KID!
Author : Lullaby Dik
Main Cast : Kibum, Kyuhyun, Changmin, Sehun.
Pair : KiHyun [Kibum X Kyuhyun]
Length : Chapter
Disclaimer : Ide dan cerita murni punya Dik, selain para tokoh tentu saja.
Warning : Boys Love or YAOI, M-Preg.
[CHAP 1]
ENJOY STORY!
[Don't Like? Want To Bash Me? HUSH!]
LullabyDik
Presents
.
.
Pagi yang tenang dikediaman Kim. Tentu saja begitu tenang dan damai, semalam suntuk lima orang namja menggelar pesta kelulusan mereka dari SMA. Mereka terkenal sebagai KyuLine disekolah dulu –yah dulu, sekarang mereka tidak perlu cemas bangun pagi dan mengerjakan tugas lagi.
Kyuhyun, Changmin, Jonghyun, Minho, dan Suho. Bermabuk ria dirumah Changmin yang notabenenya jarang ada orangtua dan pengasuh. Meski rumah Changmin bukan rumah mewah yang ada difilm-film, hanya rumah sederhana layak huni dari kerja keras appa Changmin sebagai seorang sutrada film. Tentu kalian harus tahu ibu Changmin, beliau telah wafat saat melahirkan anak kedua atau adik Changmin satu-satunya. Kim Kibum.
"Changmin-ah, aku pulang diluan." Changmin, Minho, Jonghyun, serta Suho menatap bingung Kyuhyun yang panik sendiri. Bangun pagi –ah bukan pagi, siang ini setelah bangun Kyuhyun sudah berpakaian rapi –maksudnya pakaian yang semalam juga tapi lebih tertutup (tanpa mandi).
"Wae?" masih berpenampilan acak-acak akibat mabuk berat semalam, Changmin mendekati Kyuhyun yang sedang memakai sepatu didepan pintu. Sementara Jonghyun, Minho, dan Suho tidak terlalu perduli. Perut mereka berputar bagai mesin pencuci saat ini. Bergantian ke kamar mandi untuk muntah.
"Aku ingat ada janji dengan appa untuk makan siang bersama sambil merayakan kelulusanku, jadi maaf aku pergi diluan." Changmin bisa melihat mobil limousin yang selalu mengantar-jemput Kyuhyun (terkadang KyuLine juga) terparkir manis didepan.
"Baiklah. Besok kita bertemu lagi, okay."
"Eum! Bye, Changmin." Sedikit berjalan terhuyung-huyung, Kyuhyun memasuki mobil milik keluarganya.
Changmin menutup pintu, begitu berbalik, "OMO!" pekiknya. Kibum adiknya tiba-tiba saja berdiri dibelakangnya. "Lain kali berjalanlah pakai suara." Kata Changmin asal.
Kibum mendengus sebentar. Rumah mereka sudah bau alkohol dan Kibum sangat tidak menyukainya apalagi keberadaan teman-teman hyungnya yang mirip ikan koi tenggelam. Belum lagi karena kehebohan pesta bodoh mereka sepanjang malam –Kibum beranggap begitu karena tidak ada wanitanya. Sehingga dia tidak bisa tidur.
Sedikit melakukan peregangan dengan mengangkat tinggi kedua tangannya. Kibum membuka pintu rumahnya dan mengambil sepeda kebanggaan yang selalu ia gunakan pergi ke sekolah. Kibum tidak pergi ke sekolah, ini hari Minggu, dia hanya akan pergi ke rumah Sehun –tetangga dua blok dari rumahnya.
"Woi! Kau pergi kemana?" teriak Changmin pake toa.
Kibum berjengit sebentar, 'hyung sialan' –batinnya. "Ke rumah Sehun!"
"Tidak ada makanan disini, bisakah kau membelikannya dulu di Supermarket?"
Tentu saja mereka belum ada yang sarapan –termasuk Kibum. "BELI SAJA SENDIRI!" setelahnya Kibum memacu sepedanya kencang meninggalkan Changmin yang merutuki adik kecilnya yang masih duduk dibangku 2 SMP itu atau tahun ini naik ke kelas 3.
[~KID!DIK~]
Tuan Cho asyik memberi makan ikan peliharaannya di Minggu siang dihalaman belakang mansion mewah mereka. Melupakan sejenak urusan kantor. Seharusnya ia dan istri merayakan kelulusan anak semata wayangnya, namun Kyuhyun malah memilih dengan teman-temannya.
"Tuan muda Kyuhyun sudah pulang, tuan." Butler kepercayaan tuan Cho membungkuk dalam padanya.
"Pulang? Bukankah Kyuhyun bilang dia pulangnya malam?" herannya.
"Siang tadi tuan Kyuhyun meminta untuk dijemput dari rumah Changmin." Tuan Cho dan seluruh penjuru rumah ini juga tahu apa itu KyuLine. Dan ia senang Kyuhyun punya banyak teman dekat. Jadi ayah Kyuhyun tidak mempersalahkan pergaulan Kyuhyun asalkan temannya bisa dipercaya semua.
"Dimana Kyuhyun sekarang?"
"Begitu pulang tuan muda langsung masuk ke kamarnya." Alis tuan Cho semakin bertaut bingung. Mengapa perilaku Kyuhyun bagai anak gadis yang baru diperkosa? Pergi malam, pulang siang, tanpa menyapa orangtua dan langsung masuk ke kamar.
[~KID!DIK~]
"AKU BISA GILA!" teriak Kyuhyun. Untung saja kamarnya dimodifikasi kedap suara. Teriak bagai tarzan pun tidak masalah.
Tempat tidur Kyuhyun berantakan hasil perbuatannya. Penampilan Kyuhyun juga masuk ke daftar berantakan.
Kyuhyun mematut diri dikaca untuk sekian kalinya. Tubuh atasnya yang polos terdapat bercak-bercak merah disana. Apalagi dilehernya yang berjibun. Kyuhyun menutup mata. Mencoba mengingat kejadian malam saat mereka mabuk-mabuk.
Bernyanyi bagai orang gila.
Bertanding minum terbanyak.
Lalu gelap.
"ARGGHHHH!" Kyuhyun memukul-mukul kepalanya. Dia sama sekali buta tentang kelanjutannya. Lalu kenapa saat bangun tadi ia berada dikamar adik Changmin –kamar Kibum? Tanpa pakaian dan Kibum juga tanpa pakaian!
Bokongnya yang sakit, dan ada bercak merah disekujur tubuh. Dari situ saja Kyuhyun bisa menyimpulkan kegiatan apa yang ia lakukan bersama Kibum –bocah yang selalu Kyuhyun anggap terlalu datar.
"AKU PASTI SUDAH GILA!"
Kyuhyun diluan bangun daripada Kibum yang masih tidur pulas disampingnya. Ingin sekali Kyuhyun berteriak seperti anak perawan begitu mendapati kondisinya namun, hell! Dia masih berpikiran jernih. Bila dia teriak dan Kibum terbangun, apa yang akan dia lakukan? Memukuli Kibum dan meminta pertanggung jawaban? Kepada anak SMP? Yang bahkan lebih pendek darinya!
Maka secara perlahan Kyuhyun memunguti dan memakai sendiri pakaiannya lantas keluar mengendap-endap dari kamar Kibum. Beruntung semua teman Kyuhyun belum bangun.
"Bocah itu pasti tahu! Kan dia yang memperkosaku!" tangan Kyuhyun terkepal kuat. Detik kemudian barulah ia sadar, "Berarti aku yang jadi uke?-_-"
[~KID!DIK~]
Berbagai macam bentuk dan jenis telah dibeli Kyuhyun tadi sore secara diam-diam diapotek terdekat. Dari yang paling murah sampai termahal. Kyuhyun menatap satu persatu alat pendeteksi kehamilan yang ia serakkan diatas tempat tidur.
Bimbang plus takut.
Ayolah, bila saja Kyuhyun laki-laki 'normal' yang tidak punya rahim. Ia akan segera melupakan kejadian itu dan tidak sepanik ini. Namun fakta berkata lain. Kyuhyun sudah tahu soal keistimewaannya sebagai namja yang mempunyai rahim layaknya wanita. Tentu saja hanya ia dan keluarga terdekat yang mengetahui hal itu.
"Bisa jadi karena Kibum masih SMP aku tidak akan hamil kan? ARGGHHH! Aku benar-benar bisa gila." Lagi-lagi Kyuhyun menjambaki rambutnya frustasi. Menyingkirkan semua alat-alat 'terkutuk' –menurutnya itu, dan menyimpan pada tempat yang pasti tidak bisa ditemukan orang dirumahnya. Untuk saat ini Kyuhyun belum berniat memeriksanya. Dia perlu kepastian dari bocah bernama Kibum itu. Sekaligus menetralisir khayalan 'masa depan' yang horor baginya.
[~KID!DIK~]
Seperti perjanjian, besoknya KyuLine berkumpul lagi. Kali ini dikafe punya keluarga Minho. Mereka membahas masa depan untuk pertemuan ini-,-.
"Appa menyuruhku kuliah dulu di Inggris baru setelahnya bekerja diperusahaan appa." Mulai Suho si anak holang kaya.
"Kalau aku libur setahun dulu baru kuliah. Pengen menikmati hidup dulu terbebas dari segala pelajaran." Sahut Minho happy-happy aja.
"Aku kuliah seni musik. Lalu mencari audisi penyanyi." seru Jonghyun yang memang sudah mempersiapkan untuk masa depannya sendiri.
"Aku tidak tahu. Mungkin kuliah mungkin juga ikut appa kerja diperfilman. Aku dan appa belum membahas hal itu." Kali ini Changmin.
Changmin menyenggol Kyuhyun yang hanya bengong dari awal pertemuan. "Hey, Kyu. Apa rencanamu? Menjadi eomma yang baik?" goda Changmin.
Meski candaan tapi pipi Kyuhyun memerah mendengarnya. "Tentu saja tidak tiang! Aku belum membahasnya dengan appa."
"Kenapa kau merona? Hahahahaha. Kau memang lebih cocok menjadi yeoja Kyu." Jonghyun ikut andil dalam menggoda Kyuhyun. Diantara mereka, Kyuhyun lebih manis dan sangat pantas menjadi posisi uke. (Dikmasih ship Suho!seme)
"Grrr- diam kalian!" aura iblis Kyuhyun menguar. Menghentikan tawa keempat orang itu karena takut Kyuhyun berbuat jahil dengan mengandalkan barang-barang aneh yang entah ia beli darimana.
"Tidak melanjutkan posisi appa mu?" Suho bertanya.
"Memikirkannya membuat ku pusing. Jadi, biarlah seminggu ini aku refreshing."
Yang lain manggut-manggut mengerti. Yah, sejak kapan seorang Kyuhyun memikirkan masa depan? -,-
Bel kafe Minho berbunyi menandakan ada pengunjung. Awalnya mereka tidak perduli namun ternyata itu Kibum dengan Sehun. Kedua bocah SMP itu mendatangi meja KyuLine.
"Oi, hyung!" tegur Kibum langsung pada Changmin. Tidak ada niatan menyapa teman Changmin yang lain. "Kenapa kau tidak meninggalkan kunci rumah?" lanjut Kibum.
Berbeda dari sikap cuek Kibum, Sehun membungkuk pada KyuLine yang sudah dikenalnya itu –karena ia sering ke rumah Kibum begitupun anggota KyuLine. "Annyeong hyungdeul."
"Annyeong." Balas teman Changmin kecuali satu orang yang sudah membuang muka sejak kedatangan Kibum –Kyuhyun.
"Ah iya, mian Hyung lupa. Kau tahu darimana hyung disini?" Changmin mengambil kunci dari saku celananya dan menyerahkan pada Kibum.
Kibum memutar bola mata, "Tadi pagi hyung berteriak gaje karena siang ini akan pergi ke kafe Minho hyung."
Changmin menyengir, "Ya sudah, pulanglah. Tapi tidak ada makanan dirumah. Kau pesan sesuatu saja dikafe Minho."
"Tidak. Sehun menawarkan makan dirumahnya siang ini."
Tiba-tiba otak jahil Changmin nyambung mendengar nama 'Sehun' si pemuda berkulit putih pucat yang sering ia jodohkan dengan Kibum. Mengingat Sehun sama seperti mereka, jarang ada orangtua dirumah. "Hanya berdua?" nada Changmin berubah menjadi lebih menggoda. Sehun yang tahu maksud Changmin sudah merona diluan.
"Tch. Kami masih SMP hyung, tidak mungkin berbuat seperti yang dibayangkan otak kotormu itu." Celetuk Kibum.
"UHUUKKKK." Baru saja Kyuhyun meminum jusnya harus terpaksa keluar lagi sesaat mendengar penuturan Kibum. Tepat mengenai wajah Changmin didepannya.
"Yakkk! Kau kenapa Cho!" kesal Changmin sembari membersihkan semprotan jus itu.
Detak jantung Kyuhyun berpacu cepat, hatinya memanas. Apa yang dibilang Kibum, TIDAK MUNGKIN?! Kyuhyun menggigit bibir bawahnya cukup keras.
Mati-matian dia menahan kesal terhadap bocah yang 'memperkosanya' itu.
"Makanya kalau minum pelan-pelan hyung." Mengambil serbet yang tersedia dimeja, Kibum membersihkan area disekitar bibir Kyuhyun lembut. Langsung menatap mata Kyuhyun yang membulat sempurna melihatnya. (Suer! Dikgirang sendiri membacanya balik)
Lidah Kyuhyun kelu. Wajah stoic Kibum yang begitu dekat dengannya saat ini berhasil membuat jantung Kyuhyun serasa lepas dari tempatnya. Dan Kyuhyun bersumpah, dia bisa melihat kilatan seringai diwajah itu.
"Jja. Aku pergi hyung. Ayo Sehun." Kibum menggenggam tangan Sehun erat dan berjalan keluar kafe. Adegan itu bisa dilihat jelas oleh Kyuhyun yang masih terdiam.
"Kibum bertingkah manis sekali pada si King evil ini." Sindir Jonghyun.
"Kibum memang begitu, semakin besar dia semakin berperilaku dewasa. Aku saja sebagai hyung nya terkadang kalah pada sifat dewasanya itu."
Menghiraukan temannya, Kyuhyun sibuk mendumel dalam hati. Bahkan dia tidak sadar apa yang diumpatnya itu harus dipertanyakan. 'Seenaknya bocah datar itu selingkuh dariku yang jelas telah diperkosanya!'
-To Be Continued-
Note's : Merupakan perbaikan dari sebelum-sebelum nya. Dik edit supaya satu chapter itu panjangnya sama. Jadi, gak terlalu banyak chapter.
[Thanks For Review]
Important!
Make A Review, Please?
Anggap review itu hadiah buat FF abal-abal Dik.
[Thanks For Reading]
Jja!
