Judul : IT IS NOT ME

Author : ParkDaehyun18_24

Lenght : 1 of 2 shoots

Genre : Friendship/hurt/comfort

Rating : T

Desclaimer : All member Nu'est milik Tuhan dan untuk Daehyun dan yg lain OC dari AUTHOR

Maaf bila terjadi banyak typo (_ _) maaf bila membingungkan (_ _) dan maaf bila aneh (_ _)

Summary : Minhyun dituduh membunuh Appanya 8 tahun yg lalu. Padahal Minhyun sendiri tidak membunuhnya. Hidupnya penuh bullyan dari keluarga dan lingkungannya.

*CHAPTER1*

#MINHYUN POV#

Hari itu musim panas yang amat sangat panas. Aku memaksa appa untuk pergi ke pantai. Dengan merayu rayunya akhirnya appa mau mengikuti keinginanku. Kami kepantai untuk surfing, ak meminta appa untuk mengajariku. Appaku adalah seorang surfer yg hebat di kota. Mangkannya suatu hari nanti ak ingin menjadi seperti appa, bisa memenangkan beberapa penghargaan. Sebenarnya hari ini akan menjadi hari yang sangat menyenangkan bagi kami berdua tapi, kenyataannya sebaliknya. Dan ini merubah hidupku total.

"Minhyun ini ayah beri uang. Belilah es krim di toko sebelah sana" perintah appa

"ne ne appa ^^" aku segera berlari dan meninggalkan appa dengan papan surfnya

Pada saat aku kembali ke pantai, aku hanya bisa diam, dan bingung. Appa tak ada dimana mana. Setelah itu mataku tertuju pada tubuh yang mengambang di air, tubuh itu membawa papan surf yang sama dengan appa punya.

"appa!" teriakku sembari membuang es krim yang aku beli dan berlari manuju bibir pantai. Tubuh itu semakin mendekatiku terkena ombak.

Aku memegang pipi tubuh yang dingin dan pucat, tak terasa air mataku jatuh di pipiku yang merah terkena panas matahari.

"appa! Appa bangun appa, appa kau tidak matikan?! Appa janji, appa mau membelajariku bermain surfing. Appa bangun!" teriakku sembari mengguncang tubuh appa yang telahh pucat.

Dalam hati aku tak percaya appa pergi dengan cara seperti ini. Appa adalah surfer yang hebat.

"appa!" aku terbangun dari mimpi buruk itu. Ku membuka mata lebar lebar, dan cahaya mentari menyilaukan mataku.

"aisshhh! Kenapa mimpi itu datang lagi?!" ku hapus air mata yang ada di pipi dan beranjak pergi kamar mandi untuk menggosok gigiku

"kejadian it sudah 8 tahun yg lalu, tapi knp tidak mau hilang!"

#MINHYUN POV END#

#AUTHOR POV#

Nama namja ini adalah Minhyun. Umurnya 17 tahun, dia duduk dibangku SMA. Dia tinggal bersama ibunya dan Aron hyungnya. Hidupnya sangat sederhana dan menyenangkan saat Appanya masih berada di sisinya.

Bulan ini adalah musim panas, dimana musim yang paling dibenci oleh Minhyun, karena pada musim inilah semua kehidupannya berubah total.

Minhyun menuruni tangga untuk sampai di ruang makan. Suasananya sangat sepi dan tenang, tapi ketenangan itu buyar, ketika Aron memulai berbicara.

"Hai pembunuh! Kukira kau sudah mati dikamar sana. Seharusnya kau mati saja!"

Minhyun hanya diam, karena dia tahu kalau dia menjawabnya itu akan menambah daftar panjang catatan kesedihannya

"Minhyun…. Nanti pulang sekolah pergilah ke pantai dan tebarkan bunga ini ke laut" sekantung plastik bunga matahari diberikan oleh Umma Minhyun

"ta…tapi umma a…aku takut. Ibu taukan aku takut dengan pantai" bata minhyun . semenjak itu memang Minhyun sempat mengalami depresi berat, dan sebagian ingatannya hilang, yang ia ingat hanya kejadian yang menimpa Appanya itupun belum semuanya

"dengan pantai saja kau takut. Tapi kenapa membunuh orgtuamu sendiri kau tidak takut ha?!" teriak Aron sembari mendorong dan meninggalkan ruangan itu. Minhyun menunduk

"sudah kau sana cepat berangkat ke sekolah" lembut umma minhyun walau tak ada senyum hangat di bibirnya

"ne umma. Aku berangkat"

Hidupnya di rumah dan di lingkungan rumahnya tidak jauh beda menyiksanya. Mereka sama dengan Aron menuduh Minhyun sebagai penyebab kematian ayahnya. Apalagi disekolah, Minhyun dibully dengan murid murid disana, teman sekelasnyapun juga.

Disekolah murid murid semua sedang bersendagurau satu sama lain, dan melihat kearah Minhyun dengan wajah sinis.

"hai Minhyun temanku….. pembunuh Appanya sendiri. Ternyata masih punya muka untuk tetap sekolah y?" hina JR teman sekelas Minhyun

"pembunuh itu g usah sekolah, jadi aja pembunuh bayaran ssana enakkan dapet duit" tambah Ren

"biarkan aku lewat" Minhyun menatap mereka berdua dengan sinis

"ohh mau lewat y. bilang dong dari tadi, aku bantu kok " JR menarik baju Minhyun dengan kasar hingga Minhyun terjatuh dilantai

JR, REN dan murid lainnya tertawa, tak punya rasa kasihan sedikit pun. Minhyun pun berdiri, membersihkan bajunya dan segera pergi dari sana. Minhyun berjalan memasuki kelas dan duduk dibangkunya. Ia melipat tangannya dan mejatuhkan kepalanya di tangannya. Yang ia rasakan kini hanya rasa jengkel, tapi dia tidak bisa meluapkannya.

Bell pun berbunyi, semua murid duduk rapi di bangku masing masing, Minhyun mengangkat kepalanya dan mengeluarkan buku pelajara matematika.

Semua murid termasuk Minhyun bingung dan bertanya-tanya. Siapakah wanita yang sedang bersama TaeNa seongsaengnim. Wanita itu melihat kearah Minhyun dalam seakan dia mengenal sosok Minhyun dengan jelas tapi Minhyun tidak menyadarinya.

"selamat pagi semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru dari kota sebelah kita. Dia akan memperkenalkan diri jadi tolong perhatiannya" ujarr TaeNa Seonsaengnim

"selamat pagi. Kang Daehyun " wanita ini mempunya rambut hitam kelam bergemlombang dan mempunyai senyum yang hangat

"silahkaan duduk di tempat sebelah Minhyun"

"ahh.. Ne Seongsaengnim"

Yeoja ini mendekati Minhyun dengan senyum hangatnya

"kau tidak keberatankan aku duduk disini?" tanyanya dengan wajah berbinar binar

"ah.. ani..silahkan" minhyun mempersilahkan

Belum genap satu menit Minhyun berhenti bicara, teman sekelasnya berteriak

"hati hati daehyun-ssi dia itu pembunuh!"

Daehyun menatap wajah minhyun dalam, dan lagi lagi dia tersenyum

"aku tau kok. Gwenchana"

Minhyun tersentak kaget melihat ekspresi teman sebangkunya ini. Sepertinya yeoja ini benar benar ingin berteman dengan namja yang dicam menjadi seorang pembunuh.

"nanti pulang bersama ya minhyun ?" tmbah Daehyun

"n…ne"

Daehyun adalah yeoja dari keluarga kaya, dan appanya baru meninggal sekitar 2 tahun yang lalu. Dia pindah kesini karena ini adalah amanat yang diberikan pada Appany padanya. Appanya pun juga seorang atlit surf satu angkatan dengan appa dari Minhyun, mungkin saja mereka berteman.

Jam pulang pun tiba. Minhyun membereskan semua bukunya dan jangan lupa dengan sebungkus bunga matahari. Saat dia hendak pergi, tangannya di tarik lembut dengan seorang wanita mata biru itu.

"kau berjanji pulang bersama dengan ku Minhyun-ssi ^^"

"ta..tapi aku hrus pergi ke pantai dulu, daripada kau nanti pulang kesorean kau pulang saja dulu"

"aku juga ingin ke pantai melihat orang surfing disana ^^"

"ahh nde"

Dari 8 tahun terakhir Minhyun tak pernah terlihat pulang bersama dengan teman sekelasnya. Jadi, mungkin terlihat amat sangat aneh.

"ini bonceng aku naik sepeda" Daehyun memberikan sepeda warna pink kepada Minhyun. Minhyun hanya mengeluarkan wajah cengoh.

"sepeda?"

"ne? wae?. Jangan bilang kau tak bisa naik sepeda"

"ak tdak blg tapi kau tau sendiri ._."

"=='' hah y sudah gpapa sini aku yg bonceng"

"mian ._."

Mereka tertawa bersama di perjalanan, hembusan angin itu sejenak melupakan Minhyun dengan masa lalu. Bentangan laut yang luas menambah ketenangan dalam hatinya. Dia membentangkan tangannya dan menutup matanya merasakan angin yang menerpa wajahnya. Tak terasa mereka sudah sampai ditujuan.

"sampai…sampai.." daehyun memberhentikan sepedanya dan turun dari sana

"ahh…ne" minhyun pun juga begitu, dia melihat pantai dengan tatapan nanar.

"huaaaaaaa pantaii indahnya!" Daehyun berlari dan berteriakk. Minhyun hanya membatu disana, dia belum siap kembali kemari setelah 8 tahun lamanya.

Sedikit demi sedikit Minhyun memberanikan dirinya untuk mendekati bibir pantai. Detak jantungnya berdegup cepat, keringat dingin di seluruh tubuhnya, kakinya bergemetar dan akhirnya dia terduduk.

"aku tak bisa!" dia menutup telinganya, bayangan tubuh appanya yang mengambang dan suara ombak itu sedang menari-nari didepannya. Dia menutup matanya rapat rapat. Daehyun menghampiri Minhyun dan menepuk bahunya

"gwenchanayo?"

"aku tak bisa!" minhyun berlari pergi dari pantai dan sampainya dia di sebuah bukit karang, disana dia bisa melihat luasnya laut.

Daehyun menghampirinya dari belakang dan menepuk pundak Minhyun

"gwenchanayo?"

Minhyun hanya diam dan menyebarkan seluruh bunga yang dipegangnya.

"apa kau tak ingin bercerita denganku?" tmbah Daehyun. Minhyun membalikkan badannya dan menatap Daehyun

"kenapa kau mau menjadi temanku, padahal kau tau ak seorg pembunuh?"

"aku tahu kau bukan pembunuh, itu hanya kesalahpahaman saja. Dan kau itu anak yang baik " Daehyun mengeluarkan senyum hangatnya

"dari mana kau tahu kalau aku tdak membunuh dan aku anak yang baik, kita kan baru bertemu?!"

"nanti kau pasti tahu"

Minhyun bingung dengan ucapan Daehyun, ucapan Daehyun seakan dia tahu semua yang terjadi 8 tahun yang lalu.

Matahari sudah mulai turun, mereka berdua pulang dengan menitih sepedah. Dijalan mereka saling bercanda gurau, dan Minhyun tersenyum. Ini hal yang sangat langka. Dan mungkin ini menjadi awal yang baik. Mereka terpisa dipersimpangan dan kembali kerumah masing masing

#AUTHOR POV END#

#DAEHYUN POV#

Rumahku terasa sepi setelah kepergian Ayah dan dirumah hanya ada aku,Umma dan Baekho oppa, Ayah pergi dengan penyesalan yang sangat mendalam. Dan aku disuruhnya untuk menghilangkan penyesalan itu, dengan menyatakan sebuah kebenaran yang terjadi.

"umma! Aku pulang"

"selama datang, ayo masuk bersihkan badanmu dank au ditunggu oleh paman diruang tamu. Cepat!" perintah ummaku yang sedang membawa nampan ke ruang tamu

"ne ne umma" aku segera melakukan perintah ibu. Beberapa menit kemudian ak kembali dan menuju ruang tamu dimana Ahjussi telah menunggu

"maaf ahjussi menunggu lama"

"tidak apa apa" ahjussi adalah adik dari Appaku, mereka berdua kembar.

"ada apa ahjussi mencariku?"

"ahjussi hanya bertanya tentang anak itu. Apa kau sudah bertemu dengannya?"

"ahh dia aku satu bangku dengannya."

"bagaimana anak itu? Apakah baik baik saja?"

"y keadaanya baik baik saja, hanya saja dia dibully oleh lingkungan sekitar"

"kita harus secepatnya memberitahunya"

"jangan terburu buru, tunggu waktu yang pas untuk itu"

"baiklah, kalau begitu ahjussi pamit pulang dulu"

"ahh ne ^^"

"pamitkan pada ibu"

Ahjussi segera pergi dari ruangan itu, agar tak ketahuan oleh ibu. Ini hanya rahasiaku dengan Ahjussi saja.

"heh daehyun?, ada apa ahjussi kemari? Kasih kita uang jajan y?" Baekho oppa Mata duitan

" -_- uang lagi uang lagi, dasar kau ini beruang"

"yeee! Lalu knp ahjussi kemari?"

"itu bukan urusanmu? #mehrong"

"dasar yeodongsaeng -_- g tau untung"

#DAEHYUN POV END#

#MINHYUN POV#

Suasana diruma sangat sepi. Umma bekerja dan Hyung belum plg dari kuliahnya. Ha~h biasanya kalau aku pulang Appa selalu menyambutku dan memberiku sebungkkus permen kesukaanku. Ternyata sekarang hanya menjadi kenangan belaka.

Aku segera membersihkan tubuhku dan kembali turun untuk memasak. Karena mungkin ibu akan lembur hari ini

"masak apa y -_-, knp kosong begini?" aku membuka kulkas dan mendapat beberaapa bahan untuk diolah.

"aku pulang" suara seseorang namja di depan, derap kakinya melangkah kearah dapur

"selamat datang"

"umma mana?" Tanya Aron hyung. Tumben sekali dia bertanya denganku

"belum plg"

"kau masak jangan banyak banyak, cukup untuk dirimu saja. Aku tak mau makan, makanan dari seorang pembunuh"

"tapikan hyung umma plg larut malam, nanti hyung masuk angin"

"kau peduli dengan ku? Kasihan denganku? Tapi kau membunuh Appa. Kau tak peduli dengan Appa kandungmu sendiri Minhyun!" aron hyung ingin beranjak pergi tapi tangannya aku tarik keras

"hyung sungguh, aku tak membunuh Appa! Percayalah!"

"hah! Untuk apa percaya padamu. Aku tahu kau membenci Appa krn appa lebih menyayangiku, dan appa yang membelajariku surfing lebih dulu daripada kau, kau IRIkan?" Aron hyung melepaskan paksa tangan ku da pergi dari dapur. Aku tak bisa mencegahnya lagi, percuma.

"memang ak sempat merasa benci pada Appa tapi…aku tak mungkin melakukan it" aku menundukkan kepala dan berjalan untuk melanjutkan aktivitasku. Walaupun Hyung bilang dia tak mau memakannya, tapi tetap ku masakkan untuknya

#MINHYUN POV END#

TO BE CONTINUE~~~~~

Ap yg bakal terjadi selanjutnya? Siapa pembunuh Appanya Minhyun? Silahkan baca di Chapter 2 ^^

AYO DIREVIEW YA ^^