Catatan Kesialan

Author : Xihun

Genre : Romance, Humor, Friendship.

Cast : Xi Luhan (Wu Luhan), Oh Sehun.

Support Cast : All EXO Member and others.

Warning : This Story is Mine! ^^ Don't Bashing chara.

.

Chapter 1 : Immposible is nothing!

.


.

Suara mesin pemnyedot debu bergema dari sebuah apartemen minimalis. Terlihat seorang yeoja cantik mengarahkan mesin tersebut sampai ke sudut-sudut ruangan sambil sesekali menyeka keringatnya. Setelah ruang tidur tersebut bersih dari debu, ia pun melangkah ke sebuah ruangan yang lebih kecil. Ruangan yang berkertas dinding warna warni dengan aneka mainan didalamnya. Yeoja itu pun meletakkan mesin penyedot debu di satu sudut dan melangkah pelan kea rah box bayi yang terletak tak jauh darinya. Tampaklah wajah malaikat seorang bayi yang sedang tertidur.

Beberapa menit ia mengamati wajah aeginya yang sedang tertidur, senyuman manis pun terpatri di bibir tipisnya. Tak lama ia mengangkat pelan aeginya dan menggendongnya. Sang bayi pun menggeliat pelan dan kembali terlelap di dekapan eommanya. Yeoja itu pun memindahkan aeginya ke kamar yang baru saja ia bersihkan. Setelah merasa aeginya nyaman tidur di kasur, yeoja itu kembali ke kamar sang aegi mengambil mesin penyedot debu dan segera membersihkan kamar aegi tercinta.

30 menit sudah waktu yang ia habiskan untuk membersihkan ruangan aegi beserta ruang tamu. Kini waktunya membersihkan gudang sebelum aeginya terbangun. Yeoja itu bergegas ke gudang yang berada di dekat kamar mandi. Pengap, itu yang ia rasakan ketika masuk ke dalam gudang. Sudah lumayan lama setelah kelahiran aeginya ia belum sempat membersihkan gudang. Terkikik pelan karena telah melanggar ucapan sang naempyeon yang melarangnya melakukan pekerjaan berat karena belum ada sebulan yeoja itu melahirkan aeginya.

Tersadar kembali dari lamunannya yeoja itu pun segera memindah-mindahkan kotak karton yang menghalangi jalan dan menumpuknya di sudut ruangan. Ia pun menyalakan mesin penyedot debu dan mulai membersihkan lantai gudang. Setelah bersih ia pun mencoba membuka lemari tua di sebelahnya untuk memasukkan beberapa barang agar gudang terlihat lebih rapi. Tapi baru saja ia menarik pintu lemari, sebuah kotak karton jatuh menimpanya. Ia meringis pelan merutuki kesialannya siang ini. Ia berjongkok dan membereskan benda-benda yang berceceran di lantai kemudian memasukkannya kembali ke dalam kotak karton, hendak memasukkan sebuah notebook sampai ia terkesiap. Dilihatnya notebook itu. Tak asing, pikirnya. Ia membuka halaman pertama notebook itu.

"Catatan kesialan milik Xi Luhan"

Ia memekik senang. Ia menemukan kembali notebook yang sangat bersejarah baginya. Ia terkikik kecil mengingat hal itu. Kali ini ia berpikir sangatlah konyol untuk memiliki sebuah catatan kesialan. Mungkin akan lebih elit jika itu Lucky Notebook.

Lamunanya kembali pecah ketika mendengar aeginya menangis. Sangat sayang jika harus meletakkan notebook itu di gudang. Ia memutuskan untuk membawanya ke kamar. Segera ia berjalan lebih cepat karena tangisan aeginya makin terdengar nyaring.

.


.

Tak adalagi suara tangisan. Aegi manis itu kembali tertidur di dekapan eommanya. Luhan dengan amat sayang mendekap sang aegi sambil menyanyikan lagu lullaby untuk aeginya. Setelah merasakan aeginya sudah tertidur lelap Luhan pun menidurkan aeginya ke kasur dan menyelimutinya. Merasa lelah Luhan ikut berbaring disamping aeginya. Benar apa kata nampyeonnya, seorang yang baru bersalin pasti akan merasa lebih lelah dari biasanya.

Teringat sesuatu Luhan pun mengambil notebook tadi di meja nakas. Kembali berbaring Luhan mulai membaca halaman pertama notebooknya. Senyum geli terpatri di bibirnya. Ia kembali mengenang masa remajanya.

.


.

"Soo eonni! Camkaman!" Teriak Luhan sambil berusaha menyeimbangkan jalan Kyungsoo yang begitu cepat.

"Kau sangat lamban Lu! Kita harus segera mencetaknya. Kau tau hari ini hari terakhir batas pengumpulan tugas! Chronic lateness learning to leave it behind! You must know it." Seru Kyungsoo panjang lebar.

"Yeah I know it Do Kyungsoo. But, aren't you know? Engkelku masih sakit karena jatuh kemarin." Rengek Luhan.

Kyungsoo pun berhenti tiba-tiba, membuat Luhan menabrak punggungnya.

"YA! KENAPA KAU TIDAK MEMBERITAHUKU!" Pekik Kyungsoo.

Luhan pun menutup telinganya, kalian tahu? Suara teriakan Kyungsoo bisa melebihi 3 oktaf, itu kata Luhan.

"Bagaimana aku mengatakannya, eonni tidak pernah bertanya" Cibir Luhan sambil mengerucutkan bibirnya imut.

"Yasudahlah… Sekarang kita cetak tugas ini lalu berdebat lagi." Ucap Kyungsoo akhirnya sambil merangkul Luhan.

Kedua sahabat itu berjalan beriringan di trotoar sambil menjinjing sebuah bungkusan berisi tugas yang telah tercetak. Senyum lega dan puas terpancar dari mimik wajah keduanya.

"Kembali kesekolah dan meletakkan tugas-tugas ini di meja Cho Songsaenim. Ah! Eonni… apa kau ingat kalau hari ini kau akan menepati janji untuk mentraktirku Bubble tea?" Tanya Luhan dengan mata berbinar.

"Nde, aku tidak akan pernah melupakan janjiku." Jawab Kyungsoo sambil tersenyum.

"Ah eonni, kau yang terbaik!" Seru Luhan sambil memeluk Kyungsoo.

Namun saat Luhan melepaskan pelukkannya sebuah motor sport putih melaju kencang di samping Luhan, membuat Luhan terkaget dan hampir jatuh. Sang pengendara motor pun menoleh sebentar dan kembali melaju kencang. Luhan yang shock pun tersadar dan memaki namja yang hendak menabraknya itu.

"Lu… Luhan, tugasmu, YAAMPUN TUGASMU LU!" Pekik Kyungsoo.

Dan Luhan pun menangis melihat tugasnya berceceran di pinggir jalan. Ia harus mencetak ulang tugasnya.

.


.

Luhan menyedot bubble teanya, ia mengunyah pelan jelly dan menelannya tersenyum riang setelahnya. Kyungsoo pun terheran melihat sahabatnya. Baru saja Luhan menangis dan memaki-maki sekarang ia tersenyum-senyum riang, sungguh moodswing yang sangat…

"Sungkyunkwan University." Ucap Luhan.

"Ne?" Tanya Kyungsoo dengan ekspresi O.O andalannya.

"Ada apa dengan ekspresimu eonni? Aku bilang Sunkyunkwan University. Namja yang tadi mahasiswa Sunkyunkwan." Jawab Luhan.

"Lalu?" Tanya Kyungsoo lagi.

"Aku berimajinasi kalau aku masuk Sunkyunkwan. Bertemu namja itu dan balas dendam. Ahhh… sangat menyenangkan." Jelas Luhan.

"balas dendam? Yaampun Lu… hanya masalah kecil, kenapa harus balas dendam. Lagi pula kau tidak tau siapa dia, dia jurusan apa, bahkan wajahnya saja kau tidak tahu" Tungkas Kyungsoo.

"Dia jurusan kedokteran. Jaket yang ia pakai sama persis dengan jaket YiXing jie jie. Lagi pula… aku tidak bersungguh-sungguh. Hanya berkhayal" Jelas Luhan sambil mengerlingkan matanya pada Kyungsoo.

"Aih Kau ini… ada-ada saja" sahut Kyungsoo malas.

Luhan hanya tertawa sambil menulis di notebooknya. Kesialan pertama yang ia dapatkan di tahun ajaran baru.

.


.

Keesokan harinya di kelas XII Society 4, suasana gaduh memenuhi kelas tersebut. Luhan dan Kyungsoo dengan anteng memainkan gadget mereka. Ya, mereka sedang melakukan hobby mereka. Fangirling saat jam pelajaran kosong.

"Yaaa~ Kai… kenapa kau begitu tampan!" Pekik Kyungsoo tertahan melihat liputan tentang idolanya. Kim Jong In dengan nama panggung Kai adalah dancer serta rapper berbakat yang sedang naik daun.

"Kulitnya hitam Soo eonni~" Ledek Luhan.

"Aniya… itu bukan hitam tetapi gelap. Gelap yang eksotik dan sexy." Bela Kyungsoo.

"Aih… Kulit seputih susu juga sangat sexy." Cibir Luhan.

"Tapi mana ada namja yang memiliki kulit seputih susu, kau mulai berkhayal lagi Luhan-ie" Ucap Kyungsoo.

"Ada… aku pernah melihat namja yang seperti itu." Tutur Luhan.

"Jinja? Nuguya?" Tanya Kyungsoo.

"Emmmm….." Luhan pun mengingat-ngingat kembali.

"Namja sialan yang hampir saja menabrakku. Telapak tangannya sanga putih!" Seru Luhan.

"MWO?"

.


.

"Saya akan membagikan formulir ini. Formulir untuk melakukan test masuk ke Sungkyunkwan University. Kelas kita hanya mendapatkan bagian 3 lampir formulir. Memang Ujian Negara masih 3 bulan lagi, tetapi Sungkyunkwan sudah meminta rekomendasi calon mahasiswa/mahasiswi baru. Jadi siapa yang berminat dan juga cerdas yang berminat dengan formulir ini?" Tanya Cho Songsaenim mengakhiri penjelasannya.

1… 2… baru dua orang yang mengangkat tangan Seo Joo Hyun dan Choi Sooyoung.

"Ada lagi selain Seo Joo Hyun dan Choi Sooyoung?" Tanya Cho Songsaenim.

Dengan gugup Luhan pun mengangkat tangannya.

"Ya… Xi Luhan, apa kau yakin?" Tanya Cho Songsaenim.

Luhan pun mengangguk yakin.

"Baiklah, kalian bertiga harap sepulang sekolah ke ruangan saya untuk mengumpulkan kembali formulir yang telah kalian isi. Dan kita juga akan mempertimbangkan jurusan yang akan kalian ambil sesuai dengan minat dan kemampuan kalian."

Cho Songsaenim pun membagikan ketiga formulir.

"Baiklah, sekarang buka buku paket halaman 265 dan kerjakan soal objektif. Kita akan latihan soal hari ini.

"Kau gila Xi Luhan" Ucap Kyungsoo.

"Gila apanya?" Tanya Luhan sambil fokus mengisi formulir.

"Masuk Sungkyunkwan. Kau tau syarat masuk sungkyunkwan sangat tinggi. Sainganmu pun akan berat. Ditambah kemampuanmu yang pas-pasan." Jelas Kyungsoo.

"Kau meragukanku eonni?" Tanya Luhan sambil menatap Kyungsoo tajam.

"Bu-bukan begitu Lu…"

"Apa eonni lupa kalau Yi Xing jie jie mahasiswi sungkyunkwan? Ia pasti bisa membantuku lulus tes." Tungkas Luhan.

"Ya… kau mau masuk dengan koneksi?" Tanya Kyungsoo.

"Ck… ia Yi Xing jie jie pasti masih punya soal-soal test dan kisi-kisinya. Koneksi itu yang aku maksud. Bukan koneksi dalam arti menyimpang." Jelas Luhan.

"Syukurlah… aku kira… tunggu. Kau bilang Yi Xing jie jie punya soal-soal test…OMO! Jangan bilang kamu akan mengambil…"

"Yap. Aku akan mengambil jurusan kedokteran!" Seru Luhan yakin.

.


.

Luhan mengetuk pintu ruangan Cho Songsaenim dengan sopan ia masuk ke ruangan itu dan disambut baik oleh Cho Songsaenim. Ternyata Seohyun dan Sooyoung sudah berada terlebih dahulu disana.

"Baik… berikan formulir tadi. Saya ingin membacanya dulu" Suruh Cho Songsaenim.

Luhan pun menyerahkan formulirnya dan diterima baik oleh Cho Songsaenim. Dengan seksama Cho Songsaenim membaca formulir luhan

"Kau yakin Luhan? Jurusan Kedoketran yang bertolak belakang dengan jurusanmu saat ini. Akan sangat sulit. Kecuali untuk jurusan Keperawatan, mungkin masih ada harapan." Ucap Cho Songsaenim.

Raut wajah Luhan pun berubah, ia lupa akan kenyataan yang satu itu. Sebaliknya Seohyun menatap luhan dengan pandangan sinis. Dan Sooyoung yang menggelengkan kepalanya pada Luhan.

"Benarkah itu Cho saenim?" Tanya Luhan.

"Benar. Untuk membawamu ke jurusan kedokteran sangat sulit bahkan tidak mungkin. Tapi untuk membawamu ke jurusan keperawatan, saya akan mendukung dan membantumu sampai akhir." Jelas Cho Saenim.

"Bolehkah saya diberikan waktu untuk memikirkannya?" Tanya Luhan.

"Tentu saja. Saya tunggu keputusanmu besok. Sekarang kalian bisa pulang." Ucap Cho Saenim.

"Kami permisi saenim" Ucap Mereka bertiga.

.


.

"Jurusan kedokteran? Hahaha kau hanya bermimpi Luhan-ssi" Ucap Seohyun sinis.

"Seo! Jaga ucapanmu" Sooyoung mengingatkan.

"Diam! Hei, Xi Luhan… seorang siswi yang tidak menonjol di kelas ingin masuk kedokteran atau keperawatan? Hanya dalam mimpimu anak manis." Sindir Seohyun sambil menatap Luhan intens.

Luhan yang awalnya menunduk pun berani menatap mata Seohyun. Seohyun yang kesal pun mendorong Luhan.

"Beraninya kau menatapku!" Seru Seohyun.

Luhan tak menjawab, ia terlalu kesal. Seohyun kembali menyindir Luhan yang tak akan mungkin masuk Kedokteran ataupun Keperawatan.

Luhan yang tak tahan melangkah pergi. Tak peduli dengan jeritan Seohyun yang menyuruhnya kembali. Kata-kata Seohyun terlalu menyakitkan untuk Luhan.

Kejadian hari ini akan Luhan tulis di notebooknya sebagai hari paling sial yang pernah ia alami.

.


.

"Aku Pulang!" Teriak Luhan.

Ia pun berjalan cepat meleewati ruang keluarga menuju tangga yang membawanya menuju kamarnya di lantai dua. Tidak menghiraukan panggilan Mamanya Luhan membanting keras pintu kamarnya.

"Xing-ie, ada apa dengan adikmu?" Tanya Zi Tao.

"Mollayo Ma… biar aku susul dia" Jawab Yi Xing.

Sementara di dalam kamar, Luhan mulai terisak. Apakah mustahil baginya? Keperawatan pun tak masalah. Ia ingin seperti jie jienya, ingin membuat Mama Papanya bangga memiliki dua anak yang sama-sama bergelut di dunia kesehatan. Walaupun otaknya pas-pasan, ia busa belajar bukan?

"Luhan-ie?" panggil Yi Xing. Ia pun mendekati adiknya dan mengelus sayang surai madu adiknya.

"Apa yang terjadi? Apa yang membuatmu terusik?" Tanyanya lembut.

"Jie jie…" Luhan pun menangis dipelukan jiejienya. Ia menceritakan semua keluh kesahnya dan penghinaan yang Seohyun berikan. Yi Xing sesekali mengusap punggung Luhan agar adiknya kembali tenang.

"Kau tahu Luhan? Tidak ada orang bodoh di dunia. Semua memiliki bakat masing-masing dan jika diasah, bakat itu akan membawamu menuju sukses. Bahkan orang pintar belum tentu sukses. Jie jie percaya kalau kamu memiliki bakat seperti jie jie. Walau kemungkinan menjadi dokter sudah tertutup. Kamu pasti bisa menjadi perawat. Yakinlah. Immpossible is Nothing Dear" Jelas Yi Xing.

Ya… immpossible is nothing.

.


.

Hari kelulusan pun tiba, sejak hari dimana Luhan sangat terpuruk. Dengan dukungan jie jienya ia belajar keras dan terus berusaha. Dan apa hasilnya? Ia berhasil lulus Ujian Negara dengan hasil memuaskan, bahkan ia diterima di Sungkyunkwan University jurusan keperawatan. Dihari itu Luhan menangis bahagia, memeluk ijasahnya dan memeluk erat sahabatnya Kyungsoo.

Jika Luhan diterima di Sungkyunkwan University jurusan keperawatan, maka Kyungsoo diterima di Inha University jurusan Art of Voice. Ia ingin mewujudkan cita-citanya menjadi penyanyi.

Sementara Yi Xing melihat adiknya dari jauh dengan senyum bahagia dan rasa bangga yang luar biasa kepada adiknya. Ia berjanji akan membimbing adiknya semampu yang ia bisa.

.


.

Dengan santai Luhan berjalan di koridor Universitas. Ia baru saja menyelesaikan kelas pertamanya. Kelas akan dimulai 30 menit lagi, sepertinya Luhan mempunyai waktu untuk sekedar mengisi perut. Ia segera menuju Cafetaria untuk membeli beberapa potong roti dan susu strawberry kesukaannya. Luhan pun memasukkan makanannya kedalam tas dan menuju taman belakang kampus. Biasanya taman belakang kampus sedang sepi-sepinya pada jam seperti ini.

Luhan pun mendudukkan dirinya dibawah pohon Mae, dan mulai memakan satu rotinya. Luhan sedikit tersedak ketika mendengar suara dari balik pohon, suara seperti Musik RnB? Penasaran Luhan pun mengintip ke balik pohon dan terkesiap ketika menyadari ia tak sendirian di tempat ini.

Luhan menatap namja yang sedang tertidur pulas dengan bersandar di balik pohon, tak lupa dengan headphone , asal suara music RnB tadi. Namja yang lumayan tampan, eh tidak! Sangat tampan. Bila di deskripsikan namja itu memiliki rambut yang halus kecoklatan, mata yang luhan yakini sangat indah jika tidak terpejam, hidung yang mancung dan bibir yang tipis. Dan jangan lewatkan kulitnya yang sangat bersih seputih susu! Tunggu… seputih susu, Luhan pun mengingat-ngingat dimana ia pernah melihat namja dengan kulit seputih susu.

"Gyut!"

Belum Luhan selesai mengingat, tangannya ditarik tiba-tiba oleh seseorang. Luhan memejamkan matanya karena kaget.

"Sudah puas menatapku hoobae manis?"

"Deg!"

Apa ini? Perasaan apa ini? Hanya dengan mendengar suaranya Luhan merasakan desiran aneh pada dirinya. Luhan hanya diam.

"Saat sunbaemu bertanya hendaknya kamu menjawab. Tunjukkanlah sopan santunmu" Bisik namja itu kemudian menatap Luhan dan tersenyum.

Untuk kesekian kalinya Luhan terpesona akan namja diatasnya ini.

"Ahahha… tidak perlu takut, aku sama sekali tidak marah." Ucap namja itu sambil membantu Luhan bangun.

Luhan tetap diam, ia masih terpesona sepertinya.

"Hei…" Panggil namja itu sambil menepuk-nepuk pipi Luhan.

"Eh… Joseunghamnida sunbaenim! Saya tidak bermaksud lancang…" Ucap Luhan tersadar akan lamunannya.

"Akhirnya kau mau berbicara juga, hahaha gwaenchana. Salahku juga karena mengagetkanmu. Mahasiswa baru?" Tanya namja itu.

"Ne, Sunbaenim! Xi Luhan imnida, Mahasiswi jurusan keperawatan. Mohon bimbingannya!" Seru Luhan sambil membungkukkan badannya.

Namun namja itu hanya tertawa. Luhan pun heran, apa ada yang salah? Pikirnya.

"Tidak usah terlalu formal. Oh Sehun, Jurusan Kedokteran" Ucap namja itu akhirnya bersuara setelah tertawa. Ia pun mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Dan Luhan pun membalas uluran tangannya.


.

.

.

.

To be continued

.

Ya, Xihun kembali dengan ff baru. *ditendang* Mianhae, story Xihun yang Kaisoo itu filenya hilang. dan otak udh buntu bgt alias WB, jadi entah kapan aku bakal lanjutin itu fict. sebagai gantinya aku bikin ff ini. *bows* Aku sangat berharap jika kalian mau menunggalkan review, sebagai penyemangat dan obat untuk WB saya *yeah~

Jadi silahkan di teview ^^