Teriakan Berlian!

24 October.

Pagi yang cerah di kota Republik, kicauan burung yang indah, semilir angin musim semi, bunga bunga yang bermekaran, membuat penduduk kota Repiblik enggan melakukan aktivitas yang semestinya mereka lakukan.

Hari Pertama Musim Semi.

"Aku pergi, ma, pa!"seru Korra sembari menyabet setangkup roti gandum yan sudah diolesi selai kacang cokelat dan menghabiskan segelas susu hangat yang tersedia di meja makan.

Korra segera berlari menuju garasi dan menaiki sepeda nya, tadi nya ia ingin naik motor sport nya namun, karena dipakai Ikki, Korra jadi terpaksa naik sepeda.

Tonraq dan Senna melongo melihat tingkah putri tunggal mereka yang tidak biasanya, "Ada apa dengan anak itu? Tidak biasanya. Kau tahu Meelo?'tanya Tonraq pada Meelo. Jam masih menunjukkan pukul 6 kelas dimulai pukul 9. Meelo yag sedang membaca buku sains nya menghentikan aktivitasnya sejenak, "Aku juga tidak tahu, paman."sahut Meelo kemudian. Ia juga bingung dengan saudara sepupu nya itu, memang Korra tomboi tapi tidak mungkin ia gemar berolahraga sepeda setelah kecelakaan sewaktu lomba itu. Sebelum Meelo menghabiskan setangkup roti gandum, Meelo teringat sesuatu, Apa mungkin Korra... , batin Meelo.

Ia segera beranjak berdiri, menganakan blazer biru garis garisnya-blazer sekolah, dan berlari mengejar Korra menggunakan motornya.

"Mau kemana, Meelo?"tanya Tenzin.

"Megejar Korra!"sahut Meelo dari garasi.

The Legend Of Korra: Micheal Dante DiMartino & Bryan Konietzko

Rate Teen

Romance

Mako & Korra

Warning: Out Of Charter, Original Charter, Gaje, Jelek, abal abal, No-Canon, Songfic dan warning lain nya cari sendiri.

Oke. Yuu-chan kembali dengan Fic terbaru Yuu-chan di fandom terbaru Yuu-chan juga. THE LEGEND OF KORRA! Yippi! Mungkin ini cerita Romance berbahasa indonesia yang pertama di Fandom The Legend Of Korra. Yuu-chan akan Semi-Hiatus di pair MinaKushi, terlalu banyak pair itu di Akun FFN Yuu-chan, Yuu-chan ingin membuat sesuatu yang berbeda. Heheheh. #udah deh jangan banyak bacot.

Oke, kita langsung saja.

Kalau nggak suka mending nggak usah baca nanti malah menimbulkan Flame lagi.

Don'Like? Don't Read!

Simple And Practical.

Take... and...

ACTION!

hashiridasu BASU oikakete
boku wa kimi ni
tsutaetakatta
kokoro no moyamoya ga kiete
taisetsu na mono ga mietanda

Berlari aku mengejar bis itu
Ku ingin ungkapkan kepada dirimu
Kabut dalam hatiku telah menghilang
Dan hal yang penting bagiku pun terlihat

Korra mengayuh sepeda nya dengan kecepatan penuh, tangan kirinya memegang stang sepeda lalu tangan kanan nya memagang setangkup roti gandum dan memakan nya dengan satu gigitan. Rambutnya yang diikat ponytail dan menyisakan beberapa helai rambut berkibar di tiup angin, dasi biru kotak kotak, rok putih kotak kota dan blazer biru garis garisnya ikut berkibar ditiup angin.

"Masih sempat."ucap Korra setelah melirik jam tangan nya. Dengan kecepatan penuh ia mengayuh sepedanya untuk mengejar bis berukuran lumayan besar berwarna putih yang sedikit jauh darinya. Bis itu memang berjalan dengan kecepatan standar namun, berbeda dengan Korra, ia menggunakan sepeda. Jadi, ia harus dengan ekstra menggunakan tenaga nya untuk mengayuh sepeda untuk mengejar bis itu. Aku harus bisa mengejar bis itu! Apapun yang terjadi, batin Korra.

konna kantan na
kotae ga deteru no ni
nani ni tameratte miokutta no darou?
boku ga boku de aru tame ni
shoudou ni sunao ni narou

Walaupun jawabanya begitu mudah kutemukan
Tetapi entah mengapa diriku melewatkannya
Untukku menjadi diri sendiri
Ku harus jujur
Pada perasaanku

Setelah 10 menit mengayuh, bis yang dikejar nya berhenti 50 meter dari Korra, untuk menunggu bi situ kembali berjalan Korra berinisiatif untuk beristiharat sejenak di sebuah pada rumput yang luas, langsung saja ia membaringkan tubuhnya di rerumputan hijau nan segar itu setelah memparkirkan sepeda nya, tangan nya terpakai untuk alas kepala.

Matanya menatap langit biru yang jernih dengan sedikit awan yang perlahan bergerak mengikuti angin.

"Basic Stupid! Want torun away, huh? Why'd youhave to go, anyway? I'mright…I'mright..."ucap Korra entah pada siapa.

Kali ini ia tidak fokus lagi dengan awan ataupun langit. Korra sedang memikirkan kejadian kemarin malam.

Flashback On!

Teng!

Jam menunjukkan pukul 8 malam, bel pulang telah berbunyi 4 jam yang lalu namun, masih menyisakan beberapa anggota OSIS yang baru saja selesai tepatnya menyelidiki 7 Misteri sepulang sekolah.

"Bener bener deh, nggak ketulungan hantu di lab Biologi. Serem banget. Untung aja bisa selamat dari patung anatomi itu. Mestinya aku pergi bersama Bolin menghadiri festival Hanabi di taman kota. Semua ini gara gara si ketua OSIS terkejam di dunia!"keluh Asami.

Sumire yang disampingnya ikut membenarkan ucapan Asami, "Iya! Lagian si nenek lampir itu penasaran banget sama 7 Misteri Sepulang Sekolah. Udah tau hantunya kayak gimana."imbuh Sumire.

Reyna mengangguk, tanda setuju.

"Sudahlah. Kan Bolin ikut dalam menyelidiki 7 misteri sepulang sekolah, otomatis Asami nggak jadi kencan dengan Bolin." Ucap Korra tersenyum geli.

Asami memerah, "Tapi… tapi kan tetap saja. Pokoknya tuh ketua bener bener kejam," elak Asami.

"And… Sadis."mereka berempat tertawa mendengar ucapa Reyna.

Samar samar keempta gadis itu mendengar sebuah percakapan yang tidak jauh dari koridor.

"Itu seperti suara Bolin."ucap Asami.

"Iya, aku juga mendengarnya."sahut Sumire.

"Ayo kita menguping."ajak Reyna.

"Jangan ah!"ucap Korra khawatir.

"Kenapa sih? Kamu seperti khawatir begitu."ucap Asami heran.

Korra menunduk sedikit, "Aku bukan khawatir. Tiba tiba aku merasakan firasat yang akab buat aku menangis bila mendengar percakapan mereka."jawab Korra.

Asami merangkulnya dengan bersahabat, "Tenanglah. Kami yang akan menenangkanmu."ucap Asami sambil tersenyum.

Mau tak mau Korra ikut tersenyum, "Thanks."

"Nggak apa apa."ucap Asami.

Mereka mulai mengintip le 4 remaja pria yang tengah mengobrol serius, "Yang benar saja. Kalian ingin pindah ke Amerika besok? Kenapa mendadak sih?"Tanya salah seorang pemuda berambut pirang di name tag tersemit di dada kanan nya tertera nama Rei Okanamu.

"Maaf. Sebenarnya aku ingin setelah acara perpisahan. Namun, kata ayah perusahaan nya yang di Amerika ada yang terkena Hacker, dokumen dokumen penting di hacker oleh seseorang misterius. Dan aku yang harus menangani nya. Jadi, kami harus bergegas ke Amerika sebelum dokumen yang lain di hacker."ucap cowokberambut cokelat dengan syal merah melingkari lehernya, di name tag yang tersemit di dada kanan nya tertera nama Mako.

"Kenapa tidak ayahmu saja? Kau kan bisa nyusul nanti."kata Meelo.

"Kan sudah ku katakana, kata ayah, aku yang harus menangani si penghacker tersebut."sahut Mako.

"Mako dan Bolin pindah ke Amerika? Kenapa mereka nggak pernah cerita?" Tanya Asami agak terkejut.

"Tega sekali Mako menyembunyikan nya dari kami terutama… Korra."ucap Reyna. Asami, Reyna, dan Sumire melirik Korra yang hanya diam namun, tatapan nya tampak kosong sekali.

"Percakapan nya belum selesai."ucap Sumire membuyarkan lamunan ke dua remaja tersebut.

daisuki da kimi ga daisuki da
boku wa zenryoku de hashiru
daisuki da zutto daisuki da
koe no kagiri sakebou
daisuki da kimi ga daisuki da
iki ga kurushiku naru yo
shimatte okenai
oogoe DAIYAMONDO

Ku suka dirimu ku suka
Ku berlari sekuat tenaga
Ku suka selalu ku suka
Ku teriak sebisa suaraku
Ku suka dirimu ku suka
Walau susah untukku bernafas
Tak akan kusembunyikan
OOGOE DIAMOND

"Kau tidak memikirkan perasaan Korra ternyata."kata Meelo santai.

Mako menatapnya, "Apa maksudmu?"Tanya Mako serius.

Meelo menghela napas, sedikit jengkel dengan ketidak pahaman yang terkadang muncul pada kinerja otak Mako.

"Ayolah! Korra menyukaimu!"Kata Meelo.

Mako membelalakan matanya, wajahnya sedikit memerah

"Jangan bercanda deh, Meelo,"kata Mako tak percaya.

Ia tidak pernah menyangka, karena selama ini Korra selalu bersikap netral di depan nya. "andifyou areseriousaboutKorralikes me?" Tanya Mako memastikan.

Meelo mengusap sebelah wajahnya, menghela napas.

Kalau sudah begini pasti Mako susah untuk di yakinkan.

"Come on! Korrareallylikes you, stupid! since4years ago, you did notfeelhisage?!"sahut Meelo jengkel. Mako menunduk sedikit, diam diam dia tersenyum.

"Thank You. andIalsolove you, Korra"gumam Mako.

Hening.

"Soal Korra,"ucap Mako memecahkan keheningan, "Kamu saja yang memberitahunya."ucap Mako pada Meelo.

Meelo menggeleng, "Maaf, bung. Aku tidak bisa."ucap Meelo.

Mako mengernyit, "Kenapa?"tanya Mako meminta alasan Meelo.

"Aku tidak bisa memberitahunya. Aku tidak ingin membuatnya sedih. Kau saja yang memberitahunya."ucap Meelo.

"Aku harus berangkat pagi, tidak ada waktu untuk menjelaskan nya pada Korra."bantah Mako.

Rei menepuk bahunya, "Jika kau menyukainya, datang dan beritahu perihal kepindahanmu ke Amerika. Aku yakin jika kau yang menjelaskan nya dia pasti akan mengerti."ucap Rei, "Trust me."Rei mengangguk, berusahan menyakinkan Mako.

"Akan aku usahakan."

"Bagus.:

Sumire, Asami dan Reyna mengalihkan pandangan mereka kearah Korra yang berdiri mematung dengan pandanagn kosong dan air mata yang hampri menetes.

Perlahan Korra membalikkan tubuhnya lalu berjalan meninggalkan teman teman nya.

Korra mempercepat jalan nya lalu berlari kencang. Ia tidak ingin mendengar lagi tentang kenyataan bahwa Mako akan pindah ke Amerika.

"Korra!"ketiga remaja itu berlari mengejar Korra. Meelo, Bolin, Rei dan Mako melihat ketiga remaja itu berlari mengejar Korra.

"Sial! Pasti dia mendengar percakapan kita beremoat."ucap Bolin panik.

"Sudah pasti, stupid! Gawat!"ucap Rei.

Remaja pria itu ikut mengejar Korra dan kawan kawan.

Flashaback off!

Korra memejamkan matanya. Dia masih kepikiran soal kejadian kemarin malam di sekolah. Ia masih tidak terima dengan kenyataan kalau Mako akan pindah ke Amerika.

Dan sekararng yang hanya bisa ia lakukan adalah menatap langit.

"Dasar bodoh! Kenapa perginya sangat mendadak? Belum memberitahuku lagi."bulir bulir air mata jatuh di pipi Korra.

Korra menghapus airmatanya yang berlinang terus tenpa henti.

"Sialan! Kenapa aku menangis sih? Uh."

Dia beranjak dari rerumputan dan menaiki sepedanya dan pergi secepat mungkin karena bis yang tadi dikejarnya kembali berjalan.

Korra berhasil mendekati bis itu, lalu ia melihat kearah jendela bis. Dia menemukan Mako yang tengah membaca buku sambil meminum kopi hangat, serta Bolin yang tertidur.

Sepertinya Mako tidak serius membaca buku tersebut, lebih menjurus sedang melamun.

"Mako."Korra memanggil Mako. Namun, Mako tidak mendengarnya.

"Mako."Korra kembali memanggil Mako sambil sesekali melihat kearah depan.

Kali ini Mako merasa mendengar sebuah suara ia mencari cari di dalam bis.

"Mako!"Korra memperkeras suaranya. Mako melihat kearah bawah.

"Korra? Sedang apa kau?"kata Mako.

"Aku tidak ingin kau pergi!"teriak Korra.

"Tapi…"sebelum Mako menyelesaikan kata katanya.

Bis itu mempercepat lajunya. WUUUS

"I LIKE YOU, Mako!"teriak Korra ditengah angin.

Ia sudah kelelahan mengayuh sepedanya. Peluh terus membasahi wajahnya.

Korra? Korra menyukainya?

Apa yang di katakan Meelo ternyata benar.

Mako turun dari bis saat bis itu sudah ia berhentikan.

Air mata Korra tidak bisa dibendung lagi, perasaan nya sedikit lega karena sudah mengungkapkan perasaan nya pada Mako.

"sukitte kotoba wa saikou sa."gumam Korra dengan logat jepang. Ia menunduk, tanpa disadarinya Mako sudah berdiri di depan nya yang menenteng sepedanya. Mako merasa iba melihat bahu Korra yang berguncang karena tangis. Mako memegang kedua bahu Korra, Korra mendongkak.

Ia melihat Mako tersenyum kearah nya. "B-Bukankah kamu sudah pergi?"Tanya Korra terbata. Mako menjitak pelipis gadis itu, ringan, Korra meringis.

"Nekat sekali kamu, hah? Kamu tidak tahu betapa berbahaya nya itu untukmu? Kau mau celaka?"omel Mako dengan kesal.

ushinau mono ni kidzuita toki
ite mo tatte mo
irarenakatta
ima sugu boku ni dekiru no wa
kono omoi kotoba ni suru koto

Saat ku sadari sesuatu menghilang
Hati ini pun resah
Tidak tertahankan
Sekarang juga yang bisa kulakukan
Merubah perasaan ke dalam kata-kata

Sebenarnya hati sangat senang karena Korra mengejarnya, Mako memeluk Korra.

Ia berbisik pelan"I'll Always Love You, Korra."bisik Mako.

"And I'll always love you too."balas Korra berbisikPohon Sakura yang bermekaran disepanjang jalan itu perlahan gugur membuat kesan romantis yang kentara.

Angin kembali berhembus. "Jangan diulangi lagi."ucap Mako

"Itu kan juga demi kau."Korra mendengus.

"Dasar,"ucap Mako, "Aku harus pergi."Mako tidak ingin mengtakan nya, tapi dia tidak punya pilihan. Air matanya perlahan lahan mengalir dikedua sisi wajah Korra, walau wajah nya tersenyum.

"Iya. Tidak apa apa. Aku akan berusaha untuk bersemangat."

"Kalo begitu jangan menangis dong."dia berbisik, tapi suaranya sendiri serak. "Aku akan telepon sesering mungkin. Kalau ada perlu, kamu bisa hubungi aku kapan saja."

Korra mengangguk. Mako memandang wajah Korra dalam dalam, ingin menghafalkan garis wajah itu baik baik. Mako merasakan matanya berair, tapi dia berusaha untuk menyembunyikannya. Walaupun membceni kebiasaan yang kekanakan itu, dia mengulurkan jarinya dan mengaitkan nya pada kelingking Korra.

"IWaitUntilTime toArrive"ucap Mako.

"5 Years?"tebak Korra.

Mako mengangguk.

"Long Distance Relationship."gumam Korra.

"Sorry."ucap Mako.

Korra mengangguk sambil tersenyum maklum.

"Pergilah."ucap Korra.

Mako tersenyum lalu berjalan menajauhi Korra dan masuk kedalam Bus.

Korra tersenyum lalu kembali menaiki sepedanya dan mengayuh secepat mungkin.

I'll be waiting, batin Korra sambil tersenyum.

zettai ni kimi wo zettai ni
nido to hanashi wa shinai
zettai ni chikau zettai ni
yatto meguriaetanda
zettai ni kimi wo zettai ni
shiawase ni shite miseru
kiite hoshiinda
oogoe DAIYAMONDO

ujiuji shitetatte
nan ni mo hajimaranai yo
kanjou hakidashite
ima sugu sunao ni nare!

koe ni daseba
hikari kagayaku

daisuki da kimi ga daisuki da
boku wa zenryoku de hashiru
daisuki da zutto daisuki da
koe no kagiri sakebou

daisuki da kimi ga daisuki da
boku no itoshisa yo todoke!
daisuki da zutto daisuki da
kaze no naka de sakebou
daisuki da kimi ga daisuki da
iki ga kurushiku naru yo
shimatte okenai
oogoe DAIYAMONDO

yuuki wo dashite iou yo
damatte icha sono mama sa
hazukashiku nante nainda
sukitte kotoba wa saikou sa
sukitte kotoba wa saikou sa
sukitte kotoba wa saikou sa

kanjou hakidashite
ima sugu sunao ni nare!

Ku yakin ooo... ku yakin
Janji tak lepas dirimu lagi
Ku yakin ooo... ku yakin
Akhirnya kita bisa bertemu
Ku yakin ooo... ku yakin
Ku akan bahagiakan dirimu
Ku ingin kau mendengarkan
OOGOE DIAMOND

Jika, jika kamu ragu
Takkan bisa memulai apapun
Ungkapkan perasaanmu
Jujurlah dari sekarang juga

Jika kau bersuara
Cahaya kan bersinar

Ku suka dirimu ku suka
Ku berlari sekuat tenaga
Ku suka selalu ku suka
Ku teriak sebisa suaraku

Ku suka dirimu ku suka
Sampaikan rasa sayangku ini
Ku suka selalu ku suka
Kuteriakkan di tengah angin
Ku suka dirimu ku suka
Walau susah untukku bernafas
Tak akan kusembunyikan
OOGOE DIAMOND

Katakanlah dengan berani
Jika kau diam kan tetap sama
Janganlah kau merasa malu
"Suka" itu kata paling hebat
"Suka" itu kata paling hebat
"Suka" itu kata paling hebat

Ungkapkan perasaanmu
Jujurlah dari sekarang juga!

OWARI! THE END! XD

Ending yang gaje.