Feel The Different
Berawal dari kebodohan Park Jimin. Ia harus menanggung kemarahan Princess BTS, Min Suga. Dan kejutan menanti saat Min Suga terjebak dalam tubuh member lain yang notabene adalah namja paling terbully dalam IKON. Bagaimana perubahan hidup keduanya? Bisakah Suga menghadapi kekasih dari tubuh yang ditempatinya sekarang?
.
.
this is an IKON and BTS story with official pair. no need to talk much, happy read. leave coment if you want and don't give blame word. if you don't like there's a cross sign and click then. Dyo Not Own this story, this is KhungDae's story.
.
.
Yoongi merasakan bathrobe mengelilingi tubuhnya dalam sekejap, Ia hanya diam tak ingin tahu, sesaat Ia mendapati suara Namjoon.
" tidak main sama Jimin?"
"…main, yang benar saja?"
Namjoon menangkap nada tak suka dari teman begadangnya di studio ini. Ah iya, lelaki bersurai hijau itu sudah lama tak berhubungan dengan Jimin kekasih bocahnya. Entahlah, Namjoon pikir ini sudah menjadi kebiasaan jika mereka bertengkar.
Bukan mudah menyatukan 2 orang dengan perbedaan yang terlalu banyak.
Park Jimin, bocah dengan sifat cerianya, aura positif tersebar darinya kapanpun dimanapun, bahan bully, selalu berisik dan menggelubet member lainnya, juga kulit tan-nya. Yang anehnya menjadi kekasih Yoongi yang usianaya 2,5 tahun diatasnya, berkulit pucat, bermulut tajam, annoying, pendiam, penyendiri, suka membully, dan suka menyalak pula.
" ayo kita pulang saja kalau begitu, kau nampak tidak baik-baik saja?"
Yoongi menunduk mendengar penawaran Namjoon, sebenarnya Ia ingin pulang juga. Tapi..
GUBRAKK
Keduanya menoleh bersamaan ke arah Jimin dan sekawanan-nya. Mereka kelihatan sibuk sekali dengan candaan mereka, tanpa menyadari tatapan sendu dari Yoongi.
' dia melupakan janjinya..'
" kita pulang Namjoon-ah, aku berganti baju dulu. Mereka keterlaluan sekali mencuciku di bathup sialan itu. Uhh!"
Namjoon hanya tertawa mendapati dengusan sebal Yoongi, seterusnya Ia mengangguk mendapat gummy smile gratis dari Yoongi sebelum tubuh kecil itu menghilang di balik ruang ganti,
" tunggu sebentar!"
.
.
Yoongi meneliti layar ponselnya, iKON..
Ia penasaran sekali dengan sosok Bobby yang dengar-dengar pernah menyinggung grup-nya dan terutama RapMon, sang leader.
Matanya membola lucu menemukan seseorang yang wajahnya, yah..cantik.
Kim Jinhwan namanya, yang membuat Yoongi tertarik adalah bandana yang dipakai di foto itu sama persis dengan yang dipakainya saat shooting mv 'NO' dulu.
' jadi dia satu grup dengan Bobby begitu?'
" siapa tuh?"
" AK-YAKK! KIM NAMJOON! Kau membuatku terkejut!"
Yoongi dengan wajah sangarnya menggertak Namjoon, tapi kelihatannya tidak membuahkan perubahan sedikitpun. Tatapan Mon leader tetap sedatar sebelumnya.
" siapa itu, aku belum pernah lihat"
Yoongi memasang wajah cerianya menyentakkan ponselnya ke depan hampir menimpuk kepala Namjoon.
' aigoo, Yoongi hyung. Kau sangat berbahaya' desis Namjoon dalam hati.
Namjoon masih menatap malas pada Yoongi yang menyandingkan layar ponselnya tepat di samping kanannya.
" dia Kim Jinhwan. Bagaimana, mirip denganku tidak?"
Namjoon menahan tawanya, " apanya yang mirip coba. Kirain tadi lihat fotonya Jimin"
Senyuman Yoongi luntur begitu saja. Kenapa Namjoon harus membahas Jimin, sih.
" kau sudah seminggu mendiamkannya, kasihan dia. Dia masih kecil, dia membutuhkan perhatianmu,hyung"
Yoongi mendengus, " aku memperhatikannya kok! Bocah itu saja yang tidak peka"
Giliran Namjoon yang menghela nafas, " kau kekanakkan"
BUG
Namjoon meringis menahan nyeri di lengannya yang dipukul Yoongi, " kau mana tahu masalahku,eoh?! Justru dia yang tidak pernah perhatian padaku.."
Suara Yoongi memelan, Ia terlalu ragu sekarang. Apakah benar kalau Ia menerima Jimin menjadi kekasihnya? Tapi kalau dipikir-pikir sudah terlampau lama, hubungan ini sudah berlalu selama 4 tahun.
" mian, aku hanya memberimu nasihat hyung. Aku tidak betah melihat kalian yang saling diam. Eung, tapi kau yang lebih jutek. Itu fakta"
Untuk kesekian kalinya Yoongi menghela nafasnya, Namjoon benar juga.
.
.
Jimin memasuki dorm dengan tergesa, sial! Ia melupakan janjinya dengan Yoongi.
" hyung, kau lihat Yoongi hyung?"
Namjoon mengalihkan pandangannya dari kertas lusuh di tangannya.
" tidur, di kamar- "
Dengan cepat Jimin berlari menuju kamar Yoongi lalu membuka pintunya perlahan. Kok gak ada?
Entah bagaimana Jimin sudah berdiri lagi di hadapan Namjoon dengan gurat cemasnya.
" hh..-gak ada hyung!"
" makanya dengerin bocah, dia tidur di kamarku."
.
.
Jimin masih menstabilkan nafasnya sebelum membuka pintu dan masuk dengan perlahan.
Ia mendapati kekasihnya bergelung di balik selimut Namjoon. Bahkan Ia tak menggunakan kaus kakinya seperti biasa.
Jimin mendekat, dengan hati-hati Ia memasangkan kaos kaki pada kedua kaki kecil Yoongi dan kembali menggelungnya dengan selimut. Berikutnya Ia menyibak perlahan kain hangat itu dari kepala Yoongi agar tidak lagi menyembunyikan wajah manis yang selalu dirindukanya.
" hyung.., bogoshipeo"
Tidak ada jawaban, jelas-jelas Yoongi sudah tertidur pulas. Salahkan Jimin yang melupakan janjinya tadi. Sekarang kekasihnya ini pasti ngambek.
Jimin memberanikan diri mengecupi seluruh permukaan wajah Yoongi dan berakhir dengan ciuman lembut di bibir tipis Yoongi.
Merasakan lenguhan pelan, Jimin reflek mundur. Tapi Yoongi masih tertidur nyenyak, tangannya menggenggan kosong pada udara. Jimin menatapnya sedih, Ia pun segera menautkan tangannya dan mensejajarkan wajahnya dengan Yoongi.
" Jiminn.."
Jimin menahan senyumnya, wajah Yoongi benar-benar lucu. Mengigau namanya di tengah tidurnya.
" ..a-ku membencimu. Hiks.."
Jimin menatapnya shock. What!?
Air mata meleleh dari mata tertutup Yoongi, dan Jimin masih terkejut di tempatnya. Ia pun segera mengusap pipi putih itu dan mengecupnya lama.
" aku akan segera menyelesaikan masalah kita hyung, aku sudah tidak tahan lagi. Maaf aku lupa untuk mengajakmu bicara tadi, mungkin jika aku tidak lupa dengan janjiku kita bisa tidur bersama sekarang"
Oke, jangan berpikir Jimin mesum, ini semua tulus dari hatinya. Ia sungguh ingin tidur bersama sambil memeluk hangat tubuh Yoongi.
Setelah sepuluh menit berjongkok di samping ranjang, Jimin merasakan kakinya berjengit kesemutan. Lagipula tangannya masih di pegang Yoongi kan? Baiklah, Ia akan tidur dengan Yoongi malam ini.
.
.
Other side
" astaga Goo Junhoe-ku. Aku lelah.."
Sementara Junhoe memutar bola matanya malas, " aku ingin sekarang hyung.."
Jinhwan menggigit bibirnya berpikir, " tapi-"
Kalimatnya terputus menemukan Junhoe sudah menyudutkannya di ranjang dengan tatapan memohon yang gagal. Wajahnya justru terkesan memaksa.
" baiklah.., "
" aku tidak terima penolakan, tapi kalau kau terpaksa begitu aku tidak suka"
Jinhwan mendongak menatap wajah Junhoe lekat, kalau dipikir-pikir dia juga merindukan kekasih tampannya ini.
Junhoe menyeringai mendapati wajah kekasihnya memerah perlahan, entah apa yang ada di pikiran Jinhwan. Tapi Ia hanya menginginkan Jinhwan sekarang.
" a-aku tidak terpaksa kok. Eum.., tapi jangan lama-lama ya?"
Junhoe mengangguk saja, toh nanti juga dia yang memegang kendali. Lagipula mereka tidak akan pernah menyelesaikan urusan ranjang dengan cepat.
.
.
Bobby menyumpal telinganya dengan headset. Entah sejak kapan kamar di sebelahnya menimbulkan suara yang ugh..membuatnya turn on.
Tapi kan Hanbin sudah tidur, Bobby mana tega membangunkan kekasih adorable-nya hanya untuk menelan spermanya. Maaf, jangan dengarkan pikiran jahat Bobby kali ini.
.
.
Pagi yang begitu cerah untuk bagun pagi, tapi suara memekakan itu hinggap dengan mudah di telinga Yoongi. Siapa sih yang tidak sayang nyawa dengan mengganggu Yoongi dari tidur lelapnya?
Aish!
Yoongi dengan cepat duduk berencana untuk menyembur siapa yang berani mengganggunya sebelum..
Nyut~
" akh. Aawwww.., eomma~"
Yoongi segera menutup mulutnya, apa ini? Kenapa bagian bawah tubuhnya sakit sekali sih? T-tunggu..
Semalam Ia yakin tidak melakukan apapun, Ia langsung tidur bahkan tanpa membantu Namjoon dengan lirik lagu barunya.
Matanya mengelilingi ruangan asing yang..ini bukan kamar Namjoon!
Ya Tuhan, ampuni Yoongi atas semua kesalahannya. Ia benar-benar takut sekarang.
Ia semakin terkejut mendapati tubuhnya yang hanya terbalut selimut menampakkan kulit yang memar dan terlukis banyak kissmark. Sialan!
Ini pasti mimpi.. ini pasti mimpi!
Siapapun tolong sadarkan Yoongi segera!
" hyung!"
Seseorang dengan tubuh tinggi berlari dengan cepat dan menerjang tubuhnya hingga mereka kembali terhempas di ranjang.
Yoongi menatapnya horor, sungguh. Kenapa kulitnya merinding hanya dengan mendengar suara seraknya.
" kau sudah bangun? eoh,"
Yoongi membeku di tempatnya, pria tadi mengecup bibirnya singkat lalu tersenyum lebar menampakkan semua giginya yang Yoongi ingin sekali memukulnya hingga rontok.
Dengan cekatan Yoongi mendorong tubuh tadi dan menarik kembali selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Pria tadi bangkit dengan wajah bingungnya, Ia kembali mendekat dan hal itu membuat Yoongi gelagapan di tempatnya.
" woah, kau mendorongku? Wae..kau marah? Apa semalam aku menekanmu terlalu keras hyung?"
Yoongi melebarkan pupil matanya, a-apa tadi? Menekan…t-tidak mungkin itu.
Aish! Pikiran Yoongi benar-benar kotor, tapi apa lagi namanya kalau bukan pemerkosaan yang baru saja dialaminya sekarang ini?!
.
.
Pemuda itu mengucek matanya perlahan, namun gerakannya segera terhenti merasakan ada sepasang lengan yang melingkar erat di perutnya.
t-tidak, sejak kapan Junhoe jadi hitam begini?!
Tak lama sebuah nafas halus berhembus di belakang telinganya.
Ia pun dengan memberanikan diri berbalik untuk memastikan bahwa seseorang di belakangnya ini adalah Junhoe, kekasihnya.
Matanya membola kaget dan jantungnya berdetak cepat,
.
.
Di saat yang bersamaan Jinhwan dan Yoongi merasakan keanehan menghantam diri mereka, " AAAAAKKKHHH!"
Teriakan Jinhwan membuat seseorang di sampingnya terbangun dan membuka matanya lebar-lebar.
" Yoongi hyung?! Kenapa menangis..,eoh? Maafkan aku..uljima"
Jimin, dengan cepat memeluk Yoongi. Tapi yang Ia terima adalah dorongan kuat hingga membuatnya terjatuh dari ranjang.
Kegaduhan itu membuat semua member terbangun dan berbondong-bondong menemui Jimin dan Yoongi.
" yak, kalian ini kenapa eoh?! Ini masih pagi sekali!"
Namjoon berteriak frustasi di tempatnya, sementara yang lain hanya berdiri sambil melihat Yoongi yang menangis dan Jimin yang terduduk di lantai.
Tunggu, kenapa Yoongi hyung menangis?
" hiks! Junhoe-yaa..Junhoe-ya, aku takutt! Hiks"
Jimin refleks berdiri dan menatap tidak percaya pada Yoongi. Siapa tadi yang disebutnya?
.
.
Di dorm iKON semua member juga berkumpul di kamar Jinhwan. Ada apa dengan Jinhwan yang memeluk dirinya protektif dari seorang Goo Junhoe. Kan dia pacarnya sendiri?
" hyung kau kenapa?"
Kali ini bocah bermata sipit menanyai Yoongi, dan Yoongi hanya bisa menggeleng takut dan menahan air matanya yang hendak turun.
Sejak satu jam yang lalu Jinhwan tetap begini membuat Junhoe akhirnya turun tangan. " aku sudah minta maaf, apa lagi yang kau tangiskan hyung. Katakan?"
Yoongi perlahan melunak, Ia akhirnya benari mengangkat kepalanya dan menatap pada satu-satunya orang yang dicurigainya telah memperkosanya.
Heol, bagaimana reaksi Jimin nanti kalau tahu gulanya diperkosa namja lain. Bisa menangis meraung seharian dia.
"n-neo..,nuguseo?"
Bibir Junhoe mengatup rapat, Ia tidak tahu harus marah atau tertawa.
" kau lupa pada kekasihmu sendiri? aigoo.., aku benar-benar minta maaf karena semalam mungkin aku sudah keterlaluan ya?"
Junhoe mengacak surai halus kekasihnya sambil tersenyum senang, kekasihnya suka bercanda ya.
Plak
Yoongi menepis tangan Junhoe yang dengan seenaknya mengacak rambutnya.
" kutanya kau siapa. Kenapa malah mengaku-ngaku sebagai kekasihku eoh?! Aku sudah punya kekasih dan itu bukan kau!"
Yoongi mengucapkan kalimat tersebut lancar, tegas, dan mantap sambil menunjuk tak suka pada pria di hadapannya.
Satu-persatu dari member iKON meninggalkan kamar itu. Sekali lagi Yoongi hanya melihat bocah kelinci itu menghela nafas dan menutup pintu kamar sebelum pergi.
" YAK KAU! JANGAN TUTUP PINT-"
" Jinan hyung"
Yoongi segera menoleh, apa-apaan wajah orang ini. Mau menantang, eoh?
" mwonde?"
Yoongi melayangkan tatapan dingin menusuk-nya, dan mulai tersenyum karena pria di hadapannya tak bergerak sedikitpun. Mengaku kalah saja~
"Huh, siapa yang Jinan hyung? Aku-"
Sret!
" y-ya! Apa yang kau lakukan,eoh?! Lepasss! Aaa!"
Yoongi benar-benar ketakutan man, tanpa Ia duga manusia besar di hadapannya sudah menariknya hingga terjerembab di ranjang dan-
" yak! Kenapa kau mengikatku?! Lepaskan aku- akh! Yaaa! Uhh~ LEPASS!"
Ah, andai saja dia bisa menendang. Tapi kedua kakinya juga sudah terikat di masing-masing ujung bed. Seperti sudah pengalaman saja orang ini.
Yoongi hendak menangis, tapi lagi-lagi pria di hadapannya menatapnya menelisik.
" a-apa yang kau lihat?! Kumohon lepaskan akuuuuu"
Junhoe, hanya menatapnya tak tertarik. Ia kemudian merangkak menaiki bed dan mencengkeram rahang Yoongi.
" dengar ya, Kim Jinhwan-ku sayang. Namaku.."
Yoongi menelan ludahnya paksa, Ia sungguh merasakan nyawanya hampir lepas.
" Goo"
Matanya membola saat sesuatu mengenai bagian bawah tubuhnya dengan sengaja. Ia menatap horor pada pelaku tindakan itu.
" Jun"
Duk! "-AW!"
" Hoe"
Bersamaan kata terakhir diucapkan siapa itu, Yoongi merasakan keningnya memanas dan perih. Sial sekali orang ini menabrakkan keningnya pada Yoongi, sakit tahu?!
Sedetik kemudian ranjang itu bergerak dan sosok yang baru diketahui bernama Junhoe itu melangkah turun dari ranjang tanpa lupa menarik satu-satunya kain penutup tubuh Yoongi.
" apa yang kau lakukan bodoh?! Ini keterlaluan, neo- GOO JUNHOE KAU MAU KEMANA?!"
Pintu tertutup dengan Yoongi berada di ranjang sendirian, terikat, telanjang, dan –cklek. Bagus, Ia sengaja dikunci dari luar.
" GOO JUNHOE SIALAN! APA SALAHKU EOH?! LEPASKAN AKUUU!"
TBC
N.B : sorry for the typo and give review please, see you next chapter.
