Pagi yang cukup tenang di SMA 1 pulau rintis, karena tak adanya suara yang dapat memekakan teinga sampai jebol. Oh ya tapi ada yang aneh, kemana para tukang ribut yang biasanya selalu beradu mulut di sekolah ini? Ini terlalu tenang masalahnya. Dan hal itu dirasakan oleh Blaze, si anak hyperactive yang merupakan ketua klub dari sepakbola, judo dan atletik. Dan sat ini pula ia sedang mencari teman perempuan yang selalu menggunakan topi miring. Siapa lagi kalau bukan Taufan?
Ya Taufan dimata Blaze sendiri adalah orang yang mengerti akan keadaanya, selalu menerima sisi baik dan buruk dari dirinya. Tak peduli Blaze itu sering dipanggil ke ruang BK. Taufan selalu ada disampingnya, kapanpun ia membutuhkan. Tak seperti kakaknya-Halilintar- dan sepupunya –Ice- yang selalu mengacuhkan keberadaannya.
Ok Blaze sudah mencari keseluruh tempat tapi Taufan belum ditemukan.
Harus bagaimana ini?' batin Blaze gusar.
Ketika berada di Taman , ia menemukan Taufan sedang menangis. Tunggu? Taufan menangis?apa dunia akan kiamat?
"Taufannnn,"teriak Blaze dar kejauhan. Taufan yang segera menangis langsung menoleh dan berlari kearah Blaze.
"kau kenapa?" tanya Blaze saat Taufan ada sekitar 1 meter darinya.
"Ice..dia...hiks..selingkuh...huwaaaaaaa" racau Taufan di sela tangisannya. Apa Blaze belum cerita kalau Taufan adalah kekasih dari sepupunya Ice?
"sudah sudah aku kan ada disini." Ucap Blaze sambil menenangkan Taufan yang masih menangis.
"sekarang ceritakan padaku ada apa?"tanya Blaze kembali.
"dia sedang mencium pipi Yaya saat aku menghampirinya di Taman belakan sekolah"
"sudahlah...relakan saja Ice. Masih banyak kok pria yang masih mencintaimu."ucap Blaze.
"siapa ?"
'salah satunya aku. Kapan kau akan melihat keberadaan akan cintaku Taufan?'
BOBOIBOY (C) MONSTA
WARNING:FEM!TAUFAN, FEM! FANG HALI BLAZE SIBLINGS DAN SEGALA KEKURANGAN FIC INI
DONT LIKE DONT READ
HAPPY ENJOY READERS...
.
.
.
.
.
Tak lama kemudian...
KRINGGGGGGGGGGG...
-BEL MASUK PUN BERBUNYI
"nah sudah daripada kamu galau terus mending kita kekelas saja. Nanti keburu ada guru lho..."
"baiklah Blaze, makasih kamu mau jadi teman curhatku" ucap Taufan memaksakan senyum. Seandainya kau tahu Taufan, Blaze membenci senyumanmu karena kesedihan yang kau rasakan.
"hmmmm baiklah aku juga mau kekelas. Sampai jumpa nanti istirahat Taufan...bye" ucap Blaze lalu berlari kedalam kelas karena guru killer siap di depan mata.
Di kelas XI A...
"Kau kenapa Taufan?kok kusut gitu mukanya?" tanya Gempa, si ketua osis sekaligus teman sebangku Taufan.
"biasalah. Dia paling menangisi Ice lagi karena Ice sedang bersama Yaya tadi." Jawab Fang cuek bebek. Gempa merasa terkejut. Ia dapat merasakan pasti hati Taufan saat ini sedang hancur dan moodnya lagi tak bagus. Maka dari itu ia akan menghibur sahabatnya ini.
"sudahlah...nanti kan kau bisa marahi dia saat istirahat."ucap Gempa.
"bagaimana hatinya tak hancur Gempa? Jelas sekali Taufan melihat Ice sedang mencium pipi kanan Yaya. Kalau aku jadi kau Taufan, aku akan mematahkan kaki dan tangannya sampai ia tak bisa bergerak." Ucap Fang sambil mengepalkan tangannya. Taufan melirik Fang. ia pasti sedang menahan kesal karena sahabatnya merasa dipermainkan. Apalagi diantara ketiga sahabatnya hanya Fang yang mempunyai nyali untuk membunuh seseorang jika salah satu diantara sahabatnya terluka pasti ia yang akan bertindak karena membuat sahabatnya sih Yandere.
"sudahlah Fang. jangan begitu juga kali...kan kasihan Ice" kata Gempa.
"mana bisa begitu! Dia harus diberi hukuman yang setimpal Gempa. Aku takkan biarkan ia dapat melukai Taufan lagi." Ucap Fang dengan semangat yang membara. Sdangkan Gempa hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Fang yang sedikit emosian. Tapi sebagai kekasih plus sahabat yang baik, ia akan mengingatkan Fang bahwa itu salah.
"tapi Fang, apa kau mau berurusan dengan Halilintar?"tanya Gempa. Fang bungkam seketika. Sedangkan Taufan hanya menatap langit yang cerah tanpa awan. Pikirannya jauh kemasalah tadi pagi yang ia alami.
'aku kurang apa untukmu Ice. Bahkan aku sudah berkorban banyak untuk cinta kita' batin Taufan meratapi. Karena bosan ia menyetel salah satu lagu kesukaannya. Daan saat di reff ia pun mengikuti alunan lagu tersebut
Kamu berbohong akupun percaya
Kamu lukai ku tak peduli
Coba kau fikir, dimana ada cinta seperti ini
Kau tinggalkan aku ku tetap disini
Kau dengan yang lain ku tetap setia
Tak usah tanya kenapa
Aku Cuma punya hati...
Di kelas XI B...
"Aduh kenapa ulangannya susah bangt sih?" racau Gopal.
"makanya belajar dong biar tak di remedial terus." Timpal Thorn.
"tapi kalau aku belajarpun tak ada gunanya, kalau nilaiku anjlok lagi, aku takkan di kasih jajan sama ayahku." Ratap gopal.
"memang apa urusannya denganku?" tanya Solar sambil memperbaiki letak topinya.
"dasar topi miring. Bahkan otaknya juga ikut miring." Cibir Gopal,.
"apa aku bilang?!" murka solar.
"tolong aku Thorn" mohon Gopal pada Thorn yang disertai puppy eyes no jutu. Thorn mendadak jadi mual.
"berhenti menatapku dengan tatapan menjijikan seperti itu Gopal" ucap Thorn.
Blaze hanya memperhatikan sahabatnya yang sedang beradu mulut itu. Tak ada keinginannya tuk melerai mereka. Lagi pula memang benar, ulangan tadi cukup menyusahkan. Tapi beruntung karena ia belajar semalam jadi itu tak terlalu masalah. Hei, begini begini pun Blaze adalah rangking 2 umum disekolahnya. Makanya ia jadi terkenal. Dan sifatnya yang childish menambah cute pada Blaze.
"hei Blaze kau sedang apa?"tanya Gopal menyelidik. Blaze langsung tersadar dari lamunannya dan bicara dengan tergagap.
"a-aku sedang tak melakukan apapun." Jawab Blaze sekenanya.
"tapi kau..."
KRINGGGGGGGGGG
"nah sudah bel istirahat. Aku mau jemput Taufan dulu ya, bye" ucap Blaze langsung ngacir dari kelasnya. Ketiga sahabatnya hanya geleng geleng kepala.
"kasihan ya Blaze. Kalau saja Taufan peka akan perasaannya pasti ia takkan banyak melamun seperti tadi." Ucap Solar.
"kau benar. Lagi pula apa hebatnya Ice? Dia itu tak lebih dari playboy cap kangkung yang selalu mempermainkan hati orang." Tambah Thorn.
"ya sudahlah. Daripada kalian ribut tak jelas mending iku aku yuk ke kantin." Ajak Gopal.
"bolehlah." Ucap mereka berdua kompak. Lalu mereka bertiga pun menuju kantin tuk mengistirahatkan otak serta pikiran mereka.
.
.
.
"Taufan ke kantin yuk." Ajak Gempa.
"aku tak lapar." Tolak Taufan halis.
"cish awas saja kau Ice!" desis Fang tajam. Tak lama terdengar suara cempreng yang cetar membahana sampai mengalahkan jambul syahrini.
"HALO PAGI SEMUAAAAAAA" teriak orang tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Blaze.
"kau ini apa apaan sih Blaze? Kupingku kan jadi sakit." Keluh Fang.
"heheheh maaf deh. Oh ya Taufan kekantin yuk. Nanti aku traktir kamu makan mie goreng deh." Rayu Blaze. Seketika raut wajah Taufan langsung sumringah.
"benarkah? Kalau begitu ayo!" ucap Taufan sambil menarik Blaze keluar. Sedangkan mereka-Gempa dan Fang- hanya memandang Taufan dengan pandangan-dia-tak-waras. Karena itu, dua pasangan sejoli ini juga mengikuti Taufan Dan Blaze ke kantin.
Saat di kantin Taufan makan dengan lahap, bahkan Blaze mengira Taufan belum makan setahun.
"pelan pelan nanti keselek." Ucap Blaze.
"biarin." Ucap Taufan tak mau kalah. Saat selesai makan mereka berdua mengobrol, entah hobi atau yang lainnya. Namun pandangan Taufan langsung sendu saat melihat Ice sedang menggandeng mesra tangan Yaya. Blaze yang melihatnya hanya memasang senyum sedih..
'kapan kau akan melihat cintaku yang tulus ini Taufan? Apakah aku harus mati dulu tuk bisa dapatkan cintamu yang suci?' batin Blaze.
Next or stop?
krisar selalu diterima
