What Do You Mean?
Cast: Kim Kibum, Cho Kyuhyun , Hangeng, Shin donghee dll
Warning: YAOI, BL, Crack Pair, Typos, AU, Mpreg
Genre: Family, romance
Disclaimer: Semua tokoh diciptakan oleh Tuhan, disini saya hanya pinjam nama
Summary: Kyuhyun tak ingin meminta pertanggung jawaban Kibum, namun ia juga tak rela jika harus berpisah dari Kibum. Lalu, apa maunya? / Nggak ada hubungannya ya dengan lagu yang berjudul sama.
~Selamat Membaca~
Pagi damai tidak selalu dialami oleh semua keluarga di dunia ini, salah satunya dialami oleh keluarga kim, pagi yang sebenarnya –tadi- terasa begitu damai harus diinterupsi oleh suara bel yang dipencet tak sabaran dan terdengar pula suara gedoran –yang kemungkinan besar dilakukan oleh kaki sang penggedor- yang memekakkan telinga.
Sang nyonya rumah, Ny. Kim terlihat kesal berjalan menuju pintu depan, dalam hati akan menyumpahi siapa saja yang telah mengganggu pagi indah cerah cerianya itu. Setelah membuka pintu, ia siap membuka mulutnya untuk menyumpahi pemuda tinggi kurus didepannya sebelum,
"Benar ini rumah Kibum?"
Suara bass lembut pemuda itu terdengar ditelinganya, Ny. Kim menatap pemuda itu dengan menyelidik, seorang pemuda dengan kulit putih pucatnya dan wajah unyu ini, ia tak pernah melihatnya, kibum tak pernah punya teman semuda ini
"Nyonya?"
"eoh, ne" jawabnya tergagap karena suara pemuda itu yang terdengar mendayu di telinganya.
Tanpa permisi, bahkan pemuda itu sedikit menggesek bahunya dengan sang nyonya rumah –karena celah pintu yang terbuka sempit- ketika ia masuk tanpa ijin, mendapatkan hadiah pelototan dari Ny. Kim, tapi toh pemuda itu tak mempedulikannya sama sekali.
"Yak! Kenapa kau masuk tanpa ijin?" Ny. Kim mulai mengikuti langkah pemuda itu yang semakin masuk ke dalam rumah. Jika, jika saja pemuda ini adalah teman dari putra satu-satunya yang mereka miliki di keluarga ini, ia akan dengan senang hati menyuruh putranya untuk tak lagi berhubungan ataupun mengenal pria sejenis ini. Dia berhenti melangkah ketika pemuda itu berhenti di depan tangga menuju lantai dua.
"Nyonya, dimana kamar Kibum?" suara merdu itu terdengar lagi, membuat Ny. Kim terkesiap sekali lagi, bahkan ia hanya diam saja.
Lalu pemuda itu menoleh kearah seseorang –yang sepertinya pengurus rumah tangga di rumah itu- "Ahjumma, dimana kamar kibum?" ulangnya.
Sang Ahjumma hanya menunjuk ke arah sebuah kamar di lantai dua. Pemuda itu mengerti dan dengan langkah lebar-lebar ia melangkah menuju kamar itu.
Setelah sadar dari keterkesiapannya, Ny. Kim langsung melotot pada Ahjumma, "Yak! Kenapa kau memberitahunya?"
Tak lama terdengar suara bantingan pintu yang membuat ny. Kim semakin melotot dan harap-harap cemas pada putranya. Tidak menyangka kalau pemuda se-unyu itu dengan suara bass lembutnya mampu bertingkah anarkis.
Pintu kayu eboni itu dijeplakkan dengan keras membuat seisi rumah keluarga Kim itu kaget dibuatnya. Kibum, sang pemilik kamar, tentu saja terbangun bahkan ia langsung membuka matanya seketika sambil mendudukkan dirinya di ranjangnya membuat kepalanya pusing dan matanya berkunang-kunang. Samar ia melihat siluet tubuh pemuda yang berdiri di depan pintu kamarnya, dengan langkah tergesa pemuda itu berjalan ke arahnya, semakin dekat dan Kibum tahu siapa pemuda itu,
Srakk
Buk!
Satu pukulan mendarat di pipi kiri Kibum setelah pemuda itu mendorongnya untuk kembali berbaring. Kibum memang tak tahu apa kesalahannya dan apa masalahnya, tapi pantang baginya untuk memukul pemuda yang sedang menghajarnya ini, bukan karena pemuda ini lemah tapi lebih karena Kibum mencintainya, ya Kibum mencintai seorang Cho Kyuhyun, pemuda yang terus meninju wajahnya ini.
"OMONA!" Ny. Kim telah berdiri di depan pintu kamar putranya dan melihat kejadian yang membuatnya shock "KENAPA KAU MEMUKULI PUTRAKU!?" teriaknya membahana.
Segera saja Ny. Kim menahan tangan pemuda yang masih belum ia ketahui namanya itu sesaat setelah ia mendekat. Menyeretnya untuk menjauhi putra satu-satunya, "Apa yang kau lakukan, HAH?" bentak Ny. Kim pada pemuda dihadapannya yang tak menghiraukannya sama sekali, tatapannya menajam pada sosok yang masih terbaring di ranjang. "Dan KAU! Kenapa kau tak melawan?" Ny. Kim tak habis pikir, putranya itu diajari bela diri dengan baik, kalau hanya melawan pemuda tinggi kurus ini bukan masalah besar kan?
Kibum, dengan muka yang lebam dan mulai membiru bangkit berdiri di samping ranjangnya, "Aku pantas mendapatkannya" jawabnya datar sambil mengusap pipi kirinya, meskipun sebenarnya ia sendiri tak tau mengapa ia pantas mendapatkan pukulan itu.
Mendengar perkataan Kibum, membuat Kyuhyun semakin geram, melepaskan pegangan tangan Ny. Kim lalu menyerang Kibum sekali lagi.
"ADA APA INI RIBUT-RIBUT?" sampai satu suara menggelegar terdengar dari arah pintu.
.Hello-Panda.
Ny. Kim memandang –atau dalam hatinya ia bermaksud mempelototi- pemuda yang sedang asyik memotong-motong pancake yang ada di meja ruang tamu dengan santainya. Tak menghiraukan tatapan orang-orang disekitarnya, pemuda itu dengan tak tau dirinya mengambil pancake dengan garpu, mengolesnya ke madu lalu memakannya. Setelah diteriaki oleh Tn. Kim tadi di kamar Kibum, pemuda itu menghentikan aksi ekstrimnya, kemudian mengeluh lapar, membuat Kibum menyuruh Ahjumma untuk membuatkan pancake. Ny. Kim akan mengeluarkan sumpah serapahnya jika suaminya tak menggenggam tangannya, mencoba meredakan amarah isterinya itu.
"Jadi, siapa namamu?" tanya Tn. Kim memecahkan suasana hening yang tercipta.
"Cho Kyuhyun" jawab pemuda itu, lalu terlihat seperti mencari sesuatu di saku jaketnya.
"Kau mengenalnya Kibum-ah?" Ny. Kim mengarahkan pandangannya pada putranya yang sejak tadi diam, gatal juga jika harus terus diam.
"Dia tetanggaku ketika kuliah di jepang" jawab kibum datar, meski kedua alisnya sedikit mengernyit karena kompres yang ia tempelkan pada wajahnya.
"Ah, ini dia" Kyuhyun mengeluarkan amplop dari saku jaketnya lalu menyerahkan pada Tn. Kim "Aku bermaksud memberi tau kalian tentang ini" memasukkan lagi sepotong pancake ke mulutnya.
Suasana kembali hening, hanya suara kertas yang terdengar.
Tn. Kim mengernyit sebentar setelah membaca tulisan di kertas itu, "Male Pregnant?" yang di respon dengan anggukan oleh Kyuhyun, pelototan oleh Ny. Kim dan Kibum.
Ny. Kim langsung merebut kertas itu dari suaminya "Mana mungkin!" teriaknya, menatap Kyuhyun dengan selidik setelah membaca surat keterangan dokter tersebut. "Siapa yang menyuruhmu untuk mengaku-ngaku dihamili putra kami? kau ingin meminta tanggung jawab dari keluarga kami?"
Kyuhyun sedikit mengernyit, bukan karena tuduhan yang dilayangkan oleh Ny. Kim, ia sudah mengantisipasi jika itu mungkin akan terjadi, namun dia tak suka dengan kata-kata hamil dan dihamili meski kenyataannya itulah yang terjadi padanya. Meletakkan garpunya dipiring, "Well, aku kemari hanya ingin menghajarnya" Kyuhyun menunjuk Kibum yang -masih- belum percaya dengan apa yang didengarnya. "Dan aku tak meminta pertenggungjawaban siapapun, aku hanya memberikan alasan pada kalian mengapa aku menghajarnya" tambah Kyuhyun sambil menengadahkan tangannya, meminta kertas yang sekarang berada pada Ny. Kim –yang langsung mengembalikannya dengan kasar- "Aku akan pulang dulu, sebaiknya kau bersiap-siap untuk dihajar paman-pamanku jika mereka tau" peringat Kyuhyun pada Kibum, lalu melenggang keluar dengan seenaknya.
.Hello-Panda.
Suara pintu di ketuk –lagi- terdengar di sebuah rumah di daerah Nowon seakan-akan hari ini adalah hari ketukan pintu sedunia. Sang pemilik rumah tak menghiraukan suara berisik di pintunya itu, tadi dia sudah mengintip ngomong-ngomong, dan Kyuhyun –si pemilik rumah- tidak ingin menemui lelaki dengan muka datar diluar sana yang tadi menyusulnya setelah ia keluar dari rumah lelaki itu dengan seenak hati. Ia lebih memilih mengambil setoples snack dan jus jeruk lalu dibawanya ke depan televisi kemudian menyalakan tv dengan volume keras agar dapat menutupi suara ketukan pintu.
20 menit telah berlalu, Kyuhyun mulai mengecilkan volume tv nya. Mulai melangkah menuju jendela, ia penasaran karena suara ketukan pintu sudah tak terdengar lagi dan sebaliknya terdengar suara agak berisik dari luar. Ia melotot ketika melihat pemandangan yang tersaji diluar, kedua pamannya sedang menghajar Kibum! Hell, Kyuhyun memang sedang tak suka dengan Kibum tapi jika ia dibiarkan dihajar paman-pamannya Kyuhyun, ia bisa mati. Kyuhyun langsung berlari kearah pintu, membukanya lalu berlari kearah ketiga orang yang sangat dikenalnya itu.
"Apa yang kalian lakukan?" tanyanya dengan berteriak
"Menghajar laki-laki brengsek ini!" salah satu paman Kyuhyun yang bertubuh gempal menyempatkan diri untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun, kemudian akan kembali pada pekerjaannya yang tertunda sebelum Kyuhyun kembali menarik lengannya
"Aish, dia sudah sekarat" jerit Kyuhyun frustasi
"Ya, Kyuhyun-ah benar kata orang ini kalau kau mengandung anaknya?" gantian paman Kyuhyun yang berpostur tinggi yang bertanya.
Kyuhyun hanya memalingkan wajahnya dan mengangguk perlahan.
Yang mendapat respon pelototan dari kedua pamannya, tak lama kemudian mereka kembali menghajar Kibum.
Kyuhyun yang sebenarnya tak ingin Kibum terluka –kecuali ulahnya tentu saja- mencoba untuk menghentikan tindakan anarkis kedua pamannya,
"Ya paman! Hentikan!" tak ada respon, dicoba sekali lagipun tak ada hasilnya, mungkin memang sudah saatnya ia kembali bermain drama "Ouch! Perutku sakit! Aduh aduh!"
Dan berhasil, kedua pamannya langsung pindah fokus padanya, bahkan Kibum yang sudah babak belurpun langsung mencoba bangun, khawatir pada calon bayinya dan ibunya tentu saja. Berusaha mendekat namun didorong kembali oleh paman Kyuhyun yang bertubuh gempal sedangkan yang berpostur tinggi menggendong Kyuhyun ala bridal ke dalam rumah.
.Hello Panda.
"Pokoknya aku tak mau menikah dengannya!" tunjuk Kyuhyun pada Kibum yang sedang mengompres lebam-lebam di tubuhnya.
Tadi setelah tragedi pura-pura sakit perut, Kyuhyun diistirahatkan sebentar, sementara Shindong, paman Kyuhyun yang bertubuh gempal mengambilkan baskom berisi air serta handuk untuk membersihkan luka Kibum, hangeng sedikit menceramahi Kyuhyun –yang pura-pura duduk lemas di kursi single- untuk lebih berhati-hati karena ada nyawa lain yang hidup dalam tubuhnya. Setelah kompres selesai dibuat Shindong dan kini mereka berkumpul di ruang tamu, mereka membicarakan masa depan KiHyun. Sesungguhnya kedua paman Kyuhyun tak benar-benar ingin membunuh Kibum, tadi itu mereka kelepasan, hanya untuk menyalurkan kemarahan saja. Hangeng, paman Kyuhyun yang bertubuh tinggi menyuruh Kibum untuk menikahi Kyuhyun secepatnya yang dijawab Kyuhyun dengan teriakannya tadi.
"Yasudah, kalau begitu biarkan dia sembuh dulu, baru kita hajar lagi sampai mati" Shindong berbicara lagi sambil menunjuk Kibum dengan dagunya.
"Jangan!" teriak Kyuhyun –lagi-
"Lalu? Menikah?" Hangeng mencoba peruntungannya sekali lagi.
"Tidak mau! Aku tidak suka dia!"
"Kalau begitu biarkan kami melenyapkannya" tambah Hangeng.
"Tidak boleh!"
Kedua paman Kyuhyun menatap Kyuhyun dengan pandangan kesal, apa maunya sebenarnya anak ini? Sebenarnya kedua pamannya juga punya sisi manusiawi, mereka mengatakan akan melenyapkan Kibum hanya agar Kyuhyun mau menikah dengan lelaki itu saja, demi kebaikan semuanya tentunya. Tapi si kepala batu itu tak mau menurunkan egonya sedikitpun.
"Baby tak punya ayah nanti kalau Kibum tak ada"
"Kami bisa jadi ayahnya, benar kan Han?" Shindong mencoba berargumen dan diperkuat oleh anggukan dari Hangeng.
"Nanti baby pasti sedih kalau tahu kedua ayahnya yang melenyapkan ayah kandungnya"
"Kami akan menjamin dia tak tahu" Hangeng sedikit tersenyum ketika melihat Kyuhyun yang sedang panik, terlihat dari gerakan matanya yang liar dan juga kata-katanya yang mencoba mencari alternatif untuk mempertahankan Kibum.
"Ya, tentu saja kami akan menjamin kerahasiaannya" tambah shindong
Di tengah-tengah kebimbangan Kyuhyun, sebenarnya Kibum mau ikut dalam pembicaraan yang seakan-akan dirinya hanyalah tikus got yang dengan mudah disingkirkan begitu saja. Hey, dia ini dilatih bela diri sejak kecil jadi takkan mudah disingkirkan, tadi saja ia tak melawan makanya ia babak belur begini. Tapi rasa ngilu di rahangnya ketika akan digerakkan membuat Kibum membatalkan niat untuk masuk forum perdebatan konyol Kyuhyun dan kedua pamannya itu.
"Nanti tak ada yang menjaga baby selagi ia masih diperutku, nanti kalau baby merindukan ayah kandungnya bagaimana?" cicit Kyuhyun sambil menundukkan kepalanya, malu dia.
Smirk sekilas muncul di wajah kedua pamannya.
"Jadi?" tanya Hangeng
"Menikah dengan Kibum?" Shindong yang tak sabaran menyela.
Kyuhyun tak menjawab apapun, semakin menundukkan kepalanya.
"Tidak menikah dan kalian berpisah selamanya?"
Kyuhyun langsung mengangkat wajahnya, menunjukkan wajah anak kucing minta dikasihani.
"Baiklah, kalian menikah sore ini" Kyuhyun melotot "Aku akan mengatur tempat dan pastur, kau urus mereka Han! Case Closed!" Shindong pergi dari ruang tamu
Hangeng juga beranjak menuju lantai atas rumah itu, meninggalkan pasangan KiHyun yang masih terdiam, dengan Kyuhyun yang menunduk sambil mencebikkan bibirnya dan Kibum yang menatap calon pengantinnnya dengan senyuman tipis.
.Hello Panda.
Kyuhyun menatap laki-laki yang sudah menjadi suaminya beberapa jam yang lalu, sedang membaringkan tubuhnya dengan perlahan di ranjang King size di kamarnya. Mereka sudah melaksanakan upacara pernikahan hari ini juga. Acara sederhana di gereja yang hanya di datangi pihak keluarga saja. Kyuhyun kasihan juga pada suaminya, ia akui ia menyayangi suaminya, kalau masalah cinta Kyuhyun masih belum paham soal itu. Yang ia tau hanyalah ia sangat menyayangi kakak yang tinggal di samping rumahnya selama 6 tahun ketika mereka sama-sama tinggal di jepang. Ia mendekati ranjangnya, ikut berbaring di sebelah Kibum.
Kibum yang wajahnya lebam dan lecet, memaksakan sebuah senyuman pada lelaki yang sudah sah ia nikahi ini saat pandangan mereka bertemu.
"Kibum!"
"Ada yang bisa kubantu"
"Kau seperti customer service!" Kyuhyun yang kesal menggeplak lengan Kibum yang dibalas dengan ringisan pelan oleh si korban. Kyuhyun yang kaget karena ia sepertinya -memang- melukai Kibum lagi "Sakit?"
Kibum mencoba tersenyum meski bibirnya perih, "Tidak"
Direspon dengan cebikan bibir oleh Kyuhyun, dia tau jika Kibum sedang berbohong, sok kuat kalau menurut Kyuhyun "Makanya biar tak dihajar paman-paman ku jangan memperkosaku" merapatkan tubuhnya pada Kibum.
Kibum hanya menghela napas lalu mengelus rambut lembut Kyuhyun, apa disebut pemerkosaan kalau orang yang katanya 'diperkosa' itu tak melawan bahkan menikmati? Dilakukan berulang-ulangpun pemuda itu tak menolak, lalu disebut pemerkosaan dari mana?
"Kyu"
Si pemilik nama menengadahkan kepalanya, melihat si pemanggil.
"Tidurlah"
Kyu menggeleng "Kau yang seharusnya tidur duluan" Kyuhyun mencoba memeluk badan kekar Kibum –yang jelas tak akan masuk dalam rengkuhannya- dengan posisi miring. Kasihan juga suaminya, hari ini pasti adalah hari terberat untuknya dan Kyuhyun juga tak banyak membantu, masih untung lelaki ini tak tumbang saat upacara pernikahan tadi. "Mau aku nyanyikan sesuatu?"
"Hn" sebenarnya Kibum mau menggeleng, tp lehernya sakit dan entah kenapa juga dia membalasnya dengan gumaman seperti itu.
"Baiklah, bagaimana kalau lagu kanade?"
Kibum yang sudah berniat tidurpun hanya membalasnya dengan gumaman sekali lagi.
"Ah jangan, itu kan lagu perpisahan sedangkan kita justru baru saja bersatu" Kyuhyun berpikir sambil menepuk-nepuk pundak Kibum, karena laki-laki itu tidur telentang. "Bagaimana kalau hanamizuki? Aku suka lagu itu, Kibum?"
"Hn"
"Baiklah, aku akan menyanyi Hanamizuki, dan saat lagu selesai kau harus sudah tidur, oke?"
"Hn"
Kyuhyun mencibir, tuh kan apa dia bilang, Kibum itu menyebalkan tapi karena hari ini Kibum sedang terluka jadi Kyuhyun maafkan. Ia lalu melantunkan lagu Hanamizuki sebagai pengantar tidur orang tersayangnya. Biarkan seperti ini dahulu, entah bagaimana jadinya esok, dengan status keduanya yang berbeda yang jelas sama sekali belum direncanakan oleh keduanya. Biarlah esok tetap menjadi misteri.
.END.
.
Selesaaaiii, dan sepertinya masih ada yang kurang ya? Tapi gak tau apa itu, ada yang ganjel tapi gak nemu. Ini bukan tulisan pertamaku, tapi tulisan pertama yang berhasil selesai. Kibum hanya dapat part sedikit sekali, mungkin d ff lain ya Kibum dibanyakin partnya. Terimakasih bagi yang sudah membaca, ff yang tak ada pesan moralnya ini. Dan tolong kasih review, siapa tau kalian bisa nemu apa yang ganjel itu dan bisa memberikan masukan untuk penulis amatir ini.
