Konoha Menyambut Ramadhan
[][][][][]
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : Family & Drama
Chapter 1 : Sahur Keluarga Uzumaki
Pair : BoruSaru, NaruHina, SasuSaku
Warning : Typo, Geje, EYD Kurang tepat, Islamic Content, Dll
:
:
:
Bulan Ramadhan di Kota Konoha Sama seperti Bulan Ramadhan Di kota lainnya. Walau Mayoritas masyarakat Muslim di Kota Konoha Cukup sedikit. Perbandingan Masyarakat non-Muslim dan Muslim adalah 7 : 3.
Walau perbedaan yg begitu jauh, Masyarakat Non-Muslim mampu menghargai para masyarakat Muslim yg sedang Berpuasa.
Masjid di Kota itu hanya satu dan merupakan Masjid terbesar di negara api. Dan setiap Malam di bulan Ramadhan, pasti masjid itu penuh sesak. Bukan penuh karena penduduk dari kota itu sendiri. Melainkan penduduk dari desa terdekat yg memilih Melaksanakan Ibadah Di masjid itu.
Pada Bulan bulan ini, Penjagaan di sekitar Kota di perketat. Para Anbu Non-muslim siap menjaga agar Ibadah shalat Tarawih yg di lakukan setiap Malam selama Bulan Ramadhan dapat berjalan lancar dan aman.
===[][][]===[][][]===
Saat Sahur. Di kediaman Sang Hokage Ke tujuh, Hinata sedang memasak Makanan untuk Sahur keluarganya. Suara Tumisan dan Aromanya menghiasi dapur keluarga itu. Namun, Belum ada sosok lain di dapur kecuali Hinata. Ini merupakan Sahur pertama Di tahun ini bagi Keluarga Naruto, tepatnya hari Pertama Puasa.
Dan di saat Hinata telah selesai membuat Makanan untuk Sahur, Di saat itulah Naruto muncul. Ia membawa sebuah gulungan lalu berjalan menuju meja dan Duduk kemudian kembali membaca isi Gulungan.
Hinata kembali menaruh Sayur yg baru saja ia tumis Ke meja. "Naruto, bisa kau tinggalkan Tugasmu dulu. Kita harus Sahur. Aku takut keburu Imsak." Ucap Hinata dengan lembut. "ya." Ucap Naruto singkat tetapi kembali membaca gulungan itu.
Hinata cukup kesal. Ia ingin sekali memukul kepala sang Suami agar selalu menuruti perintah kecilnya. Tapi ia tidak ingin menodai Bulan Suci ini. Ia pun mengambil Spatula yg biasa ia pakai masak. Spatula itu ia pukulkan ke meja dengan tujuan mengertak dan mengagetkan Boruto.
Naruto pun kaget. "hinata, kau buat aku kaget saja" ucap Boruto memegang dadanya. Ia pun segera berdiri dan mengembalikan Gulungan itu ke ruang kerjanya. "Naruto, sekalian bangunkan Himawari Dan Boruto" teriak Hinata dari dapur.
Jika di bulan yg lain, Boruto yg selalu membangunkan Naruto. Tetapi, di bulan ini akan menjadi kebalikan. Boruto yg akan dibangunkan Naruto. Dan semua ayah pasti tahu jika membangunkan Putra mereka untuk Sahur itu Susah-susah Gampang.
Naruto memilih membangunkan Boruto agar ia Boruto yg membangunkan adiknya. Di bukalah Pintu kamar dan menampakan Boruto yg sedang tidur terlentang. Kepalanya ia tutupi dengan bantal sementara badannya ia tindis dengan Gulung dan kakinya di buka lebar-lebar. Inilah gaya tidur Boruto jika Ia habis melakukan Latihan yg melelahkan.
"Boruto, Bangun Sahur. Boruto, Boruto ayo bangun Sahur sudah mau imsak" ucap Naruto sambil mengoyang-goyang tubuh Boruto. "Nanti, lima menit lagi" ucap Boruto masih menutup mata dan mengubah Posisi tidurnya.
"tidak ada lima menit. Ayo bangun dan Sahur. Ayah ada tugas yg harus di selesaikan" ucap Naruto kembali menggoyang-goyangkan tubuh Boruto. "10 menit lagi." Ucap Boruto masih menutup mata. "loh, kok makin bertambah lama. Bangun Boruto, Di larang Bernegosiasi" ucap Naruto.
"15 menit lagi. Aku masih mengantuk" ucap Boruto Masih menutup Mata. "BORUTO, Bangun. Ayo sahur. Sudah mau Imsak" Teriak Naruto dengan Nada marah. "20 menit lagi. Deal Or No Deal" Ucap Boruto dengan nada menantang.
"NO DEAL" teriak Naruto lalu mencubit Pipi Boruto. Boruto merasa tak senang sehingga ia langsung terbangun dan menendang Sang ayah. Namun, Refleks Naruto yg sangat baik membuatnya mampu menangkis serangan Boruto hanya dengan 1 tangan.
Naruto langsung memegang Kaki Boruto lalu menariknya hingga membuat Boruto terjatuh dari kasur. "awww, Ayah tega sekali" ucap Boruto sambill memegangi kepalanya yg membentur lantai. "ayah minta maaf. Sekarang kau ikut ayah untuk membangunkan adikmu" ucap Naruto.
Naruto pun pergi menuju kamar himawari yg letaknya tak jauh dari Kamar Boruto. Boruto menyusul dari belakang dengan malas.
Setibanya di kamar Himawari, Naruto tak menemukan Sosok Putrinya di kamar. "lihatlah Boruto, apa kau tidak bisa mencontoh adikmu. Dia belum di bangunkan tapi ia sudah bangun dengan sendiri" ucap Naruto.
"tapi aku kan habis melakukan Latihan Berat kemarin. Wajar saja, Tubuhku masih lelah." ucap Boruto membela dirinya. "sudahlah. Ayo kita Sahur. Imsak tinggal 1 jam lagi." ucap Naruto. Boruto pun mengikuti Ayahnya menuju dapur.
===[][][]===[][][]===
Setibanya di dapur, Naruto kaget. Himawari berada di meja makan. Namun ia kembali tertidur di meja. "kenapa Himawari tidur lagi?" tanya Naruto. "tadi dia bilang hanya mau tidur-tiduran saja. Ternyata ketiduran. Sepertinya Himawari tidak usah ikut puasa dulu. Sepertinya Badannya masih lemas akibat sakit kemarin." Ucap Hinata.
"ya terserah saja. Tapi paling tidak ia ikut makan agar tidak makan nanti pagi." Ucap Naruto. "ya, nanti aku bangunkan. Kalian berdua makan dulu. Semuanya sudah kusiapkan" ucap Hinata.
Boruto duduk di kursi dan bersiap makan. Namun, Ia masih nampak kesal. "Ayah, aku malas puasa hari ini, Badanku juga lemas" Rintih Boruto. "tidak ada, kau harus puasa. Kau bukan anak kecil lagi." Ucap Naruto dengan tegas.
"kau kan sudah Genin, kalau tidak puasa , apa kau tidak malu sama teman yg lain." Tambah Naruto. "ya, lagi pula tahun kemarin Puasamu bolong-bolong. Dan karena sekarang kau sudah genin, Ibu harap kau puasa penuh selama sebulan" ucap Hinata.
Boruto mengerucutkan Bibirnya, "menyebalkan." Batin Boruto.
"oh, tahun ini kalau Kau bisa berpuasa selama 1 bulan penuh dan tidak bolong-bolong, Ayah akan memberikanmu sebuah Hadiah istimewa" ucap Naruto. Mata Boruto yg awalnya masih sedikit mengantuk pun berubah menjadi mata yang sangat bersemangat.
Himawari yg sedang tertidur pun perlahan bangun akibat suara percakapan yg terjadi di dekatnya.
"hadiah apa ayah, apa sebuah Senjata, Konsole Game terbaru, atau Jurus Mematikan" ucap Boruto sangat bersemangat. Karena sangat bersemangat, tanpa sadar Boruto menaikan Salah satu kakinya di meja dan kaki lainnya menginjak kursi.
Hinata memberi Kode agar Boruto kembali duduk. "hadiah ini merupakan Senjata yg berwujud Jurus. Ayah akan mengajarimu Jurus Rassengan." ucap Naruto.
Tiba-tiba semangat Boruto mengendur. "kalau Rassengan, aku bisa minta Konohamaru Sensei untuk mengajarkannya. Kalau mengharap ayah yg akan mengajarkannya sepertinya akan Mustahil." ucap Boruto.
"ayah akan mengajarimu saat ayah punya waktu luang. Dan bukannya lebih enak belajar Jutsu dari Ahlinya." Ucap Naruto sambil menunjuk dirinya.
"Naruto, Boruto, cepat makan. Sudah mau Imsak." Ucap Hinata. Naruto maupun Boruto pada akhirnya Menyantap Makanan Sahur mereka menyusul Himawari yg telah makan deluan.
:
:
:
End Of Chapter 1
===[][][]===[][][]===
Hai, para Reader yg telah selesai membaca Fanfic ini.
Cerita ini ku buat Khusus untuk bulan Suci ini. Hitung-hitung nunggu saat berbuka. Beberapa Adegan ku ambil dari kehidupanku danTeman-temanku selama Bulan puasa ini.
Jika ada banyak kesalahan, Mohon di maafkan.
Sampai bertemu Di Chapter berikutnya.
Mohon di Review Minimal 5 agar saya melanjutkan Merilis Chapter 3 dan 4. Ini di karenakan, saat saya mempublish chapter 1 ini, saya juga akan merilis chapter 2 di hari yang sama.
Chapter 2 berbicara mengenai Keluarga Uchiha.
5 Review bagi saya sangatlah berharga. Review Bagaikan Uang untuk gw tetap melanjutkan Proyek ini.
Note : Kemungkinan Sekali update akan langsung 2 Chapter atau lebih. Mohon di perhatikan.
