I Will Go To You Like The First Snow


Aku tidak terlalu suka berdekatan dengan manusia. Nyatanya mereka memiliki umur yang sangat pendek. Sementara aku sama-sekali tidak tahu, kapan malaikat maut mencabut nyawaku.

Namun, ada satu manusia yang akan selalu ada di setiap ingatanku.

Aku tidak akan pernah membuang ingatan itu, tidak juga berpikir akan melupakan namanya. Tidak akan pernah mengkhianatinya.

Jika pun nanti kami bertemu kembali dengan cara yang sama. Aku tetap akan mencintainya dengan cara yang sama pula seperti sekarang.

Hinata Hyuuga.

Dia gadis cantik nan kalem. Bibirnya sangat tipis dan memiliki warna alami.

Kulitnya sedikit pucat, tapi terkadang saat tersenyum malu maupun senang, ia akan menunjukkan sisi manisnya, pipinya mengeluarkan semburat merah, hingga pada saat itu, aku tidak bisa berkata apa pun selain menunjukkan rasa kagum padanya.

Betapa dia cantik, betapa dia manis, betapa dia seperti butiran salju yang membuat hampir seluruh manusia senang dan bahagia.

Ya, tak terkecuali para bangsa vampire pun merasakan hal yang sama, meski mereka tidak bisa merasakan rasa dingin dari setiap butiran salju yang turun dari langit.

Tubuh mereka sudah menjadi bangkai, tidak memiliki syaraf-syaraf yang akan merasakan panas ataupun dingin.

Bahkan terkadang mereka tidak memiliki empati. Tapi perlu diketahui, mereka memiliki rasa setia pada pasangan begitu tinggi.

"Naruto-kun...," setiap kali aku mendengar suaranya yang memanggil namaku, aku akan menjatuhkan air mataku yang justru berubah menjadi darah.

Bagaimana pun aku mencintainya, aku ingin selalu berada di dekatmu. Tapi aku tidak ingin melukaimu.

Aku tidak ingin kau merasakan hal yang menyakitkan seperti yang kurasakan sekarang. Aku ingin melindungimu, tidak menjadikanmu seorang vampire adalah keputusanku.

Risikonya, dia akan meninggalkanku untuk selama-lamanya. Pergi jauh, menjadi debu ataupun terkubur dalam tanah yang dalam.

Cukup aku saja yang merasa sakit. Bukan kau, orang yang paling kucintai di muka bumi ini.

"Istirahatlah dalam damai, aku mencintaimu Hinata."

Kecupan singkat pada peti matimu, adalah perpisahan kita untuk selama-selamanya.

All of those moments that you gave to me. Some day, we'll meet again. It'll be the happiest day. I will go to you like the first snow. I will go to you. (*Ailee, I Will Go To You Like The First Snow)

Pada semua momen yang pernah kau berikan padaku. Suatu hari, Kita akan bertemu kembali. Dan itu akan menjadi saat-saat yang terindah bagi kita. Aku akan pergi menemuimu seperti salju pertama. Aku akan pergi menemuimu. (*Ailee, I Will Go To You Like The First Snow)


Tamat

Memories © 7 Maret 2017


A/N:

Terinpsirasi dari chapter Vampire Knight, kisah Sayuri dan Hanabusa. Dimana dia membiarkan Sayuri untuk menjadi tua dan mati. Karena Hanabusa mencintai Sayuri, dan tidak mau menjadikan Sayuri abadi. Dia cewek kalem, nyaris sifatnya kayak Hinata. Dan Hanabusa nyari seperti Naruto yang Hiperaktif.

Bagi yang ngikutin Vampire Knight, pasti tahu mereka berdua.

Aku sampek nangis baca chapter itu tadi, saat Hanabusa mencium peti mati milik Sayuri.