"Apa? Tutormu?"

"Iya, jenius cengeng, ini juga perintah Asuma-sensei! Tidak bisa ditolak,"

"Hah, Mendokusei naja, kalau begitu sepulang sekolah nanti saja kutunggu di kelas…"

"…Temari!"

Isn't It too Clear?

.

.

A ShikaIno (NARUTO) drabble fan fiction

Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto

.

Isn't it too clear © F. Ichinoyomi

I write this with full respect for the author's superior storytelling abilities.

Warning: Drabble Typos, which I had checked with all the drag. OOC. AU.

Special for Sukie 'Suu' Foxie

"Maaf aku terlambat, ng … Shikamaru?"

Siswa yang dipanggil Shikamaru tampak tertidur di sudut belakang kelasnya, Temari melangkahkan kaki untuk mendekat ke arahnya.

"Hei, bangun! Aku sudah disini … hei! Shikamaru!" teriaknya.

Temari berusaha membangunkan lelaki di depannya, mengguncang tubuhnya, menahan hidung Shikamaru, bahkan menendangnya. Tapi sekali lagi dikatakan, itu nihil.

Pada akhirnya gadis itu hanya terduduk di kursi di depan meja Shikamaru, menatap Shikamaru dalam, menatap pria yang dari setahun lalu menarik perhatiannya, mendapatkan cinta dari Temari. Tapi cinta itu memegang gelar 'tidak terbalas'. Pria yang tidak punya hati. Itulah anggapan darinya untuk Shikamaru, Temari akan tersenyum sarkastik saat memikirkannya.

"Ah, maaf aku terlambat!"

Temari menolehkan kepalanya ke arah suara, dari depan kelas. Disitu berdirinya, "Yamanaka-san?"

"Hehe, ano, Temari-san, aku … juga diajak belajar oleh si bodoh ini," Gadis itu menggaruk pipinya sambil tersenyum, "hah … padahal rasanya nilaiku masih selamat kemarin … Ano, Shikamaru itu … dia tidur?"

"Yah, begitulah. Sudah sejak tadi aku membangunkannya, tapi dia tetap saja begitu. Seperti sudah mati saja." umpat Temari.

Ino tercengang, "Ara? Benarkah? Haha … tapi kalau dia mati, aku bisa jadi akan sangat kerepotan, Temari-san!" ucapnya sambil sedikit tergelak.

"Huh?" Sebelah alis Temari terangkat, gadis itu heran. Sedikit bertanya-tanya dalam hati. Dia hanya memutuskan untuk melihat apa yang akan Ino lakukan.

Shikamaru tertidur dengan menempelkan pipi kirinya di atas meja, membuat tangan kiri Ino bisa menyentuh pipi kanan Shikamaru yang tegas. Gadis itu sedikit membelai pipi Shikamaru lembut.

"Shika-kun…"

Voila! Kelopak mata Shikamaru terbuka,menampakkan mata sekelam langit malamnya, keduanya sekaligus.

"Aaaah, kau ini lama sekali, Ino," ucap Shikamaru setelah sedikit menguap sambil mengurut otot leher belakangnya.

"Kau sendiri membuat Temari-san kerepotan karena membangunkanmu, kau rusa pemalas!"

"Hei, berhenti memanggilku dengan sebutan itu, mendokusei na…"

"Kalau begitu berhenti mengatakan 'mein-dou-ku-sei naaa'-mu itu, idiot!"

Temari menghela napasnya, melihat apa yang ada di depannya kini, iapun mengerti, alasan dari kata-kata Ino tadi, juga alasan kenapa Shikamaru selama ini tidak pernah membalas perasaannya, Shikamaru bukannya tidak punya hati. Tetapi, hati lelaki itu sudah lebih lama Shikamaru berikan kepada gadis lain. Yamanaka Ino. And … Isn't it too clear now?

—終わり—

Special for Sukie 'Suu' Foxie part: hahaha, S! sudah lama nggak ngetik, aku cuma bisa membalas fict darimu dengan drabble abal ini. Aku merasa maluuu /

Ah, aku bener-bener berteima kasih, untuk semuanya, eS, pertemanan kita, untuk menjadi auto correct aneki-sama ku, dan most favorite Indonesian author di hatiku, :D Aku sayang kamu,( LOL) teruslah berkarya S! Ganbatte!

Kudos,

eF.

Buat reader juga terima kasih sudah membaca fict ini sampai akhir yaaa, :""D dan … jangan lupa tinggalkan jejak kaliaaan, *hug

Longlive ShikaIno and Guardians,

F. Ichinoyomi