Disclaimer: Boboiboy bukan milik saya tapi milik Monsta. Tapi cerita dan alur ini murni milik saya!

By: Otaku Sesat45667

Genre: Family, Hurt/Comfort

Warning: Human!Adu du, OC, Human!Probe, bahasa campur aduk

Rate: T saya masih polos senpai... :v (dilempar sepatu)

Petunjuk: Disini kalian akan menjadi peran utama dicerita. Saat ada kata-kata seperti...

Adu du: "Jangan pedulikan aku, (Your Name)!"

Perkataan Your Name diatas kalian sebutkan sebagai namamu. Seperti...

Adu du: "Jangan pedulikan aku, Angel!"

Saya harap kalian paham dengan penjelasan tadi karena saya masih baru. Saya harap senpai – senpai bisa membantu saya dengan saran dan kritik.

DON'T Like DON'T Read!

.

.

.

Chapter 1: Prolog

Langit malam disebuah planet bernama Ata tiga bersamaan dengan angin kencang yang menusuk tubuhmu. Kau berjalan pelan disebuah lapangan lama yang sepertinya sudah tidak pernah dipakai lagi. Dengan langkah pelan kau mulai mengepalkan tanganmu erat sambil menggigit bibir bawahmu. Matamu yang terlihat berkaca-kaca itu tampak mengatakan sebuah kepedihan mendalam. Ditengah lapangan kau menghentikan langkahmu dan mengeluarkan sekotak kardus kecil berisi fotomu dan seorang lelaki parubaya yang mengendong seorang anak kecil sambil tersenyum. Kau mengambil foto itu lalu menyobeknya dan menginjak injak foto itu. Lalu kau mengeluarkan korek api dan menyalakannya kemudian melemparnya pada kardus kecil itu. Kau menatap kobaran api itu dengan pandangan datar.

"Aku membencimu, Ayah..."

Dan bersamaan dengan suara lirih sebuah angin keras menerpa wajahmu dan menerbangkan rambut panjangmu kesamping.

.

.

.

Pagi telah muncul begitu cepat di Pulau rintis. Seperti biasa Boboiboy tengah bersiap – siap berangkat sekolah. Sebagai Super Hiro dipulau itu ada banyak hal yang harus dia lakukan dan kadang gara – gara masalah itu dia jadi ketinggalan pelajaran. Walaupun pada akhirnya dia juga bisa mempelajari ketinggalannya tersebut.

"Atok, Boboiboy berangkat!" teriak Boboiboy sambil berlari kecil. "Hati-hati dijalan" balas Atok dari dalam rumah. "Ya!" teriak Boboiboy lagi. Boboiboy berjalan pelan sambil melamun. Ditengah perjalanan...

Drap drap drap

"Boboiboy!"

Tiba-tiba saja sebuah suara membuyarkan lamunannya. Dan dengan cepat ia menolehkan kepalanya kebelakang dan terlihat seorang anak berbadan gumpal tengah berlari dengan susah payah kearahnya. "Tunggu akulah!" teriak anak gumpal itu atau bisa kita sebut Gopal. Setelah sampai di Boboiboy Gopal menaruh tangannya di bahu Boboiboy sambil menarik nafas sedalam – dalamnya. "Dasar, kau ini! Aku panggil daritadi malah tidak menengok-nengok!" dumel Gopal kesal "Hehehe, Seperti tidak dengar tuh" ucap Boboiboy sambil memberikan tatapan sepolos mungkin. "Ya lah" balas Gopal sambil memutar bola matanya malas. "Hehehe, terbaik!" kata Boboiboy sambil mengacungkan jempolnya "Sudahlah ayo kita berangkat!" ucap Gopal sambil berjalan mendahului Boboiboy. Tanpa mengatakan apapun Boboiboy mengikuti Gopal dari belakang.

.

.

.

"(Your Name), apa kau yakin dengan keputusanmu?" tanya seorang wanita parubaya padamu "Ya, tentu saja nenek" jawabmu mantap. Wanita yang ternyata adalah nenekmu itu menatapmu dalam. "Jangan terlalu membenci Ayahmu (Your Name)! Karena walau bagaimanapun ini bukan sepenuhnya kesalahan Ayahmu!" ucap nenekmu "Aku tahu itu nek, tapi... tetap saja aku tidak dapat memaafkannya!" ucapmu agak lantang. "Kalau begitu aku tidak dapat mengatakan apapun selain berdoa untuk kebaikan kalian" kata nenekmu pasrah.

"Kalau begitu aku berangkat nek!"

Dengan kalimat terakhirmu kau memasukki kapal berbentuk oval itu tanpa menoleh kebelakang sedikitpun. Nenekmu menatap kepergian dirimu dengan pandangan sendu.

Kau menyalakan kapal yang kau naiki dan segera meluncur pergi dari planetmu. Kau menatap datar depanmu dengan segera kau meningkatkan kecepatan kapalmu hingga kau melihat sebuah planet bundar berwarna biru kehijau - hijauan yang kau yakini bernama bumi. Tempat dimana Ayahmu tinggal sekarang. Kau kembali menaikkan kecepatan kapalmu lalu pergi kearah bumi.

Sementara itu...

Saat ini Boboiboy tengah melaksanakan ulangan harian yang diberikan oleh guru kebenarannya. Tiba-tiba saja meja dan kursi kelas bergetar hebat dan seisi kelas menjadi gelap gulita yang menyebabkan kelas 5 jujur menjadi ricuh. Boboiboy yang berada didekat jendela menengok keluar sambil menyipitkan matanya saat melihat sebuah kapal besar yang mendekati lapangan sekolahnya. "Apa itu?" ucapnya lirih.

"Apakah yang sedang terjadi ini?" tanya guru kebenaran Boboiboy sambil meringkuk dibawah mejanya. "Hayo! Ada apa ini?" tanya Ying sambil mendekati jendela. Ying menaikkan sedikit kacamatanya sambil memperhatikan kapal yang semakin dekat dengan dengan lapangan sekolah. "Kapal Apa itu?" ucapnya lagi sambil tercenggang.

.

.

.

Di dalam kapal...

Kau tengah berusaha turun dari kapalmu dengan memencet sebuah tombol merah. Dan dengan secara otomatis pintu kapalmu terbuka kau berjalan keluar sambil menatap sekelilingmu dengan pandangan bingung karena yang kau lihat hanyalah sebuah lapangan dan di depannya terdapat sebuah gedung yang tidak kau ketahui.

"Siapa kau?"

Kau menolehkan kepalamu kesamping sambil mencari seseorang yang memanggilmu kau sedikit memiringkan kepalamu saat melihat 5 orang anak yang sepertinya dipimpin oleh seseorang bertopi. Yang lebih membingungkan lagi ditengah tengah lima anak tersebut ada satu wajah yang sangat kau kenali.

"Adit..." ucapmu lirih sambil membelalakkan matamu kaget.

.

.

.

Gimana jelek atau bagus? Sebenarnya ff ini sudah pernah saya publish Cuma ya... karena suatu masalah karena saya sendiri ff ini terhapus dan begitulah -_-

Jangan lupa reviewnya!