Disclaimer | Naruto milik Masashi Kishimoto. Tidak ada keuntungan material yang didapatkan dengan membuat fanfiksi ini.
Other | 560 words. Harry Potter AU. Sasuke & Sakura.
Summary | Di antara Bludger dan pacarnya, terkadang, Sasuke masih lebih memilih Bludger.
PERHAPS, POSSIBLY
by littleparadox
.
#1. past the quidditch pitch with a broken rib
"Ujung ranjang kamu dipenuhi buket dan cokelat kemarin."
Sakura menopang sikunya di pinggir ranjang Hospital Wing yang dibaringi Sasuke, tidak menatap pemuda itu saat mengatakannya namun hanya fokus bermain-main dengan kertas lipat yang sudah diberi jampi melayang. Ia membuat burung, kepiting, ikan, perahu, dan membuat mereka semua menggantung di atas kepala Sasuke seperti mainan bayi. Pemuda itu tertegun dan matanya melebar: dia sudah meminta Naruto untuk menyembunyikannya sebelum Sakura datang, sial. Gadis itu memiliki gelombang cemburu yang mengerikan. Sekarang, anehnya, dia nampak tidak terganggu. Mungkin Sasuke hanya akan keluar rumah sakit untuk didiamkan sepanjang minggu.
Gadis itu menangkap matanya (yang barangkali sedang terlihat ngeri) dan memalingkan pandangan, kembali melipat bentuk-bentuk di atas kertas merah jambu. Kali ini sebuah bunga. "Aku datang sebelum Naruto, kamu tahu. Waktu kamu masih pingsan," seusai dihantam Bludger di rusuk, maksudnya. Sasuke langsung tak sadarkan diri, dan sewaktu membuka mata, yang ada hanya Naruto yang langsung bawel woi bego! Aku yang pertama jenguk ahaha percaya nggak? Percaya nggak?! Dan bodohnya, Sasuke percaya. Ah...
"Dan tetap saja lebih lambat dibanding..." Sakura menimbang-nimbang, melepaskan bunga kertasnya ke udara agar berjajar di sebelah perahu dan berputar-putar pelan, "...penggemar..." gadis itu bergidik, "...yah, mereka."
Bukan salah Sasuke, tapi lebih baik dia menyalahkan dirinya sendiri daripada Sakura ngambek berhari-hari. Tidak seperti dia bisa naik ke meja Slytherin di Aula Besar dan pakai mantra sonorus, mengumumkan, mulai hari ini, tidak ada yang boleh kasih aku apa pun kecuali pacarku. Yang benar saja. Valentine baru lewat dua minggu yang lalu dan dia sudah mengalami masa terburuknya dihimpit anak-anak sepanjang hari. Shikamaru sampai harus mencium semua piala minumannya di Aula Besar karena takut ada yang memasukkan ramuan cinta.
Parah, tapi juga norak. Sakura jelas memiliki problem manajemen emosi, dan Sasuke memiliki problem menyuarakan pembelaannya karena dia selalu mengalah duluan. Mana yang benar?
"Aku juga inginnya aku laris manis, biar kamu tahu rasanya," pandangan Sakura jadi mendelik. Sasuke mendadak merasa nyeri di sekujur tubuhnya, dan yang ini bukan karena Bludger, karena rusuknya yang retak sudah diperbaiki semalam. "Enak sih enak, dapat makanan gratis terus."
"Nggak kumakan, kok..." pembelaan tak berguna, karena ini bukan soal siapa yang makan. Sakura cemberut sembari melipat satu kertas lagi. Kodok.
"Kamu tahu kemarin ada yang nitip cokelat ke aku?" pandangan Sakura dongkol sekali. "Nitip. Rasanya mau aku jambak."
Jangan jambak, Sasuke berdoa, nanti perang dunia pecah. Sakura mengamuk sama dengan banteng lepas, sama dengan sebatalion troll mengobrak-abrik Aula Besar. Pemuda itu menatap sang gadis takut-takut, bingung, karena Sakura terdengar jengkel namun tangannya masih melipat kertas dengan halus. Jemarinya terampil sekali, namun tidak ada yang tahu seberapa banyak kekuatan terhimpun di dalamnya, melebihi tongkat sihir. Ia pernah melihat anak Ravenclaw pendengki yang mengendap di belakang Sasuke setelah pertandingan, membawa pemukul Bludger—Sakura merebutnya dan memukulkan tongkat itu di pagar tribun sampai patah.
Kalau Sakura menjambak, Sasuke hampir positif siapapun yang dijambaknya akan terpenggal seketika.
"Mumpung OWL ramuan dan mantraku bagus," maksudnya apabila difrasakan ulang, semua OWL Sakura bagus. Sasuke saja jeblok di herbologi. "Mungkin aku jadi penyembuh saja di rumah sakit, biar bisa magang di St. Mungo. Gimana?"
Pandangannya mengarah ke Sasuke, menunggu. Pemuda itu tertegun. "Maksudnya?"
Senyum terbentang di wajah sang gadis. "Biar kalau ada Seeker yang masuk rumah sakit karena cedera Bludger lagi, dia bisa langsung masuk bangsalku," setulus kasih ibu, liukan bibirnya. Sasuke menelan ludah. "Penggemarnya nggak aku izinkan masuk."
Uh.
"I-idenya bagus."
Untung masa depan masih jauh.
.
.
.
.fin
A/N | Antologi berbagai setting AU dengan berbagai genre for your everyday need. Diupdate suka-suka sesuai inspirasi datang dan pergi. Mungkin ke depannya nggak cuma berisi Sasuke dan Sakura namun karakter Naruto lainnya (kalau setting cocok dan dapat ilham, hehe). Let's be happy.
