Remember our promise?
Chapter 1
Main Character : Juumonji – Kuroki – Togano
Disclaimer : Riichiro Inagaki & Yusuke Murata
Written : Sasoyouichi
Story : Sasoyouichi
© Sasoyouichi
- サソヨウイチ -
Yoyoyo...
Sasoyouichi kembali dengan fanfic baru XDD
[dalam KST – Korean Standard Time]
Saengil Chukkae DONGHAE oppa^^ -111015-
Otanjoobi Omodetoo ne OTOU-san^^ -111015-
Tanggal ulang tahun Donghae – Super Junior sama dengan Saso no otou-san
Hehehe
Pas ngeliat tema buat award bulan ini, langsung nanya ama temen-temen cerita apa yang bagus
Dan keluarlah ide ini
Makasih buat Nangcang [Nanda] & Pikcang [Fiki]:D
Makasih juga sama temen sekelas yang udah baca fanfic aku, Sela & readers semuanya
Saatnya mengarang indah!
Happy reading minna-san!
- サソヨウイチ -
Normal P.O.V
Bukan dari drum yang di pukul. Bukan dari berpasang-pasang kaki yang dihentakan secara bersamaan. Suara dentuman-dentuman keras itu berasal dari tubrukan manusia yang memakai seragam Amefuto. Seragam berwarna merah dengan lambang Devil Bats di masing-masing bahu. Mereka saling mendorong satu sama lain dan saling menjatuhkan.
Dua orang dari mereka berusaha menjatuhkan seseorang berbadan raksasa. "Haaaah! Nggak mau bergerak juga!" seru cowok berambut pirang.
"Tank raksasa Kurita memang kelas berat! Hiyaaaa! Maju terus Juumonji!" teriak Kuroki.
Yah, inilah para lineman tim Devil Bats yang sedang melakukan rutinitas mereka tiap sore, apalagi kalau bukan latihan Amefuto di sore hari. Setelah berhasil mengalahkan tim Ojo White Knights dengan skor 42-40 mereka akan maju ke babak selanjutnya melawan Hakushu Dinosaurs atau Seibu Wild Gunmans. Mereka terus berlatih dengan harapan siapa pun yang akan menjadi lawan mereka, mereka bisa mengalahkan tim lawan dengan sekuat tenaga!
Karena tim Deimon Devil Bats menang melawan tim berat ―karena ada Otawara yaitu tim Ojo, tim Devil Bats menjadi primadona ―atau mungkin primadoni karena anggota tim yang turun ke lapangan laki-laki semua. Anggota tim Deimon mendadak terkenal dan dielu-elukan namanya di setiap pembicaraan di sekolah. Tak jarang, di kelas mereka pun sering malu-malu karena mendapat pujian atau sekedar ajakan kencan.
"KALIAN MAJU KE FINAL!" seru seorang murid di kelas Sena dan Ha-Ha brothers.
"KLUB AMERICAN FOOTBALL HEBAT!" teriak seorang murid lagi.
"Hei, nanti mainnya di Tokyo dome, lho," ucap seorang cowok yang tampak sedang berbicara dengan Kuroki yang sedang menyantap makan siangnya bersama dua saudaranya, Juumonji dan Togano.
Sena yang sedang dihampiri 2 cewek cantik hanya bisa tersenyum dan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Salah satu cewek itu bertanya, "Lawan siapa!"
"Minggu depan pertandingan Hakushu vs Seibu. Lalu yang menang di pertandingan itu akan jadi lawan kami," jawab Sena menjelaskan runtutan jadwal pertandingan.
"Haa? Kita bisa repot kalau Seibu nggak menang," ucap Juumonji yang sedang duduk di kursi yang tidak jauh dari Sena. Sena mengalihkan pandangannya ke arah Juumonji.
"Kita mesti balas dendam di final karena waktu lawan Seibu, mereka satu-satunya lawan yang mengalahkan kita di turnamen ini," sambung Juumonji dengan semangat yang membara seperti api.
"Iya!" jawab Sena tegas.
"Hehe, itu sih sudah janji kita dengan mereka. Kita akan mengalahkan mereka!" Togano yang sedang memakan sosis gorengnya mengangkat tinggi garpu yang di atasnya tertancap sosis goreng.
"Benar! Kita 'kan udah janji!" seru Kuroki sambil tersenyum lebar.
- サソヨウイチ -
Berakhirnya jam pelajaran di sekolah Deimon ditandai dengan bel yang berbunyi sebanyak tiga kali. Para anggota tim Deimon berjalan menuju ruang club mereka. Sena, Monta, Juumonji, Kuroki dan Togano datang berbarengan ke ruang club. Saat pintu terbuka, mereka bengong. Jelas saja, di ruang club banyak terdapat bunga-bunga dalam berbagai warna dan bentuk yang beraneka ragam.
Hiruma tidak mungkin membelinya karena coba bayangkan saja, Setan? Bunga? Itu tidak mungkin. Hiruma bertanya kepada pengantar bunga, siapa yang mengirimkan bunga sebanyak ini. Yang mengirimnya adalah Marco dari sekolah Hakushu. Selain bunga, Himuro, manajer Hakushu menitipkan sepucuk untuk Sena. Isi surat itu adalah..
Sena, bisakah kita bertemu untuk bicara?
Maruko Himuro.
Kutunggu di cafe Venusfort.
Isi surat yang seperti ajakan kencan itu membuat para anggota Devil Bats berteriak keheranan. "WOOOOOOOOOOOW!"
BEETSS.
Kuroki merebut surat itu dari Sena. "Ada surat cintaaaaaa!" teriak Kuroki bersemangat.
Sena kelabakan dan berusaha merebut surat itu dari Kuroki. Dengan Devil Bat Ghost-nya, Sena dapat merebut surat itu kembali dengan cepatnya. Suzuna yang mendengar Sena mendapat surat cinta langsung galau ―bahasa anak gaulnya. Suzuna langsung khawatir apakah nanti Sena akan pacaran dengan Himuro atau tidak.
"Sial! Padahal kami aja nggak pernah dapat pernyataan begitu!" rutuk Kuroki.
"Tapi, kayaknya Juumonji pernah beberapa kali, kok. Benar-benar nyebelin.." ujar Togano dengan muka asam.
"Aah?" Juumonji berkilah. "Kita 'kan udah janji nggak mikirin cewek dulu,"
"Hahaha, sebenarnya kalau kau mau punya pacar juga masalah," ucap Togano sambil mengangkat bahunya.
"Tapi, jangan seenaknya meninggalkan kami berdua kalau kau punya pacar. Kalau terjadi, kau benar-benar nyebelin Juumonji," sambung Togano.
"Haa? Kalian ada-ada aja. Aku nggak punya pacar kok. Aku nggak tertarik. Mungkin suatu saat nanti. Kita 'kan udah janji!" jawab Juumonji. Juumonji mengacungkan jempol kanannya ke arah dua sahabatnya itu sambil tersenyum.
Kembali ke masalah surat ajakan kencan Sena tadi. Sena bersikeras mau menemui Himuro karena penasaran tentang apa yang membuat Himuro ingin bertemu dengannya. Setelah naik kereta listrik, sampailah Sena di 'Venusfort Odaiba'. Suzuna, Monta, Taki dan Ha-Ha brothers mengikuti Sena. Bukan hanya mereka tapi Mamori juga.
"Haaa, kenapa semuanya datang? Kalau banyak yang ngintip 'kan kita bakal gampang ketahuan," Kuroki menghela napas panjang. Kuroki yang sudah handal dalam urusan intip-mengintip sudah mempersiapkan kamera dan handycam di tangannya.
"Kamu sendiri pengintip," ucap Juumonji dan Togano bersamaan.
"Kalau mau ngintip itu harus bareng-bareng. Itu 'kan udah termasuk janji. Hahaha," ucap Togano.
"Hahaha." Juumonji pun ikut tertawa renyah.
- サソヨウイチ -
Ternyata acara yang diduga kencan ini juga dihadiri oleh Riku, ace tim Seibu. Mereka keduanya diminta datang oleh Himuro untuk membicarakan masalah Gaou, raksasa paling mengerikan dalam sejarah Amefuto SMU di Jepang. Himuro meminta mereka untuk menyerah di tengah pertandingan melawan Hakushu. Ini dikarenakan hampir semua quarterback dari tim lawan keluar dari lapangan dengan kondisi terluka parah. Walaupun, Gaou dan Marco sudah datang sendiri menghentikan Himuro memberikan informasi dan Sena serta Riku sudah melihat Gaou secara langsung, kedua ace ini tetap akan bertahan sampai akhir pertandingan. Karena mereka sudah janji untuk bertemu di final.
Skip waktu pertandingan Seibu vs Hakushu. Hakushu dapat mengalahkan Seibu dengan skor 72-14. Hakushu ―lebih tepatnya Gaou menghabisi Kid serta pemain unggulan tim Seibu lainnya. Riku tetap bertahan sampai peluit akhir dibunyikan tanpa menyerah sekalipun dengan keadaan. Ini berarti janji Deimon dan Seibu tidak bisa terpenuhi karena yang melawan Deimon adalah Hakushu Dinosaurs!
- サソヨウイチ -
Hakushu yang mempunyai Gaou, raksasa mengerikan itu menjadi ancaman terbesar bagi Deimon. Para lineman Deimon berlatih keras untuk bisa menang melawan Hakushu. Terlebih lagi Kurita yang menjalani latihan khusus bersama Banba dari Taiyo Spinx untuk mendapatkan kekuatan agar bisa melindungi Hiruma, sahabatnya.
Hari ini seperti biasanya, tim Devil Bats akan melakukan latihan sore bersama. Hiruma sedang berdiri dengan kaki kiri ditekuk berdiri di depan loker dengan hanya mengenakan t-shirt putih dan pelindung tubuh. Hiruma tampak menunggu seseorang. Tak berapa lama kemudian, Mamori datang menghampiri Hiruma yang melihat ke arah jendela di sebelah kirinya.
Suzuna yang kebetulan lewat di dekat Hiruma dan Mamori langsung memanggil yang lain untuk melihat mereka berdua di dekat loker sepatu. Mamori sudah berdiri di samping kiri Hiruma. Hiruma memberikan sepucuk surat kepada Mamori. Mari kita lihat bagaimana tanggapan anggota Devil Bats setelah melihat kejadian ini.
"ITU SURAT CINTAAAAAA!" teriak Kuroki. "NG, NG, NGGAK BISA DIMAAFIIIIN #%Ω!" teriak Monta yang cemburu sama Hiruma. Mereka berdua mengepalkan tangan kanan dengan kuat sampai menimbulkan banyak pertigaan di kening mereka.
"Nggak, pasti bukan itu.." ucap Sena pelan.
Balik ke Hiruma dan Mamori. "Ini instruksi buat pergantian pemain, manajer sialan. Kupikir kau harus tau lebih dulu. Buka itu kalau misalnya terjadi sesuatu," ucap Hiruma.
Mamori menatap surat yang diberika Hiruma dan berkata, "Apa maksudmu kalau terjadi sesuatu? Kau mau bilang seandainya kau pingsan karena terluka parah dan terpaksa berhenti main begitu?" tanya Mamori.
"Kalau sudah tau jangan tanya lagi." jawab Hiruma singkat.
"Hentikan! Jangan membuat asumsi seperti itu," Mamori menyobek surat yang Hiruma berikan padanya.
"Dasar manajer sia..."
Kalimat Hiruma terpotong dengan kalimat Mamori. " Aku tahu kalau seperti ini berarti aku gagal sebagai manajer 'kan?" tanya Mamori. " Aku sudah merobek surat itu tanpa membacanya," Mamori tertunduk.
"Makanya jangan sampai terluka parah!" ujar Mamori sambil meninggalkan Hiruma yang masih berdiri membelakanginya. Mamori mengeluarkan air matanya yang masih tergenang di pelupuk matanya dan berlalu pergi.
Sena, Monta, Suzuna, Juumonji, Kuroki, Togano dan Taki yang sedari tadi menguping pembicaraan manajer tim dan kapten mereka itu berkumpul di depan pintu sekolah. "Ayo, pergi latihan," ucap Sena dengan tatapan mata serius.
"Yeah!" saut Monta seraya meninjukan kedua kepalan tangannya.
Setelah mendengar pembicaraan Hiruma dan Mamori, anggota yang lain segera memakai baju seragam Amefuto mereka dan mulai berlatih di lapangan. Mereka bertekad untuk menjadi yang terkuat untuk bisa melindungi kapten mereka, Youichi Hiruma.
"Kita lindungi dia dengan kekuatan kita sendiri!" seru semuanya.
Itu janji mereka pada diri mereka sendiri. Janji untuk melindungi sang komandan dengan taruhan nyawa. Sang komandan yang telah membawa mereka sampai ke tempat yang tidak pernah mereka bayangkan selama ini. Arena pertandingan yang paling menyeramkan di dunia sekaligus yang paling seru di dunia! American Football!
- サソヨウイチ -
Tibalah hari pertandingan Devil Bats vs Hakushu. Kurita baru yang sudah dilatih oleh guru Banba datang menemui anggota lain sambil melepas rasa kangennya. Mereka berganti seragam dan menuju ke lapangan. Juumonji sebagai kakak tertua berdiri di tengah di antara Kuroki dan Togano. Mereka sepertinya sedang berdiskusi dengan serius.
"Hei, bagaimana dengan kalian," tanya Juumonji.
"Bagaimananya apanya?" tanya Togano yang sedang membaca komik Jump-nya sebelum pertandingan dimulai.
"Apakah kalian siap menghadapi raksasa pembunuh itu?" tanya Juumonji lagi.
"Sebenarnya itu mustahil kalau kita bisa melawannya, tapi 'kan ada Kurita," kata Kuroki.
"Aku juga nggak yakin kita bisa menahannya sedetik pun," sambung Togano yang masih tetap membaca komiknya.
"Tapi..."
"Tapi kita udah janji 'kan Juumonji?" potong Kuroki. Kuroki menaikkan alis matanya dan tersenyum lebar saat melihat Togano di depannya. Juumonji melihat Kuroki. Togano pun tersenyum mendengar perkataan Kuroki. Juumonji juga tersenyum karenanya.
"Hah, baiklah. Aku ikut kalian saja," ucap Juumonji.
"Kalau gitu kita janji buat lindungin kapten sialan itu dari raksasa pembunuh Gaou," Kuroki menggerakkan tangannya ke ruang kosong di tengah-tengah mereka. Juumonji dan Togano berpandangan sebentar lalu ikut meletakkan tangan mereka di atas tangan Kuroki. Tangan Juumonji berada di paling atas.
"Janji kita akan melawan Hakushu sampai detik terakhir," kata Juumonji.
"Janji kita akan menghabisi mereka dengan seluruh kekuatan kita dan melindungi kapten sialan itu," kata Kuroki.
"Janji kita akan selalu bersama dalam suka maupun duka," kata Togano mengakhiri acara pengucapan janji-janji sebelum pertandingan.
"Yeaaah!" Mereka berteriak bersamaan dan berlari ke tempat anggota yang lain.
PRIIIIITTT...
Peluit tanda mulainya pertandingan telah dibunyikan. Kapten dari kedua tim maju ke tengah untuk melakukan undian siapa yang menyerang duluan. Yang menyerang duluan adalah tim Deimon Devil Bats. Pada awal pertandingan sudah terjadi pertarungan kekuatan antara Kurita dan Gaou. Dengan super long pass dari Hiruma, Monta dapat melakukan Devil Backfire yang membuat Deimon merebut angka pertama pada pertandingan ini.
Selanjutnya berturut-turut pertarungan Monta vs Kisaragi, Sena vs Marco, Hiruma vs Marco. Skor sekarang adalah 7-16 dengan Hakushu yang mencetak skor terbanyak. Dengan komando dari Hiruma, Deimon bisa maju perlahan-lahan dengan merebut beberapa yard. Marco yang sudah tidak tahan untuk mengakhiri pertandingan ini, membuat rencana untuk langsung menghabisi Hiruma.
Dengan rencana licik yang ia katakan pada teman setimnya, ia berhasil mengelabui Hiruma dengan mengorbankan Kisaragi. Saat Kurita berusaha menghentikan Kisaragi dari samping, Gaou menerjang Hiruma dari depan. Gaou menjatuhkan Hiruma dan Kisaragi di waktu yang sama.
KRAK KRAK KRAK KRAK
Hiruma terlempar dan tergeletak di lapangan tanpa bisa bergerak. Tangan kanannya mati rasa. Tangan kanannya patah. Kurita terduduk di samping Hiruma sambil berteriak dengan keras. Suzuna yang ketakutan melihat You-nii-nya seperti itu, menangis dan memeluk Mamori dengan erat. Hiruma di angkat dengan tandu menuju ruang kesehatan. Sena menangis melihat Hiruma tidak bisa lagi bermain sekarang. Mamori mendatangi Hiruma yang sudah di angkat dengan tandu. Hiruma menggerakkan tangannya yang merupakan kode untuk Mamori. Hiruma diangkat menuju ke tempat Kurita yang terduduk lemas dan melakukan tiga tendangan dari sudut yang berbeda-beda. Tandu yang membawa Hiruma melewati Juumonji.
"Biarpun kamu yang menyeret kami dengan paksa ikut American Football, jangan seenaknya pingsan sendirian. Kali ini giliran kami. Biar harus dengan mengikat tali di sekitar lehermu, kami akan menyeretmu ke Christmas Bowl..!" seru Juumonji.
Dengan keadaan Hiruma yang seperti itu, Deimon harus menentukan siapa yang akan menjadi quarterback menggantikan posisi Hiruma. Mamori yang sudah menyatukan kembali surat dari Hiruma yang di robeknya, tidak membacanya di hadapan anggota tim lain. Di sisi lain, setelah melakukan perdebatan yang cukup panas untuk membuat air mendidih, Sena maju sebagai quarterback pengganti Hiruma!
Di ruang kesehatan, Mamori duduk di samping kasur Hiruma. Hiruma diselimuti dan matanya ditutup dengan kain putih. Mamori menangis melihat keadaan Hiruma separah ini. Air matanya mengalir dengan deras. Ia mengepalkan tangannya di atas lutut.
"Ke-kenapa ini ha-harus terjadi Hiruma?" tanya Mamori terisak-isak.
"Aku 'kan udah bilang, kau nggak boleh terluka parah. Kenapa kau melanggarnya?" Mamori menghapus air matanya tapi ini percuma karena Mamori terus menangis. Hiruma sama sekali tidak memberi tanggapan dari pertanyaan-pertanyaan Mamori.
"Se-seharusnya ini nggak terjadi padamu Hiruma," Tangan Mamori gemetaran. Mamori memegang tangan kiri Hiruma yang tidak sakit.
"Kalau aku bisa memutar waktu kembali, aku nggak mau kau terluka kayak gini. Aku akan berteriak, buang bolanya Hiruma! Kau nggak boleh terluka!" ucap Mamori dengan suara yang cukup keras. Mamori membenamkan kepalanya di samping tangan Hiruma dan terus menangis. Tanpa Mamori ketahui, malaikat penjaganya mendengar setiap perkataan Mamori. BEEETTSSS. Tiba-tiba muncul cahaya yang sangat terang. Mamori menghalangi pandangan matanya ketika berusaha melihat dari mana datangnya cahaya itu.
TO BE CONTINUED...
Apakah Juumonji, Togano dan Kuroki bisa memegang janji mereka untuk melindungi Hiruma dari serangan Gaou?
Bagaimana nasib Hiruma?
Darimana datangnya cahaya yang dilihat Mamori itu?
Jawabannya bisa ditemukan di chapter 2 – Remember Our Promise?
Ayo review untuk chapter 1 ini :D
Kekeke
Promosi acc. resmi author ah ~
(fb : Sekar D. Saso) (twitter : sekarrns – double 'r')
Review Anda selalu dibutuhkan^^
