Title: Pelangi dan Senja
Author: AbracaForte—just call me Fo :)
Genre: Friendship (might be change soon)
Rated: T
Status: Chapter 1/?
Summary: Lee Sungmin kerap mendapatkan bullying dari seorang Choi Siwon. Sampai pada suatu saat, Cho Kyuhyun—siswa pindahan dari Amerika, datang dan mengulurkan tangan pada Sungmin.
Main Cast: Kyuhyun, Sungmin, Yesung, Siwon, Donghae, Eunhyuk
Disclaimer: I just own this fic :')
Warning: Terdapat aksi bullying yang tidak patut ditiru -_- alur cerita yang gak jelas sumpah. Maklum, author baru di fandom ini -_-
ENJOY! :D
.
.
.
"Seonbae, hentikan! Barusan aku kan sudah minta maaf!"
"Yah, memang, tapi aku tidak bisa memaafkanmu secepat itu. Teman-teman, pegangi dia, biar kita beri dia pelajaran sampai puas!"
"Tidak! Hentikan! HENTIKAAAN!"
xXx
"Nama saya Cho Kyuhyun, mulai hari ini saya akan bersekolah di sini. Mohon bantuannya." Pemuda berambut highlight itu berkata seraya membungkukan badannya dengan wajah yang dingin. Tanpa senyuman, tanpa kehangatan, tanpa aura bersahabat.
Langit kota Seoul pagi itu terlihat cerah. Awan putih menggulung-gulung di angkasa. Pagi itu di SMA Namgyu terdapat seorang murid pindahan yang datang dari Amerika, Cho Kyuhyun. Wajah tirus yang terbilang tampan dengan badan tinggi semampai menjadi kelebihannya. Namun sayang, wajahnya terlihat dingin dan menunjukan sikap tak bersahabat, membuat para penghuni kelas XI-2 merasa tak ingin mendekatinya.
"Nah, Kyuhyun-ssi, anda bisa menempati kursi yang kosong di sana itu," kata sang guru sambil menunjuk kursi yang paling belakang.
Tanpa banyak bicara lagi Kyuhyun berjalan ke arah bangku kosong yang ditunjuk sang guru barusan. Dan seperti biasa, wajahnya tidak menunjukan sikap persahabatan sama sekali. Entah karena SMA Namgyu adalah All Boys School atau memang dia tidak suka berteman. Kyuhyun duduk di bangku kosong yang paling dekat dengan jendela. Seraya meletakan tasnya di atas meja ia menoleh ke arah kanan. Sekarang di meja sebelahnya terdapat seorang murid laki-laki dengan wajah yang ditempeli banyak plester, sekilas Kyuhyun bisa melihat banyak luka-luka kecil yang terdapat di wajah pemuda itu. Tidak hanya pada wajah saja, ternyata di pergelangan tangannya pun terdapat luka-luka baret dan lebam.
Kyuhyun lalu memalingkan kepalanya dari anak itu dan mulai memandangi langit yang terlihat di balik jendela dan menghela napasnya, menghiraukan pelajaran matematika yang tengah diterangkan di depan kelas.
xXx
"Hei kamu, murid baru, ayo bangun!"
Kyuhyun membuka kedua matanya. Rupanya, selama pelajaran matematika diterangkan barusan ia tertidur dengan pulas sampai jam istirahat seperti ini. Maklumlah, baru tadi malam ia datang ke Seoul dan paginya ia sudah dipaksa untuk masuk ke sekolah barunya ini. Dari iris matanya yang gelap itu Kyuhyun bisa melihat pemuda yang membangunkannya itu memiliki rambut hitam dengan wajah yang imut.
"Mau apa kau?" tanya Kyuhyun ketus.
"Ish... ish... ish... kau ini kasar sekali sih? Setidaknya tanyakan namaku dong, aku kan tidak akan melakukan yang macam-macam," pemuda itu menggelengkan kepalanya. "Namaku Kim Jongwoon, tapi orang-orang biasa memanggilku Yesung."
"Oh, lalu?" jawab Kyuhyun.
"Aku disuruh untuk membawamu berkeliling SMA Namgyu, yah... berhubung akulah ketua kelas di sini."
"Aku tidak peduli dengan hal itu," ucap Kyuhyun ketus. Ia berdiri dari tempat duduknya, berjalan melewati Yesung yang berdiri di depan mejanya. Namun, dengan cepat Yesung menghentikannya. Membuat Kyuhyun kembali berhadapan dengannya.
"Kamu itu, bisa nggak sih lebih ramah sedikit?" tanya Yesung yang sudah mulai jengkel.
Kali ini Kyuhyun hanya terdiam. "Kamu mau membimbingku mengelilingi SMA ini kan?" Pemuda bermarga Cho ini lalu menepis tangan Yesung yang mencengkeram lengannya. "Kalau begitu cepat, jangan diam saja di situ."
Kyuhyun pun berjalan keluar dari kelas XI-2 dan diikuti oleh Yesung dengan wajahnya yang jengkel akan sikap Kyuhyun.
xXx
"Jadi, di sinilah ruang guru," jelas Yesung di ruangan kesekian yang mereka lewati. Pemuda berambut hitam ini hanya menghela napasnya berat. Wajar saja, sedaritadi Kyuhyun hanya memandang ke arah lain, seolah menganggap dirinya yang sudah sibuk menjelaskan sampai berbusa hanya patung pajangan.
Akhirnya, Yesung pun memutuskan untuk angkat bicara. "Cho Kyuhyun, kenapa sih kau itu—"
BRAK!
"Su-Suara apa itu?" tanya Yesung panik.
"Entah..." jawab Kyuhyun santai. Ia langsung berjalan ke arah sekumpulan murid lain yang penasaran dan mengerumuni asal suara tersebut. Dari sela-sela tubuh kerumunan tersebut, Kyuhyun bisa melihat seorang pemuda yang jatuh tersungkur. Di sisi lain, terlihat tiga orang siswa yang kelihatannya satu tingkat lebih tinggi dari pemuda yang tersungkur itu.
"Lee Sungmin..." gumam Yesung yang sudah berdiri tepat di sebelah Kyuhyun.
"Hah? Siapa?" namja bermarga Cho itu hanya terperangah.
"Sungmin, dia kan duduk di sebelahmu. Kau tidak tahu?"
Sejenak, Kyuhyun teringat dengan pemuda dengan banyak plester di wajahnya yang duduk di bangku sebelahnya. Oh, jadi namanya Lee Sungmin... pikir Kyuhyun dalam hati.
"Dia kerap dibully oleh mereka, Siwon-seonbae cs sejak sebulan yang lalu. Entah apa alasannya, tidak ada satu orang pun yang tahu," jelas Yesung seraya menunjuk salah seorang murid yang terlihat lebih menonjol di antara tiga orang tersebut.
"Lalu, kenapa tidak ada yang menghentikan perbuatan ini? Tindakan ini sudah termasuk tindakan kriminal kan?" seru Kyuhyun.
"Masalahnya, tidak ada yang berani untuk menghentikannya. Siwon-seonbae memiliki kuasa yang sangat besar di sekolah ini. Para guru pun pura-pura tidak melihat kejadian ini, sebab bila Siwon-seonbae, Donghae-seonbae, dan Eunhyuk-seonbae dikeluarkan maka mereka akan kehilangan tiga penyumbang terbaik terbaik mereka. Kasihan Sungmin... padahal dia orang yang baik..." ucap Yesung lirih.
"Ini semua memuakan!" tiba-tiba saja Kyuhyun menerobos barisan murid yang menonton kejadian itu tanpa melakukan tindakan apa-apa. Terdengar seruan tidak senang ketika Kyuhyun secara tidak sengaja menyenggol bahu mereka. Sesaat, langkah Kyuhyun terhenti ketika sebuah peristiwa yang terbilang keji terjadi.
"Sudah kubilang sujud padaku! SUJUD!" teriak seorang pentolan di dalam grup itu, Choi Siwon. Dua orang yang lain, Donghae dan Hyukjae—atau Eunhyuk, nama populernya, memegangi kedua lengan Sungmin dan mendorong kepalanya menuju lantai.
"Tidak mau!" seru Sungmin lantang.
"Mwo? Mau menantangku rupanya..." Siwon menginjakan kaki kanannya di pundak Sungmin. "Cepat sujud selagi aku masih berbaik hati padamu!"
"Tidak mau!" Sungmin masih berusaha menahan badannya agar tidak tunduk dan bersujud pada Siwon.
"Cepat, sebelum Siwonnie berubah pikiran!" kata Donghae.
"Atau, kau mau mendapat siksaan yang lebih dari ini?" tambah Eunhyuk yang tengah menjambaki rambut Sungmin dan sukses membuat namja itu meringis. "Cepat sujud!"
"TIDAK MAUUU!" teriakan Sungmin semakin menjadi.
Siwon yang sudah geram mengepalkan kedua tangannya dan bersiap meninju Sungmin dengan segenap kekuatannya. Sungmin hanya menutup kedua matanya, menyiapkan diri untuk menerima jotosan Siwon. Setidaknya, itu lebih baik daripada sujud pada Siwon dan kehilangan harga dirinya di depan orang banyak.
BUAK!
Sungmin bergidik. Suara pukulan terdengar sangat keras. Namun, Sungmin tak merasakan kesakitan apapun. Ia pun memberanikan diri untuk membuka kedua matanya. Kini kedua irisnya yang kecoklatan menatap ke arah seorang namja yang berdiri di depannya. Sepertinya, namja itu yang tadi telah melindunginya dari tinju Siwon. Rambutnya highlight dengan badan yang tegap. Rasanya ia pernah melihat orang ini. Ah ya, dia si murid pindahan itu, Cho Kyuhyun!
"Cukup! Hentikan perbuatan kalian sekarang juga!" seru Kyuhyun.
Yesung, yang berdiri jauh di belakang para kerumunan hanya bisa berpikir. Wah, ternyata dia bisa juga tidak cuek di saat seperti ini.
Siwon hanya terdiam. Ternyata tinjunya tadi salah alamat. Tapi tidak hanya Siwon yang diam tercengang seperti ini. Sungmin, Donghae, Eunhyuk, juga para murid yang lain ikut terdiam. Menciptakan suasana suram yang mencekam walaupun matahari bersinar cerah di luar sana.
Siapa dia? Pikir Siwon. Setahuku, Lee Sungmin tidak mempunyai seorang pun teman.
Kyuhyun mendelik, menatap dingin sekumpulan murid yang bertambah banyak jumlahnya hanya untuk memperhatikannya yang sudah main ikut campur urusan orang lain. Yah, setidaknya Kyuhyun mengakui hal yang satu itu. "Kalian juga, apa kalian tidak malu memperhatikan hal seperti ini dan tidak menghentikannya? Huh, menyedihkan sekali," ucap Kyuhyun sinis.
Beberapa murid terlihat jengkel, lalu pergi dari tempat kejadian tersebut. Sisanya hanya ikut-ikutan pergi walaupun masih ingin melihat pertengkaran ini. Yesung yang serius memperhatikan kejadian itu pun terlihat meninggalkan tempat tersebut. Tapi, ia tidak benar-benar meninggalkan peristiwa 'bersejarah' itu, ia hanya bersembunyi di balik tembok dan mulai menguping percakapan kelima orang itu.
"Siapa kau?" tanya Siwon dengan pandangan dingin.
"Siapa aku? Ini bukan saatnya untuk berkenalan dan berbincang-bincang sambil minum teh," kata Kyuhyun dengan senyum yang terlihat meremehkan.
Wajah Siwon kini semakin kusut. "Dengar, sekarang aku jadi semakin tidak menyukaimu. Bagaimana kalau kau mati saja?"
"Mati? Aku tidak takut dengan ancaman yang kekanak-kanakan seperti itu," jawab Kyuhyun yang masih tetap stay cool.
Siwon semakin geram dan jengkel dengan sikap Kyuhyun yang seakan-akan meremehkan dan menantangnya. "Bagaimana sebelum aku meninjumu lagi, kau tarik kembali perkataanmu dan sujud padaku. Mungkin, aku akan memaafkan dan melepaskanmu."
"Begini saja, bagaimana kalau kita balik keadaannya? Aku meninjumu, dan kau akan kulepaskan sebelum kau mati di tanganku?"
"Kau itu... BENAR-BENAR MENYEBALKAN!" dengan segenap kekuatan Siwon meninju Kyuhyun. Namun, dengan cepat Kyuhyun segera menangkis dan meninju balik Siwon.
"Siwonnie!" seru Donghae. Namja yang emosinya sedang naik itu pun segera melepaskan tangannya dari Sungmin dan melesat untuk menghajar Kyuhyun. Tapi, kali ini pun serangannya juga gagal, sebelum Donghae sempat memukulnya, Kyuhyun menghindar dan memukul punggung Donghae, membuat pemuda itu jatuh tersungkur.
"Sial!" geram Eunhyuk dan segera melepaskan Sungmin. Dengan gerakan yang sama ia memukul Kyuhyun. Dan sebelum mengenainya, Kyuhyun memberikan tendangan silang tepat di wajah Eunhyuk. Alhasil, namja yang rambutnya dicat itu mental beberapa meter dari tempatnya berdiri.
"Akh... sialan," geram Siwon dan segera berlari dari tempat tersebut lalu diikuti oleh Donghae dan Eunhyuk.
"Akhirnya mereka pergi juga..." gumam Kyuhyun.
Sungmin, yang dari tadi hanya diam tercengang akhirnya sadar dari lamunannya dan segera berdiri di sebelah Kyuhyun. "Hei, tadi kamu sudah menolongku ya? Gomawo!" seru Sungmin dengan senyumnya yang manis.
Kyuhyun tidak menjawabnya, tapi malah menatap Sungmin dengan tatapan dingin.
"Ah! Pasti luka ini sakit!" Sungmin menyentuh luka bekas tinjuan di pipi Kyuhyun. "Ini semua pasti gara-gara aku... mian..."
"Lepas!" Kyuhyun menepis tangan Sungmin dari wajahnya. "Berhenti menyentuhku, aku benci orang lemah sepertimu!"
Sungmin tersentak, kata-kata Kyuhyun barusan benar-benar sangat menusuk. Matanya pun langsung berkaca-kaca seketika.
"Tapi," tambah Kyuhyun. "Aku menyukai semangatmu untuk menolak. Lagipula, aku juga membenci sikap mereka. Mungkin aku akan membantumu untuk membebaskanmu dari tindakan keji mereka. Jadi bagaimana? Kita partner sekarang?" Kyuhyun tersenyum dan mengelurkan tangannya pada Sungmin.
Sungmin masih diam menatap Kyuhyun. Kini matanya sudah tak berkaca-kaca lagi dan ikut tersenyum dan menjabat tangan Kyuhyun. "Partner..."
.
.
~to be continued~
xXx
CLICK THIS BUTTON :)
V
V
V
