Dor...
Sebuah peluru di tembakan ke-arah pemuda yang memiliki surai scarlet. untunglah peluru itu tak mengenai tubuh pemuda itu.
"eh...kau tak bisa menggalahkan ku secepat ini.."ujar pemuda yang memiliki surai scarlet,seraya menembakan peluru pistol yang berjenis AK-47 ke arah pemuda yang lebih tinggi dan berkulit tan."kau..ingin membunuhku kan..?"ujar sang pemuda berkulit tan."tapi sayang-nya aku lebih licik dari-mu cih.."sahut pemuda berkulit tan itu pemuda yang memiliki manik heterokrom itu pergi meninggalkan pemuda yang lebih tinggi dari-nya.
"kau tak bisa kabur dari ku.."pemuda berkulit tan itu berusaha menggejar si surai scarlet,tapi dia kalah cepat dan memutuskan untuk berhenti menggejar si surai scarlet yang ia tak ketahui nama-nya bersurai biru gelap itu menggeluarkan ponsel flip-nya dan menelfon seseorang.
[halo..dengan kode..5674,aku baru saja ingin di bunuh oleh seseorang yang tak aku kenali hm... ciri-cirinya pemuda ,yang berambut merah terang,tolong sampaikan berita ini kepada warga tokyo agar berhati-hati.]
[baik kode diterima,kami siap akan memberitahu warga. dalam 29 jam berita tentang keberadaan pemuda yang ingin membunuh anda]
[terimakasih]
Setelah itu dia segera menutup sambungan telefon-nya dan berjalan menuju markas-nya."aku tidak akan terbunuh dengan orang seperti dia.."batin pemuda itu.
0o0o0
The Hunting knife
Disclaimer:
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Rate:
T*buat jaga-jaga
Genre:
Crime, Friendship
Mengandung unzur:criminal,kemungkinan typo,sepertinya kurang tsadest,absrud
Jadi sebelum baca niatkan dirimu...
0o0o0
Pemuda yang memiliki surai scarlet sekaligus mempunyai manik heterokrom itu,ternyata bernama Akashi Akashi Seijuro memiliki perusahan terbesar di jepang,dia juga salah satu pemimpin kelompok mafia,dan di malam ini dia sedang sial,saat ia hendak ingin membunuh detektif ternama di jepang yaitu Aomine Daiki,diri-nya malah ketahuan dan nyaris tertembak.
Akashi segera menelfon sahabatnya yang berkerja di rumah sakit miliknya sebagai Dokter otopsi yang berkerja di rumah sakit,ya Shintaro Midorima
[ne...moshi-moshi shintaro]
[ada apa kau menelfon ku malam-malam begini-nodayo?]
[begini,ahk..aku akui aku ini tak suka basa-basi,begini pagi-pagi kau harus datang ke tak peduli kalau kau ada acara lain,pokok-nya kau harus datang]
[aku tak bisa akashi,aku sibuk..kau tahu akhir-akhir ini tingkat kriminalitas di tokyo meningkat-nodayo]
[ah aku tak peduli...pokok-nya besok kau harus datang menemui ku...kalau tidak siap-siap kau di pecat]
Belum Midorima menjawab kata-kata yang di ucapkan akashi tadi,ia segera menutup sambungan telefon dan segera berjalan ke arah ujung gang kecil itu menembus ke arah jalan raya yang sudah sepi tentu saja sekarang sudah tengah malam,di jalan raya itu sebuah mobil mewah terpakir manis.
"tuan Seijuro-sama,bagaimana..?kau berhasil membunuh detektif aomine..?"tanya bodyguard-nya.akashi hanya melirik bodyguard-nya itu seraya berkata"ga usah ikut campur urusan-ku kalau kau tak mau nyawa-mu melayang di sini juga kan..?"bodyguard itu langsung diam."cepat antarkan aku kembali ke rumah..sekarang.."perintah Akashi, bodyguard itu langsung menancapkan gasnya dan meninggalkan jalan raya di dalam mobil,Akashi terus memikirkan cara agar dia bisa membunuh detektif itu...si.. Aomine.
"lihat...saja siapa yang masih bisa bertahan sampai titik akhir di permainan-ku"batin Akashi.
0o0o0
Pemuda yang tingginya hampir 2 meter itu kini sedang memasukan barang-barangnya ke dalam ranselnya,di wajahnya bertengger manis kacamata yang ber-bingkai bagian bawahnya wajahnya menandakan tampak kesal karna besok pagi-pagi sekali ia harus pergi menemui sahabat-nya. dirasa semua barangnya sudah di masukan kedalam tas ransel-nya tak lupa lucy item-nya.
Midorima Shintaro si maniak oha-asa dari smp-itu segera meninggalkan ruang otopsi yang hening dan suasana mencekam,bagi pemuda itu ruang otopsi adalah ruang yang biasa-biasa karna setiap hari-nya dia berkerja di dalam ruang itu,pemuda bersurai hijau lumut itu melirik jam tanggan.
"sudah jam 1 malam,rupa-nya"batin-nya,suara langkah sepatu-nya terdenggar di koridor rumah sakit,entah apa yang membuat pemuda ini mempercepat langkah-nya untuk keluar dari rumah sakit.
0o0o0
Sesampainya di apartement,midorima segera merebahkan tubuh-nya di kasur,melepaskan kacamata-nya dan menaruh kacamatanya di meja dia menutup -tiba terdenggar bunyi ponsel-nya,kesal...itu yang ia rasakan saat dia ingin beristirahat ponsel-nya berdering, kalau itu telfon dari kamar apartemen sebelah. dia tak akan mengangkatnya,maklum tetangga apartemen-nya itu agen mata-mata kepolisian jadi wajar kalau dia mencurigai Midorima yang pulang jam 1 malam.
[ah..ngapain kau telefon malam-malam..?bu..bukannya aku peduli-nodayo]
[cepat buka pintu apartemen-mu..]
[eh..nande?]
[sudahlah cepat buka]
Seperti-nya si penelfon memutuskan sambungan telefon-nya dan midorima memakai kacamatanya melangkah dengan gontai menuju pintu. terdengar ketukan pintu beberapa kali "iya..tunggu sebentar.."ujarnya di buka-nya pintu,saat sosok yang tak di undang bertengger manis di depan pintu Midorima hendak menutup pintu .ternyata benar tetangga-nya itu mencurigai-nya lagi.
"dasar bakao...aku ini ingin istirahat.."ujar Midorima kepada pemuda yang bersurai raven dengan poni belah tengah,ya Takao Kazunari agen mata-mata kepolisian,tanpa di persilahkan masuk Takao sudah duduk manis di sofa Midorima "cih agen mata-mata polisi macam apa dia..?"tanya Midorima dalam hati "jadi..kenapa kau baru pulang jam segini..?"tanya Takao menatap manik emerald milik Midorima.
"tentu saja karna kerjaan bodoh..cih.."Midorima segera melangkah ke dapur berniat ingin menggambil air untuk dirinya tidak akan memberikan minuman kepada Takao,jelas wong dia tsundere."aku curiga pada perkerjaan-mu itu..jangan-jangan kau ini bukannya dokter tapi malah seorang psikopat,yang gemar membunuh orang itu ya..?"tanya Takao.
Midorima muncul kembali dengan gelas di tanggan kanan-nya"berapa kali aku harus bilang pada-mu,aku ini Cuma dokter otopsi.. D.O.K.T.E.R O.T.O.P.S.I-nanodayo"eja Midorima,Takao Cuma meng-ohkan."shin-chan..minuman buat-ku manah..?"tagih Takao,Midorima yang lagi asik dengan ponsel-nya Cuma berkata "ambil sendiri sono di dapur-nodayo"
Skip time..
Akashi Seijuro kini sedang berdiri di depan jendela ruangan-nya,suasana yang damai,kini dia sibuk menatap langit musim panas ...
Tok..tok..tok..
Terdenggar ketukan pintu,dan Akashi segera mempersilahkan untuk masuk,"ah..ternyata kau shintaro.."sambut Akashi senang,pemuda surai hijau rumput ini Cuma menatap wajah sahabat-nya ini "aku kesini bukan-nya aku ingin... tapi karna,kau yang memaksa ku-nanodayo"ujar Midorima sambil menaikan kacamata-nya,lalu Akashi tertawa"dasar tsundere...baiklah mari kita bicarakan ke topik bicara.."Midorima segera duduk di bangku yang tak jauh dari situ.
"begini..sebenarnya aku menggundang-mu karna aku ingin memberimu sebuah tugas.."ujar si surai scarlet,Midorima langsung lesu dipikirannya sekarang adalah kalau Akashi memberinya tugas tambahan dia akan pulang sangat larut malam,dan si Takao yang menyebalkan itu akan bertamu lagi ke apartemen-nya."apa tugas itu-nodayo..?"Akashi menatap manik emerald Midorima"ku dengar kau tinggal di apartemen yang sama dengan agen mata-mata kepolisian ya..?"tanya Akashi penasaraan,Midorima Cuma mengganguk.
"hm...kalau begitu tugas mu adalah..."Akashi senggaja memberikan jeda di kalimat pembicaraan-nya"aku ingin..kau membunuh agen mata-mata itu bagaimana pun cara-nya agar dia mati.."Midorima yang mendengar-nya merasakan seperti bertemu dengan malaikat pencabut nyawa,tentu saja dia tak berani membunuh orang."aku tak bisa membunuh orang-nodayo"ujar-nya,akashi segera mendekat ke arah Midorima."eh..aku ga salah dengarkan..?tadi kau bilang apa Shintaro..?"tanya Akashi bagai macan yang ingin menerkam mangsanya.
"aku tak ingin membunuh orang-Nodayo"kata Midorima sekali lagi,ternyata ucapan-nya ini menimbulkan emosi si manik heterokrom tersebut naik,Akashi segera mencekik leher Midorima"jangan membantah...ucapan-ku.."Midorima berusaha melepaskan tanggan Akashi dari leher-nya akan tetapi kepala-nya sudah ditodong pistol yang berjenis yang berjenis AK-47."kau harus melakukan-nya suka atau tidak suka.."ujar Akashi yang tetap menodongkan moncong pistol-nya ke arah kepala midorima."sebenar-nya kau ini psikopat? –nodayo"tanya midorima,akashi Cuma tertawa.
"ahaha..iya aku ini memang dalang dari semua-nya,aku yang membunuh sebagian warga kota tokyo,aku pula pemimpin kelompok mafia di tokyo.."ujar akashi,midorima tetap berusaha melepaskan tanggan satu akashi yang masih mencekik leher-nya,setelah dia berhasil melepaskan tanggan akashi dari leher-nya,akashi menarik pelatuk nyaris...nyaris...saja menggenai kepala pemuda bersurai hijau.
"eh..kau bisa mengghindar juga...lumyan..tapi aku yakin kau tak bisa mengghindar kali ini.."tiba-tiba saja akashi menodongkan pistol AK-47 tepat di bagian jantung midorima."cepat kau setuju dengan tugas yang ku berikan atau kau akan mati disini.."ujar akashi..menatap manik emerald midorima,lalu dia mengalihkan pandangan-nya "atau kau minta mati dengan cara yang lebih tragis lagi..?hmm...bagaimana kau ku buat mati dengan aku menusuk mu denggan cara hunting knife..?bagaimana apa kau mau..?"akashi segera menggeluarkan pisau kecil-nya dari saku,midorima memejamkan mata-nya sebentar.
"oh ayolah...tidak elit sekali dokter otopsi mati gara-gara ditusuk hunting knife milik sahabat-nya sendiri"ujar midorima dalam hati,akashi masih menodongkan pistol-nya ke arah jantung midorima"pilih saja shintaro,aku menarik pelatuk pistol ini atau aku akan menusuk jantung-mu dengan hunting knife-ku..?"ujar akashi,pada akhirnya midorima menyerah juga "baiklah aku akan membunuh takao kazunari-nanodayo"ujar midorima,akashi segera tersenyum dan menarik pistol-nya dan menaruh di atas meja tapi dia masih memegang pisau-nya itu.
"bagus..kenapa kau tak bilang dari tadi Shintaro..dan ternyata namanya Takao kazunari..dia teman lama-mu kan...?"ujar si manik bernafas lega,tanpa di duga midorima akashi menggoreskan pisau-nya ke lengan kanan midorima dan darah segar menggalir."akashi..apa yang kau lakukan,bukannya aku sudah menuruti permintaan mu-nodayo ?"tanya midorima sambil menutupi luka-nya,agak sedikit perih memang..akashi menggulanggi aksinya pada lenggan kiri darah segar menggucur deras dari kedua lenggan midorima."hey akashi kau ini memang sudah gila..aku ini sudah mengikuti perintah-mu"sahut midorima.
Setelah itu,akashi menjilat pisau-nya yang meninggalkan bercak darah di hunting menatap akashi tak percaya,benarani sekali dia melakukan hal itu,apakah lidah-nya tak tergores..? "kau tadi sudah menolak dua kali,dan sebagai ganjaran-nya aku melukai lenggan-mu itu.."ujar akashi sambil memasukan pisau-nya ke jas."tapi sekarang aku meniramanya-nodayo"midorima masih sibuk menggelap darah yang terus keluar dari kedua lenggan-nya menggunakan jas kedokterannya."akashi aku boleh meminta sesuatu..?"tanya midorima.
"kau minta apa..?obat..?alkohol..?perban..?atau kau ingin aku menambah goresan luka kecil di muka-mu..?"ujar akashi memasang tampang psikopatnya"argh..bukan itu ,aku minta racun yang bisa membunuh Takao-nodayo"akashi tertawa dan menupuk pundak midorima"oke aku akan membelikan racun sianida untukmu.."midorima melonggo dan menggeleng"bukan sianida,tapi aku ingin kau membelikan-ku sebuah racun...memang sih ini racun yang langka aku tak tahu kalau kau bis.."
"TENTU SAJA AKU BISA MEMBELI-NYA"bentak akashi,ini membuat midorima tersentak kebelakang"jadi...apa yang kau minta shintaro..?"tanya akashi kembali dengan nada bicara normalnya,midorima menarik nafas.."aku membutuhkan racun dimethylmercury..racun ini akan membunuh takao kazunari perlahan-lahan..dan efek-nya baru kerasa saat 4 bulan..."ujar midorima, manik heterokrom milik akashi membulat "APA 4 BULAN..?LEBIH BAIK KAU MEMBUNUH-NYA DENGAN FISIK DARIPADA MENGGUNAKAN OBAT-OBATAN SHINTARO"bentak akashi lagi,"ta..tapi aku ini dokter..jadi aku membunuh-nya lewat racun.."kata midorima sambil menaikkan kacamata-nya.
"lebih baik aku membelikan-mu racun sianida daripada racun yang langka itu tapi membunuh dengan cara sangat lambat.."ujar akashi,midorima Cuma memperhatikan luka di kedua lenggan-nya"lebih baik kau sekarang pergi...dan berkerja.."midorima menarik nafas lega mendenggar ucapan tersebut keluar dari mulut akashi.
0o0o0
Sesampainya di rumah sakit beberapa perawat dan dokter menanyai-nya karna kondisi midorima yang kacau "astaga midorima ada apa dengan kau..?,kedua lengganmu tergores..dan jas dokter-mu banyak bercak darah..kau tak apa-apa..?"kira-kira seperti itu pertanyaan yang keluar dari mulut mereka sedangkan midorima menjawab."tadi di jalan menuju rumah sakit,saat aku turun dari mobil-ku,tiba-tiba ada orang yang menyerang-ku denggan hunting knife.."
Tentu saja midorima harus berbohong kalau dia menggatakan yang sejujur-nya kalau akashi yang melakukan-nya mungkin mereka akan menelfon pihak kepolisian dan mungkin saja akashi dendam pada midorima dan suatu hari akashi berniat untuk membunuh midorima dengan cara yang kejam-nya itu...
Saat dia masuk ruang otopsi,seorang dokter dan satu polisi sudah berada di ruangan itu "ah..kemana saja kau selama ini midorima..?"tanya dokter itu,midorima melirik ke arah polisi yang berambut hitam."sebentar...kenapa ada polisi di sini-nodayo?"dokter itu tersenyum "tadi sebelum kau datang ke sini,ada 2 polisi yang mendapat luka hunting knife..sepertinya kau juga mendapat luka dari si hunting knife ya..?"tanya dokter itu,midorima Cuma mengganguk "aku selamat,tapi teman-ku tidak..dia tertusuk pisau di bagian jantung-nya." Ujar polisi yang berambut hitam.
Midorima segera menggenakan sarung tanggan dan melihat korban hunting knife di depan-nya."untung saja hanya lenggan-ku yang tergores pisau akashi,dan ini pasti ulah akashi.."batin midorima.."maaf bolehkah saya membalik tubuh mayat ini...?"tanya midorima pada dokter yang ada di samping-nya"aku dari tadi berfikir seperti itu..tapi aku terlalu takut untuk membalik tubuh-nya.."ujar dokter muda itu,lalu mereka membalik mayat polisi yang berambut agak coklat.
"wah..wah..lumayan juga..."kata midorima sambil menekan jarinya ke luka mayat polis itu."tusukannya dalam sekali-nodayo.."polisi berambut hitam itu meringgis kesakitan saat midorima menekan jari-nya ke luka yang ternyata dalam."pantas saja dia meninggal,tusukan pisau kecil itu...menggenai jantung-nya.."ujar midorima pada dokter yang ada di damping-nya setelah itu mereka berdua membalik mayat itu ke posisi semula."boleh aku tahu..bagaimana kejadiaan-nya..?"tanya dokter muda itu.
'"saat itu dia turun dari mobil patroli dia hendak ingin mengisi bensin..tiba-tiba ada pemuda bersurai merah yang menusuk teman-ku denggan pisau-nya...aku segera turun untuk menyelamatkan-nya padahal saat itu kondisinya sudah tergeletak di jalan dan darah terus menggucur deras dari arah dada kirinya"ucap polisi itu.
"boleh aku tahu siapa nama-mu dan nama teman-mu itu-nanodayo?"tanya midorima.."namaku kasamatsu yukio,dan teman-ku bernama sakurai ryo.."ujar-nya di saat yang seperti ini ponsel midorima berdering, begitu melihat nama yang tertara di ponsel midorima dia segera meminta izin untuk meningggalkan ruang otopsi "maaf saya harus menggangkat telfon sebentar..permisi"dan 3 detik kemudian tubuh midorima sudah mengghilang dari ruang otopsi.
[moshi-moshi akashi..kenapa kau menelfonku..?]
[aku dengar 1polisi lagi masih hidup ya..?]
[oh kasamatsu yukio..dia masih hidup walau di bagian perut-nya terdapat sebuah goresan yang lumayan dalam-nodayo dan kau membunuh teman-nya ya..yang berambut coklat..?benarkan-nanodayo..?]
[jadi yang belum mati itu nama-nya kasamatsu yukio,hmm menarik..juga aku boleh minta tolong padamu shintaro..?]
Midorima mengghela nafas,mau tidak mau dia harus menerima apapun permintaan dari surai scarlet itu agar nyawa-nya tak melayang dan berakhir tragis seperti sakurai ryo.
[baiklah...kau mau apa-nodayo?]
[aku mau kau membunuh teman yang satu-nya lagi..]
Hening..
[entahlah..kau harus membunuh-nya dengan cara apa,dengan obat kek,fisik kek atau apalah pokoknya kau harus membunuh-nya..ingat itu..]
[baiklah kalau itu yang kau mau...]
Midorima segera ke ruangan ke dokterannya menggambil pisau kecil,menyelipkan pisau itu di jas ke dokterannya dan kembali ke ruang otopsi."maaf..boleh aku berbicara dengan kasamatsu-san di ruang otopsi berdua saja.."ujar midorima setengah memohon,dan dokter itu meninggalkan ruang otopsi."jadi kau hanya mendapat luka kecil di bagian perut mu itu-nodayo"midorima berjalan ke arah belakang polisi itu dan kasamatsu protes "hah hanya luka kecil kau bilang..? ini dalam-nya 1,75 cm dan panjang-nya 21 cm...ini yang kau bilang luka kecil..?"
Tanpa di duga midorima langsung menusuk kasamatsu yukio dari belakang tepat di arah jantung-nya "ini yang nama-nya luka berat-nanodayo"lalu midorima mencabut pisau-nya dari dada kasamatsu seketika jas ke dokteran midorima kecipratan darah kasamatsu,"wah..aku menusuk-nya terlalu dalam bahkan luka-nya lebih dalam daripada luka teman-nya.."midorima segera membersihkan pisau-nya mencuci-nya dengan alkohol dan membuang-nya ke tempat sampah agar tidak di temukan barang bukti,untungnya dia memakai sarung tanggan jadi saat menyentuh baju kasamatsu tidak meninggalkan sidik jarinya,dan sebelum dia mencuci pisau-nya dan membuang-nya dia melukai lenggan kanan-nya lagi agar tak di curigai bahwa dia yang membunuhnya.
Kali ini dia membuat goresan cukup panjang dan darah segar mengucur deras, sengaja dia tak menggelap darahnya. membuang pisau dan sarung tanggan di tempat yang berbeda midorima keluar ruang otopsi dan berpura-pura minta tolong"tolong..tolong saya.."lalu beberapa dokter dan perawat menghampirinya"ya ampun dokter midorima-kun kau mendapat goresan luka dari hunting knife lagi..?"kata salah satu perawat "masalah-nya kasamatsu-san mendapat luka,yang sama seperti sakurai-san aku tadi takut sekali..tiba-tiba ada orang yang masuk ke dalam ruang otopsi dan mengincar kasamatsu-san..a..argh..dia juga melukai ku –nodayo"
Kata midorima sambil menunjukan luka-nya"apa..kasamatsu meninggal..?"tanya dokter,itu midorima mengganguk.."lebih baik kau urus dulu luka-mu itu biar aku yang urus jasad kasamatsu.."dokter itu segera menuju kearah ruang otopsi,midorima di papah bersama beberapa perawat tanpa di sadari midorima tersenyum,misi-nya sukses untuk membunuh polisi yang bernama kasamatsu yukio"selamat tinggal kasamatsu-san.."batin midorima.
0o0o0
Akashi yang sedang menonton tv yang diarahkan ke chanel berita,tersenyum lebar.
"diberitahukan bahwa dua polisi meninggal dengan luka di dada kiri-nya sepertinya luka ini akibat hunting knife..dan seorang dokter otopsi juga menjadi korban..kedua lenggan-nya penuh dengan luka pisau..baiklah saya langsung mewawancarai detektif aomine-sama.."
Kuping akashi langsung berdiri mendengar aomine mendapat gelar –sama.
"menurut anda siapa pelaku-nya detektif aomine-sama..?,hm...menurut saya pelakunya tidak lain pelakunya adalah pemuda yang tingginya kira-kira 170cm lebih dikit itu dan ia memiliki mata heterokrom,janggan lupakan surai scarlet-nya itu.."
Akashi langsung mematikan tv "dasar...sampah detektif tolol...tunggu saja kau akan mati di tanggan-ku..lihat saja nanti dan untuk shintaro...terimakasih untuk membunuh yukio..dengan cara yang mirip seperti aku membunuh ryo.."akashi tersenyum.
0o0o0
Author note:
Hua gomenasai..buat yang nge-fans sama kasamatsu yukio dan sakurai ryo..mereka bedua mati huee...maaf-kan saya kalau tadinya mau buat ff tentang AkaKuro...maaf-kan saya juga soal Ejaan Yang Disempurnakan masih serambutan dan maafkan saya juga kalau kurang tsadest adegannya-ssu...entah kenapa author-nya milih cerita yang genre karna genre ini langka punah malah juga di indo tingkat criminal lagi tinggi jadi terinspirasi ehehe..BTW lanjut ga nih,mohon untuk review ya ^o^
