Haduh,, Ga ngelanjutin I Love You malah buat fanfic baru..

Gomen Minna.. Nanti aku lanjutin yach..

Gomene.. *bungkuk*

Disclamer : Naruto Masashi Kishimoto

Genre : Romance, Shonen ai

Pairing : SasuxNaruxSai

Rated : T

Don't Like! Don't Read!

Ketagihan? Tanggung sendiri ya!

Chapter 1

Ame no naka de kimi wo matteta
Yasashisa no imi sae shirazu
Surechigai ni kizutsuita yoru
Sore demo koko made kitan da
Kakegae no nai deai wa
Kiseki wo tsunaide iku
Omoide kasanariau
Hajimari no uta narihibiite
Donna toki mo sasaete kureta
Warai naita nakama e
Kokoro komete tada hitotsu dake
Okuru kotoba wa "arigatou"

By : Arashi (One Love)

Sasuke POV

Aku tidak peduli semua orang memanggilku apa. Aku mencintainya, apa ada yang salah dengan perasaanku? Tentu saja tidak, namun aku salah dalam mencintai. Mencintai seseorang yang bukan milikku, mencintai kekasih sahabat baikku. Seandainya aku lebih cepat bertemu denganmu dari pada dengannya. Aku akan memilikimu seutuhnya, dan tak akan membiarkanmu tersentuh oleh orang lain selain diriku.

***

Normal POV

"Yak, kau terpilih Sasuke-kun. Mulai hari ini kau menjadi gitaris Arashi."

"Hnn.." gumamnya singkat, walau di hatinya dia begitu senang menjadi salah satu bagian dari grub band yang mengambil aliran pop itu.

"Nande?" tanya drummer band itu yang bernama Neji. "Kenapa wajahmu seperti itu? Apa kau tidak senang?" tambahnya.

"Hahaha.. begitulah wajahnya, Neji. Jangan salahkan dia." Kata Gaara dibarengi dengan tawanya menggelegar keseluruh isi studio musik itu.

Namun di samping itu, yang menarik pandangan Sasuke adalah Naruto. Dia menyukai Naruto sudah sekian lama sebelum bergabung dalam grub band ini. Dia dikenalkan oleh Sai, teman baiknya. Namun tentu saja Sai itu adalah pacar Naruto, pacar yang benar-benar ia cintai. Tak ada celah sedikit pun untuk Sasuke memasuki hubungan mereka.

Ekor matanya melirik ke arah Naruto, melihat dia sedang bermesraan dengan pacarnya itu. Bercanda, tertawa, dan saling berpelukkan, membuatnya kesal setengah mati melihatnya. Sasuke pun beranjak dari kursinya dan keluar dari studio itu begitu saja.

"Mau kemana?" tanya Sai.

"Merokok." Jawabnya singkat. Lalu dia pun keluar dan membeli sebuah minuman kaleng di mesin otomatis. Setelah itu dia bersandar di dinding sebelah mesin otomatis sambil merogoh kantong celananya. Dikeluarkannya sebuah rokok lalu disulutnya dengan api. Kepulan asap rokok sedikit demi sedikit keluar dari mulutnya, mencoba merefreshingkan pikirannya dengan meneguk sebuah bir yang dibelinya barusan. Orang-orangpun melirik dan berbisik-bisik senang membicarakannya, seraya bergosib ria memandang cowok keren di hadapannya itu. Sasuke kembali menatap orang-orang yang lalu lalang di depannya, namun tak ada yang bisa membuatnya tenang. Dia hanya diam sambil merokok dan sesekali meneguk bir yang ada di tangannya itu.

Dan tiba-tiba dia dikagetkan dengan kedatangan Naruto yang juga sedang membeli minuman di sana.

"Sedang apa?" tanya Naruto.

"Kau lihat sendiri aku sedang apa." Sungutnya.

"Hmm.. Dingin sekali kau, teme." Ucapnya mengambil minuman yang telah keluar dari mesin itu. Naruto pun berdiri di samping Sasuke, membuka tutup kaleng minuman itu dan diteguknya jus orange itu masuk ke dalam kerongkongannya. Dan Sasuke hanya melirik Naruto dengan mata ekornya.

"Kau sudah memberitahu hubungan kita padanya?" tanya Sasuke.

"Belum."

"Kenapa?"

"Lebih baik kita seperti ini dulu sekarang. Aku tidak mau membuatnya marah, emosinya sedang tidak stabil beberapa hari ini."

"Hnn.." gumam Sasuke sambil memojokkan Naruto di dinding. "Kau tahu aku sudah tidak bisa menunggu lagi. Aku kesal kau disentuh orang lain. Kenapa kau suka sekali menguji kesabaranku, dobe?"

"Baka teme. Orang yang aku cintai adalah kau seorang. Jangan cemburu buta begitu. Sekarang ini memang tubuhku milik Sai, tapi hatiku adalah milikmu teme. Bersabarlah." Kata Naruto menyakinkannya.

Kemudian Sai pun datang menghampiri mereka.

"Apa yang kau lakukan pada pacarku, Sasuke? Jangan ganggu dia." Ucap Sai sambil tersenyum simpul mengira mereka sedang bercanda.

"Melakukan apa? Dia? Huh.. Aku tidak akan jatuh padanya." Sungut Sasuke melepaskan Naruto.

"Haha.. Itu yang kusuka padamu. Kau tidak akan pernah merebuat pacar sahabatmu sendiri." Ucap Sai tertawa mendengar jawaban Sasuke. "Oh, ayo masuk. Waktunya kita latihan." Tambahnya sambil menarik tangan Naruto mengajaknya masuk ke studio.

Saat mereka hendak masuk ke studio, Naruto yang digandeng Sai memberikan sebuah isyarat untuk Sasuke. Isyarat menyuruh Sasuke untuk datang ke rumahnya malam ini.

***

"Ah.. Sasuke." Desah Naruto saat dirinya mulai dijamah Sasuke malam itu.

Seperti yang diisyaratkan Naruto, malam ini Sasuke datang ke rumahnya. Dan menemaninya sampai pagi menjelang. Bagi mereka malam adalah suatu anugerah yang diberikan untuk bersama, karena pada siang hari Naruto menjadi milik Sai. Dan Sasuke tidak bisa sedikit pun mrnyentuhnya. Dan itu pun hanya sebagian kecil dari yang diderita Sasuke. Dia begitu mencintai Naruto, tapi dia tidak bisa memilikinya seutuhnya. Dan harus membaginya dengan sahabat baiknya itu. Padahal sudah berkali-kali Sai telah menyakiti perasaan kekasihnya itu, Naruto.

-Flashback-

Sebulan sebelum diputuskannya Sasuke masuk ke dalam Arashi. Dia dikenalkan Sai dengan pacarnya dan tak lain dan bukan adalah Naruto. Mereka berpacaran sudah satu tahun penuh semenjak masih kelas 3 SMA. Dan mereka adalah sepasang kekasih yang sangat cocok dan saling mencintai, hingga tak ada satu pun orang ketiga yang bisa masuk ke dalam kehidupan mereka. Namun semenjak hari itu, Sasuke pun mulai mengoyak-oyak hubungan mereka.

Seminggu setelah perkenalannya dengan Naruto. Hujan semakin deras malam ini, membuat Sasuke harus basah kuyup saat perjalanannya pulang ke apartementnya. Saat hendak kembali ke apartementnya, Sasuke dikejutkan oleh seorang cowok yang terduduk lesu di samping pintu apartementnya. Bajunya yang basah dan dengan tubuhnya yang menggigil kedinginan.

'Naruto?' pikirnya. Sasuke pun mendekatinya, mendengar suara langkah kaki yang mulai mendekat Naruto mulai mengangkat wajahnya. Dilihatnya matanya yang sembab dan membengkak sehabis menangis. Sasuke pun terkejut melihat Naruto yang tengah menunggunya sambil menangis. "Naruto? Ada apa?" tanya Sasuke.

"Sasuke.." dipeluknya tubuh Sasuke. "Maaf, aku tidak tahu harus kemana lagi."

"Apa yang terjadi Naruto?" tanya Sasuke heran melihat Naruto mulai menangis di pelukkannya.

"Hiik..Hiik, aku..aku.."

"Lebih baik kita masuk dulu. Tidak enak jika didengar para tetangga. Bajumu juga basah." Ucap Sasuke mengajak Naruto masuk ke apartemennya.

Lalu Naruto pun duduk di sofa putih yang lembut dan Sasuke mengambil sebuah handuk dan pakaian kering untuk Naruto. Disuruhnya Naruto untuk mengganti bajunya agar tidak kedinginan.

Setelah itu Naruto pun berganti baju. Karena celana panjang yang diberikan Sasuke kebesaran, jadi Naruto pun tidak memakainya. Hanya dengan celana dalam dan baju hem putih menutupi setengah pahanya.

"Sasu..ke.." panggil Naruto.

"Eh?? Kenapa kau tidak memakai celanamu?" tanya Sasuke dengan wajah memerahnya.

"Celanamu kebesaran."

"Hnn.." gumamnya, seraya menyembunyikan wajah malunya. Sasuke pun membuatkan secangkir teh hangat untuk Naruto, agar mengurangi rasa dinginnya.

Setelah itu, dia duduk di samping Naruto dan mencoba mendengarkan semua cerita yang membuatnya menangis. Naruto pun kembali terisak saat dirinya mengingat kejadian yang dilihatnya barusan di depan matanya.

Saat hendak ke rumah pacarnya, Sai. Naruto mendengar suara perempuan di kamar pacarnya itu. Dibukanya dengan paksa pintu kamar Sai dan entah apa yang terjadi di dalam sana ada seorang perempuan yang tengah bercinta dengan Sai. Naruto begitu kaget melihat adegan itu dan berlari tak tentu arah, air matanya pun tak lagi terbendung, ia menangis sejadinya saat itu. Dan akhirnya dia sampailah di apartement Sasuke.

Mendengar itu Sasuke semakin geram dengan Sai, namun mengingat Sai adalah sahabat baiknya dia pun mengurungkan niatnya untuk memukul wajah sahabatnya itu. Namun di dalam hati Sasuke, dia begitu dendam dengan Sai. Karena dia tengah berani mempermainkan laki-laki yang begitu ia cintai. Padahal Sasuke sudah bersabar untuk tidak merebut Naruto dari tangan Sai, namun mendengar cerita dari Naruto kini Sasuke dengan berani akan mengambil Naruto dari tangan Sai. Walau mereka bersahabat baik sekalipun, karena ia telah menyakiti laki-laki yang begitu ia jaga setengah mati.

Dan setelah itu Sasuke memeluk Naruto, mencoba membuatnya senyaman mungkin di sampingnya. Namun entah sejak kapan pelukkan itu mulai menjadi sebuah hal yang terlarang yang mereka lakukan. Mereka pun berciuman dan akhirnya dengan tanpa pikir panjang Sasuke telah membopong Naruto ke ranjangnya, menjamahnya dan menyentuh seluruh tubuh yang pernah disentuh Sai itu.

***

Keesokan harinya, saat Sasuke mulai membuka matanya dia begitu kaget melihat Naruto tidak ada di kamarnya pagi itu.

Dan semenjak itu, Sasuke mulai tahu bahwa Naruto dan Sai mulai berbaikan kembali. Dan Sasuke menganggap hubungan mereka hanya sebatas nafsu belaka.

***

-Beberapa hari setelah itu.-

Sasuke terduduk di sebuah kursi di taman, dia baru saja mendapat sebuah pesan dari Naruto. Naruto mengajaknya bertemu di sana, ingin membicarakan sesuatu padanya.

Dan beberapa menit kemudian, Naruto datang menghampiri Sasuke yang tengah duduk sambil menghisap rokoknya.

"Sasuke.." panggilnya.

"Hnn? Kau ingin membicarakan apa?" sungut Sasuke.

"Aku dan Sai sudah berbaikan." Katanya, membuat hati Sasuke begitu mencelos mendengarnya.

"Lalu?"

"Kau tidak mencintaiku Sasuke? Aku pikir kau juga mencintaiku." Kata Naruto sambil menghembuskan nafasnya. Mendengar itu Sasuke sedikit terkejut.

"Sebenarnya apa yang mau kau katakan padaku?"

"Aku mencintaimu Sasuke. Aku pikir kau juga mencintaiku. Aku memang sudah berbaikan dengan Sai, namun aku tidak bisa mencintainya lagi setelah hal yang ia lakukan padaku." Ucap Naruto menjelaskan semuanya. "Pagi itu Sai menelponku, dia meminta maaf padaku. Tapi saat aku meminta putus dengannya, dia malah mengancamku. Dia akan bunuh diri kalau aku tidak mau memaafkannya. Aku tidak mau dia bunuh diri, tapi aku juga mencintaimu Sasuke."

"Lalu apa yang kau inginkan dariku?" tanyanya.

"Aku menginginkanmu Sasuke teme!" bentaknya. "Apa kau tahu, aku begitu menderita tidak bisa bertemu denganmu!"

"Hnn.." senyum Sasuke simpul dan lalu mencium Naruto. "Biarkan jadi seperti ini saja, kita sembunyikan hubungan ini dari Sai." Tambahnya.

"Tapi.."

"Kau bilang kau mencintaiku, jadi jalani saja semua ini. Kalau sudah saatnya, kita beri tahu Sai tentang hubungan kita padanya."

"Emm.." jawab Naruto mengiyakan kata-kata Naruto.

***

-End of Flashback-

To be Continued….

Wuuh… Hore.. Ada Fanfic baru tengah dibuat..

Ditunggu Reviewnya ya….*o*

Sampai jumpa di chapter depan..