SAMURAI FORCE

Disclaimer : NARUTO milik Masashi Kishimoto

Genre : Adventure, Romance & Angst

Pair : Naruto X Hinata

Summary : Dahulu kala ada sebuah era yang disebut era Samurai. Di era tersebut terdapat 6 katana samurai yang memiliki kekuatan istimewa. Pemilik ke-6 katana itu membentuk sebuah kelompok yang disebut Samurai Force. Namun tiba-tiba muncul sekelompok monster yang disebut Oni yang menyerang para Samurai. Mampukah Naruto sang pemegang katana angin bersama Samurai Force mengalahkan para Oni dan menyelamatkan era samurai?

Chapter 1 – Era Samurai

Pada zaman dahulu kala di Jepang, terdapat sebuah era yang disebut Era Samurai. Banyak orang yang menjadi samurai demi kepentingan masing-masing. Menjadi Samurai haruslah memiliki pedang katana yang bagus juga memiliki kemampuan dan teknik pedang yang hebat.

Di era tersebut terdapat 6 pedang katana legendaris yang sangat spesial. Enam pedang ini memiliki elemen di tiap pedangnya. Pedang-pedang itu hanya bisa dikendalikan oleh samurai-samurai yang terpilih oleh pedang tersebut.

Namun tiba-tiba era Samurai dikacaukan oleh kedatangan para monster yang disebut Oni. Oni ingin menguasai era Samurai dengan menyerang para Samurai. Oni sangatlah mengerikan dan kejam juga sangat berbahaya bagi kehidupan umat manusia. Karena itu para pemegang katana legendaris membentuk suatu kelompok yang disebut Samurai Force. Samurai Force dibentuk untuk mengalahkan para Oni dan melindungi era Samurai. Sementara ini Samurai Force dapat mengatasi para Oni dengan 5 anggotanya. Mereka adalah:

Hyuuga Neji, pemimpin Samurai Force. Berasal dari klan Hyuuga, klan Samurai terkuat. Pemilik katana api. Pemimpin yang bijaksana dan sedikit dingin. Katananya bisa memanipulasi api dan mengeluarkan serangan-serangan api yang hebat.

Tenten, tunangan Neji. Berasal dari dojo Samurai yang hebat. Pemilik katana baja. Katananya dapat berubah sesuai bentuk senjata yang diinginkan. Gadis yang bersemangat dan sangat menyayangi Neji.

Sabaku Gaara, berasal dari dojo Samurai Suna. Pemilik katana pasir. Katananya dapat memanipulasi pasir sesuai keinginan dan menjadi serangan yang mematikan. Pemuda yang dingin dan selalu berekspresi datar.

Matsuri, murid dari Gaara. Pemilik katana petir. Katananya dapat mengalirkan aliran petir yang mematikan. Gadis yang ceria dan selalu memperhatikan senseinya, Gaara.

Hyuuga Hinata, sepupu Neji. Berasal dari klan Hyuuga juga. Pemilik katana es. Bisa memanipulasi es dengan katananya. Gadis yang pemalu tetapi sangat pintar.

Lalu, jika katananya ada 6, kemana yang satu lagi? Dia inilah yang sedang dicari-dicari Samurai Force, Uzumaki Naruto si pemegang katana angin.

"Fuah..Hari yang melelahkan..", ujar lelaki berambut pirang jabrik yang sedang berbaring di bawah pohon yang rindang. Dia sedang mengistirahatkan tubuhnya yang lelah setelah habis berlatih pedang.

"Naruto-nii, ternyata kau disini...", ujar seorang gadis berambut pirang lalu mendekati Naruto.

"Oh, Shion-chan..ayo sini-sini duduk bersamaku..", ujar Naruto sambil menunjuk tempat di sebelahnya.

"Naruto-nii pasti capek habis berlatih. Ini kubawakan makanan dan minuman", ujar Shion lalu memberikan kotak makanan dan sebotol minuman pada Naruto.

"Arigatou Shion-chan, kau memang imoutou-ku yang paling baik!", ujar Naruto sambil tersenyum lalu menerima makanan itu.

"Hehehe..", Shion nyengir.

Naruto kemudian langsung memakan dan menghabiskan makanan dari Shion dengan lahap. Shion terkikik geli melihat Naruto makan dengan sangat cepat dan lahap.

"Wah kenyang! Masakanmu memang enak sekali Shion-chan! Sekali lagi Arigatou ya!", ujar Naruto sambil memegangi perutnya yang sudah terisi penuh.

"Hahaha, terima kasih pujiannya. Aku kan menyayangi Naruto-nii-chan jadi aku ingin selalu menyenangkan Naruto-nii-chan", ujar Shion sambil tersenyum lebar.

"Aku juga menyayangimu imoutou-ku sayang", ujar Naruto sambil nyengir lalu menepuk-nepuk kepala Shion dengan pelan.

Setelah 1 jam berbincang-bincang di situ. Naruto dan Shion memutuskan untuk pulang karena hari sudah mulai gelap. Mereka berjalan dengan riang sambil bergandengan tangan. Sungguh hubungan kakak-adik yang harmonis. Mereka kehilangan kedua orangtua mereka saat mereka kecil. Karena Cuma hidup berdua mereka jadi saling menyayangi dan melindungi. Naruto ingin melindungi Shion karena hanyalah adiknya itulah anggota keluarganya yang tersisa. Dia tak mau kehilangan Shion.

Besok paginya Naruto kembali berlatih di tempat yang sama. Naruto terus berlatih agar menjadi samurai yang kuat. Dia harus menjadi kuat agar bisa melindungi Shion yang sangat disayanginya. Naruto juga sangat senang ketika dia terpilih menjadi salah satu dari 6 pemegang katana legendaris. Karena pedang itulah dirinya menjadi bertambah kuat.

Tapi tiba-tiba salah seorang warga desa berlari-lari menghampiri Naruto. Wajahnya terlihat panik dan ketakutan.

"Naruto-san cepatlah kembali ke desa! Para Oni sedang menyerang desa! Lalu adikmu..", ujar pria itu.

"Kenapa dengan adikku?!", tanya Naruto cemas.

"Dia disandera para Oni!", ujar pria itu.

"APA?! SIALAN AKU HARUS SEGERA MENOLONGNYA!", ujar Naruto lalu langsung berlari dengan cepat menuju arah desa.

Sementara itu para Samurai Force sedang berjalan juga menuju arah desa Naruto.

"Jadi kita akan ke desa Konoha? Untuk mencari pemegang katana angin itu?", tanya Tenten.

"Ya, dan kita harus membujuknya agar bergabung dengan kita. Kekuatannya akan sangat berguna untuk menghadapi para Oni", ujar Neji.

"Begitu ya, ayo kawan-kawan kita bergegas!", ujar Tenten semangat.

"Ok, Tenten-sama!", jawab Matsuri riang.

Gaara dan Hinata Cuma mengikuti dalam diam.

Naruto kini telah sampai di desa dan berhadapan dengan para Oni. Para Oni menghalangi Naruto dan mencoba menyerangnya. Naruto bersiap menggunakan katananya.

"Minggir kalian! Terima ini WIND SLASH!", ujar Naruto lalu menebas satu persatu Oni yang menghalanginya.

Naruto kemudian melihat adiknya sedang diikat dan dijaga oleh beberapa Oni.

"Shion bertahanlah! Aku akan segera menolongmu!", ujar Naruto sambil menebas Oni-Oni yang masih menghalanginya.

Naruto kini telah sampai di hadapan para Oni yang menahan Shion.

"Hei, lepaskan adikku brengsek! Dasar monster jelek sialan!", teriak Naruto.

"Fufufu, Uzumaki Naruto, akhirnya kau datang juga. Bersiaplah untuk mati!", ujar salah satu Oni lalu bersama ke-3 temannya mulai menyerang Naruto.

"Kalian yang akan mati, baka!", teriak Naruto lalu juga maju untuk menyerang mereka.

TRING...TRANG...JRASH...TRANG...

Naruto dan para Oni itu bertarung dengan sengit. Naruto sedikit kewalahan karena tampaknya Oni-Oni yang ini levelnya jauh lebih kuat. Tapi Naruto bukanlah samurai lemah yang dapat dikalahkan begitu saja.

"WHIRLWIND SLASH!"

"Waaaaa", teriak para Oni yang terkena serangan mematikan Naruto.

"Akhirnya mati juga mereka. Shion-chan!", ujar Naruto lalu menghampiri Shion.

Naruto melepaskan ikatan Shion dan Shion langsung memeluknya.

"Onii-chan aku takut...", ujar Shion sambil memeluk Naruto lebih erat.

"Tak apa-apa Shion-chan, ada aku disini. Aku sudah menghabisi mereka semua!", ujar Naruto sambil mengelus-ngelus rambut Shion.

Tiba-tiba datang lebih banyak Oni mengepung Naruto. Mereka datang berbondong-bondong dalam jumlah banyak.

"Sial, kenapa datang lebih banyak!?", ujar Naruto.

"Uzumaki Naruto, hari ini kau akan mati! Dan kami akan merebut katana angin itu darimu!", ujar komandan Oni.

"Coba saja kalau bisa. Shion_chan tunggu disini, aku segera kembali", ujar Naruto lalu mendudukan Shion didekat rumah penduduk.

"Bersiaplah untuk mati! Anak-anak serang!", perintah komandan Oni.

"HEYAAAHHHH", seru para Oni.

Naruto mulai melawan mereka dengan tebasan-tebasan pedangnya. Tapi para Oni yang jumlahnya begitu banyak membuat Naruto kewalahan. Naruto semakin tersudut dengan jumlah para Oni.

Tapi tiba-tiba...

JRASH...JRASH...JRASH...

Para Oni mulai tergeletak satu persatu. Ternyata Samurai Force telah datang dan mulai menebas para Oni itu.

"Dasar monster jelek, kenapa kalian harus hidup di dunia ini sih?!", umpat Tenten.

"Serang monster jelek ini, hiyaah!", ujar Matsuri.

Sementara Neji, Gaara dan Hinata bertarung dengan tenang. Naruto bingung melihat mereka karena baru pertama kali melihat sekelompok orang itu.

"Siapa orang-orang ini?", gumam Naruto.

Samurai Force terus menghabisi para Oni yang menghalangi. Kini Oni tersisa sedikit dan mulai mundur dan lari.

"Awas kalian Samurai Force, akan kubalas kalian!", ujar komandan Oni lalu kabur bersama para Oni lainnya.

"Dasar penakut!", umpat Tenten.

Samurai Force kemudian menghampiri Naruto.

"Hei kau tak apa-apa?", tanya Neji.

"Tak apa-apa. Cuma luka ringan saja", ujar Naruto.

"Sou ka", ujar Neji.

"Ngomong-ngomong kalian ini siapa? Aku belum pernah melihat kalian disekitar sini", tanya Naruto.

"Kami adalah Samurai Force. Kelompok pemegang 6 katana legendaris. Kami ini sangat membenci Oni dan ingin menghapus semua Oni dari bumi ini. Kau pasti Uzumaki Naruto bukan? Pemegang katana angin", ujar Neji.

"Ya aku memang Uzumaki Naruto", ujar Naruto.

"Kami sebenarnya sedang mencarimu. Kami ingin kau bergabung bersama kami dalam kelompok Samurai Force", ujar Neji.

"Eh? Aku?", ujar Naruto kaget lalu menunjuk hidungnya sendiri.

"ONII-CHAN TOLONG AKU!", teriak Shion.

"SHION!", teriak Naruto.

Kini Shion sedang dibekap oleh seorang Oni. Oni ini menodongkan pisau ke leher Shion.

"Lepaskan dia monster sialan!", ujar Naruto geram.

"Aku akan melepaskannya asalkan kau memberikan pedangmu itu Naruto!", ujar oni itu.

"Sial!", umpat Naruto.

"Jangan Onii-chan, jangan serahkan pedangnya!", teriak Shion.

"Diam kau gadis bodoh!", teriak Oni itu.

"Bagaimana ini?", gumam Naruto.

"Serahkan pada kami. Kami akan membantumu", ujar Neji.

"Eh?"

"Ayo cepat serahkan pedangmu Naruto!", teriak Oni itu.

Neji dkk bersiap dengan pedangnya. Mereka lalu maju dengan cepat untuk menyerang Oni itu.

JRASH...

"Ohok!"

Naruto terbelalak melihat kejadian dihadapannya ini. Adiknya tercinta telah tertusuk oleh pisau di lehernya. Oni itu telah menusuk leher Shion dengan sadis. Mulut dan leher Shion telah bersimbah banyak darah. Tapi setelah itu Neji berhasil memotong kepala Oni itu. Naruto kemudian langsung menghampiri Shion dan memangkunya.

"Shion-chan kumohon bertahalah...", ujar Naruto panik.

"Nii-chan...", gumam Shion.

"Bertahanlah, kau pasti tertolong", ujar Naruto.

"Nii-chan...sepertinya...waktuku sudah tidak lama lagi...", gumam Shion.

"Shion-chan jangan berbicara seperti itu..Kau pasti selamat dan kita bisa bersama lagi...", ujar Naruto.

"Naruto-nii-chan arigatou untuk selama ini...aku menyayangi..mu...", ujar Shion lalu menghembuskan nafas terakhirnya.

"Shion, bangun! Jangan bercanda Shion! Shion! Shion!", ujar Naruto panik.

"SHION!", teriak Naruto histeris.

Shion segera dimakamkan di pemakaman umum desa. Semua warga desa menghadiri pemakaman itu. Mereka turut berbelasungkawa karena Naruto dan Shion adalah penduduk yang baik didesa itu. Sementara Naruto masih terlihat terpukul karena kejadian ini. Dia tak percaya nyawa adiknya direnggut secepat ini.

"Shion...maafkan aku..", gumam Naruto sambil memandangi dengan sedih batu nisan milik adiknya.

Sementara Samurai Force juga menghadiri pemakaman itu dan memperhatikan Naruto.

"Anata, kasihan sekali ya si Naruto, kehilangan adiknya karena perbuatan Oni", ujar Tenten.

"Hn, Oni memang makhluk yang tak bisa dimaafkan!", ujar Neji.

Sementara sang Heiress Hyuuga, Hyuuga Hinata juga sedari tadi memperhatikan Naruto.

"Pemuda itu terlihat begitu sedih dan terpukul karena kehilangan adiknya. Pasti dia begitu menyayangi adiknya itu...", batin Hinata.

Kemudian para Samurai Force mendekati dan menghampiri Naruto.

"Kami turut berdukacita atas meninggalnya adikmu itu. Kalau kami waktu itu lebih cepat mungkin kami bisa menyelamatkan adikmu", ujar Neji.

"Tak apa-apa. Aku mengerti, aku tak menyalahkan kalian", ujar Naruto.

"Naruto, bagaimana dengan tawaran kami untuk bergabung? Apa kau mau bergabung dengan kami?", tanya Neji.

"Bolehkah kalian memberi aku waktu untuk berpikir? Lalu tinggalkan aku sendiri disini! Aku ingin sendirian dulu!", ujar Naruto dengan nada tinggi.

"Baiklah, kami pergi dulu. Semoga kau memberi jawaban yang bagus", ujar Neji lalu berbalik diikuti teman-temannya.

Hinata terus menatap Naruto dengan kasihan.

"Aku akan berusaha menghiburnya...", batin Hinata.

Besoknya Naruto kembali latihan seperti biasa. Tetapi dia tampak tak bersemangat. Dia masih sedih dan terpukul setelah kehilangan adiknya, Shion.

Tiba-tiba Hinata datang dan menghampiri Naruto.

"A..ano..bolehkah aku ikut berlatih bersama disini?", tanya Hinata malu-malu.

"Kau salah satu dari mereka ya. Silahkan..berlatih saja..", ujar Naruto dengan pandangan sayu.

"Arigatou! Perkenalkan namaku Hyuuga Hinata!", ujar Hinata.

"Hmm, aku Naruto..", ujar Naruto masih tak bersemangat.

"Senang berkenalan denganmu Naruto-san", ujar Hinata.

Naruto Cuma mengangguk lemah.

Setelah berlatih selama beberapa jam kini Naruto dan Hinata kelelahan dan beristirahat dibawah pohon.

"Na-Naruto-san, apa kau lapar? Kebetulan aku membawa makanan lebih", ujar Hinata.

"Hmm tak perlu repot-repot, nanti aku makan di desa saja", ujar Naruto.

"Tak merepotkan kok Naruto-san. Ayolah cobalah cicipi masakanku ini", ujar Hinata.

"Baiklah kalau kau memaksa", ujar Naruto lalu mengambil sepotong onigiri dan mengunyahnya.

Naruto kembali teringat dimana Shion juga sering membuatkannya onigiri sebagai makan siang. Naruto kemudian mulai meneteskan airmata.

"Shi-Shion...", gumam Naruto lirih sambil terisak.

"Naruto-san...", gumam Hinata sambil memandang nanar.

"Shi-Shion hu...hu..hu...", Naruto menangis tersedu-sedu.

GREBB...

Hinata menarik Naruto kedalam dekapannya. Naruto sedikit kaget tapi terus menangis terisak-isak.

"Menangislah Naruto-san...Dengan menangis kau bisa melepaskan semuanya. Curahkanlah segala kesedihan yang kau pendam dengan tangisan. Dengan begitu kau akan lega..", ujar Hinata sambil mengelus-ngelus punggung Naruto.

"Shion...Shion...maafkan aku tak bisa melindungimu...", ujar Naruto lirih.

"Aku adalah kakak yang payah dan lemah...", ujar Naruto lirih.

Naruto terus menangis tersedu-sedu sampai kelelahan hingga tertidur.

"Naruto-san..Naruto-san..Yah dia sudah tertidur...", ujar Hinata.

Hinata lalu melepaskan Naruto dan membaringkannya di bawah pohon itu. Lalu Hinata mengamati wajah Naruto.

"Wah Naruto-san ternyata tampan juga ya...Hei apa yang kupikirkan!", gumam Hinata.

"Sebaiknya aku pergi dulu, pasti sebentar lagi Naruto-san bangun dan kembali ke desa", ujar Hinata lalu bangkit berdiri.

"Jaa Naruto-san!", ujar Hinata lalu beranjak dari situ.

Hinata lalu kembali ke desa dan segera menuju penginapan yang disewa kawan-kawannya.

"Tadaima, minna", ujar Hinata.

"Okaeri, kau darimana saja Hina-chan?", tanya Tenten.

"A..ano..aku tadi berlatih pedang...", ujar Hinata gugup.

"Berlatih pedang? Dimana?", tanya Tenten.

"A..i-itu di tempat Naruto-san berla..ups", ujar Hinata keceplosan lalu membungkam mulutnya sendir.

"Ckckck, kenapa kau gugup begitu menyebut Naruto? Aku mulai curiga nih?", tanya Tenten.

"A-aku ngak gugup kok. Bi-biasa saja..", ujar Hinata terbata-bata.

"Lihat itu bicaramu terbata-bata. Lalu kenapa kau berlatih bersama Naruto? Kau mulai menyukainya ya?", tanya Tenten.

"Ng-Ngak kok! Aku Cuma ingin menghibur dia karena dia tampaknya sangat murung", ujar Hinata dengan muka memerah.

"Kenapa kau begitu memerhatikannya? Kau pasti suka padanya kan? Udah ngaku ajah!", ujar Tenten.

"Eng-Enggak kok!", ujar Hinata menyangkal.

"Sudah-sudah kalian berdua! Berisik saja!", ujar Neji ketus.

"Huh Neji-kun kau ngak asik!", ujar Tenten ketus.

"Gomenasai Neji-nii-san", ujar Hinata.

"Lebih baik kita pikirkan cara agar Naruto mau bergabung dengan kita", ujar Neji.

Besoknya matahari kembali bersinar. Pagi ini sangat cerah. Para anggota Samurai Force baru saja terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan suara ketokan pintu pada pintu kamar mereka.

Tok..Tok..Tok...

"Sialan, siapa sih yang menganggu kita sepagi ini...Matsuri cepat buka pintunya", ujar Tenten ketus.

"Baiklah Tenten-sama!", ujar Matsuri lalu menuju pintu depan untuk membuka pintu.

Pintu pun dibuka dan menampilkan sesosok pria berambut pirang yang ternyata adalah Naruto.

"Oh Naruto-san! Ada perlu apa ya?", tanya Matsuri.

"Apa ketua kalian ada? Aku ingin bicara sebentar dengan dia", ujar Naruto.

"Baiklah, tunggu sebentar aku panggilkan", ujar Matsuri lalu kembali ke dalam untuk memanggil Neji.

Lalu Matsuri segera menyampaikan pada Neji bahwa Naruto ingin bicara padanya. Neji diikuti anggota lain segera menuju pintu depan dan menghampiri Naruto.

"Naruto, apa yang ingin kamu bicarakan?", tanya Neji.

"Aku telah memutuskan dan aku Uzumaki Naruto.. Akan bergabung bersama kalian menjadi anggota Samurai Force!", ujar Naruto.

"Hmm, keputusan yang bagus. Aku senang mendengarnya", ujar Neji.

"Aku akan membasmi para Oni itu dari muka bumi ini. Tak ada yang akan kusisakan!", ujar Naruto.

"Aku akan membalaskan kematianmu Shion-chan..."

To Be Continued...

Halo, ketemu lagi dengan saya Marvelous-chan. Ini fic ke-5 saya. Saya bikin fanfic baru lagi dengan pair kesayangan saya NaruHina. Mungkin fic ini bergenre agak berbeda karena bergenre adventure. Tapi semoga para readers suka dan tertarik membaca kelanjutan fic ini.

Jadi maukkah para readers sekalian memberikan saran lewat review?

REVIEW PLEASE?

Arigatou Gozaimashita!