Kunjungan
.
.
Kuroko no Basket milik Fujimaki Tadatoshi-sensei
.
.
Pairing : Aka x Kuro
.
.
Masih banyak typo itu pasti, ooc juga sepertinya iya, ya dan lain-lainnya…
.
.
Selamat membaca
.
.
"Hari minggu ini, apa kau mau berkunjung ke rumahku, Tetsuna ? Ayah dan Ibuku sedang tidak ada dirumah."
Wajah Kuroko Tetsuna menjadi sangat merah karna ucapan sang kekasih yang kini duduk manis didepannya. Akashi Seijuurou, kekasih Tetsuna terkekeh melihat bagaimana ekspresi yang Tetsuna tunjukan kepadanya, hanya karena ajakannya untuk mengunjungi rumahnya pada hari libur nanti.
"K-kenapa Sei-kun mengajakku berkunjung ketika ayah dan ibu Sei-kun tidak ada dirumah ?" Tanya Tetsuna dengan gugup dan tidak berani menatap iris heterochrome kekasihnya.
"Tentu saja untuk mengajak Tetsuna melakukan itu." Bisik Akashi yang kini sudah berpindah duduk bersebelahan dengan Tetsuna.
"Sei-kun no baka."
Tetsuna mengambil tas dan juga mantelnya dan berlalu meninggalkan Akashi yang masih terkekeh. Wajah Tetsuna sudah benar-benar merah bahkan hampir menyamai surai scarlet kekasihnya itu.
"Itu hanya gurauan, aku punya banyak novel di rumah, kau bisa memilihnya dan aku pastikan koleksiku sangat menarik." Ucap Akashi yang kini sudah merangkul Tetsuna. Tetsuna pun melirik kearah kekasihnya yang kini memasang seringai andalannya, dan itu sangat menyebalkan.
"Akan aku pikirkan untuk menerima tawaran Sei-kun atau tidak."
"Baiklah."
.
.
Tepat pukul tujuh pagi, Tetsuna sudah sampai disekolah, lebih cepat satu jam dari jam masuk sekolahnya yang harusnya masuk pada pukul delapan pagi, alasanya Tetsuna datang pagi hanya karena sahabatnya Kise Ryouna meminta untuk menyalin pekerjaan rumah miliknya dengan balasan dua porsi jumbo vanilla milkshake sepulang sekolah.
"Kurokochi, selamat pagi ssu."
Tetsuna menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya karena menurutnya suara Kise terlalu cempreng dan membuat telinganya sakit.
"Hidoi ssu, setidaknya balas salamku Kurokochi." Protes Kise.
"Selamat pagi, Kise-chan."
"Kurokochi semakin manis saja ya ssu, pasti Akashichi semakin mencintaimu ya ssu."
"Jangan banyak berbasa-basi Kise-chan, cepat selesaikan tugasmu dan jangan lupa perjanjian kita sepulang sekolah nanti."
"Ya baiklah, dua gelas ukuran jumbo vaniila milkshake, iya kan ssu ?"
"Ha'I."
Kise pun mulai menyalin pekerjaan rumah milik Tetsuna. Tetsuna sendiri kini tengah asik berkirim pesan dengan Akashi. Setelah Akashi mengiriminya pesan kalau ia akan segera berangkat ke sekolah, Tetsuna pun kembali memasukan ponselnya ke tas dan kini fokusnya pada sahabatnya yang tengah serius menyalin tugas miliknya.
"Kise-chan, kenapa semalam tidak mengerjaan Pr ? Bukankah, Kise-chan pintar dalam bahasa inggris ?"
"Eh?"
Bukan jawaban yang Tetsuna dapatkan tetapi wajah memerah Kise yang menjadi jawabannya. Tentu saja ini sangat membuat Tetsuna penasaran.
"Kenapa tidak menjawab Kise-chan? Dan kenapa wajahmu memerah ?"
"A-aku semalam menginap dirumah Aominechi ssu, dan yah kau tahu kan Kurokochi kami semalaman melakukan itu jadi aku lupa mengerjakan tugas ssu."
Kini berganti menjadi wajah Tetsuna yang memerah mendengar pengakuan sahabatnya.
"Apakah sakit ?"
"Eh?" Kise dibuat terkejut dengan pertanyaan Tetsuna yang kini tengah berblushing sepertinya.
"S-sakit ssu, awalnya sakit tapi sesudah~"
"Oke stop, aku tidak jadi bertanya, aku mau membeli susu dikantin." Tetsuna pun pergi meninggalkan Kise yang kini malah menertawainya, tentu saja tertawa wajah yang biasanya datar tanpa ekspresi itu kini tengah memerah dan sangat manis.
.
.
Kise menepati janjinya membelikan Tetsuna dua gelas ukuran jumbo vanilla milkshake, Tetsuna pun kini tengah asik menyeruput minuman kesukaannya itu disebuah taman, ditemani oleh kekasihnya, Akashi.
"Sei-kun, akhir pekan ini ayah dan ibuku tidak berada dirumah, bagaimana kalau Sei-kun saja yang datang berkunjung kerumahku ?"
Akashi yang awalnya tengah asik memainkan game get ri*ch di ponselnya, kini mengalihkan fokusnya kearah sang kekasih yang masih asik menyeruput milkshakenya bahkan Akashi mengabaikan kalau kotanya direbut oleh lawan mainnya didalam game.
"Kalau Sei-kun bertanya apakah aku serius, tentu saja aku serius."
"Baiklah aku akan kerumahmu akhir pekan ini, Tetsuna."
Tetsuna melirik kekasihnya yang kini tengah meyeringai, ah Tetsuna bahkan mengabaikannya karena terlalu larut dengan minuman kesukaannya itu.
.
.
Hari minggu pagi
Ting….Nong….Ting…Nong…Ting…Nong…
"Selamat datang Sei-chan / Sei-kun…"
Akashi tidak membalas ucapan selamat datang yang ditujukan kepadanya, Akashi memilih untuk mengucek kedua matanya karena takut-takut kalau matanya mengalami masalah karena didepannya kini berdiri dua perempuan dengan surai yang sama namun tinggi yang berbeda.
"Loh Sei-chan kenapa ? Apa mata Sei-chan sakit ?"
"Tidak aku hanya kelilipan saja Okaa-san." Akashi menerima kenyataan kalau ternyata matanya masih baik-baik saja dan yang tidak baik adalah ternyata ia sudah di tipu mentah-mentah oleh kekasihnya itu. Bahkan Akashi bisa melihat kalau Tetsuna tengah tersenyum-senyum kearahnya.
"Sei-chan, keatas lah dulu, Okaa-san sedang membuat kue nanti kalau sudah matang akan Okaa-san antar ke kamar Tet-chan."
Akashi pun mengikuti langkah Tetsuna menuju lantai dua rumah Tetsuna. Ini bukan kunjungan Akashi yang pertama ke rumah Tetsuna, Akashi pernah beberapa kali berkunjung saat Tetsuna sakit, saat tengah mengerjakan tugas bersama, dan saat ia di undang oleh kedua orang tua Tetsuna untuk makan malam bersama. Intinya, hubungan Akashi dan Tetsuna sudah mendapat restu dari orang tua mereka masing-masing.
"Sei-kun, tumben sekali datang pagi-pagi kerumah bahkan sampai memencet bel rumahku berkali-kali, apa Sei-kun tidak sabar untuk bertemu Okaa-san ?" Penuh sindirian dan membuat Akashi semakin gemas dengan kekasihnya itu.
"Tentu saja aku harus datang pagi-pagi, kata Daiki morning s*ks itu menyenangkan bahkan aku sudah membeli sekotak kond*m untuk kita hari ini."
Akashi menyeringai puas karena Tetsuna jelas kini tersipu malu dengan kata-katanya yang sangat vulgar.
"Apa hanya hal mesum saja yang Sei-kun pikirkan?"
"Tentu saja."
Tetsuna semakin tersipu, niat hati ingin mengerjai kekasihnya malah ia yang kini dikerjai.
"Tet-chan, Sei-chan ini kuenya sudah matang, ayo cicipi."
Kuroko Tetsumi, ibu dari Tetsuna memberikan dua piring kue yang sudah sejak pagi ia siapkan setelah mendengar dari putrinya kalau Akashi akan berkunjung kerumah mereka, Tetsumi sangat senang dengan kekasih putrinya yang terlihat sangat tampan juga sangat sopan karena itu pula Tetsumi senang membuatkan berbagai macam makanan untuk dicicipi calon menantunya itu.
"Ini enak sekali Okaa-san." Puji Akashi.
"Syukurlah kalau Sei-chan suka, Okaa-san hari ini berniat akan mengunjungi rumah nenek Tetsuna di Akita jadi bisakah Okaa-san titipkan Tet-chan pada Sei-chan selama satu minggu kedepan ? Otou-san juga sedang dalam perjalanan bisnis keluar negeri dan baru kembali dua minggu mendatang jadi tolong bantu Okaa-san menjaga Tet-chan yah, Tet-chan selalu lupa makan kalau tidak Okaa-san ingatkan dan juga larang Tet-chan meminum terlalu banyak vanilla milkshake."
Panjang lebar Tetsumi berbicara, namun hanya satu hal yang Akashi bisa tangkap yaitu Tetsuna akan ditinggal oleh orang tuanya selama satu minggu kedepan, ah sungguh pilihan yang tepat datang berkunjung di pagi hari, Akashi menyorakan kemenangannya karena ia bisa melihat wajah terkejut Tetsuna yang gagal mengerjainya hari ini.
"Nah, Okaa-san harus cepat berangkat yah karena Okaa-san harus segera mengerjar pemberangkatan kereta siang ini."
"Baiklah, hati-hati dijalan Okaa-san dan sampaikan salam untuk nenek."
"Tentu saja Sei-chan."
Tetsumi pun pergi diantar dengan taksi. Akashi pun melirik Tetsuna yang berada disebelahnya yang masih memasang wajah pucatnya, ah sungguh manis ekspresi itu bagi Akashi.
"Jadi Tetsu~~~"
"AKU AKAN MENGINAP DI TEMPAT MOMOI-SAN, JADI SEI-KUN PULANGLAH."
Tetsuna masuk kedalam rumah dengan terburu-buru, Akashi semakin menyeringai. Tidak luput dari mata Akashi kalau kedua pipi Tetsuna merona dan membuatnya sangat manis sekali dipandang.
"Tidak aku izinkan, Okaa-san menitipkanmu kepadaku, dan sudah aku putuskan kalau seminggu ini aku akan menginap dirumahmu, aku rasa Okaa-san tidak akan keberatan." Ucap Akahi yang kini menyusul Tetsuna yang tengah membereskan baju-bajunya kedalam tas miliknya.
"Tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian, dan Tetsuna kau tahu keputusanku membeli kond*m sepertinya tidak salah jadi bagaimana kalau kita melakuka itu saja ?"
"AGHHHHHH."
.
.
END
Apa ini, ya ini adalah ini, saya pun bingung mau cuap-cuap apa…
Jadi terima kasih sudah membaca, dan silakan memberikan review
Jaa naa…
.
.
Omake
"Loh Kurokochi kenapa jalannya seperti itu ssu ?"
"Aku terpeleset."
"Benarkah ? Kenapa bisa seperti itu ssu, Kurokochi harus berhati-hati ya ssu."
"Tetsuna, pulang sekolah nanti kita akan mampir ke supermarket, bahan makanan dikulkas sudah habis."
Kise pun melirik kepada Tetsuna yang kini tengah tersipu malu dan sangat kentara rona merah dikedua pipinya. Kise pun menyeringai.
"Ne jadi apa benar Kurokochi terpeleset ssu ? Sepertinya kalian habis melakukan itu ya ssu ?" Bisik Kise pada Tetsuna yang membuat Tetsuna semakin merona.
"Kise-chan, tidak akan aku beri contek untuk ulangan sejarah hari ini."
"APA ? KUROKOCHI HIDOI SSU."
.
.
Beneran End
