Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi


Winter in Kanagawa^^

CHAPTER 1

Malam itu rintih-rintih hujan masih terasa, angin malam terasa menusuk, benar-benar dingin. Hanya ada beberapa lalu lalang dari kendaraan, jalanan mulai sepi. Seorang gadis masih berjalan di pinggir-pinggir terotoar dengan membawa 2 tumpuk kardus yang berat, "ini benar-benar ber..rat" keluhnya. "Dingin" keluhnya lagi. Untunglah ia berselimut jaket berwarna biru tebal, syalnya berwarna merah yang terpasang di lehernya telah melindunginya dari tiupan angin malam yg dingin. "kalau aku tak segera sampai ke apartemen, aku akan mati beku di sini" kata gadis itu dengan lirih.

Tak lama setelah itu ia berbelok, saat berbelok di lihatnya jam tangan yang melingkar di tangannya ternyata jam 10:30 malam. "Wahh sudah malam!" gadis itu berteriak dengan dirinya sendiri, lalu segera mempercepat langkahnya.

"Sebentar lagi akan sampai. fiuhh" katanya dengan tersenyum lega sambil menghela napas. Ia pun memperlambat langkahnya, karna tenaganya juga sudah terkuras. Tiba-tiba ada sebuah taksi yang berhenti di belakangnya.

"Onee-san, aku turun di sini saja! Lebih baik Onee-san langsung pulang dengan cepat. Sudah malam dan ini sangat dingin-ssu" kata pemuda bersurai kuning sambil membuka pintu taksi dan berjalan lurus dengan cepat. Kemudian taksi itu pergi.

Tak disadari karena pemuda itu benar-benar ceroboh sampai-sampai ia tak memperhatikan langkahnya dalam berjalan, ia tak melihat ada seorang gadis yang sedang berjalan di depannya dan akhirnya

"BRUKK!"

Semuanya terlempar keluar, isi dari kardus itu terlempar dan jatuh berserakan.

"Ittai!" kata gadis itu dengan memekik.

"Ahh.. gomen-ssu. Kau tidak apa-apa?" pemuda berambut kuning kemudian menyadari kalau dia menabrak seseorang didepannya.

"Aaa! Semuanya terlempar keluar!" gadis itu kemudian histeris saat barang-barangnya terlempar dari kardusnya dan beberapa bukunya jatuh di genangan air di pinggir jalan.

"Gomen-ssu! Aku akan membantumu-ssu!" pemuda bersurai kuning itu segera mengambil barang-barang yang terlempar dan membantu memasukkannya kembali ke dalam kotak kardus.

"Tidak usah. Kau bisa pergi sekarang. Aku akan mengambilnya sendiri. Lagi pula ini juga barang-barangku" kata gadis itu yang sepertinya sudah kesal sambil mengambil semua barang-barangnya tanpa melihat rupa dari pemuda di depannya.

"Tapi.. aku benar-benar merasa bersalah-ssu" pemuda itu masih terus saja membantunya.

"Aku memaafkanmu. Sekarang pergilah." Perintah gadis dengan mengumpulkan barangnya dan mulai menyusunnya di dalam kardus.

"Ahh ya sudah kalau begitu-ssu. Aku pergi dulu. Sekali lagi aku minta maaf-ssu" kata pemuda itu sambil meninggalkan gadis yang sudah ditabraknya tadi. "Ini benar-benar malam yg dingin-ssu" katanya dengan lirih sambil berjalan pergi.

Saat pemuda itu sudah menghilang dari pandangan mata, akhirnya gadis ini baru selesai memasukkan dan menata barangnya kembali ke dalam 2 kardus besar miliknya. "Itu semua gara-gara dia! Dia menabrakku! Dan liat buku ku ada yang basah!" katanya mengomel sambil mencoba mengangkat kedua kardusnya kembali. "Berr..raat!"

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Tak lama setelah itu sampailah ia di gedung apartemennya,

"Wahh gedungnya cukup tinggi dan mewah. Keluarga paman benar-benar baik." Kekesalannya mulai pudar saat ia akhirnya sampai di gedung apartemennya yang baru.

"Ahh lantai 7. Kamar 221B. Ketemu". katanya sambil mengambil catatan disaku jaketnya dan mencocokkan dengan nomor pintu di depannya. Ia mulai membuka kunci pintu dan menguncinya. Ia memasuki apartemennya yang baru dengan wajah yang sumringah dan segera menyalakan lampu.

"Hmm taruh ini di kamar dulu." Katanya sambil menaruh 2 kardus besar yg telah dibawanya sepanjang perjalanan. Ia langsung melepaskan jaketnya dan menggantung syalnya dan merebahkan tubuhnya di kamarnya.

"Ahh foto keluarga paman ada di kamar juga ya.. Dia tetap saja tak bisa tersenyum." Gadis ini memandangi foto dengan pigura yang cukup besar yang mengahadap ke kamar tidurnya sambil memperhatikan salah satu orang yang ada di sana.

"Dia berbeda dengan foto yang aku jepret waktu SMP dulu. Di sini dia tersenyum tulus kok!" gadis itu berbicara sendiri dengan mengambil kamera SLR yang ada disampingnya dan membuka foto seseorang. "Hooaaammm aku ngantuk. Tidur dulu." Katanya sambil menarik selimut.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Gadis ini bernama Akemi Mayura, ia baru pindah dari apartemennya. Akemi Mayura pindah karena, kedua orang tuanya pergi bekerja di luar negeri dan karena apartemen yang lama lebih jauh jaraknya untuk pergi ke sekolah, maka ia memutuskan untuk menerima tawaran keluarga pamannya untuk tinggal di apartemen milik keluarga pamannya karena jaraknya hanya 200 meter dari sekolahnya, SMA Kaijou.

Akemi Mayura putri tunggal di keluarganya, Ibunya seorang pemusik atau mungkin bisa di bilang seorang pemain biola yang terkenal dan sekarang Ibunya pergi bekerja bersama Bibinya, istri dari pamannya ke Amerika Serikat. Karena Bibinya ini juga seorang pianist yang cukup terkenal.

Ayahnya seorang pebisnis, terakhir kali ia menelepon Mayura bulan lalu dan mengatakan bahwa ia sekarang ada di Benares, India. "Ada proyek besar di sana sayang.. Lain kali mungkin ayah akan pulang ke Jepang. Jaga dirimu baik-baik, Mayura-chan" itulah kata-kata yang sering di ucapkan ayah Mayura saat telepon.

Mayura adalah tipe gadis yang baik, cukup ceria, dan flexibel. Ia menyukai fotografi. Mayura mempunyai rambut sebahu berwarna dark blue seperti Ibunya dan mata hitam seperti ayahnya. Ia cukup tinggi 165 cm tingginya.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Keesokan harinya ia pergi ke sekolah seperti biasa. Ia berangkat sekolah dengan berjalan kaki dengan berselimut jaket darkblue dan syal merah yg melilit lehernya. Bulan ini musim gugur akhir, jadi udaranya tetap saja dingin sewaktu pagi hari.

"Wahh akhirnya aku perjalananku ke sekolah tak jauh-jauh" Mayura benar-benar senang. "Kali ini aku akan menghabisi senpai lagi. Yatta! Haha" katanya dengan penuh kemenangan.

Hari ini ia ada 2 ekstrakulikuler, sewaktu istirahat panjang, akan ada latihan tanding di klub kendo sekolah. Tentu saja ia senang, karena ia akan melawan Kasamatsu-senpai. Walaupun Kasamatsu-senpai pernah kalah sebelumnya, tapi ia tak mau menyerah. Hal inilah yang menjadi kesukaan Mayura, "kalau dia tak mau menyerah begitu saja. Aku juga tak akan kalah darinya". Setelah kelas bubar, ia langsung ikut ekstra fotografi.

"Hmm Rencanaku untuk waktu dekat ini aku akan ikut lomba fotografi. Hah! Aku tau! Mungkin aku akan mengikutkan fotonya saat tersenyum. Haha" dia benar-benar memikirkan semua hal itu saat berjalan menuju ke sekolah. Tak terasa ia sudah ada di depan gerbang.

Sesampainya di kelas, ia langsung menaruh tasnya. Bangkunya ada di depan no 2, berada pada baris ke 3, tepatnya di dekat dengan papan tulis. "Duduk di sini. Benar-benar nyaman" katanya berkomentar saat ia duduk di bangkunya.

Di luar kelas, terjadi keributan.

"Kise-kun!"
"Akhirnya kau masuk sekolah!"
"Kami merindukanmu!"

"Yang benar saja, fans-nya banyak amat. Ia pasti kewalahan. Kise Ryota telah memikat mereka ya?" Mayura mengatakannya dalam hati sambil memandang segerombol anak perempuan yang mengerubungi Kise Ryota. Lalu kembali fokus melihat beberapa karya foto di kamera SLR yg telah dibawanya.

Kise Ryota, Pemuda yang menabraknya tadi malam. Tapi, karena kurangnya penerangan Mayura masih belum tahu kalau Kise yang menabraknya.

"Ahh Arigatou atas sambutannya-ssu. Aku hanya ijin beberapa hari karna jadwal pemotretanku padat-ssu. Syukurlah aku sekarang bisa masuk-ssu " katanya sambil tersenyum. Lalu masuk ke kelas.

Ya, Kise Ryota dan Akemi Mayura adalah teman sekelas. Mayura mengenal Kise sebagai model yg terkenal dan pemain basket yg handal. Mana ada yg gak tau siapa itu Kise Ryota di kelasnya? Sedangkan Kise, dia tak kenal Mayura. Karena Mayura tak terlalu dekat dan jarang berbicara dengannya sewaktu pertama kali masuk ke kelas. Kenapa? Tentu saja setiap jam istirahat Kise Ryota selalu dikejar-kejar fans-nya. Jadi mungkin Kise tak begitu kenal dengan teman sekelasnya.

Bangku Kise juga berjauhan dengan Mayura. Jika Mayura duduk di bangku depan, Kise duduk di bangku pojok kanan paling belakang, dekat dengan jendela.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Hari itu pelajaran berlangsung normal, hanya menjelaskan beberapa materi saja. Tak ada Kuis dan Ulangan jadi cukup santai. Saat istirahat pertama,

"Ahh aku tidak bawa bekal. Mungkin harus pergi ke kantin dulu." Kata Mayura dengan memegangi perutnya.

"Mayura-san!" panggil salah satu teman perempuannya.
"Hmm ada apa?"
"Kau akan pergi ke kantin bukan? Bagaimana kalau aku ikut!" kata gadis itu.
"Tentu"
"Mayura-san, apakah nanti kau akan melawan Kasamatsu-senpai?"
"He'em. Ada apa?"
"Ganbatte kudasai~" kata gadis itu dengan tersenyum.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Ketika melihat senyuman dari gadis itu, Mayura teringat wajah sepupunya. "Ahh seandainya aku menjadi salah satu orang yg bisa membuatnya tersenyum. Tentu aku akan senang"

Mayura melamun. Ia ingat sesuatu.

"Kau bodoh, gengsi atau memang ingin tidak dipedulikan?!"
"Kau tak perlu meniruku! Jadilah dirimu sendiri!"
"Kami bukan mengasihanimu! Kami peduli padamu!"

Serentetan kata yg kasar. Tapi Mayura sadar, itulah kelemahan sepupunya. Ia baik, tapi cara penyampaiannya yg salah. "Aku tau kalau sebenarnya dia baik!" Mayura membatin dalam hati dengan tersenyum sendiri.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

"Oe! Oe! Mayura-san! Kau melamun ya? Jangan sembarangan melamun, perhatikan jalanmu!" kata teman gadis di sampingnya menepuk pundak Mayura, untuk menyadarkannya.

"Eh. Ah. Umm.. Gomen-gomen aku malah melamun sendiri." Katanya sambil fokus memperhatikan jalannya lagi.

Sesampainya di kantin, Mayura membeli beberapa snack, kemudian softdrink dan sandwich. "Ahh semoga perutku tak kelaparan." Katanya sambil duduk di meja kantin.

"Iya-ssu. Nanti aku llanjutkan tanda tangan dan foto bersamanya-ssu. Aku pergi dulu-ssu!" Kise masih saja di kejar-kejar sama fansnya.

"Kise-kun! Tunggu!" fansnya mengejarnya.

"Wah wah Kise-kun semakin populer ya?" kata gadis yg ada di depan Mayura.

"Ahh Ka-u ben-nar sue-kal-li" kata Mayura sambil mengunyah sandwichnya.

Mayura dan teman gadisnya memperhatikan Kise dan fansnya yg main kejar-kejaran di luar, mereka memperhatikan melalui jendela kaca kantin.

"Mayura-san makan jangan sambil bicara. Nanti kau tersedak. Hmm Mayura-san tak pernah memanggil namaku. Jangan pakai kau,aku kan juga punya nama."

Mayura kemudian meminum softdrinknya, sambil berpikir "Ahh memang aku tak pernah memanggil namamu ya.. Gomen Rikka-san!"

"Begitu lebih baik!" Rikka tersenyum.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Bel berbunyi Rikka dan Mayura pergi ke kelas. Dilihatnya Kise yg berada di depan pintu mau masuk ke kelas, dengan napas yg benar-benar tak teratur dan keringat yg banyak.

"Perutku kenyang! Nanti tak usah makan siang. Haha bisa langsung ke dojo saja!" Mayura benar-benar puas telah memanfaatkan jam istirahat pertamanya.

"Ano lihat! Kise-kun benar benar capek mungkin. Haha" Rikka tertawa pelan melihat Kise yg sedang di depan pintu.

"Benar-benar capek pasti dia. Nanti juga ada jam istirahat kedua, mungkin kejar-kejarannya akan masih berlanjut."

"Benar! Ku dengar hari ini ada ekstra basket, pasti energinya akan terkuras habis!" Rikka masih tertawa pelan.

"Udah! Ayo berhenti ketawa dan jangan bicara tentang Kise! Kita mau masuk kelas. " Mayura menasehati Rikka. "Oke" Rikka menunjukan thumbnya kepada Mayura.

Dan setelah itu berlanjut pelajaran seperti biasanya.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Jam istirahat kedua telah mulai. Mayura langsung pergi ke dojo. "Mayura-san! Tunggu! Aku juga ingin liat kau bermain kendo!" Rikka menyusul Mayura dengan berlari.

Sesampainya di dojo, di sana mulai ramai. Ternyata latihan tandingnya sewaktu istirahat kedua ini, ada 3 pertandingan. "Wahh ramainya! Ternyata banyak yg mau lihat ya? Hmm kebanyakan perempuan ya?" Rikka mengamati orang-orang di dalam dojo. "Jangan salah paham! Mereka mungkin banyak yg liat, gara-gara Kasamatsu-senpai mau tanding. Paling juga gak liat kendo-nya, tapi liat Kasamatsu-senpai! Huh" Mayura mengatakannya dengan kesal. "Haha mungkin benar juga! Kan Kasamatsu-senpai kapten basket. Ikut kendo pula, pasti juga punya fans kayak Kise." Rikka tertawa renyah.

Mayura kemudian pergi ke ruang ganti, untuk mengganti pakaiannya. "Rikka-san tunggu disini dulu". Setelah itu, ia menuju ke beberapa senpainya, untuk bertanya kapan latihan tandingnya. Ternyata latihan tandingnya urutan yg terakhir. "Ahh terakhir ya?"

Mayura menemui Rikka, "Kau keren jika memakai pakaian bogu itu! haha" Rikka memuji Mayura. "Jangan mengejekku! Pertandinganku yg paling akhir. Jadi mungkin aku harus pemanasan dulu." Mayura menggembungkan pipinya.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Sementara itu.. Saat istirahat kedua baru dimulai dan Kise mau makan siang di kantin. Ia langsung di kerubungi fans-fansnya.

"Ahh Kise-kun! Aku minta fotomu! "
"Minta tanda tangan!"

Kise lalu terpaksa meladeni fans-fansnya ini. "Baiklah-ssu. Tapi bergantian ya? Aku juga mau makan siang dulu-ssu!"

Setelah cukup lama 20 menit ia meladeninya, tapi tidak selesa-selesai. Akhirnya pun ia kabur lagi gak sempet makan siang pula. "Maaf-ssu! Aku harus pergi besok lagi ya? Dahh!" katanya sambil melambaikan tangan kepada fansnya sambil berlari. "Tunggu Kise-kun! Kami belum selesai!" fans-fans masih mengejar~

"Aduh! Capek-ssu! Aku harus sembunyi dulu! Dimana ya?" gumamnya masih sambil berlari. Ketika ia melihat dojo yg ramai, "Ahh! Aku tau! Sembunyi saja di dojo yg sedang ramain itu-ssu! Mereka tak akan menemukan ku di sana-ssu!"

Saat sampai di dojo, Kise masuk ke dalam berbaur dengan sekitarnya. Kise lalu mulai berjalan-jalan di dalam dojo, kemudian ia menemukan kapten basketnya, "Kasamatsu-senpai!" katanya sambil berteriak dan mendekati Kasamatsu-senpai. Kasamatsu-senpai langsung menoleh untuk mencari sumber suara yg memanggil namanya. "Baka! Jangan sembarangan berteriak!" Kasamatsu-senpai kemudian menjitak kepala Kise saat Kise mulai berada di dekatnya. "Maaf-ssu! Wah ternyata selain basket, Kasamatsu-senpai ikut klub kendo ya? Hebat-ssu! Apa Kasamatsu-senpai ada pertandingan-ssu? Kok memakai bogu?"

"Ya. Hari ini aku akan bertanding. Tapi Cuma latihan tanding. Pertandinganku urutan terakhir. Jadi aku akan pemanasan dulu." Kasamatsu-senpai kemudian bicara.

"Begitu ya-ssu. Aku akan melihat mu bertanding-ssu. Pasti Kasamatsu-senpai akan menang!" Kise berbicara dengan penuh senyuman.

"Jangan terlalu yakin! Hari ini lawanku berat." Kasamatsu-senpai menjitak kepala Kise lagi.

"Ittai! Memangnya lawannya siapa-ssu?" Kise kembali bertanya.

"Nanti kau juga tau" Setelah itu Kasamatsu-senpai melakukan pemanasan.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)

Tak terasa, 2 pertandingan selesai. Kemudian tibalah pertandingan antara Kasamatsu-senpai dan Mayura.

Mayura kemudian bersiap "Mayura-san ganbatte kudasai!" Rikka berbisik.

"Ya!" Mayura menjawabnya dengan tersenyum.

Kise kemudian mencari tempat yg enak untuk melihat pertandingan kendonya. "Padahal awalnya aku ke dojo mau sembunyi saja-ssu. Malah tertarik melihat Kasamatsu-senpai tanding!"

Ternyata tempat Kise melihat pertandingan bersampingan dengan Rikka. "Wahh Kise-kun melihat juga ya? Melihat pertandingan Kasamatsu-senpai kan?" kata Rikka menyapanya.

"Iy-ya" Kise menjawabnya dengan terbata-bata. Dia khawatir kalau gadis di sampingnya ini termasuk fansnya yg akan mengejarnya lagi.

"Sepertinya takut dengan ku ya? Tenang saja aku bukan fans mu kok! Tak akan mengejar-ngejarmu lagi!" Rikka kemudian tertawa.

"Untunglah. Kau siapa-ssu?" tanya Kise.

"Heh? Kau tak mengingatku? Aku Takamori Rikka! Teman sekelasmu! " Rikka kecewa. Padahal dirinya dengan Kise itu satu kelas. Tapi Kise tak mengenalnya!

"Maaf-ssu. Aku tak ingat! hehe" Kise kemudian cengingisan.

"Hoi Kise Ryota!" tiba-tiba segerombol orang memanggil Kise. "Ahh kalian juga mau melihat Kasamatsu-senpai bertanding ya?" ternyata yg memanggilnya adalah tim basketnya. "Tentu saja kami mau liat! Kami akan mendukung Kasamatsu!" kata Hayakawa, salah satu rekan tim basketnya.

"Ku dengar lawannya berat hari berat." Komentar Moriyama.

"Memangnya siapa sih-ssu?" Kise masih penasaran.

Rikka yg mendengar percakapan Kise dengan tim basketnya langsung menyahut. "Kau tidak tau memangnya yg akan jadi lawannya Kasamatsu-senpai? Dia itu teman perempuan sekelasmu!"

"Heh? Kasamatsu-senpai lawan kelas satu? Perempuan lagi! Yg benar saja-ssu. Pasti menang Kasamatsu-senpai! Pertandingan ini gak adil dong-ssu!" Kise protes.

"Baka! Dia bukan lawan yg sembarangan! Dia, walaupun perempuan dia sangat hebat!" Tim basket Kaijo hampir menjerit membentak Kise.

"Heh? Memangnya siapa namanya?" Kise masih bertanya.

"Namanya itu..." Rikka saat mau menjawab. Ternyata pertandingannya pun dimulai.

(^.^ ) (^.^) ( ^.^)


See you next time.. See you in CHAPTER 2 :D