Sakura seorang wanita karir yang kaya raya dan sukses. Dia pintar, cantik, seksi dan sangat menarik, hanya saja dia sampai diusianya yang sudah begitu matang, 25 tahun belum menikah dan tak terlihat sekalipun dia menggandeng seorang kekasih atau sekedar gebetan. Semua orang disekelilingnya jadi bertanya-tanya, ada apa dengan Sakura? Apa jangan-jangan dia menyimpang alias penyuka sesama jenis?
Tapi Sakura tidak akan pernah tahu kalau kehidupannya akan berubah dalam waktu semalam. Dia tidak akan pernah menduga kalau besok statusnya sebagai jomblowati yang bahagia akan segera berubah.
.
Disclaimer I do now own Naruto (They belong to Kishi-sensei)
Warn : OOC, aneh, typo(s)
Rate : M
Pair : Sakura X Sasori/Sakura X Sasuke
Genre : Romance/Drama/Humor/Hurt-comfort
xxx
HIMITSU DESU!
.
"Ayo tambah lagi minumannya!" Sakura terlihat sedang mabuk di sebuah diskotik yang cukup ternama di Konoha. Malam itu dia memang pergi dengan rekan-rekannya untuk merayakan keberhasilannya yang berhasil mengambil alih sebuah sekolah elit di Konoha dan dia resmi dinobatkan menjadi kepala sekolah sekaligus pemilik sekolah tersebut. Statusnya sebagai wanita karir yang sukses semakin berkilau dan gemilang.
"Sakura, kau sudah mabuk! Ayo kuantar kau pulang," kata seorang pria berambut hitam yang terlihat cemas melihat Sakura yang mabuk berat.
"Kau ini bilang apa? Aku ini belum mabuk!" balas Sakura yang ngotot kalau dia belum mabuk, "hey, pelayan! Cepat bawakan aku minuman lagi!" sambil menggebrak meja dia memanggil salah satu pelayan yang sedang melintas untuk dimbilkan minuman.
"Sakura! Jangan minum lagi! Ayo kita pulang!" pemuda yang bernama Sai itu berusaha menghentikan Sakura yang masih kuat minum.
"Ah, sudah jangan ganggu aku! Aku masih mau minum!" Sakura malah marah-marah saat Sai berusaha untuk mengambil minuman yang ada di tangannya.
"Sudahlah Sai! Kita biarkan saja dia, jangan ikut campur. Bisa-bisa nanti dia ngamuk di sini!" sela Naruto menyuruh Sai untuk membiarkan Sakura tetap minum sambil mengingat kejadian beberapa bulan lalu, waktu dirinya berusaha menghentikan Sakura minum. Meja di cafe itu sampai hancur babak belur tak bersisa karena dikarate oleh gadis kapas itu.
"Ya sudahlah!" hela Sai yang mengalah, sebenarnya ada rasa takut juga kalau Sakura nanti ngamuk.
"Sakura kami pulang dulu. Kau juga jangan sampai tidak pulang! Dan, hati-hati di jalan. Sampai bertemu besok di sekolah!" akhirnya Sai dan Naruto bergegas pulang.
.
Sakura masih asik menikmati minumannya meski dia hanya seorang diri. Dia merasa semua beban hidupnya rontok mengalir bersama air yang diminumnya sambil membayangkan besok dia akan mulai menjadi seorang kepala sekolah. Pasti akan banyak kegiatan yang harus dia lakukan dan pikirannya tentang Sasuke akan segera menghilang. Sasuke Uchiha adalah satu-satunya laki-laki yang pernah mengisi hidupnya dan akan selalu menjadi pria nomor satu yang duduk di hatinya.
"Sasuke... Aku sangat merindukanmu... Kenapa kau bodoh meninggalkanku? Kau pikir aku bisa bertahan tanpamu di sini? Kembalilah, aku sangat ingin bertemu." Sakura bergumam sedih sambil mengingat pria itu yang pergi ke Amerika dan sampai detik ini belum memberi kabar. Mereka sudah berpacaran sejak SMP dan tiba-tiba saja pemuda itu memutuskan untuk kuliah di Amerika selepas lulus SMA. Bagai tersambar petir Sakura harus merelakan Sasuke. Tapi sekarang dia menyesali akan keputusannya saat itu karena sejak kepergian dia merasa kesepian apalagi sudahbeberapa tahun Sasuke seperti lenyap begitu saja.
"Hah, sudahlah... " wanita itu akhirnya berdiri, berniat untuk pergi tapi karena terlalu mabuk dia tak bisa bangkit dari tempat duduknya. Saat itu seorang pelayan datang menghampirinya.
"Mari kubantu anda keluar." Seolah mengetahui kesulitan Sakura, pelayan itu membantu Sakura dan mengantarnya keluar.
.
.
Sakura dan pelayan itu tiba di tempat parkir tapi terjadi hal yang sangat tak dia duga karena pelayan itu adalah Sasuke.
"Sa-Sasuke? Kau kembali?" tanyanya yang tercengang kaget melihat sosok Sasuke tepat di sebelahnya.
"E-eh? Sa-Sasuke? Maksudnya apa?" tanya pelayan itu kebingungan.
"Aku sangat merindukanmu!" Sasuke tanpa basa-basi lagi langsung memeluk pelayan tersebut, "ayo masuk ke dalam mobil ada banyak hal yang ingin kuceritakan!" dan dia mendorong pelayan itu masuk ke dalam mobil.
ooo
Di dalam mobil...
"Kenapa kau tidak cerita sudah kembali ke Amerika? Kenapa kau tidak pernah memberikan kabar padaku selama empat tahun? Apa saja yang kau lakukan dan kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Sakura tanpa ngerem.
"Aku tidak mengerti apa maksud dari pertanyaanmu itu? Maaf, tapi bisakah kau biarkan aku keluar?" balas sang pelayan yang tentu saja kebingungan. Sekarang dia berusaha mencoba untuk keluar karena dia tidak enak dengan Sakura yang terlalu lengket dengannya.
"Jangan begitu! Ah, aku tahu. Bagaimana kalau kita jadikan momen ini menjadi momen yang tak akan terlupakan?" Sakura tiba-tiba saja menyeringai dan seketika si pelayan mendapat firasat buruk. Sakura benar-benar sudah sangat mabuk.
.
Malam bergulir dan matahari terbit kini telah menyinari bumi. Sakura yang semalam pergi ke diskotik masih memarkirkan mobilnya di tempat parkir karena dia sama sekali tidak pergi kemana-mana semalam. Wanita itu terbangun sambil menyipitkan matanya karena merasa silau terkena cahaya matahari. Tak berapa lama dia bangkit dari posisi tidurnya di belakang mobil dan menyadari sesuatu kalau dia sudah tidak berpakaian! Dia ingin menjerit tapi ditahannya. Sakura memukul-mukul kepalanya dan dia ingat sesuatu kalau semalam dia telah 'melakukannya' tapi dia tidak ingat dengan siapa.
Merasa kepalanya masih pusing akhirnya wanita itu memutuskan untuk bergegas pergi dan semuanya akan kembali dia pikirkan nanti di rumah. Setelah memakai pakaian dalamnya kembali, dia menutup semua kaca mobilnya yang tidak tembus pandang untungnya dan segera melajukan mobilnya.
Sementara itu di jalan terlihat seorang pemuda yang berjalan dengan rambut acak-acakan sambil memasang beberapa kancing kemejanya yang belum semuanya terpasang dan menjadi perhatian orang-orang yang berlalu-lalang. Mukanya terlihat kusut dan cemas. Malam itu tentu saja tak akan pernah dia lupakan, itu pertama kalinya dia 'melakukan' hal tersebut bersama dengan seorang wanita yang jelas-jelas terlihat lebih tua darinya. Demi tuhan, demi ubur-ubur dan demi kepala merahnya wanita berambut pink itu sangat kuat. Hal yang sangat memalukan baginya untuk mengakui hal tersebut. Sekarang yang ada di dalam otaknya dia ingin segera pulang ke rumah, membersihkan seluruh tubuhnya lalu tidur dan semoga dengan itu dia akan lupa kejadian semalam. Wanita itu tak akan mungkin dia temui lagi, dia yakin itu.
Satu bulan kemudian...
Sakura terlihat sedang duduk tegang di dalam sebuah ruangan dokter. Hari ini dia memang meluangkan waktunya untuk mengecek kondisi tubuhnya yang gampang sekali menjadi lemas dan mual. Terkadang dia merasakan rasa pusing dan sedetik kemudian pusing itu hilang. Dia sendiri heran apa yang terjadi dengan dirinya.
"Selamat ya, Bu. Anda positif," kata sang dokter sambil tersenyum.
"Positif apanya, dok?" tanya Sakura yang masih belum paham dengan perkataan sang dokter.
"Anda positif hamil. Usia kandungan anda sudah dua minggu. Sekali lagi selamat!" bagai disambar geledek dan diterpa topan badai, pernyataan itu membuat Sakura lemas seketika. Dia hamil!
Bagaimana kelanjutan kisah Sakura? Apa yang akan dia lakukan? Lalu apa yang akan dia lakukan dengan kandungannya itu?
TBC
A/N : Oke, ini story gw buat dadakan dan muncul di kepala begitu saja. Ini pertama kali gw mematok rate M di fic yang gw buat. Pengalaman pertama bikin rate M dan bagi yang ada saran, pendapat dan lain-lain monggo pencerahannya. Gw seneng kalo ada yang mau bantu, karena gw bener-bener newbie di rate ini.
Berhubung akhir-akhir ini gw sering moody dalam nulis jadi terkadang gw tanpa pikir panjang main delete story -dihajar rame-rame-. Cita-cita gw sekarang di fanfic bisa nulis ini fic ampe tamat, hehehe.
Dicerita ini Sakura gw buat bikin dewasa, tadinya sih gw mau pake chara Tsunade tapi doi terlalu ketuaan dan gw gak dapet feelnya. Entah ini udah yang keberapa kali gw pasang Sakura as main chara dan gw heran kenapa selalu cewek pink itu yang jadi model ceritanya padahal gw gak begitu suka sama tokoh ini (karena dia terlalu pinky, hehehe). Mungkin gw mencintai tokoh ini tanpa gw sadari (author dodol malah curcol).
.
.
"Happy Read and Had a Good Day!".
