BETWEEN TWO SHOTA
Chap.1
T / Romance
Disclaimer: Vocaloid bukan punya Mikan, tapi punya Crypton, Yamaha, dkk, Mikan hanya memiliki cerita ini.
Warning! GJness, OOC, OOT, Aneh, Abal.
Between Two Shota(c)Kuro 'Kumi' Mikan ~Mikan~
FFn ke2 Mikan dechu =3
Enjoy~
Rin POV
"Rin, kakak mau latihan dulu, ya! Kalo ada apa-apa telpon aja, kakak ada dilantai 13." Kata Kaito nii-san kepadaku. "Iya, iya," lanjutku. Perkenalkan, namaku Megamine Rin, aku berumur 14 tahun, aku bersekolah di Voca Gakuen kelas 8A. Aku mempunyai seorang kakak bernama Megamine Kaito. Ia lebih suka jika dirinya dipanggil 'Kaito', tanpa nama keluarganya, karena arti dari Megamine sendiri adalah suara dewi, tentu saja Nii-san tidak mau dipanggil seperti itu. Ayah dan ibuku berada di luar kota, mereka tinggal menetap disana, meskipun tiap ulang tahunku ataupun Kaito nii-san mereka kembali serta saat Natal, aku merasa mereka telah melupakanku dan Kaito nii-san. Tapi, munkin itu hanya perasaanku.
Kali ini aku sedang menemani Kaito nii-san disebuah mall yang sedang bergabung dengan tim Alphariannya untuk hunting foto. Nii-san memang bercita-cita untuk menjadi photographer, ia bahkan selalu mengikuti acara-acara seperti ini saat ada waktu luang, selain bekerja di perusahaan es krim.
Disinilah aku, sendirian, tiada yang menemani~ Aku memutuskan untuk berjalan-jalan, berharap untuk bertemu teman baikku Miki, gadis cantik dengan rambut panjang berwarna rose pink(menurut Mikan, sih). "Haaahh... bosan," kataku. Lalu, aku memutuskan untuk pergi ke Toko Buku untuk membeli beberapa komik.
Aku segera menuju ke Toko Buku, lalu aku melihat sebuah panggung dengan poster "Kagamine Len dan Utatanu Piko" 2 bintang yang sedang naik daun, tetapi setahuku mereka sedang ada di Tokyo, bukan di Osaka.Utatane Piko memilik rambut berwarna keperakan, dan bermata sapphire serta memiliki ahoge berbentuk mirip seperti huruf P, sementara Kagamine Len memilik rambut honey blonde dan bermata azzure serta rambut yang diikat ponytail kecil. Menurutku, karena tinggi badan mereka yang tidak seperti laki-lakir normal(?), mereka lebih cocok dipanggil Duo Shota, Miki juga setuju. Ooo, mereka sedang konser, batinku. Karena posisi Toko Buku yang berlawanan arah dan berada dilantai 2, aku melewati belakang panggung untuk menuju escalator, aku melihat Utatane Piko yang sedang diserbu para fangirlsnya. Tetapi, aku melihat para kru, mereka terlihat kebingungan. Tetapi aku tidak terlalu memikirkannya, dan kembali berjalan.
Saat berada di Toko Buku, aku membeli 3 buah komik yang berjudul "K-off!" sepertinya menarik. Lalu aku menuju keluar, dan bersandar pada pagar pengaman lantai 2. Saat aku melihat ke lantai dasar, aku melihat Utatane Piko diatas panggung dan bernyanyi lagu 'Love is War'.
Sakende mita MEGAHON wa kowareteta no
Dore dake senobi shitta tte kimi no sikai ni hairanai
Aa, itsumo manika hareta sora...
Aku hanya mendengar sekilas lagunya, lalu mulai membaca komikku.
(-o3o)-Skip Time-(o,o-)
Setelah aku membaca jilid pertama komik itu, aku sudah bosan, bukan karena aku tidak menyukainya, tetapi karena aku sedang tidak mood untuk membacanya sama sekali.
Aku berjalan lagi menuju ke Cafeteria, yang berada dilantai 3, aku pergi dan menaiki escalator sembari mambaca jilid 2 komik tersebut(kebiasaan buruk, jangan dicontoh~). Saat aku sedang berjalan menuju Cafeteria tersebut, aku menabrak seseorang dan terjatuh, "A-aduh," rintih kami berdua bersamaan, aku melihat siapa orang yang berani menabrak seorang Megamine Rin berpita Putih dikepalanya dan master of all Road Roller, dan dia adalah...
.
.
Kagamine Len. Tanpa ponytail. "K-kau..." Kagamine-kun menaruh jari telunjuknya didepan mulutku yang menandakan untuk tidak berbicara, aku menurutinya. Ia melihat sekeliling, tempat ini cukup sepi untuk sebuah mall, mungkin semua sedang menonton pertunjukkan Utatane Piko. "Maaf aku sudah menabrakmu." Kata Kagamine-kun. Kemudian ia berdiri dan menarik pergelangan tanganku dan berlari. Wajahku memanas saat mengetahui Kagamine-kun memegang pergelangan tanganku.
Setelah beberapa menit berlari, sampailah kami di sebuah cafe yang bernama CafeTetoted, cukup aneh untuk sebuah cafe, dan bagusnya cafe ini sepi, hanya kami pelanggannya. Ia memintaku untuk duduk. "Huahhh, maaf ya tadi aku menabrakmu," katanya seraya membuang nafas(?). "A-ah, tidak papa." Kataku gugup. "Aku errr, namamu siapa?" tanya Kagamine-kun. "Rin. Megamine Rin, silakan panggil aku Rin, Kagamine-kun" Jawabku sembari tersenyum. "E-eh? Bagaimana kau tahu? Aku sudah mengelabui orang dengan rambutku yang seperti ini!" tanya Kagamine-kun panik. Hanya orang bodoh yang tidak menyadarinya, pekikku dalam hati. "Yah, itu jelas terlihat diwajahmu, dan rambutmu." Jawabku santai. "O-oh, baiklah, sepertinya kamu tidak seperti cewk-cewek yang lain yang akan berteriak-teriak, baiklah, silakan panggil aku Len, Rin-chan." Kata Len tersenyum. Wajahku memerah lagi, "O-oke."
"Yo, Len!" kata seorang pelayan cafe yang tiba-tiba menyapa kami, tepatnya Len. "Yo, Ted!"blasa Len. "E-eh, Kasane-kun?" tanyaku. Orang itu adalah Kasane Ted, sang ketua kelas kelasku, ia termasuk orang-orang yang dekat denganku, karena dia berpacaran dengan Saneka Teto, gadis yang duduk dibelakangku. "Rin-san? Kebetulan sekali bertemu ditempat ini, bersama Lenny lagi." Jawabnya. "Kau mengenalnya Ted?" tanya Len lagi tanpa mendengarkan panggilan 'Lenny' itu. "Kami teman sekelas, dia teman pacarku, Teto-chan." Lanjut Kasane-kun. Len hanya ber'o' ria. "Len, bukannya kau harus tampil?" tanya Kasane-kun lagi. "Males." Jawab Len cepat jelas padat. Aku dan Kasane-kun sweatdrop ditempat. "Lagipula udah ada si Piko 'kok!" lanjut Len. "T-tapikan tetap saja Len-kun..." kataku. "Biarkan saja," jawab Len sembari menjulurkan lidah. Ya ampun pekikku dalam hati. Keheningan terjadi diantara kami.
"E-eng, lalu Kasane-kun kenal Len dari mana?" kataku memecah keheningan. "Kami dulu teman baik saat SD, lalu Len pindah ke Tokyo, terus jadi bintang deh, tapi kami masih sering mengirim e-mail." Jawab Kasane-kun disertai anggukan Len. "Kalo Rin-chan e-mailnya apa?" tanya Len. "E-eh aku? RinRinRibbon." Jawabku. Aku sudah mulai terbiasa dengan embel-embel '-chan' di namaku, tetapi wajahku masih saja memerah, aku juga melihat wajah Len yang memerah. Imutnya, huaaa~
"Ooh, baiklah, aku SadisticKagamiLen, confirm ya?" jawabnya. Aku mengangguk. Kasane-kun sedari tadi hanya tersenyum melihat kami berdua. Lalu Kasane-kun berjalan kearah Len. Ia membisikkan sesuatu ditelinganya, lalu terlihat semburat merah yang menghiasi wajah Len. "Ng-nggak, kok! Kau juga belom ngasih aku PJ!" teriak Len dengan wajah memerah kepada Kasane-kun. "Dasar, kalo mau bohong pinter-pinter dong!" kata Kasane-kun penuh seringai. Len hanya membuang muka, sementara Kasane-kun tertawa. Aku hanya tersenyum melihat kehebohan yang mereka buat. "Rin-san, kalo udah jadian bilang-bilang ya~" kata Kasane-kun sembari berjalan pergi.
Aku menatap punggung Kasane-kun dengan bingung, Jadian, sama siapa? Pikirku.
.
.
Aku mengubah arah pandangku kepada Len yang sekarang wajahnya merah seperti tomat, otakku mulai connect. Wajahku memerah, "Ka-kasane-kun!" aku berteriak. Aku baru sadar bahwa yang dimaksud Kasane-kun adalah Aku dan Len, diluar kesamaan fisik kami dari mata hingga rambut, kamikan baru bertemu. Lihat saja, ketika Len membuka ponytailnya, dia terlihat sangat mirip denganku, bahkan kami terlihat kembar, yang berbeda hanyalah tinggi badannya yang melebihiku, pundaknya yang lebih lebar, serta poni yang lebih berantakan, dan tanpa pita. Wajahku sekarang dipenuhi dengan semburat merah. Huaaa, malunya aku saat mengetahui Len melihatku, "Wajahmu lucu," kata Len yang kemudia menertawakanku. "Ka-kamu juga!" kataku sembari menggembungkan pipiku dan memukul pelan tangannya. Lalu kami berdua tertawa. Ahh, masa-masa yang menyenangkan, sampai...
"Oi, Len!" sebuah suara terdengar dari depan cafe. "E-eh.." kata Len gelagapan. Rambut keperakan dengan ahoge berbentuk P.
.
Utatane Piko.
"Bukannya manggung, malah pacaran, kenalin napa?" kata Utatane-kun dengan seringai jahilnya sembari berjalan kemari. Tuhkan! Bahkan Utatane-kun bisa mengenali Len dengan cepat, apa itu karena ia dekat dengan Len? Ah, bukan urusanku. Kayaknya Len jadi sasaran empuk buat dijahili, pikirku. "D-dia bukan pacarku!" kataku bersamaan dengan Len. "Kompaknya~ So, who's the lucky girl?" tanya Utatane-kun kepadaku. "A-aku Rin. Megamine Rin, silakan panggil aku Rin." Kataku. Utatane-kun menatapku dari atas sampai bawah, membuat perasaanku tidak enak. "Yo! Salam kenal Rin-chan, aku Utatane Piko, panggil saja Piko." Kata Piko-kun. "I-iya." Jawabku. Aku heran, apakah para artis sering sekali memanggil orang yang ia kenal dengan embel-embel '-chan'?
"Lagi ngapain kamu kesini, Ko?" tanya Len, "Nyariin kamu lah! Dan ternyata ada Rin, aku juga nyariin dia~" kata Piko lagi. Aku memerah, sementara wajah Len memandang Piko dengan...
Jijik, tidak suka, dkk.
Lalu perdebatan Piko dan Len dimulai. Beronde-ronde. Tepat saat mereka berdepat, HPku berbunyi, yang bertanda ada e-mail masuk. Yang kutebak dari Kaito nii-san.
Yang ternyata benar! Ditambah dari Miki.
Aku membuka dari e-mail dari Miki terlebih dahulu.
From: Pinky_Chery
To: RinRinRibbon
Huee! Rin-chan, Piko cman tampil sekali! :( akukan pingin denger dia nyanyi Spice! Aku pulang aja deh
Ternyata, Miki di mall ini juga. Kenapa aku tidak bertemu dengannya, malah dengan 2 bintang yang kabur ini, ya?
Ternyata masalah Piko, Miki memang sangat menyukai Piko, tetapi tidak seperti fangirls itu. Spice! Bukannya itu milik Len?
From: RinRinRibbon
To: Pinky_Chery
O iya? Kok bisa?
Balasku kepada Miki, yah tentu saja hanya pura-pura, kalau dia mengetahui aku sedang bersama Piko, bisa mati aku.
Aku membuka e-mail dari nii-san.
From: I Aisu
To: RinRinRibbon
Oy, Rin, kamu dimana? Nii-san udh di dpn panggung konser nih, acaranya udah selsai.
Hahaha, bintangnya ada disini dua-duanya.
From: RinRinRibbon
From: I Aisu
Oh, ya udh, aku lg di cafeteria, aku turun sekarang deh, Nii-san tunggu di bawah aj!
Balasku cepat.
"Eng, Len-kun, Piko-kun, aku sudah mau pulang." Kataku dengan rau-ragu karena kobaran api biru dan merah terlihat dibelakang mereka, entah apa yang diperdebatkan. Setelah aku mengeluarkan ketujuh kata tersebut, mereka berdua menengok kearahku. "Ohh, ya sudah," kata mereka. "Mau kuantar?" kata mereka lagi. Yang sukses membuat kilat antara mata mereka berdua. "Eng, aku sudah ada yang menjemput," jawabku. "Siapa?" kata mereka.. lagi... "K-kakakku." Kataku. Mereka berdua hanya ber'o' ria. "Ah, baiklah, sampai jumpa lagi! Kasane-kun, Len-kun, Piko-kun, aku duluan ya!" kataku seraya pergi meninggalkan cafe. "Sampai jumpa besok Rin-chan!" teriak Kasane-kun dan... Piko-kun. Apa maksudnya dengan besok? Ahh, biarkanlah.
Setelah sampai ditempat Kaito nii-san..
"Hah.. Hahh, K-kaito nii-san!" teriakku. "Lama banget?" tanya nii-san. "Kan jauh!" jawabku sebal. "Iya deh, aneh ya, hari ini kok Utatane sama Kagamine ga keliatan? Ini panggungnya udah ada, si Utatane sih keliatan, mana si Kagamine?" tanya nii-san. Alhasil aku sweatdrop ditempat. Dan menggeleng tidak tahu. "S-sudahlah, ayo kita pulang!" kataku disertai anggukan nii-san.
.
.
TBC
Piko: jahat, ga dikasih buat POVnya T^T
Len: sama T^T
Miki: kalian mending, saya Cuma nampang nama sma e-mail T^T
Kaito: saya diawal doank ==
Rin: Ane dapet dong :P
Piko + Len + Kaito + Miki: *deathglareRin
Rin: *siul-siul GJ
Author: ceritanya abal ya =3=?
Len + Piko: banget! Itu Vampire Trouble aja belom!
Author: *siul-siul GJ
Rin: ngpas kau thor =,=
Author: biarin~~~ eniwei, RnR yang banyak please =w=
