HaLLoooo............
Aq Baru d'Sini, Jadi mohon Bimbingannya..
NaruTo Punyanya MasaShi KiShimoto
SediKit banyaK OOC, tapi gag Ada OC.. (entah kenapa aq kurang suka sama OC)
Di Chapter ini, belum ada masalah apa-apa, jadi sebut saja tag berisi..
Please read my fic, but don't kick me after you read it..
Okey...?????
Siapa bilang masa-masa SMA adalah masa yang paling indah? Huh..!! Non sense.. SMA itu tidak lebih baik dari SMP. Di SMA para cewe' kesepian itu akan makin menyebalkan. Lihat saja..
Hari-hari tenangku yang indah akhirnya hilang sesaat ketika aku dan 'dia' keluar dari mobil yang telah diparkir dengan rapinya. Sorak sorai dan teriakan para cewe' yang sangat menyebalkanpun lagi-lagi terdengar. Kami-sama... kenapa yang namanya liburan itu harus selalu berakhir??. Huffhh... dimanapun sama saja. Cewe-cewe itu selalu berisik.
Aku dan 'dia' berjalan bersama menuju ke Aula sekolah yang, yah.. cukup besar. Sesampainya disana pendapatku tentang sekolah itu.. 'Lebih Baik' yah lebih baik dari sekolah lamaku.
Aku dan 'dia' akhirnya berpisah, sesaat setelah teman-temannya yang cukup aneh itu memanggilnya. Namun, dia mesih sempat-sempatnya saja menasihatiku.
"Kau jangan mengeluh terus nikmatilah hidup barumu disini bersamaku, jangan terlalu merindukan teman-temanmu di oto. Nanti kau juga akan bisa mendapat teman. Nah, duduklah dan cari teman yang banyak."
Huh, menyebalkan. Beraninya dia menasihatiku, tak taukah dia betapa sulitnya aku untuk mendapatkan teman. Dan terlebih untuk apa mencubit-cubit pipiku, itu memalukan tau.
Aku berjalan menuju salah satu bangku yang berada ditengah ruangan, yah, tentunya diiringi tatapan kagum para cewe merepotkan yang sedari aku masuk tadi terus duduk disalah satu bangku yang mulai penuh oleh para siswa-siswi baru sepertiku. Acara penerimaan siswa baru itu memang menyebalkan. Aku duduk, disebelah anak lelaki yang sepertinya sedang.. Ngg?? Tidur, mungkin?? Bisa-bisanya anak ini tidur, memang sih ini acara yang membosankan. Tapi ketika ku lihat lengan bajunya, terdapat lambang yang bertuliskan 'XI' artinya dia murid kelas dua. Buat apa orang ini tidur disini?
Aku melihat sekelilingku. Banyak siswa-siswi yang sedang berbincang, sehingga ruangan itu menjadi bising. Aku jadi ingat, 'dia' pernah bilang bahwa sekolah ini terdiri dari SD, SMP, SMA yang sama. Bahkan universitasnya juga satu yayasan, walaupun terletak ditempat yang berbeda. Jadi mudah saja untuk melanjutkan sekolah hingga Universitas. Lagi pula ini adalah satu-satunya sekolah berkualitas disini. Jadi sepertinya, sebagian dari mereka adalah orang-orang yang berasal dari SD dahkan SMP yang sama.. Dan Tentunya mereka sudah berteman lama. Makin bertambah alasanku kenapa aku jadi tambah sulit untuk bersosialisasi.
Akhirnya acara penerimaan siswa dimulai, aku harus mendengar pidato yang super duper panjang. Dimulai dari pidato kepala sekolah, Tsunade-sama. Lalu, dilanjutkan pideto Pemilik yayasan. Kenapa ya? Menurutku seharusnya acara ini diawali pidato pemilik Yayasan dulu baru pidato kepala sekolah. Yah, mungkin Namikaze-sama terlambat tadi. (dari mana aku tau nama mereka?? Ya, karena tadi disebutkan MC nyalah.. Gitukan?).
" saya harap kalian semua bisa menikmati masa sekolah kalian disini. Dan dapat belajar sebaik-baiknya, juga..."
Ucapan Namikaze-sama terpotong karena pintu Aula yang tadinya tertutup, terbuka lagi. Dan masuklah 2 lelaki dengan rambut silver dan berambut coklat diikat keatas bersama seorang cewe' diantara kedua lelaki itu. Cewe' yang manis. Dia berembut pirang panjang diikat satu yang tidak terlalu tinggi. Badannya mungil, dengan kulit yang sangat putih. Terlalu putih malah. Mungkin dia keturunan albino??
Sang pria berambut silver berjalan menuju kepanggung menemui Namikaze-sama. Mungkin melapor ataupun meminta maaf karena telah menginterupsi pidato beliau. Dan akhirnya beliau melanjutkan pidatonya. Sedangkan cewe' itu dan lelaki seorang lagi berjalan menuju kearahku.
" Maaf, apa disebelahmu kosong?" lelaki berambut coklat itu bertanya padaku.
"I.. Iya, disini kosong." jawabku sedikit terbata. Tidak biasanya aku begini mungkin karena aku tidak menduga lelaki itu akan bertanya padaku.
"Bolehkah, anak ini duduk disebelahmu?" dia bertanya sopan sambil mendorong pelan anak perempuan berambut pirang yang datang terlambat tadi.
"Ya, Silahkan" aku jadi sungkan bila menjawab 'Hn' seperti yang biasa kulakukan, tentunya karena lelaki ini begitu sopannya kepadaku walaupun aku lebih muda.
" Terima kasih. Ah, namaku Umino Iruka. Dan.. Engg.. Namamu?" tanyanya seraya mengulurkan sebelah tangannya.
" Uchiha Sasuke," kataku seraya menyambut tangannya.
"Uchiha??" katanya atau tanyanya aku tak bisa membedakannya. Akupun jadi menatapnya sedikit bingung. "Ah, maaf ya. Tuan Uchiha, anak ini namanya Naruto. Nami.. eh, Uzumaki Naruto." katanya cepat, sambil memegang sisi perutnya. Kenapa sih orang ini?? "Naru, ayo bersalaman," perintahnya kepada cewe' disebelahnya.
"Uchiha Sasuke, Salam kenal." ucapku. Huff, tidak biasanya aku yeng pertama mengenalkan diriku.
"Uzumaki Na.. Ruto, sa.. salam kenal." ucapnya sedikit terbata. Sepertinya dia pemalu.
"Nah, Naru-chan. Aku tinggal ya, kalau ada apa-apa cari saja kakashi sensei." ucap lelaki itu seraya meninggalkan cewe itu disebelahku. Hemm, hebat juga ya cewe' ini tidak berisik seperti yang lainnya bila berada didekatku.
--xXx--
Daritadi anak ini diam terus. Ternyata tidak enak ya, berada didekat orang yang terlalu pendiam. Sepertinya aku mulai merasakan perasaan orang-orang yang berada disekitarku.
" Emm, jadi Uzumaki-san.. kau juga bukan orang konoha? Kulihat kalau kau orang sini kau pasti sudah punya teman seperti mereka." tanyaku untuk memulai sedikit pembicaraan sambil menunjuk para siswa-siswi yang pada sibuk dengan dunia mereka masing-masing.
"... Ya, begitulah. Aku pindah kesini karena ada suatu hal. Yah, tidak terlalu penting sih. Ka.. kau juga?" tanyanya. Umm, manisnya.
"Yah, aku berasal dari Oto. Tapi kerana aniki'ku sekolah disini jadinya aku dipindah kesini. Lagipula katanya ini sekolah terbaik'kan?" Hum, rasanya aku mau tertawa begitu sadar kalau aku terlalu bnyak bicara hari ini, dan terlebih hanya kepada seorang cewe'.
" Begitukah?" dia bertanya sambil menunduk, pemalu banget sih ini cewe'.
"Ya, sepertinya kau pemalu ya. Baiklah aku takkan banyak tanya lagi. Tapi, maukah kau menjadi Teman pertamaku?" aku bertanya, kenapa ya aku hari ini?? Aku Jadi aneh banget.
"Aa..." dia mendongakkan wajahnya kepadaku. Aku bingung, sejujurnya aku kurang mengerti ekspresi orang.
'Apa dia terkejut aku mengajaknya menjadi teman, merasa tidak senang, terganggu, atau bagaimana sih?' namun seketika aku berhenti berspekulasi, aku terkesima melihat wajahnya ketika menatapku. Cantik. Satu kata terbersit diotakku. Terlebih mata birunya. Indah sekali.
"Tentu saja aku mau!" ucapnya sedikit bersemangat dan senang (mungkin).
"Terima kasih. Kalau begitu kau boleh memanggilku sasuke saja." ucapku senang. Tak menyangka aku bisa semudah ini percaya dan meminta seseorang untuk menjadi temanku terlebih dia ini seorang C-E-W-E. Garis bawahi itu. Selama ini aku menganggap semua cewe' selain ibuku (tentunya) adalah makhluk menyebalkan karena mereka selalu berisik ketika melihatku.
"Baiklah Sasuke. Kau juga panggil aku Naruto saja. Tidak usah pakai embel-embel apapun. Oke?" kurasa dia sudah berubah tidak pemalu lagi. Huff, cepat banget ya berubahnya.
" Oke, Naruto." ucapku.
Akupun kembali memperhatikan acara ini. Namun sepertinya sudah terlambat, acaranya sudah masuk acara pembagian kelas.
--xXx--
" untuk kelas X-6 yaitu Aburame Shino, ...." sudah 5 kelas dibacakan. Aku masuk kelas mana ya? Lama banget sih.
" Hey.." naruto menarik lengan bajuku.
"Ada apa Naruto?" tanyaku
" Daritadi kau melamun saja. Kau dengar tidak kalau kau masuk kelas X-6?" katanya dengan wajah yang seakan marah tapi tetap saja imut.
"Hem?? Maaf aku tidak dengar. Terima kasih infonya semoga kita sekelas ya.." kataku sambil tersenyum kearahnya. Entah kenapa aku merasa nyaman dan tidak peduli lagi pada image Cool yang dulu melekat padaku.
"Ya. Semoga saja." ucapnya sambil mendengarkan kembali
" Hyuga Hinata,Inuzuka Kiba ..." ucap pria berambut silver dengan masker menutupi sebagian wajahnya, yang tadi datang bersama naruto dan Umino'san
"Uzumaki Naruto,..."
"Yei, sasuke kita sekelas. Asik..!!" ucapnya girang, walau tidak nyaring tapi aku bisa tau kalau dia sangat senang kami sekelas.
"Hn.." ucapku singkat. "Setelah ini ada acara apa lagi?"
"Entahlah, mungkin sudah selesai dan kita bisa pergi kekelas baru kita." jawabnya.
---xxx---
Setelah acara pembagian kelas selesai kamipun beranjak dari kursi untuk menuju kelas masing-masing. Namun ketika kami hendak pergi 'Dia' mencegatku. 'Dia' meminjamku dari Naruto sebentar dan kembali menasihatiku.
"Sepertinya kau sudah mendapat teman baru. Baguslah, jadi aku tidak perlu mengkhawatirkanmu. Kau jangan mengacau, jaga kalakuanmu bila kau ingin memiliki banyak teman. Berusahalah bersikap ramah, jangan hanya bicara 'Hn' andalanmu saja. Dan satu lagi jangan membuat teman barumu yang manis itu menangis. Kau itu kan suka sekali membuat perempuan menangis. Oke?" 'Dia' berbicara panjang lebar, sembil mengecak-acak rambut kerenku.
"Ya.. Ya.. aku tau itu aniki. Sudah pergilah sana, dari tadi teman-temanmu sudah berisik." kataku seraya menganggkat tangannya agar menjauh dari kepalaku.
"Baiklah. Ingat jangan membuat masalah." ujarnya. "Hey, Neji, Sasori, Dei, Konan, Pein, Tobi,Tunggu aku!!" Diapun pergi mengejar teman-temannya.
Aku berjalan kearah neruto yang dari tadi menungguku. "Maaf ya, membuatmu menunggu. Nah, ayo kita pergi,"
"It's okay. Ngomong-ngomong dia itu KetOs (ketua Osis) yang tadi pidatokan? Dia itu siapamu?"dia bertanya padaku. Benarkah? Aku tidak memperhatikan saat aniki berpidato dan aku memang tidak berniat mendengarkan pidatonya.
"Dia itu aniki'ku."Ucapku singkat dan aku bisa melihat sedikit ekspresi terkejutnya. "Memangnya kenapa? Kukira kau tau, kata orang wajahku dan dia mirip. Walau aku tau aku lebih keren dibandingkan dia."
"Uuuhh!! Dasar narsis. Ya, aku akui kalian mirip. Tapi soal kamu lebih keren, gimana ya? Menurutku dia lebih keren, lebih dewasa dan berwibawa." Naruto berkata sambil menjulurkan lidahnya tanda mengejekku. "Yah, walau sedikit keriput. Tapi dia itu kan KetOs jadi wajar saja banyak pikiran dan akhirnya keriputan."
"Ha.. Ha.. Ha.. " aku dan dia tertawa. Cukup lama sudah aku tidak tertawa semenjak acara kelulusan SMP dulu."Heh, aku baru kau punya bakat melucu. Kukira kau itu pemalu banget dan gag bakal bisa ngata-ngatain orang. Aku memang gag salah minta kamu jadi temen aku."
"He.. he.. terima kasih Sasuke."
Akhirnya aku dan Naruto sampai dikelas X-6. cukup jauh dari Aula. Ketika aku masuk yang terlihat didepan pintu adalah jendela yang cukup banyak dan besar, dan mampu menampilkan pemandangan taman sekolah ini yang sangat indah. Sirkulasi udara sangat baik. Terasa sejuk walaupun AC di kelas ini tidak dinyalakan.
Aku dan Naruto pun memilih duduk bersebelahan didekat jendela agar bisa menikmati pemandangan dan angin yang.. Hemm... Nyaman sekali. Para murid lain mulai berdatangn secara berombongan. Pastinya karena mereka sudah menjadi teman, jadi kelas yang tadinya sunyi langsung bising.
Ada seorang cewe' datang menghampiri naruto. Wajahnya putih dengan rambut indigo panjang yang diikat setengah dan membiarkan sisa rambut nya tergerai. Cewe' ini memiliki mata yang sedikit unik. Dia datang sambil celingak-celinguk, mungkin mencari tempat duduk yang kosong. Akhirnya dia terhenti desebelah meja naruto.
"Ma.. Maaf, a.. apa bangku Di sebelahmu i.. ini kosong??" tanyanya pada Naruto.
"Sepertinya begitu, kalau kau mau silahkan duduk disini saja." jawab Naruto ramah.
"Arigatou. Namaku Hyuga Hinata. Kau? Namamu si.. siapa?" tanyanya seraya mendudukan dirinya disamping naruto.
"Uzumaki Naruto. Salam kenal. Oh iya, kenalkan ini temanku Sasuke Uchiha. Sasuke, ayo kenalkan dirimu." pintanya kepadaku sambil menarik lengan seragamku.
"Naruto. Jangan tarik-tarik." ucapku, dan hanya dibalas dengan cengiran tipisnya."Uchiha Sasuke." ucapku sambil menjulurkan tanganku pada gadis manis disebelah Naruto itu. (kalian bingung kenapa seorang Uchiha Sasuke jadi sering menyebut kata Gadis manis? Jawabnya karena bagi Sasuke cewe cantik yang tidak berisik terlihat sangat manis dan juga karena Author mau sasuke jadi begitu -digeplak-)
"Sa.. salam kenal Uchiha-san." ujar cewe' Hyuga ini seraya menyambut tanganku.
Dan sepertinya mereka kembali berbincang ringan, mungkin seputar obrolan cewe'. Dan aku tidak mungkin ikutan bukan? Sepertinya aku harus berdiam diri sembari menikmati pemandangan diluar jendela yang hijau dan menikmati angin yang membuatku ingin memejamkan mataku. Ya, kami memang tidak ada kerjaan karena kami hanya menunggu wali kelas kami datang. Siapa namanya ya? Hatake Kakani? Hatake Kasashi? Oh ya, Hateke Kakashi. Lama banget sih ni orang.
---xxx---
Naruto P.O.V
'Siapa ya, perempuan yang ada disebelahku? Sepertinya aku mengenalnya. Hinata Hyuga? Siapa ya? Aduh aku tidak ingat.'
Sedari tadi sepertinya Perempuan ini memperhatikanku kenapa ya?
"Ma.. Maaf. Apa ada sesuatu diwajahku?" akupun memberanikan diri bertanya padanya.
"Ti.. Tidak. Ha.. hanya saja kau mirip sekali seperti teman kecilku dulu. A.. apa kau merasa ter-ganggu??"
"Tidak.. Aku Cuma takut saja kalau-kalau ada yang menempel diwajahku." ucapku sambil tersenyum kepadanya.
Tiba-tiba pintu kelas terbuka dan masuklah kakashi sensei. Oh iya, aku baru ingat kalau dia wali kelasku. Pasti Iruka Nii sudah menyiapkan sedemikian rupa untukku.
"Ohayou minna san. Nama saya Hatake Kakashi, guru Matematika, kadang mengajar Fisika. Saya juga salah satu pelatih klub basket bersama Gai sensei. Padahal saya tidak mau, tetapi karena Gai sensei memaksa dengan terus mengatakan 'kemana semangat masa , mudamu Kakashi' saya jadi terpaksa ikut. Saya tidak suka perkelahian, jadi jangan sekali-kali kalian mempermalukan namaku sebagai wali kelas kalian dengan berkelahi. Sekian perkenalan dari saya ada pertanyaan?"
Nampaknya para siswi mulai bergosip ria tentang pak Hatake.
"Pak, kenapa bapak memakai masker?" salah satu siswa mulai bertanya.
"Hem, kenapa ya? Mungkin karena hidung saya sering alergi dan saya tidak mau para cewe' histeris ketika melihat wajah tampan saya. Ada lagi?" ujar Kakashi sensei sambil menaruk jarinya yang berbentuk contengan (-sory aq gag tau namanya-) dan mengelus-eluskannya didagu sambil sedikit nyengir dibalik maskernya itu, dan tentunya diiringi sorakkan para siswa tanda tak suka akan kenarsisan guru yang satu ini.
"Umur bapak berapa?"
"Minta Nomor Hape donk Pak."
"Bapak, suka Makanan apa?"
"Bapak Pernah nonton film bla.. bla.. bla.. bla..?"
Pertanyaan-pertanyaan gag penting mulai ditanyakan. Aduh , kenapa mereka antusias banget sih.
"Sensei.. Sensei Udah Kawin Blom?" -'Pertanyaan Bodoh!!!'
"Belum tuh."
"Kalo Pacar sensei punya gag?" -'ngapain nanya pertanyaan gag penting itu. Kakashi sensei itu udah punya pacar tau'.
"Sudah. Jadi pendaftaran jadi pacar saya sudah ditutup. Maaf ya." Kakashi menjawab sambil tertawa ringan karena lagi-lagi disorakin para siswa-siswi nya.
"Siapa Sensei?? cantik gag?"
"Ya iyalah. Dia itu manis banget. Imut-imut gitu deh, baik lagi. Kalo enggak, gag mungkinkan saya pacaran sama dia?"
'Heh, apa katanya? Manis?? Imut?? Emang sih dia baik Tapi dia itu kan....'
"Nah, sudah dulu perkenalan kita. Tapi besok kita akan mulai masa orientasi kalian. Siapkan data diri kalian karena besok giliran kalian untuk memperkenalkan diri. Ya, dan Berhubung rapat orang tua siswa sudah selesai kalian boleh pulang. Sampai jumpa." ucap kakashi sensei dan dia segera keluar dari kelas dan para murid-murid pun bergegas keluar kelas untuk menemui orang tua mereka (mungkin).
Akupun bangkit dari kursiku dan pergi keluar bersamaan dengan Hinata dan Sasuke. Kami berjalan keluar dalam diam. Inilah sulitnya kalau 3 orang pemalu, pendiam dan sulit bersosialisasi bersama.
"-ng.. Uz.. Uzumaki'san, Uchiha'san a.. aku duluan ya. Otou'sama sudah menungguku." Hinata berpamitan padaku dan sasuke setelah melihat ayahnya bersama seorang pria berambut coklat panjang yang mungkin adalah seniorku ditempat parkir.
"Ya, silahkan. Ngomong-ngomong kamu tidak perlu memanggilku Uzumaki ditambah san. Cukup Naruto saja, Hyuga'san."
"Hum, Baiklah Na.. Naruto. Tapi ka.. kamu sendiri masih memanggilku dengan Hyuga'san, jadi kamu juga panggil aku Hinata sa.. saja ya. Aku duluan Ya, Naruto, Uchiha'san."
"Hati-hati dijalan." ucapku dan Sasuke berbarengan, dan Hinata pun bergegas menemui ayahnya yang telah menunggu dan sekarang tinggal aku berdua dengan Sasuke.
Aku dan Sasuke menunggu dengan sabar kedua wali kami yang entah kenapa nampaknya keluar lebih lama dari para wali murid lainnya. Menunggu itu memang membosankan. Namun tak berselang berapa lama. Kakaknya sasuke yang merupakan KetOs itu keluar dari ruang rapat dan menghampiri kami.
"Maaf, menunggu lama Ototou. Tapi aku masih ada acara dengan anggota Akatsuki lainnya. Jadi, apa kau mau menungguku atau kau mau bawa mobil sendiri? Kalau kau mau menungguku paling tidak kau harus bersabar setidaknya 1 jam" katanya sambil mencari-cari kunci mobil disakunya.
"Hem, aku pulang sendiri saja."
"Baiklah. Ini ambil" kata Itachi setelah menemukan kunci mobilnya dan menyerahkannya ke Sasuke. "Ngomong-ngomong siapa teman barumu ini Sasuke? Kau tidak ingin mengenalkannya padaku?"
"Ah, kenalkan namaku Naruto. Uzunaki Naruto." ucapku sebelum Sasuke mengenalkanku padanya.
"Naruto? Seperti nama Lelaki. Ha.. Ha.. Tapi kalau dipanggil 'Naru-chan' bisa terdengar sangat manis lo." ucapnya sambil tertawa ringan kepadaku.
"Huh. Jangan sok akrab Aniki!!"
"He.. he.. maaf deh. Naru-chan namaku Uchiha Itachi. Panggil aku Itachi saja juga gag apa-apa."
"I.. Iya.. Salam kenal Itachi senpai." akupun membungkukkan diri
"Ya.. Salam kenal Naru-chan. Dan Kamu tidak perlu sefomal itu terhadapku. Kuharap kau bisa berteman lama dengan Ototou'ku yang super egois ini, tak banyak yang tahan berlama-lama menjadi temannya." kata Itachi senpai sambil melirik kearah Sasuke.
"Huh.. Baka Aniki!!"
"Ha.. Ha.. kau bisa lihat sendiri kan. Masa dia mengatai Anikinya sendiri Baka? Nah, Sasuke, Naru-chan, aku tinggal ya.." Itachi pun meninggalkan kami berdua sambil melambaikan tangannya dan bergegas menuju teman-temannya yang telah menunggu.
"Naruto, kau mau ku antar pulang atau mau menunggu disini saja?"
"Sepertinya aku menunggu saja, kamu duluan saja. Aku nanti pulang sama Iruka'Nii kok."
"Baiklah, aku duluan ya. Jaa naruto."
"Jaa, Sasuke."
---xxx---
-
-
-
-
-
"Benar tidak apa-apa kita seperti ini sama dia?"
"Sudahlah, kau tak perlu kasian. Sudah untung kita mau jadi temannya."
"Iya.. Kalau tidak begini apa gunanya kita berteman dengannya?"
"Gag ada untungnya tau."
"kita kan berteman sama dia karena dia anak Pemilik Yayasan."
"Kita jadi berkuasa disekolah ini. Anak-anak lain gag ada yang berani sama kita."
"Tapi kan kasian dia kalau tau kita Cuma manfaatin dia."
"Kau pikir siapa yang mau berteman sama anak manja yang selalu diiringi bodyguard kaya dia?"
" Palingan Cuma orang-orang yang mau manfaatin harta dan kekuasaannya."
"Sudahlah. Kau mau memihak dia atau kami? Kalau kau memihaknya kau tau konsekuensinya kan?"
"Baiklah, aku ikut kalian saja."
-
-
-
-
____TBC____
Wkk... wk.. wk..
Apa pendapat kalian??
Apa terbaca seperti akan menjadi SasuNaru??
Saia belun siap bikin YAOI makanya Naruto saia bikin female..
Saia kebanyakan memikirkan masa depan. Gimana jadinya keluarga namikaze/uzumaki kalau narutonya HomreNg.. Hu.. hu.. saia tau saia bodoh...
Tapi saia tetep akan mempertebal iman dan keyakinan agar sanggup bikin cerita Yaoi..
H,hu.. hu.. hu..
Saia memang bodoh....
Kick and punch me if you can minna san.......!!!!!!!!!!!
Berdoalah agar otak error saia tidak berfungsi lama. Karena sejujurnya saia ini adalah pecinta segala sesuatu yang abstrak. Bagi saia Seni itu adalah Abstrak.. (nyambung kemana coba?)
Hue.. hue.. hue..
Bagi pecinta SasuNaru.. maafkanlah saia.. karena saia pecinta abstrak maka SasuNaru takkan saia buat bersatu..
Whua.. ha.. ha..
So, jangan Flame saia bila para Couple-couplenya akan ada yang melenceng jauuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh.......!!!!!!!!!!! dari yang kalian kira..
Ya.. ya..?? PleaZhe...!!!!!! Don't Flame me...!!!!!!!!!
"_______R_____E_____V____I_____U______W________"
