Unmei no Hito

Disclaimer@ Masashi Kishimoto

Genre: Romance aja deh!

Alhamdulillah, aku bisa menyelesaikan fanfic ini

Semoga kalian terhibur

.

.

Read and Review

.

.

Chapter 1

.

Sakura, satu satunya anak dari keluarga Haruno itu tidak menyangka ia akan dijodohkan dengan pemuda pimpinan dari Uchiha corp. Sasuke Uchiha, nama pemuda itu memiliki paras yang tampan dan kekayaan yang melimpah dari ayahnya. Sakura tidak tahu harus apa saat ia diberitahu bahwa ia akan dijodohkan dengan Sasuke yang notabene adalah pemuda yang lebih enam tahun darinya. Ia hanya takut Sasuke adalah pemuda yang kejam.

Pagi itu hujan tidak henti hentinya mengguyur kota Konoha. Sakura melihat dari jendela kamarnya yang ada dilantai dua, ada seorang pemuda yang memasuki halaman rumahnya.

"Itu pasti Sasuke yang disebutkan oleh ibu. Dia yang akan dijodohkan denganku" Sakura berbicara pada dirinya sendiri lalu beranjak menuju pintu kamarnya.

Dia membuat sedikit celah untuk mendengarkan pembicaraan dari ruang tamu.Sasuke, pemuda dengan rambut raven itu memasuki ruangan tamu rumah Sakura. "Sasuke-kun, pagi sekali kau sudah kesini" ucap Mebuki, ibu dari Sakura yang menyapa Sasuke saat pemuda itu memasuki ruang tamu.

"Iya, ba-san. Aku ingin melihat keadaan Sakura. Dia pasti kaget mendengar dia akan dijodohkan denganku" ucap Sasuke yang tersenyum. Dia mendudukan dirinya disofa ruang tamu itu.

Sasuke mengobrol dengan Mebuki dengan Sakura yang mendengarkan dibalik pintu kamarnya.

"Sakura, kemarilah jangan mendengarkan seperti itu" ucap Sasuke dengan suara agak keras, dia menyadari Sakura yang sedang mendengarkan.

"Eh, memang Sakura sedang mendengarkan?" ucap Mebuki yang mendapat anggukan dari Sasuke. "Sakura, keluarlah lagipula Sasuke-kun ingin menemuimu" ucap Mebuki.

Sakura membuka pintu kamarnya dan keluar menuruni tangga yang langsung menuju ruang tamu. Sakura mengembungkan pipinya menandakan ia sedang kesal. Gadis itu akan duduk disebelah ibunya tapi dicegah oleh ibunya itu. "Duduk sana didekat Sasuke-kun. Dia ingin melihat keadaanmu" ucap Mebuki tapi Sakura menggeleng tidak mau.

"Disana, Sakura" Mebuki mendorong anak gadisnya itu.

"Aku tidak mau, kaa-san" Sakura mendudukkan dirinya disofa. Sasuke hanya terkekeh melihat Sakura yang keras kepala.

"Tak apa, ba-san. Dia ingin didekatmu" Sasuke menyesap teh yang disediakan Mebuki untuknya.

.

.

Hari itu Sakura yang baru keluar dari kampusnya melihat kekasihnya yang bernama Gaara sedang bercumbu dengan gadis lain.

Sakura merasa sakit hati dan duduk sendiri dibangku taman. Ia melihat Gaara lewat tapi hanya seorang diri, ia pun menghentikan Gaara. "Gaara, kenapa kau bercumbu dengan gadis lain, aku kekasihmu, kan?" ucap Sakura yang setengah menangis.

"Gomen, Sakura. Setelah aku tahu kau akan dijodohkan, aku jadi ingin mencari yang lain saja sebagai penggantimu" jelas Gaara. Sakura yang mendengarnya sangat merasa sakit hati.

"Jadi, kita tidak ada hubungan apa apa lagi, huh?" Sakura menundukkan kepalanya.

"Gomenne, Sakura" Gaara hanya bisa meminta maaf.

"Kau jahat, Gaara" Sakura langsung beranjak pergi dari taman itu.

.

.

Senja disore hari mulai menghiasi langit. Tapi, lagi lagi hujan kembali datang mengguyur apapun yang ada dibawahnya. Sakura terus memandang danau yang ada di kota Konoha itu walaupun tubuhnya terguyur air hujan yang sangat deras. Bagaimanapun juga hujan sore itu mewakili hatinya yang sedang bersedih.

Tiba tiba ia merasakan air hujan tidak mengguyur kepalanya lagi. Sakura pun mendongakkan kepalanya, rupanya diatasnya sudah ada payung yang dipegang oleh seseorang. Sakura menolehkan kepalanya untuk melihat siapa orang itu dan ternyata itu adalah Sasuke, pemuda yang dijodohkan kepadanya.

"Kau bisa sakit jika terus terkena air hujan" Sasuke tersenyum saat ditatap oleh Sakura.

"Aku tidak peduli aku akan sakit atau tidak" Sakura kembali menatap danau didepannya.

"Kau pasti sedang ada masalah. Mau aku temani disini?" Sasuke masih tetap memayungi Sakura meski dirinya terkena air hujan.

"Kau jangan sok tahu aku ada masalah atau tidak. Biarkan aku sendiri disini" ucap Sakura dengan ketus. Sasuke hanya tersenyum tipis, ia mengulurkan tangan kanannya disamping kepala Sakura. Gadis itu terkejut dengan apa yang dilakukan Sasuke.

"Kalau kau ingin sendiri, ayo dirumahmu saja. Ibumu pasti mengkhawatirkanmu, Sakura. Juga ceritakanlah masalah mu mungkin aku bisa sedikit membantu" Sasuke masih mengulurkan tangannya.

"Ba-baiklah. Aku akan pulang" Sakura menerima uluran tangan Sasuke saat mendengar bahwa ibunya pasti mengkhawatirkannya. Pemuda raven itu hanya tersenyum saat akhirnya Sakura mau pulang.

.

.

"Sakura, kau kemana saja. Kaa-san takut kau kenapa kenapa" ucap Mebuki saat Sakura memasuki rumah bersama Sasuke.

"Gomenne, Kaa-san. Aku tadi hanya ingin menyendiri di danau" Sakura tersenyum pada ibunya.

"Tak apa yang penting sekarang kau sudah pulang. Sekarang, mandi sana kau pasti kehujanan saat didanau" ucap Mebuki yang hanya mendapat anggukan dari Sakura.

"Sasuke-kun, terima kasih sudah mengantarkan Sakura pulang" ucap Mebuki yang duduk di sofa menemani Sasuke yang juga duduk di sofa.

"Iya, ba-san. Lagipula aku khawatir padanya jika ia sendirian di danau" Sasuke menyesap teh yang sudah disediakan oleh Mebuki.Sakura menarik Sasuke memasuki kamarnya saat Mebuki berada di dapur. Sakura duduk diujung kasur nya, sementara Sasuke duduk dikursi belajar Sakura yang sudah ia bawa untuk berada didepan Sakura sekarang.

"Jadi, kau ingin membicarakan sesuatu denganku?" ucap Sasuke yang mendapat anggukan dari Sakura.

"Bicaralah, aku akan mendengarkan mu"

.

.

.

TO BE CONTINUED

.

.

.

Gimana seru tidak??

Review ya

Ini adalah fanfic yang terinspirasi dari beberapa lagu yang aku jadiin inti dari fanfic ini

*gk ada yang nanya

#plaaakkk

Lanjut atau nggak nih??

Aku tunggu jawaban kalian, jaa nee