisa bikin lebih banyak ff chanbaek~

Add me on bbm: 51ACF615

Greet aja ya gausah malu, heheu

/don't forget to review and fav, also follow this ff/

Thank you for reading