FERY N RICO
-Author POV-
hari ini dua satpam itu bertengkar lagi,karena masalah
keamanan parikir,
tiba-tiba saja ferry menampar wajah pria bertubuh kecil
yang tengah berdebat dengannya siang itu
"jangan menyalahkan orang jika memang kau tidak
pernah bicara banyak dengan orang!" teriak ferry
"aku tak menyalahkan mu , dasar bodoh! bodoh! bodoh!"
sahut pria itu dengan kuat, sambil memegang pipi nya
yang habis ditampar
"pergilah dari sini! dan jangan kembali!" teriak ferry
"..." tiba2 saja pria kecil tadi menutup wajahnya
dengan kedua tangannya,terdengar isakan tangis, dan
langsung berlari meninggalkan feri
sendirian siang itu
Dua Gelas Kopi Hangat
lightShoot pairing: Ferry & Rico
Genre: ANGSTY, SMUTH,
RATING: 50+ (?) #abaikan
author notes:
tentang cerita satpam yang UKE dan suka merajuk
wakakakakakak #plak!
ENJOY IT! LOL
-Author POV-
seperti pagi yang biasanya
saat pukul setengah lima pagi.
feri menginjakkan kaki nya ke gerbang sekolah yang
biasa ia jaga
tak sabar ia bertemu dengan pria cantik idaman nya
senyum tersungging jelas di depan wajah pria yang biasa
menjaga pos satpam itu
hari-hari biasa yang telah ia lalui
"Rico di mana ya?" gumam ferry
tak biasa nya ia belum melihat pria cantik yang selalu
menampingi nya itu
ia langsung menuju ruang OSIS untuk menyeduh kopi
hangat. dia mengambil dua gelas kopi, satu untuk nya
satu untk rico tercinta,
sepertinya ia sudah lupa dengan pertengkaran nya
kemarin dengan rico
sambil membawa dua gelas, tiba2 saja salah satu gelas
yang ia bawa terjatuh "PRANK!"
ferry terkaget, tiba2 saja ada anak kelas ipa3 yangs
edang piket bari, fitriyanti menawarkan dirinya untuk
membereskan pecahan gelas itu
maka masalah terselesaikan.
namun tak begitu saja.
hati ferry masih merasa tak lega..
"sudah jam 06:35, tak mungkin dia tak datang kalau
sudah jam segini"
"mungkin salah ku juga kasar dengan nya" sesal ferry
sambil memegang gelas kopi yang tersisa
tiba2 saja ferry tersenyum saat memandang gelas kopi
itu, ia melihat senyuman rico di gelas itu,senyuman
termanis yang pernah ia lihat,sama seperti kopi itu
"maafkan aku bunny, aku tak bermaksud begitu" rintih
Ferry
ia langsung berdiri, bell telah berbunyi, pertanda bahwa
ia harus segera mengunci gerbang itu,
dan pada saat itu juga ,
rico belum juga menampakkan batang hidung nya
ferry terus menunggu di pos satpam, memandang langit
pagi yang dingin. sama seperti hatinya,
yang butuh kehangatan dari seorang rico.
waktu silih berganti, setelah dua hari rico absent tanpa
alasan yang jelas,
hati ferry mulai tak tenang, dia berinisiatif menanyakan
ke-absent-an rico kepada teman dekat rico,
yaitu salah satu petugas kebersihan di sekolah tersebut,
betapa terkejut nya ferry ketika mendengar kabar
bahwa rico akan pindah.
"kee..kenapa? kenapa pindah?" tanya rico dengan
nada tak tenang
"tidak tahu... tanyakan pada orang nya sendiri" jawab
petugas itu
mana mungkin ferry mau menanyakan keadaan rico
langsung,karena mereka bertengkar
"aku mohon pak! tolong bujuk dia agar kembali" serasa
pelupuk mata ferry tidak mampu menahan air mata
tetapi itu percuma,karena rico sudah pindah tugas
ferry hanya mertapi nasib sedihnya, ia lalui hari-hari
tanpa rico disisinya
sudah 2 minggu berlalu, 3 minggu, hari hari itu serasa
hampa baginya,
ferry yang akrab dengan murid2 sekolah, tiba2 saja
menjadi pendiam dan agak sedikit mudah marah jika ada
yang menyinggung masalah nya dengan rico
ferry menggeleng2kan kepala nya,serasa tak percaya,
pagi ini, bayang2 rindang pohon pagi bermandikan cahaya
lembut matahari di pagi itu,
hari2 yang biasa ia lewatkan bersama sang kekasih,
perlahan ia menangis dengan mata terpejam dan sambil
menggenggam segelas kopi
tak lama setelah itu.
ia berdo'a agar besok ia
membawakan dua gelas kopi hangat di di pos satpam itu
tak lama merenung, ada anak yang sedang UN yang
melihat nya sedang menangis
"fee-feery? kau tak apa?" sapa murid tersebut
ferry terbelalak, dan ia katakan bahwa mata nya
terselip batu bata sehingga ia menangis.
murid tadi hanya tertawa kecil dan berkata
"Rico kemana yah? aku kangen melihat kalian berdua lagi
on duty di sini heheheh" balas murid tadi
ferry hanya terdiam sejenak
"pastikan Besok kau akan melihatnya" balas ferry dengan
senyum tertawa
ke esokan hari nya.
ferry datang seperti biasanya, yang pertama ia lakukan
setelah datang ke untuk bekerja adalah,
mengambil segelas kopi hangat
segera ia memasuki ruang OSIS untuk menyeduh kopi nya,
"tak perlu lagi kau ambil kan untukku" sahut suara yang
terdengar familiar di telinganya
langsung saja ia berbalik untuk melihat sumber suara
itu,
alangkah kaget nya ia, mata nya membulat seketika
melihat siapa yang berdiri di depannya
"RI...CO...? , ap-apa yang kaulakukan disiniii?"
teriak ferry kaget
langsung saja rico memalingkan wajahnya dan berlari ke
koridor kelas
"tu-tunggu!" teriak ferry
"greb" ferry langsung memeluk rico dari belakang
"bunny, jangan tinggalkan aku lagi, aku berjanji tak
akan marah lagi padamu,apapun itu masalahnya" bisik
ferry ke arah telinga rico
"le-lepaskan ah..!" berontak rico,padahal ia sendiri
sangat bahagia jika dipeluk rico dari belakang
"tidak akan bunny,, aku tak akan melepaskanmu lagi"
bisik ferry sekali
tiba-tiba saja ferry mencium teinga rico, rico
mengelaknya tetapi lama kelamaan, dia merasa tenang
ferry langsung menggigit telinga rico dan menjilati nya
dengan pelan
"uuh uhh,,, hunny.. kenapa kau lakukan ini padaku?"
desah rico
ferry hanya diam saja, dia langsung membuka kancing
baju rico
"hee-hentikaaan hunny!" teriak rico menggema se-
koridor SMA ,
untung saja tak didengar banyak orang
tetapi ferry tetap saja membuka kancing baju rico,
masih memeluk rico dari belakang
meraba-raba dada rico,,
"ashgdh.. hentikaan hunny !" teriak rico
tapi tak dihiraukan ferry,
langsung saja tangan rico menampar pipi ferry,
dan ferry tersadar
"maaf hunny, aku terlalu mencintai mu " sahut ferry
"aku tahu.. tapi tidak enak jika dilihat orang, kita di
koridor sekarang,sebaiknya kita pindah ke pos satpam
saja" kata rico sambil membenarkan kancing bajunya
yang terbuka
saat di pos satpam.
mereka membuka baju mereka bersamaan dan *piiiiip*
mereka sedang bercinta di dalam pos satpam
pada saat itu masih pagi, salim, sang distrbutor pempek
panggang, datang melalui gerbang, dan mendengar
desahan-desahan di
dalam pos satpam.
salim melihat diam2 ke arah pos satpam tersebut,betapa
terkejutnya ia ketika menemukan rico dan ferry sedang
membuat anak.
ferry berteriak histeris di pagi buta, tiba2 saja ferry
mengambil segelas kopi panas nya dan menyiramkannnya
ke arah wajah hitam nya salim
"jangan katakan pada siapapun disini apa yang kami
lakukan sekarang, jika tidak, kau..," belum selesai ferry
berbicara
wajah salim menunjukan ekspresi ketakuan
salim seketika menjadi "MAN IN BLACK" dan berlari
pontang panting ke arah kantin
ke esokan hari nya.
rico dan ferry datang berdua, tetapi rico sedang hamil
ferry terkejut,, dan tak mau bertanggung jawab
ferry memberontak bahwa ia tak pernah menghamili rico
RICO pun menangis, dan berteriak
"ini anakmuuu~!"
tapi ferry serasa takut, dan akhirnya tersudut,ia berlari
ke arah koridor sekolah
rico juga berlari mengikutinya sambil menangis,
tetapi dia terhenti. saat ferry mengatakan
"gugurkan saja anakmu,itu bukan anakku"
rico menangis sekuat2 nya sampai terdengar anak2
sekolah, dan anak2 itu tak percaya apa yang telah ferry
lakukan pada rico.
sampai akhrnya rico menggugurkan anaknya,
dan sampai sejak itu rico menjadi pendiam
-FIN -
ini yang terparah
