Hi minna. Watashiwa Hana desu. Yoroshiku onegaishimasu ^^

Chapter 1

Kono shi wa anata ga suki desu

Aku mencintaimu di kematian ini

HANA TERUMI

Koko ni aru no wa... Kimi ga ima made eranda michi no
Kotae tachi yo hora jishin.. Motte susumeba ii

...

" Naruto.. Sasuke-kun.. matte yo kudasai " gadis yang bermahkota softpink sedang berlari menyusul kedua temannya –Haruno Sakura namanya-

" Tunggu aku. hh..huh.. huh" keringat dan rasa lelahnya meminta agar kedua anak lelaki yang berusia kira- kira 17 tahun dengan pakaian serba putih menunggunya.

Namun apa yang terjadi, kedua temannya yang satu berambut kuning cerah dan yang satunya lagi berambut biru dongker itu menghilang.

Suana yang mencengkran menyelimuti gadis cantik itu. Aura disekitarnya menjadi aneh dan buram.

" Tidak ...Sasuke-kun... Naruto.." tangan kanannya terangkat lurus kedepan menandakan bahwa ia meminta Sasuke dan Naruto untuk menunggunya dan tidak meninggalkannya.

Dia menangis dan air matanya dengan deras mengalir di pipi putihnya. Isakan tangisnya semakin membesar ketika ia sendirian di tempat yang sangat aneh baginya

#..

" Tidaaaaaaaaak..." Sakura bangun dari tempat tidurnya dan terduduk diatas kasurnya

Dia berteriak dengan kencang dikamarnya. Dia berteriak dengan mengeluarkan air mata sekaligus keringat yang tak beraturan suhunya.

Dengan menjambak rambutnya sendiri, Sakura berusaha menenangkan pikirinnya. Ia mencoba menetralisir keadaan dengan mengingat kembali apa arti mimpinya barusan.

Satu pertanyaan terlintas dibenaknya. 'Mengapa Sasuke-kun dan Naruto meninggalkannku?. Apa yang terjadi dan mengapa hanya Sasuke-kun yang menoleh ketika aku berteriak? ... Naruto'

- Uchiha Sasuke dan Uzumaki Naruto adalah teman Sakura dari Tk -

#...

= Pagi hari di SMAN 1 Konohagakure

" OHAYOOOO... Sakura- chan" teriakan seorang anak yang berambut kuning dengan gaya bicaranya yang hiperaktif itu menyadarkan Sakura yang sedang melamun di mejanya.

Teriakannya juga mengagetkan beberapa murid yang lain. Seperti Sai yang sedang bermain game di hp, Kiba dan Lee yang sibuk mengerjakan tugas yang sebenarnya harus dikumpulkan kemarin, dan beberapa orang siswi yang sedang membicarakan hal- hal yang sama sekali tidak diperlukan.

Tangan Naruto yang menyentuh pundak gadis bermarga Haruno itu, reflek membuat gadis itu kaget setengah mati

" Ah.. Narutooo?" Sakura tersadar dari lamunannya. " Ohayo" jawabnya kepada Naruto dengan senyuman yang agak dipaksakan. ( Kayaknya.. hampir mirip Sai kalo lagi senyum )

Naruto memang bodoh, namun dia tahu ada yang aneh dengan sahabat sedari Tknya ini. Ia langsung duduk di bangkunya yang terletak didepan Sakura dan berbalik menghadap Sakura yang ada dibelakangnya

" Sakura- chan. Apa yang terjadi kenapa kamu melamun pagi- pagi gimi. Biasanya sih kamu sudah bergosip duluan bersama Ino?" sambil menarik kedua tangan Sakura diatas meja den mengenggamnya, Naruto bertanya kepada Sakura dengan nada yang sedikit cemas.

Melihat kesungguhan hati dan mata Naruto yang tulus, Sakura pun percaya pada Naruto. Dan mengatakan semua hal yang mengganggunya.

" Naruto.. Tadi malam aku bermimpi. Kau dan Sasuke meninggalkanku begitu saja. Kalian meninggalkanku dan membuatku menangis. Dan akhirnya aku sendirian ditempat yang aneh" mata Sakura berkaca-kaca menatap Naruto yang menandakan bahwa dia siap menangis kapan saja.

Dengan menarik nafas sedalam-dalamnya, Naruto mengenggam erat tangan Sakura sambil berkata "Sakura- chan. Aku berjanji takkan meninggalkanmu ataupun membuatmu menangis. Aku ini laki- laki sekaligus sahabatmu Aku akan selalu disampingmu dan menjagamu. Kau bisa pegang kata-kataku ini. Aku tidak akan menarik kata- kataku karena itu adalah jalan hidupku" ( Seharusnya ' Jalan Ninjaku '. Tapi ini Fanfict, so sah-sah saja kalo diubah :D )

" Arigato gozaimasu.. Naruto" bukan senyum yang dipaksakan lagi, kini senyuman tulus terpancar dari bibir Sakura.

Senyuman hangat Sakura menandakan bahwa ia puas dan ia tidak menghawatirkan tentang mimpinya lagi. Setiap hari bersama Naruto membuatnya nyaman. Jika ada Naruto disampingnya, semua hal yang menganggunya pasti lenyap begitu saja.

" Hm.. Dou ite shimashita" Naruto mengangguk dan munculah lengkungan kebahagian di bibirnya

" Ohayo" suara dingin itu terdengar dari depang pintu kelas. Dari suaranya, sepertinya itu diberikan kepada Naruto dan Sakura

Ketika semua murid perempuan serentak menjawab 'Ohayo', mereka langsung dijengkelkan oleh teriakan Naruto " Oi. TEME... Telat sekali kau. Dari mana saja?" Naruto melepaskan tangan Sakura dan berlari kedepan pintu kelas setelah melihat pria bermata onyx yang tak lain adalah Sasuke muncul

" Hn.. Bukan urusanmu. Dobe" dingin dan tajam seperti biasanya. Benar- benar si Bungsu Uchiha yang cool dengan kata-kata .Jelas

'Kyaa- Sasuke- kun. Keren' teriakan semua murid perempuan membuat Naruto risih

" Apa kau bilang" tiga sudut siku-siku bangun dijidat Naruto dengan tangan yang mengepal di bawah, seolah ingin melayangkan tinjunya diwajah keren Sasuke

" Hahahaa.. Kalian selalu seperti itu" Cengiran Sakura yang sedang duduk dibangkunya menatap hina kepada kedua temannya yang selalu berdebat ( tepatnya bertengkar ).

Hati kecil Sakura juga ikut bersuara melihat kejadian selalu & setiap saat ini 'Kami- sama, semoga kami bertiga akan selalu seperti ini'

#...

Teeeetttt..

Bel pulang berbunyi. Semua siswa sudah pulang dari sekolah. Yang tertinggal dikelas hanya gadis yang bermata emerald hijau dan satu lagi laki- laki yang bermata biru pucat. -Naruto dan Sakura-, mereka mendapat giliran untuk piket hari ini. Jadi mereka berdua sedikit terlambat pulang

" Sakura- chan.. Bagaimana kalau pulang sekolah ini, kita jalan- jalan?" ucap Naruto guna memecah keheningan sambil membersihkan sela- sela jendela kelas mereka yang berdebu dengan kemonceng.

" Hah? Benarkah? Kapan? Sekarang? Boleh, aku mau. Aku bosan kalau hanya tiduran atau nonton dirumah. Sebelum itu, aku harus menelepon Ibuku dulu" Sakura berbalik menghadap Naruto yang berada didepan jendela kelas dengan senyumannya yang manja.

" Baiklah.. Jangan lupa bilang kamu pergi bersamaku ya" ucap sambil menghadap Sakura yang berada kira- kira 3 meter darinya.

" Hm." Sakura mengangguk dan menempelkan sapu yang berada ditangan kanannya ke dinding, lalu mengambil Handphone lipat yang berada di saku rok mininya.

" Moshi- moshi Kaa-san... Aku ingin jalan-jalan bersama Naruto, jadi aku pulang akan sedikit terlambat... Baiklah, sampai jumpa" sembari melipat Handphonenya. Sakura berlari kearah Naruto dan menarik Naruto keluar dari kelas. Tak lupa Sakura mengambil tasnya dan tas Naruto dimejanya maupun meja Naruto

" Aw.. Itte.. Sakura- chan" sambil kaget karena tangannya ditarik tiba- tiba oleh Sakura dan dia dibawa kesana- sini, Naruto merintih sedikit kesakitan.

Sakura berlari menyusuri koridor sekolahnya menuju gerbang sekolah. Ia berlari dengan raut wajahnya yang sangat ceria. Naruto yang sedari tadi ditariknya pun hanya bisa pasrah dan berdiam diri, jika ia melawan maka satu pukulan hebat akan melayang dikepalanya. Sungguh hal yang tak ingin dibayangkan

( Hmm.. Sepertinya Sakura menggenggam tangan Naruto begitu erat. Co cwett.. Eh, eh salah. Minna- san sekali lagi diingatkan, ini Fanfict SasuSaku bukan NaruSaku. Okee. Jaaa ^_^ ~~~)

#..

= Di jalan

" Eh. Ngomong- ngomong. Kita mau pergi kemana, Naruto?" berhenti sejenak seusai berjalan lumayan jauh. Sakura menghadap ke laki- laki dengan garisan kumis kucing yang berada disampingnya.

" Naniii ?. Kukira kau tahu kita mau pergi kemana. Sebenarnya aku sudah punya rencana untuk mengajakmu ke Akihabara, tapi kau sudah duluan menarik tanganku " gerutu Naruto kepada gadis cantik yang berada didekatnya.

" Ah.. gomen, gomen" permintaan maaf Sakura sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Em.. mm. Bingo. Bagaimana kalau kita ke Pet shop itu? Aku ingin melihat- lihat beberapa anak kucing yang lucu" sambungnya lagi sambil menunjuk sebuah pet shop yang berada di seberang jalan tempat mereka berdiri sekarang.

" Tidak, tidak, aku tidak mau. Aku benci binatang" Ucap Naruto bersamaan dengan tangannya yang berayun- ayun didepan wajahnya sendiri. " Ne Sakura-chan, bagaimana kalau kita pergi ke Air terjun konoha saja? Tempatnya dekat kok dari sini" ajakannya dengan nada manja ( mirip anak- anak kalo lagi minta mainan )

" Hmmm..." Sakura memikirkan sesuatu dengan ciri khasnya yang menaruh telunjuk di jidat lebarnya dan kepalanya sedikit menunduk

Setelah berpikir, akhirnya Sakura berkata " Tidak. Ayo ke Pet shop itu" seraya menarik tangan Naruto, Sakura berjalan menyebrang jalan menuju Pet Shop yang berjarak 7 meter didepannya

" Sakura- chan. Aku benci binatang, terutama kucing" permohonan Naruto kepada wanita galak didepannya yang sedang menarik kasar tangannya

Dia tidak menghiraukan ucapan Naruto justru berbicara sendiri " Pertama, aku ingin melihat kucing. Kedua, aku ingin lihat anak kucing. Ketiga aku ingin_ akh" kata-katanya terputus ketika seseorang mendorongnya

" SAKURA- CHAN AWAS..." teriakan orang yang mendorongnya

Brookk brak .. Plush

" NARUTOOOOO.."

( Apa yang terjadi? Mari kita replay dengan Naruto prov. )

Naruto prov.

Sakura mengajakku ke tempat yang paling kubenci didunia. Apalagi kalau bukan tempat adanya binatang. Aku sangat benci binatang, terutama yang berbulu. Tapi yasudahlah demi gadis yang kucintai, semua akan kulakukan.

Gadis berhias pinky atas didepanku bergerutu ingin pergi ke Pet shop. Ketika dia mulai berbicara, ia tak menyadari ada mobil besar yang hilang kendali akan menabrak kami. Karena panik aku langsung mendorongnya.

" SAKURA- CHAN AWAS ..." terikanku sambil melepas tanganku yang tadi ditariknya lalu mendorongnya menghindar dari mobil yang besar

Brookk brak .. BRAKKK

Aku terlemper dan terjatuh diatas aspal , aku membuka mataku menghadap ketempat Sakura berada. Ketika aku membuka mata, aku melihat darahku berceceran di atas aspal dan aku melihat Sakura mematung diseberang jalan dengan menunjukkan ekspresi kagetnya.

Ketika pandanganku sudah mulai memudar. Aku melihat Sakura berlari kearahku dengan air mata yang seperti samudra. Dia menangis keras sehingga orang- orang langsung menghampiriku

" NARUTOOOOO.." teriakannya yang memekakan telingaku terdengar sangat nyaring. Dari teriakannya, aku tahu dia menghawatirkanku.

Sakura duduk didekatku. Semua orang yang melihat kami juga datang ketempatku terbaring

" Naruto. Naruto. Naruto. Naruto " Sakura mengangkat kepalaku yang tergeletak dijalan dan dipenuhi cairan merah ini.

Dia menaruh kepalaku di atas pahanya. Sakura menangis dengan menyebut namaku. Tangan putihnya berlumuran darah yang kurasa keluar dari dahiku

Aku sempat melihat wajah cantiknya dengan setengah mataku yang tersadar. Tak lama kemudian, aku tak tahu lagi apa yang terjadi dan bagaimana keadaan Sakura sekarang.

Naruto prov. End

#..

" Naruto. Akhirnya kau sadar juga , daijobu desuka?." suara seorang wanita yang menangis dengan rambut merah panjang menggema di dalam ruangan U. G. D rumah sakit Konoha

Wanita itu duduk disamping tempat tidur pasien. Wanita bermarga Uzumaki atau yang tak lain adalah Ibu dari Naruto memeluk anaknya yang sedang terbaring lemah di ruangan ini.

Naruto mengalami kecelakaan yang sangat serius tiga hari yang lalu. Keadaannya sekarang sama sekali belum membaik.

" Kaa-san?" seorang anak dengan selang himfus di tangannya dan alat pembantunya bernafas memanggil lemas Ibunya

" Naruto. Jangan berbicara dulu. Kamu masih sakit" Kushina mengusap air matanya

" Sa- kura-chan dimana? " bisikan kecilnya kepada sang Ibu yang sedang memegang tangannya.

Kreek-

Sebelum Kushina menjawab, pintu ruangan Naruto terbuka dari luar

" Naruto, apa kamu sudah sadar?" suara yang sangat khas ditelinga Naruto pun terdengar. Dengan rambut dan mata yang sama dengan Naruto, seorang laki- laki masuk dengan nada sedikit kekhawatiran pada anaknya yang terbaring tak berdaya

" Minato? " Kushina berbalik menghadap suaminya yang berdiri dipintu atau lebih tepat dibelakangnya

" Thou-san, Sakura. Tolong panggil Sakura, aku mohon. Hosh.. hosh.. hosh.." memegang dadanya yang terasa sesak. Naruto memohon kepada ayahnya yang bernama Namikaze Minato untuk memanggil Sakura yang seharusnya ada disekolah

-SMAN 1 Konoha berada tepat didepan Rumah Sakit Konoha-

" Sakura? Baiklah. Tunggu sebentar, tapi apa kamu baik- baik saja?" kelihatan dari mata Minato, dia sangat menghawatirkan putranya

" Cepat pergi sana. Aku akan menjaganya" bentak Kushina seperti biasa kepada suaminya

" Ha- hai, wakarimashita" jawab Minato dengan ekspresi ketakutan yang tidak bisa dijelaskan ( Jaman telah berubah, suami yang takut istri makin banyak. Hmm.. )

Kleek- bunyi pintu yang di timbulkan Minato setelah dia keluar

" Argg.." teriakan Naruto beriringan dengan tangannya yang meremas bajunya.

" Naruto. Daijobu?" kepanikan Kushina kepada anaknya membuat matanya berkaca- kaca yang menandakan ia akan menangis

" Arg.. Kaa- san, aku mencintaimu. Tolong sampaikan kepada Thou-san, bahwa aku juga mencintanya ..arg ." tegas Naruto sambil menggenggam erat tangan ibunya dan menahan rasa sakit yang menusuk dadanya

" Aishiteru mo Naruto" isakan tangis tak dapat tertahan lagi. Kushina menangis sambil memeluk putra semata wayangnya itu

" Itte kaa-san. Jangan memelukku terlalu keras " bisikan Naruto seraya melepaskan pelukan Ibunya

" Ah. Gomen. Sambil menunggu Sakura datang aku akan memanggil dokter dulu ya. Kamu sepertinya merasa sakit dan alat pendeteksi detak jantungmu tidak stabil . Ini berbahaya" Kushina membalikkan badannya sehingga ia membelakangi Naruto bermaksud untuk keluar dari ruangan dan tak lupa ia menghapus air matanya.

" Ja-ngan Kaa-san " Naruto menarik tangan Ibunya

" Tapi kamu akan_"

Kata Kushina terpotong begitu seorang gadis memasuki ruangan Naruto yang disusul oleh Minato dibelakangnya

" Hosh..hosh.. hh Naruto. Daijobu?" gadis dengan emerald hijau dimatanya berdiri didepan pintu menatap Naruto dengan matanya yang berawan dan keringat yang mengalir diseluruh tubuhnya

" Sakura-chan, arg, kemarilah" sembari menahan sakit, Naruto memanggil gadis yang bernama Haruno Sakura itu menghampirinya

Sakura berjalan menuju tempat tidur Naruto dengan mutiara- mutiara kecil telah berjatuhan dimatanya

Sementara itu Kushina menjauh dari tempat tidur Naruto ketempat suaminya yang berdiri didekat Pintu . Kushina bermaksud mempersilahkan Sakura untuk duduk ditempat yang dia duduki sebelumnya

" Sakura-chan aku memohon... argh... Aku mohon jawablah pertanyaanku" Naruto memegang dadanya yang terasa sakit

" Naruto, sepertinya kau kesakitan.. Tunggu aku akan memanggil dok_" kata Sakura terhenti begitu mendengar ucapan Naruto

" Aku mencintaimu Sakura-chan.. argh.. Apakah kau juga mencintaiku?" Naruto sedikit berteriak dan menggenggam kuat tangan Sakura .

" Naruto, jangan berbicara dulu. Detak jantungmu sudah hampir berhenti. Aku akan memanggil dokter" melihat alat scanner jantung, Sakura menangis dan melepaskan tangan Naruto.

" Aku mohon.. arg.. jawab aku" tangan kanannya kembali memegang dadanya, sementara tangan kiri Naruto memegang tangan Sakura yang sempat dilepaskan oleh Sakura

" Naruto. Sebaiknya kita memanggil_" ucap Kushina dengan air mata yang jatuh dengan derasnya dan Minato langsung menghentikan istrinya

Minato memegang bahu Kushina, saat Kushina menoleh kearahnya. Minato mengelengkan kepalanya kepada Kushina yang menandakan bahwa dia jangan mencampuri urusan kedua remaja yang sedang dilanda cinta ini

Sakura mematung sesaat lalu ia mengeluarkan 1001 tetesan air dimata cantiknya. Ia memikirkan sejenak apa yang harus dilakukannya

" Sakura-chan , kumohon jawablah" genggaman Naruto semakin kuat menarik tangan Sakura

- Hening -

' Kami- sama. Apa yang harus kulakukan? Aku juga mencintainya namun aku takut ini akan merusak persahabatan kami ' batinnya

Terlintas dibenak Sakura ketika ia masih berumur 5 tahun. Pada saat itu Naruto kecil menyatakan cinta padanya yang ditemani oleh Sasuke. Namun ia menolaknya, ia meminta Naruto dan Sasuke untuk menjadi temannya karena temannya Hikari telah pindah keluar kota. Naruto dan Sasuke menerima tawaran Sakura dan mereka menjadi teman sampai saat ini.

' Ini saatnya Sakura, kau harus berani. Jika tidak sekarang, kapan lagi kau bisa menyatakan pada Naruto perasaanmu yang sebenarnya' batinnya kembali berbisik

- Hening -

" Aku .. takut ini akan merusak persahabatan kita. Tapi aku tak bisa membohongi perasaanku, jadi aku harus mengatakan ini-" menarik nafas dan melanjutkan kata-katanya" Aku juga mencintaimu, Naruto. Aku cinta, aku cinta, aku cinta kamu. Aku mencintai UZUMAKI NARUTO " dengan air mata yang mengalir Sakura langsung menutup matanya sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto dan 'Cup' dia mencium Naruto ( Aku gak bilang Sakura cium Naruto dimana ya. Aku ini masih dibawah umur :D , kalian bisa bayangin sendiri kan? )

Mata Naruto membulat seketika ketika ia tahu gadis yang dicintainya menciumnya. Naruto menutup matanya dengan iringan air mata yang mengalir.

Ia memang laki- laki namun tak bisa dipungkiri lagi bahwa ia sangat senang saat ini sampai- sampai ia mengeluarkan air matanya. Setelah matanya tertutup sempurna, ia tersenyum meninggalkan dunia yang sementara ditinggalinya.

Tiiitt... tiitt.. – alat scanner jantung Naruto menunjukkan garis hijau lurus yang menandakan Naruto sudah tidak ada lagi didunia ini

Dengan melepaskan ciumannya, Sakura berteriak " Naruto.. naruto . Kau bilang kau mencintaiku. Bangun, bangun Naruto. Kita akan bersama, selalu bersama. Kau pernah bilang kau tak akan meninggalkannku atau pun membuatku menangiskan?_"

Past memory

"Sakura- chan. Aku berjanji takkan meninggalkanmu ataupun membuatmu menangis. Aku ini laki- laki sekaligus temanmu Aku akan selalu disampingmu dan menjagamu. Kau bisa pegang kata-kataku ini. Aku tidak akan menarik kata- kataku karena itu adalah jalan hidupku" _ Naruto

Past memory end

" Ne, Naruto . Bangun, bangun, kau pembohong " tangisan Sakura semakin membara . Ia meletakkan kepalanya di dada bidang Naruto, tangannya menarik- narik baju Naruto

" Naruto , bangun. Ne, Naruto, Naruto. Dasar pembohong " tangisan Sakura sambil menarik- narik baju Naruto hingga kusut

" Naruto..Naruto.. Naruto" Kushina pun ikut menangis histeris melihat anaknya yang sudah tak bernyawa lagi.

Minato berlari keluar ruangan dan memanggil dokter yang sedang berjaga. Dokter datang dan memeriksa singkat Naruto.

Iya berkata bahwa ' Semua lukanya terbuka. Memang dari awal ia tak bisa ditolong lagi. Namun gadis ini yang memaksa kami untuk menolongnya. Sungguh keajaiban ia bisa bertahan 3 hari lagi ' ( gadis yang dimaksud itu Sakura ya. Gak mungkin kan kalo Kushina dipanggil gadis, walaupun cantik Kushina tetaplah emak- emak )

" Naruto, Naruto .. Naruto. Bangun aku mohon" tangisan Kushina yang dibalas pelukan oleh suaminya.

Dengan sedikit isakan, Kushina mengangkat kepalanya dan menatap suaminya " Minato, _" tangisannya perlahan- lahan hilang " _Naruto mencintaimu" sambungnya

Mendengar ucapan Kushina, Minato langsung memeluk erat istri tercintanya. Tanpa sadar, ia mengalirkan air matanya.

Kushina tersentak merasakan air mata suaminya mengalir di pipinya. Ia menatap dalam suaminya. Dalam hidupnya, ia hanya melihat suaminya menangis dua kali. Yang pertama pada saat kelahiran Naruto, yang kedua pada saat kematian Naruto. Sungguh kejadian yang sangat memilukan

Sementara itu, Sakura masih enggan melepaskan kepalanya yang menempel di dada Naruto. Ia terus menangis sampai- sampai baju yang dipakai Naruto menjadi basah dan kusut.

Hari itu ruangan U. G. D rumah sakit Konoha dibanjiri oleh tiga orang yang menangisi seseorang. Uzumaki Naruto yang lahir ke dunia pada tangga 10 Oktober, meninggalkan dunia pada tanggal yang sama.

Dikelilingi oleh orang yang menyayanginya, Uzumaki Naruto pergi meninggalkan dunia dengan ketenangan dan juga senyuman indah.

( Selamat jalan Naruto, author do'ain kamu bahagia ya :'D )

Keesokan harinya

= Di SMAN 1 Konoha

Sakura prov.

" Semuanya kita punya kabar buruk. Teman sekelas kita Uzumaki Naruto telah meninggalkan dunia ini. Mari sama- sama kita berdo'a agar ia diterima disisi Nya " Kakashi- sensei yang merupakan walikelasku dan juga guru Matematikaku sedang memberitahukan berita kematian Naruto.

" Ha-i sensei.. " jawaban seluruh teman sekelasku dengan sedikit isakan.

" Do'a dimulai" begitu mendengar kata- kata itu. Aku dan teman sekelasku menundukkan kepala untuk berdo'a

" Selesai" dengan serentak, kami mengangkat kepala

" Baiklah, aku akan memberitahukan berita ini kepada Ibu kepala sekolah Tsunade -sama. Kalian semua kerjakan tugas LKS halaman 36" perintah Kakashi- sensei kepada kami, lalu ia pergi meninggalkan kelas

Tak lama setelah ia pergi, semua murid membicarakan Naruto. Dalam pembicaraan mereka, sepertinya sedikit menyebut namaku

' Hey, Naruto meninggal karena Sakura ya?' - ' Hey, apa benar Naruto menyelamatkan Sakura? Atau hanya si Sakura saja yang terlalu memanfaatkan Naruto?' setidaknya itu yang sedikit kudengar.

Saat ini wajah ceriaku hilang, seperti dihanyutkan segitiga bermuda yang mengerikan. Mengingat ketika Naruto menyelmatkanku dan bagaimana ia mengatakan bahwa ia mencintaiku. Membayangkan semua hal itu membuat air mataku mengalir dari perlahan menjadi tak terhitung jumlahnya. Tetesannya sampai membasahi bukuku yang terletak rapi diatas meja.

" Hn. Dasar cengeng" suara dingin yang 1000 kali lebih dingin dari es terdengar oleh kupingku yang peka

" Sasuke- kun" ucapku pelan ketika aku melihat sosok teman kecilku yang berdiri disampingku.

Seperti biasa, ucapannya dingin dan singkat. Namun kali ini dia sedikit bergetar, tangannya menggumpal dan wajahnya menunduk. Ia seperti merasa kehilangan marga Uchiha yang disandangnya saat ini. Marga Uchiha yang dikenal sebagai orang terkaya, tersombong, dan terpintar langsung hilang darinya. Kini aku melihat sosok Sasuke yang sesungguhnya

Dan...

To be continued...

Btw.. maaf ya kalo cerita singkat juga berbelit- belit . Maaf juga ya kalo katanya ada yg salah, males ngecek ulang :D . Ini Fanfict pertama aku, tolong dimaklumi ya . ;). Chapter keduanya pasti keluar gak lama lagi.. Tolong ditunggu :D

Boleh minta Ripiu? Silahkan ^^