Chapter 1
Title : Want To Be With You
Cast : Oh Se Hun, Kim Jong In, Park Chan Yeol,
Byun Baek Hyun, D.O Kyungsoo.
Genre : Romance, Hurts
Length : Chaptered
Rate : T
Disclaimer : The original of my thinking
warning : yaoi, typo(s), sometimes crackpair,
AU,OOC.
Don't like don't read, no bashing no copas
I ' e
.Enjoy this fic.
i wandered through the night all night as i swayed with stumbling steps drunk of my tears, i cried for a long time...
H-A-P-P-Y R-E-A-D-I-N-G
Author POV
Namja tinggi putih pucat, Oh Se Hun. Mabuk.. dia mabuk, berjalan sepanjang malam dengan air matanya, menangis cukup lama sehingga matanya kini hitam dan membengkak.. entah apa yang telah terjadi pada namja itu, hingga membuatnya seperti ini. Berjalan sendiri dikeheningan malam, dan terus berteriak sambil menangis dan berkata 'kau jahat, sialan kau. Aku mencintaimu' seperti itulah kalimat yang diucapkan namja itu. Suaranya kini telah serak, namun suara tangisnya masih belum berhenti.
Sehun POV
Aku berjalan sepanjang malam, sepanjang malam karena aku terpengaruh dengan sandungan langkah dalam keadaan mabuk lepas air mata hitamku, aku menangis dalam waktu yang lama. Malam ini menjadi malam yang buruk bagiku, aku di khianati. Dia menyakiti hatiku, betapa jahatnya kau melukai hatiku ini. Kau jahat, sialan kau. Aku mencintaimu, sangat mencintaimu.
-end sehun POV-
Brughhh,
sehun terjatuh dijalan lebih tepatnya pingsan tapi iya tak sepenuhnya pingsan. Ia masih bisa menyadari sedikit apa yang sedang terjadi padanya. Sehun mendengar ada seseorang yang berlari kearahnya entah itu siapa, sehun membuka sedikit matanya dengan penglihatan yang remang-remang ia melihat namja berkulit tan kini sedang membopongnya dan disitulah sehun pingsan sepenuhnya.
''in the morning''
Sinar matahari pagi menelusup sebuah kamar melalui ventilasi terbuka dari kamar itu, cahaya itu membuat seorang namja yang tadinya tertidur pulas dikamar itu sekarang terbangun. Dengan malas namja itu membuka matanya, mengerjap-ngerjapkan matanya sambil menatap sekitarnya dan ia sadar bahwa itu bukanlah kamarnya.
''dimana ini?'' ucap seorang namja yang ternyata sehun
''hei kau sudah bangun'' ucap seorang namja berkulit tan
Sehun bingung dengan namja berkulit tan itu tiba-tiba sudah bediri berada disamping ranjang ia tidur, entah sejak kapan namja itu bediri disitu. Sehun pun tidak menyadari hal tersebut.
''k-kau s-siapa? Dan dimana ini?''tanyanya dengan gugup
''aku jongin, dan ini dikamarku''
-Author POV
Jongin namja tinggi berkulit tan, itulah yang menjadi ciri khasnya. Namun dengan kulit tan tersebut sama sekali tidak mengurangi ketampanannya. Jongin hidup sendiri semenjak eomma dan appanya berpisah. Ia bingung harus ikut dengan siapa, dan akhirnya dia memutuskan untuk tinggal sendiri, hidup mandiri.
''hah kamarmu? Apa yang terjadi padaku?''
Pikiran sehun sudah kemana-mana, ia takut semalam terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan.
''apa kau tidak ingat kejadian semalam?''
'Kejadian? Kejadian apa ya Tuhan? Aku tidak ingat apa-apa. Apa yang telah ku lakukan semalam hingga dikamar ini?' batin sehun
''hahaha, jangan berfikir yang tidak-tidak. Aku hanya menolongmu semalam''ucap jongin sambil tertawa, sehun lega mendengar itu karna hal yang tidak ia inginkan tidak terjadi
''memang apa yang terjadi padaku semalam?''tanya sehun pada jongin dengan polos
''aku melihat kau terjatuh dijalan, ya kurasa kau pingsan jadi aku segera menghampirimu dan menolongmu dan aku tak tau siapa kau jadi aku membawamu ke rumahku''sehun baru ingat kalau dirinya semalam mabuk, dan terjatuh dijalan tanpa ia sadari apa yang terjadi setelah itu karna ia pingsan.
''hmmm terimakasih, oiya aku sehun''jongin membalas perkataan sehun dengan senyuman dan kembali bertanya pada sehun
''well, apa kau mabuk semalam? Dan menangis sepanjang malam hingga matamu hitam seperti ini?''pertanyaan jongin benar-benar membuat sehun gugup, bola mata sehun kesana kemari sehun bingung apa ia harus jujur kalau ia mabuk? Tapi sehun rasa, ia mempunyai alasan mengapa dia melakukan itu.
''hmm a-aku, a-aku hanya menghilangkan semua beban difikiranku dan rasa sakit dihatiku ini'' jongin menghela nafas, mencoba mengerti perkataan sehun dan kembali berkata
''apa kau mau bercerita padaku apa masalahmu? Aku fikir itu bisa meringankan beban fikiranmu''
''memangnya kau siapa? Kau tidak mengerti jongin''ucap sehun seraya menggigit bibirnya sendiri
''aku memang baru mengenalmu, tapi aku akan mencoba mengerti perasaanmu''
'begitu baik namja ini. Apa aku harus bercerita tentang ini?' batin sehun
''b-baiklah, aku d-dia dia selingkuh jongin. Aku mencintainya sangat mencintainya hiks dia kekasihku, dia selingkuh jongin hiks''sehun mulai menangis sesegukan
''begitu jahat kekasihmu sehun-ahh''
Rasa tidak tega melihat sehun menangis seperti ini dan tanpa sadar jogin memeluk sehun, sehun menenggelamkan kepalanya di dada jongin dan kini baju jongin lebih tepat dibagian dada telah basah karna airmata sehun.
''menangislah sehun, menangisah. Aku tidak akan menyuruhmu berhenti, sampai kau merasa puas dengan tangisanmu ini''
Sehun yang menyadari ucapan jongin, langsung melepaskan pelukan jongin darinya. Dan menatap jongin dengan rasa malu karna sehun menangis dipelukan seorang namja yang baru ia kenal.
''kenapa? Apa kau sudah puas?''tanya jongin meyakini sehun
'anggukan' itu yang ditunjukan sehun yang berarti iya, sehun tak kuat untuk berbicara saat ini. Dadanya begitu sesak karna sedari tadi ia menangis sesegukan.
''baiklah, apa yang ingin kau lakukan sekarang? Membunuh kekasihmu itu?''jongin mengucapkan dengan santai, sementara sehun membalikkan tubuhnya duduk membelakangi jongin
''aku tidak sejahat itu pabo-yaaa'' sehun mempoutkan bibirnya dengan sangat menggemaskan. Jongin pun melihat kejadian menggemaskan itu walaupun ia duduk membelakangi jongin.
''haha iya aku tau, lalu kau mau apa? Apa kau lapar?'' entah apa yang ingin sehun lakukan, fikirannya saat ini dia ingin pulang
''aku ingin pulang, eomma pasti sudah menghawatirkan ku'' jongin mengerti, dan dia bertanya kembali pada sehun
''apa kau tidak ingin makan dulu?'' sebenarnya sehun lapar sangat lapar, sehun mengingat sang eomma yang pasti sudah sangat khawatir saat ini.
''aku yakin eomma sudah masak untukku dirumah''
''baiklah, aku akan mengantarmu''
''terimakasih jongin'' ucap sehun dengan senyuman termanisnya, untung saja sehun tidak menolak tawaran jongin
''terimakasih kau telah mengantarkanku'' sehun mengucapkan terimakasihnya dengan bow dan senyum manisnya itu. Jongin tercengang melihat senyuman sehun semanis itu, sehun terlihat lebih baik dan menarik jika seperti itu 'batin kai'
''sama sama sehun, apa lain kali kita bisa bertemu lagi?''
''tentu saja, ini nomer ponselku. Kau bisa menghubungiku kapan saja kau mau''sehun memberikan nomer ponsel pada jongin, entah mengapa ia berharap agar jongin segera menghubunginya.
''baiklah, sampai jumpa''
''ne''singkat padat jelas..
Sehun menatap mobil jongin yang lama kelamaan menghilang dari pandangannya. Sehun tersenyum, senyumnya kembali lagi setelah bertemu jongin. Kini sehun memasuki rumahnya, dan dilihat eommanya sedang mondar mandir diruang tamu. Ya eomma sehun 'cemas' memikirkan sehun yang tidak pulang semalam.
''eomma'' eomma sehun yang mendengar suara anaknya langsung menghampiri sehun
''oh sehun, kau sudah pulang kemana saja kau?'' sehun menghela nafas, eommanya seperti sudah lama tidak pernah melihat anaknya pulang. Ya itu wajar, sang eomma sangat khawatir padanya.
''aku baik-baik saja eomma, aku lapar apa kau memasak untukku?'' sehun mengalihkan pembicaraan
''syukurlah, eomma belum memasak hehe''eomma sehun terkekeh
''aaaa eomma bagaimana ini, aku laparrrrrr''sehun mempoutkan bibirnya
''baiklah eomma akan memasak secepat mungkin untukmu. Lebih baik kau beristirahat dulu''
''ne'' singkat padat jelas..
Sehun memasuki kamarnya, berbaring mengistirahatkan tubuhnya kembali. Ia tidak ingin menangis lagi, sudah cukup. Ponsel sehun berbunyi ada pesan masuk, hanya nomer yang tertera disitu dan berisikan ''sehun-ahh ini aku jongin'' . setelah tau itu jongin, sehun tersenyum kembali entah apa yang terjadi pada sehun hingga dia merasa nyaman pada teman barunya jongin. Beberapa saat kemudian...
Boiji anheun neol chajeuryeogo aesseuda
Deuliji anhneun neol deureulyeo aesseuda
Ponsel sehun berdering kembali tanda ada yang menelponnya, tersenyum dan sekilas terlintas dipikiran sehun itu adalah jongin. Namun senyum sehun berubah menjadi tatapan kesedihan saat melihat nama diponselnya itu. ''untuk apa lagi dia menghubungiku'' gumam sehun sambil menyeka air matanya.
To be continue
Annyeong^_^ ini adalah fic pertamaku, semoga kalian menyukai fic ini. Maaf ya kalo kurang panjang heheeeeee. Untuk fic petamaku, aku milih mereka mereka orang untuk dijadikan cast di fic ku ini. Please tiggalkan review kalian ya yang membaca ini. Aku butuh tanggapan kalian semua, karna aku masih belajar dalam dunia fanfic~ aku bakal lanjutin fic ini secepatnya kalau banyak yang minat dengan fic ini^^
Oiyaaaa kira kira siapa ya yang nyakitin hati sehun? Ada yang tau siapa kekasihnya sehun? Tunggu di chap selanjutnyaaaa
Gomawo telah membaca fic ini^^ *bow*
...
.please leave your review on this fic.
~WTBWY~
