Haa? Cinta Terlarang?
Disclaimer: J.K Rowling
Aurorafalter
Warning: AU, OOC and maybe typos~
RnR please!
kripik, saran, flame dipersilahkan ^^
Enjoy~
ooo
"Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga menurunkan aktivitas pemakainya. Depresan pada umumnya membuat pusat sususan saraf menjadi pasif. Depresan terkenal dengan sebutan obat penenang atau obat tidur. Secara medis depresan berguna untuk membantu mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan darah tinggi dan epilepsi, dan merangsang untuk segera tidur. Nah dari penjelasan yang telah dikemukakan, adakah yang dapat menyebabkan lima kategori utama depresan?"
Tampak beberapa tangan terangkat ke atas. Lima anak, dan pastinya Harry yakin orang itu adalah si kutu buku Hermione Granger, kembar Carrow, Cho Chang—si gadis asia, dan Harry bersumpah kalau jantungnya berhenti berdetak sedetik kala memastikan siapa muridnya yang terakhir mengangkat tangannya, ya dia Draco Malfoy, anak pemilik yayasan sekolah, jenius, angkuh, sombong, tapi...
"Ya Miss Granger?" akhirnya pilihannya jatuh pada gadis cantik si kutu buku sekolah, dan Harry yakin jika saja Hermione mau mengubah sedikit penampilannya yang awut-awutan itu, mungkin selusin laki-laki sebayanya mau mengantri untuk menjadi kekasihnya setiap hari.
"Ada lima kategori utama depresan, yaitu etanol atau etil alkohol, barbiturat yang mencakup obat-obatan flu, obat penenang, opiat yang mencakup opium dan morfin, dan anastetik, sir."
"Ah, seperti biasa Miss Granger, lima poin tambahan untuk test minggu depan. Nah aku ingin kalian membuat essai sebanyak satu lembar kertas folio tentang Stimulan untuk absen satu sampai dengan sepuluh, dan Halusinogen untuk absen sebelas sampai dua puluh, dikumpulkan minggu depan serta bersiaplah untuk test tentang bab ini. Ada yang ingin ditanyakan?"
Seperti biasa lagi, Hermione Granger mengangkat tangannya lagi, dan yakin akan disambut dengan 'buuu' teman-temannya yang menganggap dia telah mengulur-ulur waktu untuk pulang, dan itu terjadi setiap hari selama tiga tahun, tanpa pernah berhenti dan merasa lelah.
"Ya, Miss Granger?"
"Bisakah kami mengumpulkan essai ini satu hari setelah test? Saya kira teman-teman kerepotan dengan membagi tugas antara mengerjakan essai dan belajar untuk test. Bisakah, sir?"
Dan seluruh kelas membeku seolah baru saja melihat parade hantu—terkecuali Draco Malfoy yang malah menyeringai.
'Apakah Santa datang saat bulan Februari?' 'Apakah kepala Hermione Granger telah ditumbuhi wrackspurt seperti kata Luna Lovegood itu?' gumaman-gumaman itu tiba-tiba kompak meyeruak diantara para penghuni kelas. Siapa percaya kalau Hermione Granger yang agak menyebalkan itu bisa berkata seperti itu? Padahal biasanya dia murid yang tak pernah menego guru tentang tugas, dan selalu rajin nomor satu mengumpulkan tugas-tugas disaat yang lain kadang ogah-ogahan mengerjakannya. 'Santo telah memberi pencerahan untuk Hermione' gumam siswa laki-laki yang duduk dibelakang tempat duduk Hermione.
"Yah, kurasa memang benar kata Granger, sir." Dan keajaiban babak kedua telah tercipta dikelas ini. Draco Malfoy, menyetujui usulan Hermione Granger. Merlin! Rival abadi yang selalu berseteru dan tak pernah akur itu sependapat! Apa yang terjadi sebenarnya? Apa memang Santa kepagian datangnya? Tapi sebenarnya diantara seluruh penghuni kelas XII IPA A itu, hanya Harry yang terlihat shock parah dan sempat kehilangan suaranya. Jangan harap karena kejaiban itu, tetapi karena, yeah Draco Malfoy memberikan kedipan provokatif singkat padanya. Apa maksudnya ini? Dan lebih sialnya, sekarang jantungnya seperti terkena jetlag.
Akhirnya Harry mampu mengumpulkan suaranya dan mengatur detak jantungnya. "Baiklah, ehm ehm, essai dikumpulkan sehari setelah test. Kelas dibubarkan dan selamat siang!"
ooo
Harry Potter adalah guru Biologi di salah satu SMA bergengsi di dataran Skotlandia. Sebenarnya dia tidak bermaksud menjadi pengajar. Yah, salahkan takdirnya yang menyebabkan dia gagal menjadi seorang dokter akibat kemerosotan ekonomi keluarganya yang terjadi beberapa tahun lalu. Dengan amat tidak rela, akhirnya Harry memutuskan untuk 'turun derajat' banting setir menjadi mahasiswa ilmu pendidikan yang tidak begitu jauh dari disiplin ilmu yang selama ini menjadi minatnya, yaitu ilmu Biologi, karena mengingat biayanya yang lebih murah dibandingkan jurusan kedokteran yang biaya masuknya saja dapat membelikanmu sebuah mobil—ya setidaknya begitu. Lagi pula dia masih punya saudara perempuan—anak dari Sirius yang ditipkan pada orangtuanya akibat konflik keluarga—yang kala itu hendak masuk Senior High School dan jelas membutuhkan biaya yang tak kalah banyak pula. Bukan, bukannya Sirius—ayah baptisnya tidak bertanggung jawab akan biaya pendidikan putrinya, tetapi James dan Lily—orang tuanya ngotot membiayai putri ayah baptisnya karena menganggap Catherine sudah seperti anak perempuannya sendiri.
Harry Potter, pria lajang berumur 25 tahun, tampan, wajahnya imut untuk seumurannya, senyum hangatnya bagaikan cahaya matari pagi, baik hati, ramah, dan tidak sombong. Tapi sayang, dia masih single, jones—jomblo ngenes, alias nggak laku-laku dsb dst. Padahal, menurut dirinya sendiri seharusnya saat ini dia seharusnya ya mempunyai pacar, kencan 'Friday Night', atau yang berhubungan dengan kata berpasangan dan sebagainya. Setelah Harry pikir-pikir lagi, selama ini dia mempunyai banyak teman perempuan yang mengelilinginya, Araminta, Druella, Jean, Agnes dan masih banyak lagi, namun sampai sekarang belum pernah ia merasa mempunyai ketertarikan dengan mahluk yang bernama perempuan, apakah dia seorang...
Dan yang jadi masalah sekarang, kenapa sekarang dia malah deg-degan banget ya kalau dekat-dekat salah satu anak didiknya? Lho siapa ya?
TBC
