ff two shoot yang vai buat khusus buat untuk Siwonday
spesial buat WKS
juga buat sepupuku yang merekomendasikan sebuah drama jepang yang vai g tau judulnya menjadi inspirasi cerita ff ini
kita baca sama - sama!
Aku adalah Gelap
Kau adalah Terang
Begitulah kita...
bbrrr
Dingin seperti biasanya malam ini dikota Seoul. langit di taman Gangnam apugjug begitu indah dengan bulan setegah yang bersinar. Aku memakai tiga lapis pakaian tebal agar memberiku kehangatan saat ingin menghabiskan sisa hariku seperti malam – malam sebelumnya ditaman ini meniup harmonika ku lalu bernyanyi.
Sesekali lantunan harmonikaku mampu menghentikan langkah orang – orang yang berjalan melaluiku. Memberikan aku senyuman dan decak kagum karena merdunya suara harmonika yang aku tiup juga merdunya suara berat yang keluar dari mulutku.
Terkadang diantara mereka ada yang memberiku uang recehan bahkan uang kertas dengan nominal yang sangat besar. Aku yakin mereka pasti mengira aku adalah seorang pengamen jalanan.
ciiihhh
Mereka pasti tidak tahu aku adalah pewaris tunggal kerajaan beberapa sekolah elite bertaraf internasional di negara ini. Peninggalan mendiang orang tuaku yang tewas dalam kecelakaan pesawat tiga tahun yang lalu.
Aku belum mengenalkan diriku. Namaku Cho Kyuhyun. Kyu begitulah Lee Donghae sepupu dari keluarga ibuku biasa memanggil namaku. Aku tinggal dikomplek elite di Gangnam districk bersama sepupuku Donghae juga beberapa pelayan yang bekerja dirumah besarku.
"yaaa Cho Kyuhyun! Bukankan ini sudah terlalu malam untukmu meniup harmonika itu?"
Aku dengar teriakan suara Donghae yang sedang berlari kecil memakai mantel tebal dan panjangnya menyusulku ketaman ini. Aku yakin dia pasti menghawatirkan aku karena saat aku melihat jam tangan Tag Hauer ditanganku, jarumnya sudah menunjukan pukul setengah satu malam.
Aiiisshh jinja Sudah selarut itukah malam ini?
Sungutku dalam hati dan mulai memasukan harmonika kesayanganku kedalam saku mantelku.
"kau memang bocak menyebalkan Kyu! Aku harus bangun dari mimpi yadongku hanya untuk menyusulmu"
Keluh Donghae merangkul bahuku dan memapahku untuk berajalan berdampingan dengannya.
"mianata! Aku tidak tahu ternyata malam sudah selarut ini"
Ujarku menepuk bahunya sambil memberikan senyumku yang menurutnya adalah senyuman seorang iblis yang tampan.
Hahahaha
Konyol sekali bukan? Begitulah dia menganggapku. Untuknya aku adalah iblis yang sangat tampan. Wajar sih jika dia menganggapku demikian. Aku terkenal begitu jahil bahkan kejahilan yang pernah aku buat mengharuskan dia menemui seorang psikiater untuk menghilangkan traumanya selama hampir setengah tahun.
Donghae yang begitu takut cerita hantu dan gelap. Aku menguncinya didalam kamar mandi dan mematikan lampunya dari luar lalu memutar suara tawa sosok Ju On yang sangat ditakutinya. Aku tidak menyangka karena kejahilanku itu Donghae mengigau dan terus menceracau seperti orang gila. Dan sejak saat itu aku berhenti menjahilinya lagi.
.
.
.
08 : 15
Angka di jam weker digitalku itu adalah angka yang sangat aku tunggu setiap paginya. Aku akan duduk dibelakang jendela kamar dengan kaca yang dilapisi anti sinar UV Dermaguard yang khusus dirancang arsitek handal yang disewa mendiang appa.
Seluruh kaca dirumah mewahku ini memang kaca anti sinar UV untuk menahan sinar matahari masuk kedalam rumahku. Aneh? Tentu saja tidak. Appa sengaja mendesign rumah kami seperti itu adalah semata untuk melindungiku.
Melindungi?
Dari apa?
Tentu saja dari sinar matahari agar tidak melukai kulitku yang super sensitive. Aku mengidap penyakit langka. Nama penyakit itu adalah Xeroderma Pigmentosum. Entah sejak kapan penyakit ini mulai menghampiriku. Seingatku terakhir aku sekolah diluar rumah adalah kelas 3 SMP. Siang itu aku yang baru saja berenang dan berjemur tiba – tiba merasa kepanasan. Tidak lama dari itu kulitku memerah dan megar lalu melepuh seperti luka bakar ringan.
Appa dan eomma segera membawaku kedokter spesialis kulit ternama di Seoul. hasil diagnosanyalah yang memvonisku mengidap penyakit aneh yang harus aku pikul seumur hidupku. Dan sejak itu aku sekolah sistem home schooling.
.
.
Degdeg degdeg
Jantungku berdebar kencang saat seorang namja super tampan, tinggi, putih, gagah, juga memiliki senyum malaikat itu lewat dengan mobil Audy R8-nya dan membiarkan atapnya terbuka sehingga aku yang diam – diam selalu mengintipnya dari balik jendela kamarku bisa melihatnya dengan jelas.
"kau masih mengawasi namja bernama Choi Siwon itu?"
Suara Donghae membuyarkan khayalanku akan namja tampan bernama Choi Siwon itu membawakanku sarapan lalu menaruhnya diatas meja belajarku
"aku tidak normal bukan? Menjadi abnormal itu menurutku keren juga" Balasku mengalihkan pandanganku dari jalan komplek rumahku.
"berdoalah namja itu adalah seorang gay sama sepertimu Kyu!" Donghae menggantikan posisiku berdiri dibalik jendela menatap kejalanan komplek.
"aku rasa itu tidak mungkin hyung!"
Begitu aku memanggilnya karena dia memang setahun lebih tua dariku
"wae? tidak ada yang tidak mungkin didunia yang semakin aneh ini Kyu! Menurutmu kenapa itu semua menjadi tidak mungkin?" tanyanya melangkah mendekatiku yang mulai memakan sarapanku
"karena nama besar orang tuanya tentu saja"
Jawabku dengan mulut yang penuh berisi loti lapis
.
.
Choi Siwon memang tetanggaku yang jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahku. Anak pengusaha kakap bernama Choi Kiho juga seorang eomma diplomat. Rasanya tidak mungkin jika dia juga adalah seorang gay sepertiku.
Terlalu banyak resiko yang akan dia dapatkan jika dia menyimpang. Memiliki orientasi sexual terhadap sesama jenis.
.
.
.
Aku mungkin adalah seorang pangeran
Aku mungkin adalah manusia yang sangat beruntung
Tapi,,,, bagik K
Rutinitas yang sangat membosankan menjadi seorang mahasiswa terpopuler dikampus Inha University adalah keluhanku setiap harinya. Bagaimana tidak, aku harus menjaga senyum malaikatku setiap berpapasan dengan semua penggemarku, menjaga penampilas fisikku agar selalu terlihat sempurna dimata semua pengagumku dan menjaga image kedua orang tuaku.
Aku memang bukan seorang artis atau orang yang berkecimpung didunia Showbizz. Tapi ketenaranku sebagai putera tunggal seorang konglomerat kakap bernama Choi Kiho dan putera seorang diplomat cantik membuatnya menjadi sangat mungkin. Beberapa super model, aktrik dan artis girlband berlomba – lomba mencuri hatiku. Mereka tidak hanya sangat cantik, berbody tinggi semampai juga sexy tapi juga mereka adalah keturunan orang penting di Seoul.
Aku hanya tinggal menunjuk dengan jari telunjukku saja untuk memilih yeoja tercantik yang bisa aku kencani. Tapi wajah mereka membuatku eneg dan bosan. Aku bukanlah namja yang mengagumi paras cantik, tubuh sexy dengan payudara indah menghiasi bagian dadanya. Aku adalah pengagum namja tampan dan manis. Karena aku adalah seorang gay.
"hai!" aku dengar suara namja yang selalu aku tunggu menyapaku saat aku asyik membaca diperpustakaan kampus
Namja itu adalah Kim Kibum. Teman tapi mesra yang aku miliki. Kibum sebenarnya adalah namja yang normal. Dia memiliki seorang kekasih yang cantik diluar kampus ini. Tapi denganku dia bisa berubah menjadi namja yang sangat manis. Jika kami sedang berdua, aku bisa begitu bebas memeluknya, menciuminya dan,,,,
"duduklah!"
Perintahku menunjukan kursi yang harus dia duduki
"Siwon-ah! sepertinya Yuri mulai mencurigaiku. Dia sengaja membaca pesan yang terakhir kau kirim untukku. Dan dia sangat marah mengetahui aku begitu dekat denganmu" aku lihat ekspresi wajah tampannya begitu kebingungan.
"aku tahu kau sangat mencintainya Kibum-ah! jika begitu kau harus menjauhiku dan menjaga jarak denganku"
Jawabku mengurangi bebannya. Aku sengaja melakukannya karena aku memang menyayanginya.
.
.
.
Sweater tebal berbahan wool super untuk lapisan dalam dan mantel kotak kotak coklat krem ciri khas brand ternama menjadi lapisan luar sudah cukup untuk menghangatkan tubuhku. Seperti biasanya aku adalah manusia malam yang hanya bisa menikmati udara luar dimalam hari tanpa sinar matahari menyentuh kulitku.
"apakah kau akan keluar lagi malam ini Kyu?" tanya Donghae mengantarku hingga kepintu dengan wajah yang amat cemas
"tentu saja hyung! akukan manusia malam!" tukasku melempar senyum iblisku
"kau!" ujarnya mempoutkan bibirnya
"aku pergi hyung! aku harap malam ini aku sedikit beruntung. Siapa tahu namja tampan itu tiba – tiba berjalan dalam tidurnya hingga membawanya ketaman" candaku terkekeh
"babboo!" balasnya membuat poni tumpukku berantakan
.
.
Malam ini tidak sedingin malam sebelumnya. Sehingga banyak sekali orang berlalu lalang ditrotoar jalan menuju taman kota. Beberapa pasangan berpapasan denganku, ada yang saling berpegangan tangan bahkan ada yang berciuman sambil berjalan.
Kyaaaa ini Korea! Bukan Amerika atau Eropa
Protesku dalam hati melihat tingkah laku para remaja Korea jaman sekarang.
Ahhh ah Cho Kyuhyun! Bukankah kau juga orang yang jauh lebih aneh dari mereka? Kau lebih menyukai sesama jenis?
Suara dalam hati kecilku kembali menyeruak
What the hell! Yang penting aku tidak melakukannya ditempat umum
Belaku monolog
.
.
Sesak sudah nafasku setelah meniup harmonika dengan lagu barat berjudul Isn't She Lovely. Aku lalu memukul – mululkan harmonika ku untuk membuatnya kering dari sisa uang hembusan nafasku.
"hanyikan satu lagu lagi untukku! Aku akan membayarmu!" tiba – tiba aku dengar suara tenor seorang namja dari balik bangku memerintahku
Aku tengok kearah suara itu dan aku melihat tengkuknya yang amat putih itu. namja itu sedang menunduk dan rupanya dia sedang mengotak atik Iphone-nya.
"mianata nafasku sudah habis untuk meniup lagi! Aku sungguh – sungguh" jawabku apa adanya dan sangat penasaran seperti apa wajah namja yang harum itu
Hanna
Dul
Set
Dia lalu menampakan wajahnya menoreh kearahku
Blaass
Degdeg degdeg
Jantungku terasa ditusuk dan berdebar begitu kecang melihat wajah namja itu. dia adalah Choi Siwon pangeran impianku selama ini. Dia memakai mantel panjang bahan kulit berwarna hitam dipadu dengan celana berwarna sama.
"kkkaaau!" mulutku begitu kaku dan gugup saat berkata
"aku tidak akan memaksamu untuk bermain lagi! Gumapta!" Siwon tersenyum dan berpaling kembali menunduk
"aaani ani! Aku akan meniup lagi! Kau ingin aku memainkan lagu apa dengan harmonikaku?" tanyaku tiba – tiba lancar
"apapun! Aku akan mendengarkan!" jawabnya berdiri lalu melangkah menuju bangkuku dan kembali duduk tepat disampingku
Perasaan gemetar, senang, gugup campur aduk aku rasakan didalam dadaku. Kenapa dia begitu tenang dan confident mendekatiku?. Dia jauh lebih tampan jika dilihat dari jarak yang dekat. Aku semakin menyukainya
Aku pun mulai meniup harmonika yang baru saja aku keringkan. Memainkah sebuah lagu balad yang amat terkenal di Korea.
"aku suka lagu itu! terus mainkan hingga usai!" responnya saat mendengar nada harmonikaku
Dia menyandarkan tubuhnya yang bidang itu kesandaran bangku taman. Lalu memejamkan matanya yang sipit itu. membuat konsentrasiku buyar menatap pemandangan indah itu.
"kenapa berhenti?" tanyanya membuka mata karena aku berhenti meniup harmonikaku
"ahh miane!" balasku gugup karena dia pasti mengetahuiku yang sedang memandanginya
"siapa namamu?" tanyanya menghadapkan tubuhnya kearahku
"Cho Kyuhyun imnida!" jawabku mengangguk
"Siwon!" balasnya tanpa menyebutkan marganya mengulurkan tangan kanannya untuk berjabatan denganku
"hmm boleh aku tanya? Apa yang kau lakukan ditaman ini? Sepertinya ini kali pertama aku melihatmu" tanyaku mencari tahu
"entahlah! Moodku sedang tidak baik. Aku hanya ingin mencari udara segar ditaman ini. Dan rupanya ada seorang namja yang begitu mahir meniup harmonikanya. Mampu mengeluarkan nada yang begitu indah. Seketika moodku kembali baik. Gomawo!" lagi lagi senyum malaikat itu menghiasi wajah tampannya
"aku hampir setiap malam menghabiskan malamku dibangku ini! Meniup harmonikaku dan sesekali akupun bernyanyi, itu sebabnya aku merasa aku tidak pernah melihatmu ditaman ini" jawabku dengar sedikit gemetaran
"jinja? Apa kau tidak takut sakit? Belakangan ini udara Seoul begitu dingin" ujarnya menatapku heran
"aku sudah terbiasa dengan itu!" jawabku singkat memberikan senyum iblisku
Dia menatapku lama sekali setelah mendapatkan senyumanku. Menarik nafasnya dalam lalu membuangnya.
"kau tinggal dimana?" tanyanya berdiri memasukan tangannya kesaku mantelnya
"aku tinggal dikomplek ini!" jawabku mengangkat wajahku menatapnya
"aisshh jinja! Kita ternyata tinggal dilingkungan yang sama" dia menggelengkan kepalayanya.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman dan tidak lagi bersuara.
"apa kau masih ingin tinggal? Aku harus segera pulang" tanyanya mengetatkan resleting mantelnya hingga ke leher
"aku akan pulang!" jawabku berdiri lalu merapihkan mantel Burberry-ku
"kita pulang sama – sama!" ajaknya melangkah pelan mendahuluiku
.
.
.
Aku memang namja yang tidak normal
Sangat tidak normal
Tuhan terima kasih karena Kau telah menuntun langkah beratku menuju taman ini. Disini aku bisa menemukan seorang teman bicara yang manis.
Ahh ani! Tampan! Dia sangat tampan meski warna kulitnya terlalu pucat untuk seorang namja
Tapi seperti itulah yang aku suka darinya
"bagaimana seharusnya aku memanggilmu?" tanyanya membuyarkan khayalanku dengan tatapan yang dalam
Gilaaaa
Wajahnya itu sungguh membuatku gemas saat dia bertanya. Tatapan matanya itu begitu teduh membuatku ingin mencium kelopak matanya saat dia terpejam
Plaaaak
Sadarlah Choi Siwon!
Dia adalah namja yang baru kau kenal!
Kau baru melihatnya sekali!
Apa kau pikir semua namja didunia ini sama anehnya sepertimu?
"hyung mungkin!" jawabku kaku
"aku berusia 24 tahun ini! Kau?" tukasnya lagi mengangkat alis matanya
Aiisshhh namja ini benar – benar membuatku gila. Memancingku untuk menarik tubuhnya kedalam pelukanku.
"aku 25! Tahun ini" balasku meneruskan langkahku
Kami melangkah sejajar menyusuri trotoar jalan. Tidak ada kendaraan yang melintas disekitar jalanan. Sepertinya malam memang sudah semakin larut. Aku rapatkan bahuku agar bersentuhan dengan bahunya. Aku lalu tersenyum saat dia spontan menatapku ketika bahu kami beradu.
Ingin sekali aku menggenggam tangannya yang kini berada didekat tanganku.
Sadarlah Choi Siwon!
Jaga sikapmu!
Jika kau terlalu tergesa – gesa kau tidak akan bertemu lagi dengannya!
"ini rumahku hyung! apa kau mau mampir?" dia menghentikan langkahnya didepan sebuah rumah besar yang tidak jauh berbeda dengan rumahku
"mungkin tidak sekarang Kyuhyun-ssi! lain kali aku pasti akan mampir" jawabku melihat kelantai atas rumahnya
"jika begitu aku masuk dulu! Senang berkenalan denganmu!" dia pamit, mengangguk dan sedikit membungkuk
"tunggu!" spontan aku hentikan langkahnya saat beranjak meninggalkanku
Dia lalu meroreh menatap kearahku. Dia tersenyum sangat maniiiissss
Muah! jaljayo
Entah setan mana yang begitu lancang mendorong tubuhku untuk mengecup keningnya yang terhalang poni tebal itu dengan spontan.
Dia diam membeku manatapku heran dan bingung. Aku lihat dia pergerakan disekitar lehernya yang menelan air liurnya.
"aku seorang gay Hyung!" tiba – tiba dia berkata
"mwo?" tanyaku ingin memastikan apa yang baru saja aku dengar mengerutkan alis mataku
"aku seorang gay!" jawabnya singkat, padat dan sangat jelas
"nado!" aku tarik pinggulnya kedalam pelukanku
"apa artinya ini hyung?" tanyanya membenamkan kepalanya didadaku
"jika kau tidak punya kekasih! Mulai malam ini aku milikmu dan kau milikku!" jawabku dengan intonasi yang seperti memaksa
Entah apa yang ada dalam pikirannya. Dia hanya diam dan tetap bertahan dalam pelukanku.
.
.
.
Penantian itu kini berbuah manis
Dia milikku sekarang
08:15
Sudah tidak lagi menjadi angka yang aku tunggu dipagi hari. Karena aku sudah tidak lagi harus menjadi pengagum rahasia seorang Choi Siwon. dia kini menjadi milikku.
"kau yakin akan mengundangnya datang siang ini?" Donghae bertanya membantuku menyiapkan beberapa cream pelindung kulitku
"tentu saja hyung! kau tahu dengan pasti aku begitu menunggu saat seperti ini bukan?" jawabku mulai mengoleskan cream itu dikulit tanganku
"cinta yang kalian dapatkan terlalu cepat dan sangat terburu – buru Kyu! Aku takut kau akan kehilangan cinta itu dengan cepat juga" ujarnya mengolesi punggungku dengan cream itu
"secepat kematianku yang tidak lama lagi kan hyung?" tukasku mampu menghentikannya mengolesi cream itu
"aku tidak suka kau berkata seperti itu Kyu! Aku tidak suka" aku lihat Donghae berusaha keras menahan air matanya agar tidak keluar
"kau pikir aku bisa bertahan begitu lama menahan sakit yang aneh ini? Lihatlah kulitku ini! Melepuh dan semakin membesar dan menyebar" aku tunjukan luka bakar dikulit kakiku yang warnanya merah gelap
"aku mohon Kyu! Jangan lakukan itu" Donghae tak kuasa lagi menahan air matanya
.
.
.
"tuan! Tamu anda sudah datang!" ahjuma memberitahuku
"nee!" jawabku melangkah keluar kamarku
.
.
Dari tangga aku melihat Siwon hyung sedang memandangi beberapa hasil lukisan mendiang eommaku. Dia tampan sekali siang itu. memakai kemeja putih polos dengan tangan dilipat hingga sikut dipadu celana jeans warna biru.
"hyung!" sapaku berlari menuju ruang tamu untuk menyambutnya
"rumahmu agak gelap yah? Apa kau sengaja memesan kaca gelap seperti itu?" tanyanya melihat jendela besar berbahan dermaguard itu
Aku hanya tersenyum tanpa berkata apapun untuk menjelaskan kenapa rumahku seaneh ini.
.
.
Selesai bersantai sejenak diruang tamu menikmati cemilan buatan ahjuma, aku ajak Siwon Hyung bermain kekamarku yang luas dan megah itu.
"ada piano dikamarmu Kyu? Kau seorang pianis juga?" tanyanya melangkah lebar menghampiri piano peninggalan eommaku,
"piano itu salah satu peninggalan mendiang eomma selain lukisan indah yang dipajang diruang tamu tadi hyung! dia seorang pelukis juga seorang pianis" jawabku mengikuti langkahnya menghampiri piano itu.
Tingting
Denting piano terdengar saat Siwon Hyung menekan balok nada tinggi
"apa kau bisa bermain piano hyung?" tanyaku duduk disampingnya
"kita coba!" jawabnya mulai menempatkan jari – jari pangjangnya diatas balok piano berwarna hitam putih itu
Ternyata dia memainkan lagu Broken Vow. Lagu yang sangat aku suka sepanjang masa. perlahan aku iringi lantunan nada piani itu dengan suaraku. Semakin larut dan semakin larut kami masuk menjiawi lagu galau itu.
"suaramu begitu indah Kyu! Mampu memberiku ketenangan! Aku suka mendengar suaramu itu" pujinya menutup kembali cover balok itu
Kami saling menatap diam tanpa kata didepan piano besar berwarna putih itu. siwon Hyung lalu mendekat dan semakin mendekatkan wajahnya dengan wajahku.
"bolehkah aku menciummu Kyu?" tanyanya menyentuh daguku
Degdeg degdeg
Aku mengangguk pelan lalu mulai memejamkan kedua mataku.
Hmmmmm
Aku mulai merasakan bibirnya yang lembut menyentuh bibirku. Lidahnya begitu liar membuka bibirku yang terkatup lalu menari begitu lincah didalam mulutku
"hmmmmm"
Aku sungguh menyukai caranya menciumi bibirku. Aku pasrah dan menikmati saat tangannya mulai membuka restleting celana jeansku, memasukan tangannya kedalam celana dalamku dan mulai memainkan batangku
"ahhh hyung" desahku manja mengejat
"kau akan menyukainya Kyu!" jawabnya kembali melumat bibirku
Aku serasa terpancing untuk melakukan hal yang sama padanya. Aku buka kaitan celananya dan menurunkan resletingnya. Aku masukkan telapak tanganku masuk kedalam celana dalamnya dan ohhh bentuk batangnya begitu sempurna.
"bercintalah denganku hyung! kita puaskan bercumbu seolah esok tidak akan pernah datang. Bercintalah denganku!" aku buka paksa kemeja yang dipakai Siwon hyung
"Kyuhyun-ah wae?" aku melihat Siwon hyung bingung
Aku tidak menjawab pertanyaannya. Aku kembali menciumi bibir Siwon hyung dengan penuh nafsu.
.
.
Kau memang agresif Kyu kau memang liar
Itulah sebabnya aku semakin menggilaimu
Aku Choi Siwon yang memang sudah lama menginginkan moment itu tidak mampu menolak ajakan Kyuhyun yang sudah lebih dulu aktif. Aku balas menghisap dan menjilat lidah Kyuhyun membuat Kyuhyun mendesah.
"nghhh"desah Kyuhyun
Ciuman kami semakin panas, dan secara perlahan aku merasakan tekanan di bagian bawahku, ternyata tangan Kyuhyun mulai meraba - raba bagian luar selangkangan ku.
" Oooohhh... ahhhhh..."desahku
kami semakin terangsang dan saling meraba, aku mulai meraba dada kanan Kyuhyun
"Uuuuhhhh, hyung... " Kyuhyun mulai berkicau
Tanpa banyak bicara, aku mulai melucuti semua pakaian Kyuhyun hingga telanjang. Dan betapa terkejutnya aku Kyuhyun memiliki luka bakar yang sangat parah dikakinya
"kenapa dengan kakimu Kyu?" tanyaku cemas melihat luka yang sudah mengering itu
"ahh ini luka bakar hyung! aku mencoba memadamkan api yang membakar karpet didapurku dengan kakiku" jawabnya dengan wajah memerah
"apakah kau masih merasa kesakitan Kyu?" tanyaku lagi
tanpa banyak komentar atau memberiku jawaban atas kekhawatiranku, Kyuhyun malah membuka celana jeansku lalu menyerbu dadaku dan menghisap putingnya.
" Ahhhh Kyuh" aku mendesah merasakan sensasi yang luar biasa,
Segera aku membalas memegang member Kyuhyun. aku turun berlutut didepan member Kyuhyun yang mulai menegang. Aku kocok batang Kyuhyun dan kemudian menghisapnya..
slurp slurp slurp
sesekali aku gigit sedikit untuk memberi sensasi pada nya.
"aaaahhhh" Kyuhyun mengerang,
"Teruskan hyung terus... hmmm.. ahhhh." Kyuhyun meremas rambutku
Plipp
Aku keluarkan batang Kyuhyun dari mulutku dan menuntun Kyuhyun untuk berbaring diatas kasurnya
Aku memutar posisiku dimana kepalaku menghadap member Kyuhyun begitu juga memberku tepat diatas wajah Kyuhyun.
Kami saling melakukan oral sex dengan posisi 69
"nghhh hmmm slurpp" desahan erangan silih berganti keluar dari bibir ku dan bibirnya
Aku merubah kembali posisiku dan menindih Kyuhyun dengan posisi sejajar. Kakinya aku angkat dan kemudian ku silangkan dileherku.
"aku paling menyukai posisi seperti ini Kyu! Karena aku bisa melihat wajah tampanmu dengan jelas dari sini" aku mulai memberikan sentuhan dilubang anus Kyuhyun dengan menggunakan jari – jariku yang sudah kubasahi dengan ludahku
"Ohhhh ahhhh uhhh..hyung" Kyuhyun mulai meracau tidak menentu.
Aku semakin terangsang melihat ekspresi wajah Kyuhyun yang kegelian.
"aku masukan sekarang Kyu!" aku mulai mengarahkan batangku kelubang anusnya. Kyuhyun membantu memegang batangku dan mengarahkan masuk menuju anusnya. Saat batang ku mulai masuk lubang anusnya, Kyuhyun sepertinya merasakan sedikit linu dan perih.
"tahan Kyu! Sebentar lagi kau tidak akan merasakan kesakitan" hiburku mulai menekan bokongku
Semakin kedalam, semakin hangat dan Kyuhyun merasakan nikmat..
"Ahhh ohhh... uhhh... terus hyyung.. terus... jangan berhenti... ahhhh..." Kyuhyun memejamkan matanya
"hmmmm...nghhhhh Kyuhyun-ah" aku menurunkan wajahku lalu melumat bibirnya
Gerakan push-up ku semakin gagah dan semakin cepat
srox.. sroxxx...sroxx...
suara yang keluar dari anus Kyuhyun yang dihujam batangku dengan membabi buta
"ahhhhh hyung hmmmmm nghhh" Kyuhyun mencengkram bokong ku
"kita tukar posisi Kyu" aku turun dari atas tubuh Kyu setelah mengeluarkan batangku dari anus Kyuhyun.
kami berganti posisi, Kyuhyun berada diatas ku. Kyuhyun semakin mudah mengatur posisinya dan mulai mengarahkan batangku masuk kembali kedalam anusnya dan mulau menggerakan bokongnya naik turun
Srok..srok..srokk..srokk...
Suara itu kembali keluar dari anus Kyuhyun
"ouch..ah...uh...ach... nikmat ... Kyu.." aku meracau
Aku kembali menjilat bibir Kyuhyun dan terkadang mencium bibirnya.
Setelah sekitar 20 menit kami bergulat aku mulai merasakan sesuatu yang bergetar di dalam tubuhku, dan siap untuk meledak
aku pun merasakan Kyuhyun beberapa kali merinding... Hingga akhirnya Kyuhyun berteriak kecil dan tubuhnya menjadi tegang dan saat itu pulalah aku juga menegang dan sesuatu muncrat dari batangku di dalam anusnya
Croooot crooot croooott
Batangku juga batangnya mengeluarkan sperma bersamaan
"hmmmmmm ahhhhh" kami mendesah karena mencapai orgasme yang maksimal
aku gigit daun telinga Kyuhyun lalu berbisik mesra
"saranghae Cho Kyuhyun" ucapku sepenuh hati
"nado hyung" jawab Kyuhyun pelan dan air matanya menetes.
"kenapa kau menangis Kyu? Apa kau menyesal karena telah melakukan ini denganku?" tanyaku bingung melihat air bening itu keluar dari matanya yang bulat itu
"ani,, aniyeo!" jawabnya memelukku
Karena pergulatan hebat itu dan sangat melelahkan, kamipun tidur terlelap diatas kasur nya yang empuk didalam kamarnya yang mewah.
.
.
.
Saranghae Siwon Hyung,,
Jeongmal saranghaeo
Aku yang sudah begitu lama mengagumi ketampanan namja yang kini tidur lelap dihadapanku tidak kuasa memejamkan mataku. Aku ingin terus menikmati pemandangan indah ini. Aku takut aku tidak lagi memiliki kesempatan seperti ini lagi bersamanya.
Hidungnya begitu mancung dan kulitnya mulus. Bibirnya itu begitu tipis dan membuatku terangsang untuk menciumnya. Tapi aku harus menahannya karena aku tidak ingin membuatnya terbangun.
"Kyu! Apakah kau pernah bermimpi ingin membuat sebuah album berisi lagu – lagu indah milik suaramu itu?" tiba – tiba Siwon hyung bertanya mengagetkan aku
"ahh kau tidak tidur hyung?" responku gugup karena kaget
"sesaat tadi aku mungkin terlelap tapi tiba – tiba aku ingin sekali membawamu kesebuah label milik chingu dan memamerkan suaramu itu" jawabnya membuka matanya
"jinjayo?" responku antusias karena aku memang sangat berambisi memiliki album sendiri
"nee! Kita coba besok!" ujarnya memelukku.
.
.
.
At the Studio
Diluar dugaanku, pemilik label itu begitu tertarik dengan suaraku. Dia memiliki projek untukku. Membuatkan aku sebuah single balad berjudul 7 years of Love. menyatu dengan single milik penyanyi pendatang baru lainnya dalam satu album.
"chukkae! Akhirnya kau memiliki sebuah single!" Donghae menyelamatiku dengan senyum sumringah menghiasi wajah tampannya
"gomawo hyung!" jawabku tersipu malu karena Siwon hyung terus menatapku
"gumapsimida! Karena jasamulah yang membuat single itu terwujud" Donghae menganguk menatap Siwon hyung
"ani! Aku tidak melakukan apapun! Aku hanya mengenalkannya pada orang yang tepat" Siwon hyung merendah
"baiklah Cho Kyuhyun! Kita berdoa saja semoga singlemu diterima dengan baik dikalangan masyarakat" ujar Park Jungsu Hyung pemilik label itu menyemangatiku
"amin!" ujarku juga Siwon Hyung.
.
.
Aaaaaa
Aku begitu kesakitan karena luka bakar dikakiku ini semakin menyebar dan membesar. Aku bergulingan menaha rasa perih dan panas dari luka itu
"Kyuhyun-ah gwencana?" Donghae membawakanku handuk basah untuk mengompres lukaku
"aaaaaaa aku kesakitan hyung!" teriakku melepaskan rasa sakitku
"kita kedokter sekarang!" aku dengar suaranya memelan dan semua begitu gelap
.
.
Kau membohongiku Kyu!
Kau tega membohongiku
Aku begitu mengkhawatirkan kekasihku yang terbaring lemah diatas kasur dikamar rawat rumah sakit bertaraf internasional ini. Luka bakar itu ternyata bukanlah luka yang dia dapat karena mencoba memadamkan api. Tapi luka karena penyakit yang diidapnya.
Bisa aku bayangkan bagaimana sakitnya menahan luka separah itu. kau begitu kesakitan Kyu! Aku tahu itu.
Tidak aku sadari ternyata air mataku menetes begitu deras menemani kesunyianku didalam kamar rawat ini
Toktoktok
Aku dengar pintu kamar rawat Kyu diketuk seseorang. Dan ternyata dia adalah Lee Donghae dan Lee Hyukjae kekasihnya.
"saatnya kau pulang Siwon-ssi! aku tidak ingin membuatmu bermasalah dengan orang tuamu" ujar Donghae menyuruhku pergi
"aku sungguh tidak ingin beranjak dari kamar ini! Tapi demi kebaikanku juga Kyuhyun, aku memang harus pergi" ujarku berdiri mengecup kening Kyuhyun dan membuatnya terbangun
tbc
annyeong!
tadinya ff ini mau one shoot tapi g jadi soalnya kepanjangan kalo vai bikin one shoot
lanjutannya besok yah!
buat yang nunggu lanjutan Conspiracy harap sabar
setelah ff ini vai update Conspiracynya
baca
review
DLDR
saranghae
muaaachhh
