Only Love

Title : Only Love.

Cast : Yunjae.

Other(s) Cast : Yoosu, Changfood.

Rated : T.

Genre : Romance and Humor.

WARNING :

YAOI, BOYSLOVE, TYPO, GEJE, PASARAN!

Saya masih 'AMATIR' di dunia ff.

jadi jika ceritanya ngawur abis, tolong di maklumi. Karena ini hanya hobi saja.

Langsung saja... Selamat membaca!^^

DON'T LIKE YAOI DON'T READ OK!

.

.

.

SUMMARY :

Karena keegoisan para manegernya, Yunho dan Jaejoong terpaksa harus berpura-pura menjadi sepasang kekasih di depan publik, karena untuk mendapatkan popularitas. Di depan layar kaca mereka begitu mesra dan membuat iri, tapi di balik layar kaca mereka seperti TOM AND JERRY!.

.

.

.

Jpret Jpret Jpret

" Wow!, lihat dia, aku tak percaya jika dia itu manusia. " Ucap seorang Namja tampan yang terduduk di sebuah bangku coklat dengan mata musangnya menatap sinis pada namja cantik yang sedang berpose dengan indah, membuat semua orang yang ada disana menatapnya.

" Mwo!..., Yah!, kau pikir aku ini apa?, setan? Eoh!. " Ucap namja cantik itu kesal.

" Ya, Mungkin saja..., mana mungkin ada manusia dengan kulit sepucat itu. " Ucap namja itu dengan santai, tak perduli dengan ekspresi wajah namja cantik itu yang seperti ingin mencingcangnya menjadi potongan-potongan kecil.

" Aish!, awas kau Jung!. " Namja cantik itu turun dari atas tempat pemotretannya, berniat untuk menghajar namja tampan yang selalu membuat hari-harinya tak pernah absen dari marah-marah.

Namun langkahnya terhenti ketika seorang namja imut menarik tangannya dengan cepat.

" MWOYA!. " Teriak Jaejoong kesal pada namja yang bersetatus sahabat sekaligus managernya itu.

" Jae-ah, kau selesaikan dulu pemotretannya, baru kau bisa pergi, waktu kita sangat terbatas. " Ucap Managernya itu tak kalah kesal.

Dengan terpaksa Jaejoongpun kembali keatas tempat pemotretan, dari pada harus diomeli oleh sahabat imutnya dengan suaranya yang melengking khas lumba-lumba kegirangan? # plakk. Namja Jung itu hanya menyeringai melihat raut wajah namja cantik itu yang terlihat kusut namun masih tetap tampan.

" Yunho-ssi, giliranmu!,. "

" Oh!, ne. "

# # # # #

Siang sudah berganti malam, Jaejoong dan managernya Junsu, terlihat berjalan dengan santai di atas lantai sebuah apartement yang tentunya apartement kediaman Jaejoong dan juga Junsu. Wajah mereka terlihat letih, karena begitu banyak tawaran 'Job' untuk Jaejoong hari ini. Dari mulai pemotretan, reality show, dan banyak lagi.

Jaejoong membuka pintu apartemennya, lalu masuk kedalam mendahului Junsu.

Ia langsung merebahkan tubuhnya yang terasa kaku di atas sofa panjang berwarna abu-abu. Helaan napas lega keluar dari bibir merahnya, tangannya terulur keatas untuk meregangkan otot-otot tangannya yang seperti tertindih berton-ton besi.

Dari arah dapur, Junsu menghampirinya dengan membawa dua gelas jus jeruk di kedua tangannya, ia taruh satu gelas di meja, lalu mendudukan dirinya di sebrang sofa Jaejoong.

Ting tong ting tong

Belum sempat Junsu merebahkan tubuhnya, suara bel membuatnya kembali berdiri dan bergegas dengan malas kearah pintu apartement. Mulutnya terus berceloteh tidak jelas.

Kreat...

" ada keperlu- "

" Hyung...!, akhirnya! "

Mata sayu Junsu terbelalak sempurna tatkala orang didepannya tiba-tiba saja memeluknya erat, hingga badannya terangkat keatas. Ia berusaha melepas pelukan orang yang lebih tinggi darinya itu, namun begitu susahnya karena namja ini melilitkan tangannya dengan sangat erat.

" Yah!, kau mau membunuhku, eoh? " Teriak Junsu dengan kesal.

" Eoh!, mianhe hyung. " Ucap namja itu sedikit terkekeh.

" eoh?!, bukankah kau Changmin?. " Kaget Junsu ketika menatap wajah namja jangkung itu. Yang ditatap hanya tersenyum lebar sambil menganggukan kepalanya.

" Changmin-ah, bagaimana kabarmu, ayo masuk kita mengobrol di dalam saja. " Ucap Junsu, mempersilahkan namja Jangkung itu untuk masuk.

Merekapun terduduk di sofa ruang tamu. Di atas meja sudah di sediakan minuman oleh Junsu. Namja yang dipanggil Changmin itu langsung mengambil minuman berwarna hitam itu yang biasa di sebut 'Cola', lalu meleguknya hingga menyisakan setengah gelas.

" Sudah 7 tahun kita tak bertemu, bagaimana dengan keluarga barumu?. " Tanya Junsu, memulai pembicaraan.

" Mereka baik-baik saja, tapi... hubunganku dengan mereka sedikit renggang. " Ujar Changmin dengan pelan, ada rasa sedih saat ia mengatakan kalimat itu.

" Renggang?. "

" Hmm...," Gumam Changmin disertai anggukan. " ah..! Sudahlah, jangan di bahas. " Ucapnya cepat. Lalu mengedarkan pandangannya ke pelosok apartement.

" Junsu hyung, kudengar kau dan Jaejoong hyung berkerja di sebuah perusahaan musik yah?. " Tanya Changmin ketika ia teringat akan hal itu.

" Ne, tapi pekerjaanku berbeda dengannya, aku seorang manager dan Jaejoong bintangnya. " Ujar Junsu sambil memperlihatkan sebuah poster Jaejoong. Changmin hanya ber'O' ria sambil menatap poster yang dipegang Junsu.

Banyak hal yang mereka perbincangkan dari mulai masa kecil mereka hingga sekarang ini.

Changmin, Junsu dan Jaejoong adalah anak yatim piatu yang di besarkan di sebuah panti asuhan yang sama di daerah gwangju. Mereka bersahabat dari kecil hingga mereka berumur 15 tahun, karena ketika itu Changmin di adopsi oleh sebuah keluarga bangsawan yang sudah lama tidak mempunyai anak.

Ketika Jaejoong berumur 17 tahun, ia nekat pergi dari panti asuhan, karena ingin meraih cita-citanya menjadi seorang bintang dan pergi ke seoul yang pada saat itu ada sebuah perusahaan musik ysng mengadakan audisi. Dan meninggalkan Junsu di gwangju.

Setelah Jaejoong berhasil menjalani trainee dengan sebuah agensi bernama SHINKIent, ia pun memulai debutnya menjadi solo karir. Lalu meminta Junsu sahabatnya untuk menjadi menejernya, Junsupun akhirnya menyetujuinya. Mereka pun memulai kehidupan baru di Seoul, dan mulai di sibukan dengan berbagai aktivitas.

" Hyung, apa Jae hyung ada di rumah?, perasaan aku tidak melihatnya. " Tanya Changmin membuyarkan suasana hening yang melanda mereka.

" Eoh!, Jae sedang bersantai di ruang TV, apa kau mau bertemu dengannya, akan ku panggilkan. " Junsu beranjak dari duduknya.

" Aniya hyung, nanti saja. " Ucap Changmin cepat, membuat Junsu kembali mendudukan dirinya di sofa.

" Hyung, sebenarnya... kedatanganku kesini- "

" Hoam!... " Kata- kata Changmin terpotong oleh suara menguap (?) seseorang dari arah ambang pintu. Changmin dan Junsu reflex menolehkan kepalanya pada ambang pintu yang dimana berdiri seorang namja cantik dengan matanya yang sayu tengah menatap dua sejoli yang sedang terduduk di sofa ditemani berbagai cemilan di atas meja. Siapa lagi kalau bukan Jaejoong.

Jaejoong menggaruk kepalanya yang di hiasi rambut blondenya yang acak-acakan sembari berjalan menghampiri keduan namja itu.

" Junsu-ah, siapa namja itu. " Tanya Jaejoong, menatap Changmin dengan kesadarannya yang masih di bawah normal.

" Hyung!, ini aku Changmin, masa hyung tidak mengenaliku. " Ucap Changmin sedikit kesal. Junsu hanya geleng-geleng kepala.

" Cha.. Changmin?, siapa Changmin?. " Tanya Jaejoong menyipitkan matanya.

" Aku Changmin hyu- "

" Ahh!, Shim Changmin, ne, ne. Bagaimana kabarmu, eoh?. " Tanya Jaejoong setelah kesadarannya pulih kembali.

" Aku baik-baik saja hyung, kukira kau sudah melupakanku. " Ucap Changmin sedikit bernapas lega. Dia kira Jaejoong sudah tidak mengingatnya, ternyata tidak.

" Mian, Changminnie ~ . " Ucap Jaejoong dengan tersenyum lebar.

" Oh, yah, Changmin-ah, tadi apa yang ingin kau katakan?. " Ucap Junsu tiba-tiba. Changminpun menoleh pada Junsu.

" I.. Ini, maksud kedatanganku kesini, a-aku mau me- menumpang tinggal. " Ucap Changmin sedikit terbata.

Reflex Junsu dan Jaejoong menatap Changmin dengan mata membulat, Changmin menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia sedikit risih ketika kedua sahabatnya itu menatapnya seperti itu.

" Mau menumpang tinggal?, memangnya kau diusir dari rumah keluarga barumu?. Changmin-ah. " Tanya Junsu saat teringat perkataan Changmib tadi, kalau hubungan Changmin dengan keluarganya sedikit renggang.

" A-aniya, aku hanya ingin menenangkan diriku, hyung. " Ucap Changmin.

Junsu hanya ber'O' ria dengan kepala mengangguk-angguk. Jaejoong menatap keduanya dengan merengut bingung.

" Apa hyung mengijinkan, hmm?.. " Tanya Changmin dengan mata menatap Jaejoong dan Junsu bergiliran.

" eemm.. " Jaejoong dan Junsu menganggukan kepalanya tanda mereka setuju.

" Gomawo hyung!. "

TBC

.

.

.

Hahhh! *hela napas*. Haduhhh ini fanfic ancur lebur deh. Gak tau kenapa saya ingin banget nge'publis ni ff. Ya sudahlah, maafkan saya udah ngeracunin para readers pake ff ini. Dan maafkan saya juga udah nyampah ni ff.

REVIEW JUSEYO! ~~~