Posesif
Disclaimer : Bleach bukan milik saya melainkan punya Tite Kubo sensei, saya hanya meminjam karakter-karakternya untuk kepentingan pembuatan fic ini.
Note : AU, maybe OOC, DLL...
Pairing : Absolutely UlquiHime
Fic ini bercerita tentang masa kecil ulqui dan orihime.. karena aku lihat di fandom bleach blm ada cerita ttg ulqui m hime wkt mereka kecil. Fic pertamaku di bleach.. karena biasanya saya main di fandom naruto... mohon bimbingannya.. ulquiorra disini aku buat menjadi anaknya aizen dan hinamori ya... jadi jangan kaget kalau nama belakang ulqui bukan schiffer..
XXXXX
"Hiks..Hiks..Hiks.." Seorang gadis kecil berumur 5 tahun, berambut oranye panjang sedang menangis di balik pohon besar dan rindang di sebuah taman yang sepi di sore hari. Di lain sudut taman ada seorang bocah laki-laki sekitar umur 5 tahun berambut hitam eboni bermuka datar berjalan menyelusuri taman .
Saat bocah laki-laki itu berjalan melewati pohon besar dan rindang ia mendengar sebuah isak tangis perempuan. Bocah laki-laki itu pun menghentikan langkah kakinya mencari di mana sumber suara tangisan tersebut.
Apa suara tangis itu adalah hantu penunggu taman? Tidak..tidak.. bocah laki-laki berambut hitam itu menggelengkan kepalanya menyangkal pemikiran tak masuk akal yang mampir di pikirannya. Memang hantu itu ada? Bocah laki-laki yang diketahui bernama Ulquiorra Sousuke berjalan mendekati asal suara tangis di balik pohon yang rindang di sana. Ulquiorra terus berjalan di balik pohon hingga ia menemukan seorang gadis kecil berambut oranye menangis dengan menutup mukanya menggunakan tangan.
"Kau siapa?" suara datar dan monoton telah dilontarkan oleh Ulquiorra membuat gadis kecil itu menghentikan tangisannya dan menolehkan kepalanya ke Ulquiorra.
DEG!
Jantung Ulquiorra serasa berhenti sejenak setelah ia melihat wajah gadis kecil yang berada di depannya ini. Raut wajah terkejut dan mata yang terbelalak lebar, hingga tanpa sadar ia bergumam sesuatu," Peri Pohon.." gadis kecil itu mengerutkan alisnya mendengar perkataan Ulquiorra.
"Peli Pohon..? Mana?" tersadar karena mengucapkan sesuatu yang aneh Ulquiorra mengembalikan raut wajahnya menjadi datar seperti semula.
"Kau menangis, Onna?"
"Eh? Ti-tidak, aku tidak menangis.."
Ulquiorra masih memandang anak perempuan yang di depannya dengan muka datar tanpa ekspresi. Ia pun duduk di samping anak perempuan itu dan tetap memandangnya membuat gadis kecil itu gugup dan merona malu karena terus di pandangi oleh Ulquiorra.
"Siapa namamu?"
"O-olihime Inoue.."
"Kenapa kau menangis?"
"A-a-aku tidak menangis.."
"Jangan Bohong." Tatapan tajam Ulquiorra yang di tujukan pada Orihime membuatnya takut, kelihatannya dia tidak dapat berbohong lagi pada Ulquiorra. "Me-meleka tidak menyukai lambutku.." Kata Orihime yang lesu, Uquiorra tidak paham mereka yang di maksud Orihime.
'Cadel,' batin Ulquiorra.
"Siapa?"
"Anak-anak nakal itu, mereka bilang kalau lambutku aneh dan jelek," Orihime memegang rambutnya dan memperlihatkan pada Ulquiorra. Tangan Ulquiorra bergerak dan membelai rambut Orihime," mereka anak-anak bodoh, rambutmu halus dan bagus."
BLUSH...
Wajah Orihime telah merah padam mendengar pujian dari Ulquiorra meskipun dia mengatakannya dengan nada dan raut wajah yang datar. Tapi, menurut Orihime itu terdengar tulus dan jujur. Matanya langsung berbinar-binar melihat Ulquiorra,"Be-benalkah?"
Ulquiorra tidak menjawab Orihime, dia malah lebih tertarik dengan warna mata Orihime yang berwarna abu-abu indah. Ulquiorra mendekatkan wajahnya pada Orihime dan..
CUP
Secara sengaja atau tak sengaja Ulquiorra telah mencium bibir Orihime. Orihime melebarkan matanya kaget dengan bibir Ulquiorra yang berada dibibirnya. Selama beberapa detik Ulquiorra melepaskan ciumannya dari bibir Orihime.
"Mereka buta kalau mengatakan rambutmu itu jelek, rambutmu indah dan halus sangat pas dengan kepala cantikmu ini." Ini adalah kalimat terpanjang yang pernah di lontarkan dari seorang bocah yang memiliki wajah datar dan dingin seperti Sousuke Ulquiorra.
"Um, Aligatou.. Ulqui-Kun," Kini wajah tersenyum telah terpasang pada Orihime, ternyata perkataan Ulquiorra membuat Orihime senang. Tanpa sadar wajah Ulquiorra merona melihat senyuman Orihime, membuat perutnya mulas saja. Bukan karena mulas tidak ingin melihat senyuman Orihime, tapi mulas seperti ada kupu-kupu yang terbang bebas di perut Ulquiorra.
"Ayo kita pulang," tanpa aba-aba Ulquiorra menggenggam tangan Orihime dan menariknya keluar dari balik pohon. Mereka berdua berjalan keluar dari wilayah taman.
"Kau mau jadi temanku?" Tanya Ulquiorra masih dengan ekspresi datar yang dijawab anggukan setuju Orihime.
"Kau sudah menjadi temanku jangan ingkar, kalau ingkar kau di benci sama peri pohon," Katanya, yang masih di jawab dengan anggukan kepala Orihime.
"Aku janji Ulqui-kun."
"Hm."
DELETE OR CONTINUE?
