Yeongweonhi Saranghae
By
Jihyun1289
a.k.a
Cho Sunghyun
…
Pairing :: ZhouRy, YeWook, KyuMin, HanChul, SiBum (pairing lain menyusul seiring jalannya chapter)
Ratting :: T+ to M
Disclaimer :: SuJu milik diri mereka, orang tua masing-masing, Tuhan… dan jangan lupa! Para couple saling memiliki satu sama lain!
Warning :: BoysxBoys, YAOI, BL, OOC(?), M-Preg, gaje, typo(s), abal. DON'T LIKE DON'T READ! Tapi kalau Read, Review please… *bow
Writer's Note :: Annyeonghaseyo, saya Jihyun1289 a.k.a JiFa bawa sebuah fict gaje buat chingudeul^^ semoga suka, soalnya fict sebelumnya ga sukses T.T *pundung* mohon bantuannya! ^.^v
Sengil chukkae hamnida… Sengil chukkae Kyu oppa! Semoga langgeng yah, sama Min oppa ^.^
Enjoy it!
Summary
"Pagi ini… Mimi-ge akan mengantarmu!"/ "Zhoumi! Kenapa baru pulang?! Kalau sudah bosan di rumah, pergi dan bawa barang-barangmu keluar dari sini!"/ "Ak-ku menyuk-kai Mimi-ge"/ -bogoshippoyo…"/"Ye-yesung hyung"/ "Kalna Minnie juga canik"/ 'Anak-anak…' batin Leeteuk maklum/ ZhouRy, KyuMin, SiBum, HanChul and other pairs. Wanna RnR?
Chapter 1
Sebuah pagi yang indah. Awan putih cerah menggantung anggun di atas langit yang tampak biru. Mentari seolah tersenyum, cahayanya masuk melalui celah-celah setiap bangunan yang ada di kota itu, Seoul -sebuah ibu kota dari negara maju, Korea Selatan-.
XoOoX
Seorang namja berwajah imut menggeliat dalam tidurnya. Mata sipitnya terpejam makin erat tatkala merasakan sinar yang begitu banyak dan terang menerobos masuk melalui jendela kamarnya. Sementara namja lain yang juga sama manisnya, tersenyum ke arah anak bungsunya yang berusia 9 bulan yang ada di gendongannya. –Kibum atau Bummie- beranjak menggendong Jino –anak bungsunya- untuk menghampiri tempat tidur si sulung.
"Chagiya~ ireona… Ini sudah siang, nanti terlambat loh! Hari pertama masa ospek. Nanti kau bisa kena hukum oleh sunbae mu!" kata Bummie sambil menggoyang-goyangkan bahu anak sulungnya itu secara pelan. Berniat membangunkan.
"Emmhh… Eomma… Aku masih mengantuk" sahut namja tadi malas dengan suara yang masih serak –khas orang bangun tidur- sambil kembali menarik selimutnya sampai menutupi ujung kepalanya. Bummie hanya menghela napas menghadapi kelakuan anaknya.
Bounce the music let your feet go round
To the floor and Imma break it down
Let me in, let me show you all my bling bling
And all my kicks kicks baby dance with me
Boom Boom Boom can I get another clap clap clap! Let's go!
Shake your body, Move your body, Pick your feet up
Imma move to the groove, Baby Imma go all out
Rapp lagu Perfection-SuJu M berdering nyaring pada ponsel yang tergeletak di nakas. Bummie mengambil ponsel itu, yang merupakan milik anak sulungnya.
'Si Ppabo Koala Merah calling' itulah yang tertera pada layar 7" ponsel hitam tersebut. Bummie mengernyit bingung. Dengan penuh keraguan, dia mengangkat panggilan tadi.
"…!?" seru orang di seberang.
"A-ah, mianhae, nuguya? Henry masih tidur" jawab Bummie terus terang.
"…" kata orang di seberang.
"Oooh… Ini Zhoumi, ne? Gwaenchana…"
"…"
"Ne, cheonma, Zhoumi-ah" 'klik' Bummie menutup telepon. Ternyata dari tadi Henry sudah terbangun dan menatap tak percaya pada sang Eomma.
"Kau sudah bangun? Sekarang cepatlah mandi dan turun ke bawah untuk sarapan" kata Bummie dengan lembut. Beranjak pergi bersama Jino di gendongannya.
XoOoX
Henry berjalan santai menuju meja makan. Menyapa anggota keluarganya dengan senyum cerah.
"Pagi appa 'cup' pagi eomma 'cup' dan… 'curr'"
"Jino!" teriak Henry kesal. Pasalnya, Henry hendak menyapa namdongsaeng-nya, Jino, tapi mengapa malah Jino yang menyapa wajah Henry dengan air seni paginya yang masih hangat? Dasar!
"Hahaha!" gelak tawa dari sang appa, Siwon, membuat suasana hati Henry bertambah buruk. Appa-nya ini orang yang berwibawa, tapi kalau sudah menyangkut keluarga, dia selalu menganggap hal yang garing atau menyebalkan menjadi lucu.
"Itu hiburan bagiku! Hahahaha!" sambungnya seolah mengerti dengan tatapan Henry yang mengatakan 'apa maksud appa?'
XoOoX
Henry PoV
"Chagi, kenapa tidak dimakan?" tanya eomma dengan lembut.
Yah… memang, dari tadi aku hanya menekuk wajahku dan mengaduk-aduk nasi goreng yang ada di depanku sambil sesekali melirik kesal ke arah namja jangkung berambut merah yang seenak jidatnya duduk di sampingku! Siapa lagi kalu bukan si Zhoumi! Koala merah ppabo dan menyebalkan!
"Mochi, kau sakit?" tanyanya dengan nada sekhawatir mungkin. Aku hanya memutar bola mata jengah.
"Ppa… Ppa-appa-appa…" celoteh Jino dengan tak jelas memanggil-manggil appa. Sedangkan appa hanya tersenyum sambil mengusap pelan kepala Jino.
"Pagi ini… Mimi-ge akan mengantarmu!" seru eomma bersemangat –seolah aku akan menjawab "Jeongmal? Waaahh senangnyaaa" heh, tapi sayangnya tidak!- dan di balas dengan anggukan oleh si Koala itu sendiri.
"MWO?" bagaimana aku tidak terkejut? Dia? Koala ini? Dia akan mengantarku pada hari pertamaku masuk kuliah? Hell no!
"Aku tid-"
"Kau tidak sabar 'kan, Mochi? Tenang saja, setelah ini kita berangkat!" sahutnya dengan penuh percaya diri. Tidak sopan sekali dia. Berani memotong pembicaraan orang! Apa orang tuanya tidak mendidiknya?
'Zhoumi! Kenapa baru pulang?! Kalau sudah bosan di rumah, pergi dan bawa barang-barangmu keluar dari sini!' tiba-tiba saja bayangan Chullie ahjumma yang memarahi Zhoumi terngiang di kepalaku.
Ini terjadi 9 bulan yang lalu. Saat itu hari pertamaku masuk sekolah.
Flash Back
Aku baru pindah dari Kanada dan tanpa persetujuanku, appa telah mendaftarkanku bersekolah di sini. SM Senior High School. Dan sialnya, saat akan pulang ke rumah, sopir pribadi keluargaku mendadak hilang! Saat aku hubunginya, dia mengatakan kalau eomma melahirkan. Alhasil, appa menyuruhku naik angkutan umum. Kejam!
XoOoX
"…ya! Ya, ireona!" kurasakan seseorang menepuk-nepuk pipiku. Aku membuka mata perlahan. Dan betapa terkejutnya aku, karena banyak orang mengerumuniku di sebuah bangku bus.
"A-ah, saya ketiduran. Mianhae, mianhae" sesalku sambil membungkuk. Setelah membayar ongkosnya, aku keluar dari bus.
Dimana aku? Aku belum terlalu tahu seluk beluk kota Seoul. Dan ini sudah malam. Gelap sekali… Kurasakan bulu kudukku meremang. Aku takut. Disini gelap dan… hangat? Seseorang memelukku dari belakang. Aku menoleh ke belakang. Seorang namja bertubuh jangkung tersenyum padaku. Dia ini sunbae-ku! Dia juga yang mengantarkanku saat aku tersesat di sekolah. Aku menggenggam erat jaket yang dikenakannya.
"Hiks… aku ingin pulang, sunbae… hwee!" aku menangis dan meraung sejadinya.
XoOoX
"Ini bukan rumahku!" celetukku sambil mengamati bangunan rumah megah di hadapanku.
"Ini sudah malam. Apa kata eomma-mu jika tahu bahwa anak perawannya pulang bersama seorang namja tampan sepertiku?" godanya. Apa dia bilang? Perawan?
"Ya!-" 'pletak' dengan tidak elitnya, sebuah gayung kamar mandi melambung ke arah Zhoumi dan tepat mengenai kepalanya.
"Auwhh…" gerutu Zhoumi sambil mengusap-usap kepalanya yang dilempar gayung tadi.
"Zhoumi! Kenapa baru pulang?! Kalau sudah bosan di rumah, pergi dan bawa barang-barangmu keluar dari sini!" murka eomma Zhoumi. Aku terkesiap, eomma-nya ini juga namja? Tapi ahjumma ini cantik. Tapi tetap kok, eomma yang nomor satu…hehehe
"Eo-eomma" ternyata nyali Zhoumi akan ciut kalau dibentak eomma-nya ya? Kukira dia itu gentleman. Huh!
"Apa yang kau lakukan di luar sana? Kenapa pulang selarut ini?! Yesung bilang mata kuliah terakhir pukul 3 tadi! Kau bosan di rumah, eoh?!" dengan penuh emosi, eomma Zhoumi berjalan mendekat dan menjewer kuping Zhoumi. Aku merasa iba sih…
"Ehem!" aku berdehem. Mencoba menyadarkan eomma Zhoumi dari kemurkaannya terhadap anaknya.
"O-oh, mianhae, nuguya?" kelihatan sekali kalau beliau gelagaban dan dari tadi tidak sadar akan keberadaanku.
"Choi Henry imnida" aku memperkenalkan diri sambil membungkuk penuh hormat kepada eomma Zhoumi –Chullie ahjumma-.
Flash Back End
"…chi… Mochi… kau melamun?"
Henry PoV End
"…chi… Mochi… kau melamun?" Zhoumi masih setia mengibas-ngibaskan tangan kanannya di depan wajah Henry yang melamun.
"Hiii~~" tiba-tiba saja Henry memekik sambil begidik ngeri. Sontak semua pandangan heran dan bingung tertuju padanya. Merasa dipandangi, Henry jadi salah tingkah.
"Gagaga ppa… Hahaha!" celetuk Jino sambil menunjuk-nunjuk Henry (=..=)
"Hahaha!" gelak tawa Siwon kembali terdengar. Kali ini lebih keras dan dengan tidak elitnya dia menggebrak-gebrak meja makan tak berdosa di depannya. Tak sadar ada tamu, eoh?
"A-ah, sepertinya… Kami harus segera berangkat" Zhoumi mencoba mencairkan suasana tegang. Sebenarnya yang tegang cuma dia sih… Dia takut kalau si Mochi marah dan emosi.
"Ah, nde… Kajja" Bummie mengantar Zhoumi dan Henry sampai depan pintu diikuti Siwon dari belakang dengan meggendong Jino.
Zhoumy tersenyum ke arah keluarga Choi yang berdiri di depan pintu. Bummie membalasnya dengan senyuman dan melambaikan tangan ketika mobil Zhoumi bergerak menjauh.
XoOoX
"Waeyo, chagi? Kenapa tidak bersemangat begitu? Ini 'kan hari pertama masuk sekolah baru…" kata seorang namja dengan lembut.
"Minnie macih ngantuk, eomma" Minnie, atau Sungmin, berkata dengan manjanya kepada sang eomma –Leeteuk-. Tangan mungil bocah 3 tahun ini bergerak mengucek matanya. Menggemaskan. Sang eomma hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari putra semata wayangnya.
"Minnie sudah besar, jadi latihan bangun pagi. Lagi pula Minnie 'kan harus sekolah…" dengan sabar, Leeteuk menyuapkan sepotong roti ke mulut Sungmin.
"Tapi umm-uhuk uhuk" Sungmin tersedak karena berbicara sambil mengunyah makanannya. Anak kecil.
"Minnie! Jangan berbicara saat makan!" panik Leeteuk sembari membantu Sungmin meminum susunya.
"Mianhae, eomma… Tidak akan Minnie ulangi… Eomma jangan malah cama Minnie, ne?" sesal Sungmin. Ia takut. Karena kepanikan Leeteuk malah seperti Leeteuk memarahi Sungmin.
"Ani… Eomma tidak marah, kok" hibur Leeteuk sembari tersenyum hangat. Sungmin memeluk erat leher Leeteuk.
"Nah, sekarang kita berangkat, ne?" ajak Leeteuk yang dibalas anggukan semangat oleh Sungmin.
XoOoX
"Jaga dirimu baik-baik, chagi. Ingat, kalau eomma belum datang, Minnie tidak boleh pergi kemana-mana, ne?" Leeteuk mencium kening Sungmin dengan sayang dan setelahnya dia berjalan keluar kelas Sungmin menuju mobilnya.
XoOoX
Henry sedang asyik mengobrol bersama teman barunya di kantin. Saat ini mereka sedang beristirahat. Masa ospek adalah masa-masa menyulitkan! Dari tadi sunbae-sunbae yang merasa dirinya senior dan berkuasa, selalu menindas hoobae-hoobae barunya. Tak terkecuali Zhoumi. Koala itu memberi ujian kepada Henry. Dan ujiannya adalah…
Flash Back
"Ya, kau!" teriak seorang namja jangkung kepada Henry yang tengah melamun.
"…"
'pletak' sebuah spidol melayang dengan indah mengenai kepala Henry.
"Ya! Siapa yang melemparku tadi?!" tanya Henry bersulut emosi. Tak sadar sedang berhadapan dengan siapa, eoh? Zhoumi –tersangka yang melempar Henry dengan spidol tadi- berjalan mendekati Henry.
"Tak sadar sedang berhadapan dengan siapa, eoh?" tanya Zhoumi enteng. Bisa Henry rasakan napas hangat Zhoumi menerpa wajahnya. Hal itu membuatnya meremang. Zhoumi berbicara tepat di depan bibirnya!
"A-apa maksudm- ss-sunbae?" tanya Henry gugup.
"Dengar ya, Mochi. Aku beri kau ujian. Jika kau mau melewati ujian ini, maka kau akan terbebas 2 hari masa ospek. Dan jika tidak…"
"Jika tidak apa?" sela Henry cepat. Zhoumi menyeringai tepat di depan wajah Henry. Mengerikan.
"Ucapkan selamat tinggal pada biola kesayanganmu yang kau tinggalkan di rumahku" bisik Zhoumi tepat di kuping Henry.
"Mwo? J-jangan! Ba-baiklah, apa ujiannya?" tanya Henry dengan sedikit ragu-ragu.
XoOoX
"Mimi-ge… Baik, pintar, sopan, disiplin… umm…" Henry ragu jika harus berkata lagi. Jadi ini ujiannya? Memuji si Koala Merah itu di depan kelas. Di depan mahasiswa-mahasiswi baru, begitu?
"Umm apa? Lanjutkan!" telak Zhoumi. Henry mendelik sebal ke arah Zhoumi. Menghela napas panjang.
"Mimi-ge… Penyayang, penyabar, dermawan, umm…" lagi-lagi Henry kehabisan kata-kata. Kata-kata yang diberikan oleh Zhoumi seakan menguap begitu saja.
"!"
"Mimi-ge…" Henry menggigit bibir bawahnya. Tak yakin akan melanjutkan kalimatnya.
"Mimi-ge apa?"
"Mmm… Mimi-ge… T-ta" lidahnya serasa kelu jika harus mengucapkannya.
"Mimi-ge… Tampan dan seksi" ucap Henry dengan cepat. Menghela napas lega. Dan menatap angkuh ke arah Zhoumi.
"Satu lagi!" perintah Zhoumi. Henry pasrah. Kata-kata terakhir ini mungkin akan membuatnya di cap sebagai mahasiswa bodoh tak tahu diri. Tapi ini dilakukannya demi biola kesayangannya.
"Ak-ku menyuk-kai Mimi-ge" dan setelahnya terdengar gelak tawa dari seluruh orang yang ada di ruangan itu.
XoOoX
Henry duduk di bangkunya dan menutup wajahnya dengan buku. Sementara Wookie, teman barunya yang manis ini haya mengusap bahu Henry sambil berkata.
"Sabar, ne?"
Flash Back End
"Chagiya~~" terdengar suara baritton dari arah belakang Henry dan Wookie. Keduanya menoleh ke belakang. Terlihat seorang namja dengan mata sipit dan surai hitamnya yang menutupi dahinya beterbangan kecil. Membuatnya terkesan tampan.
"Chagiya~ bogoshippoyo…" sosok itu langsung memeluk Wookie dengan sangat erat. Membuat Wookie merasa risih. Bukan karena risih dipeluk namja tampan ini. Tapi risih dengan tatapan mahasiswa-mahasiswi lain yang kebetulan ada di kantin.
"Ye-yesung hyung" Wookie mendorong tubuh Yesung karena merasa sesak dipeluk oleh Yesung –kekasihnya-.
"Hah… Chagi, bagaimana dengan ospekmu hari ini? Lancar? Apa ada yang mengusikmu? Katakan padaku!" desak Yesung dengan tak sabaran. Seolah mengacuhkan namja berpipi chubby yang sekarang sedang menatap kesal pada 2 insan di depannya.
"Ehem!" Henry berdehem karena merasa diacuhkan.
"Oh, Yesung hyung, kenalkan. Dia ini teman baruku" kata Wookie sambil menggamit tangan Henry. Yesung hanya memandang tak suka pada tangan Henry yang digamit oleh Wookie. Wookie yang tahu akan hal itu, segera melepaskan tangan Henry.
"Choi Henry imnida" ucap Henry sopan memperkenalkan diri sambil tersenyum imut.
"Kim Yesung imnida. Nan Wookie namjachinguga" balas Yesung sambil merangkul pinggang Wookie secara posessive.
"Yo! Yesung!" teriak Zhoumi dari kejauhan.
'Omo! Dia lagi!' batin Henry nelangsa. Dia segera beranjak untuk pergi menjauh. Tapi sebelum itu-
"Mochi~" sapa Zhoumi. Membuat Henry terpaksa mengurungkan niatnya untuk melarikan diri.
XoOoX
Berulang kali Sungmin menghela napas lelah. Saat ini sudah pukul 11.00, artinya ia sudah menunggu eomma-nya selama 1 jam. Saat ini ia sedang duduk di ayunan yang ada di tempat bermain di Play Group barunya. Shappire Blue.
"Ya, kau cendili?" tanya seorang namja kecil yang muncul melalui pintu masuk ruang bermain. Bocah itu berjalan mendekati Sungmin. Mungkin dia juga sedang menunggu jemputan?
"Cedang apa dicini?" tanya bocah itu lagi. Sungmin memiringkan kepala. Terlihat sangat imut.
"Minnie cedang menunggu eomma" jawab Sungmin polos.
"Kyu cendili?" tambahnya.
"Kyu menunggu ahjucci" kata Kyu –namja 3 tahun, teman sekelas Sungmin- sambil cemberut. Kyu mendudukkan diri di ayunan yang ada di sebelah Sungmin.
"Kita tunggu cama-cama aja!" tawar Sungmin yang disambut dengan senyum gembira oleh Kyu.
"Eomma Minnie pasti cantik?" tanya Kyu tiba-tiba. Sungmin yang bingung hanya menatap Kyu sambil menautkan alisnya.
"Memangnya kenapa?" tanya Sungmin.
"Kalna Minnie juga cantik" jawab Kyu apa adanya. Jadi Kyu tertipu dengan penampilan feminim Sungmin ya? Tentu saja! Bagaimana tidak? Sungmin memakai sepatu dan tas berwarna pink!
"Minnie namja" kata Sungmin polos. Kyu menatap Sungmin heran. Seolah tak percaya dengan kata-kata Sungmin.
"Ah, tapi Minnie tetap cantik, kok" ucap Kyu tulus sambil tersenyum khas anak balita. Sungmin yang dipuji seperti itu, mau tak mau tersipu juga.
Lebih baik kita tinggalkan sejenak dua bocah menggemaskan ini. Sekarang, mari kita intip apa yang sedang dilakukan eomma Sungmin.
XoOoX
"Zhoumi!" panggil Leeteuk kepada Zhoumi yang sedang menggoda Henry di kantin bersama YeWook couple (=,=)
"Ne, songsaengnim?"
"Bisa kau berikan ini pada Lee songsaengnim? Aku harus segera menjemput nae aegya" ucap Leeteuk tergesa-gesa sambil menyerahkan beberapa berkas ke tangan Zhoumi.
"Gomawo, annyeong!" dan setelah itu Leeteuk langsung berlari menuju parkiran untuk menjemput Sungmin.
Zhoumi dan yang lainnya hanya cengo melihat itu.
"Ige mwoya?" Tanya Yesung penasaran.
"Mollaseo…" jawab Zhoumi enteng. Namun karna penasaran dan juga desakan dari 3 namja lainnya, dia pun membuka berkas itu dan membacanya.
"Surat panggilan?" Henry mengernyit.
"Mungkin aka nada dosen baru" sahut Yesung.
"Kim…
XoOoX
Leeteuk PoV
Hah… Aku sampai lupa menjemput nae Minnie. Aigoo~ bagaimana kalau Sungmin bosan? Sudah 1 jam menungguku. Iya, dia pasti bosan! Aku khawatir kalau dia pergi sendiri dan diculik! Ah, itu dia!
"Minnie!" panggilku saat manik mataku menangkap siluet sosok mungil yang tak lain adalah Sungmin.
"Eomma!" seru Sungmin dan langsung berdiri kemudian berhambur memelukku.
"Mian, eomma telat. Sebagai gantinya, eomma traktir Minnie ice cream, eotte?" tawarku. Sungmin terlihat berpikir. Tapi kemudian ia menganggukkan kepalanya.
"Tapi kita ajak Kyu, ne?" pinta Sungmin sambil menunjuk seorang anak yang duduk di ayunan.
"Mmm… Bagaimana kalau nanti eomma Kyu ke sini dan Kyu tak ada?" kataku sambil menggandeng tangan Sungmin mendekat pada Kyu(?)
"Tapi Kyu nanti cendili… Iya 'kan, Kyu?" kini Sungmin mendesakku.
"Gwaencha-"
"Kalau begitu kita makan ice cream dan akan kuantar Kyu pulang! Kyu mau?" tawarku sambil mendekati Kyu.
"Ne, ahjumma!" jawab anak itu bersemangat.
Leeteuk PoV End
XoOoX
Terlihat seorang namja bertubuh besar yang melangkah memasuki area Play Group. Langkahnya sedikit tergesa-gesa. Ia memasuki tiap ruangan yang ada di sana. Sesekali ia mengumpat saat tak menemukan sosok bocah yang dicarinya.
"Bocah itu… Apa dia…" namja itu menggeleng kuat. Mencoba menghalau pikiran buruk yang berkecamuk di otaknya.
"Permisi, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang yeoja paruh baya dari belakang namja tadi.
"Mmm… Begini, saya mencari seorang anak, namja. Namanya Cho-"
"Mianhae, Tuan. Tapi 2 murid terakhir sudah pulang 15 menit yang lalu" terang yeoja paruh baya itu. Namja itu terlihat kecewa dan khawatir.
"Ah, begitu ya? Kalau begitu, kamsahamnida" ucap namja besar itu sembari membungkuk.
XoOoX
"Memangnya tidak apa-apa, kalau Kyu masuk sendiri?" Tanya Leeteuk dengan lembut saat Kyu tetap keukeuh ingin masuk ke dalam rumah sendiri.
"Gwaenchana, ahjumma"
"Kyu tidak takut sama eomma dan appa Kyu?"
"Kata ahjucci, appa dan eomma Kyu ada di culga" jawab Kyu polos. Leeteuk yang mendengar jawaban dari bocah 3 tahun itu hanya tersenyum miris.
"Jadi Ky-"
"Kyuhyun?" panggil seorang namja bertubuh besar dari arah pintu depan rumah mewah nan besar yang ada di depan Leeteuk. Leeteuk tak dapat melihat jelas siapa namja itu karena dari tempatnya berdiri sampai pintu masuk terhalang oleh halaman yang cukup luas.
"Annyeong, ahjumma!" kata Kyu lalu berbalik bersiap pergi. Tunggu! Dia melupakan sesuatu! Sungmin dengan wajah cemberutnya menatap punggung Kyu. Kyu yang sudah mengingat sesuatu yang dilupakannya pun segera berbalik dan tersenyum kea rah Sungmin.
"Annyeong, Minimi~" sedikit salah tingkah mungkin. Sungmin yang mendapat salam dari Kyu langsung kembali berbinar.
'Anak-anak…' batin Leeteuk maklum.
To Be Continue
Eotte? Eotte?
Apakah ngebosenin? Atau ngaco 'kah? Atau malah sinetroniss? Apa fict ini perlu lanjut atau ga, itu tergantung sama readers yang nantinya baca (semoga ada).
Saya minta saran atau kritiknya, jebal~~ *pinjem puppy eyes Wookpa*
Akhir kata, review please…
^^Gomawoyo^^
*hug*
