Occult Club
.
X/1999 © Clamp
.
Warning :: Boys love, maybe OOC, Typo/miss typo, bahasa baku dan tidak baku untuk dialog, etc.
.
First fic in this fandom, hope you like it ^^
.
.
"...namu amida butsu... Pergilah kau ke alammu!"
Ofuda dilempar, disusul suara ledakan dan kilat cahaya.
"Arrghhh!"
"Namu amida butsu... namu amida butsu..."
"Arghh!" Erangan dan rintihan memilukan terdengar diiringi dengan kepulan asap putih.
"NAMU AMIDA BUTSU!"
"Argh..." Suara erangan dan rintihan itu mulai melemah lalu pelahan menghilang.
Fuuma menangkup kedua tangannya didepan dada dan memejamkan mata. "Semoga jiwamu tenang di alam sana."
Ritual pengusiran arwah selesai. Pemuda tampan beriris amber itu menggulung tasbih dan memasukannya ke dalam saku. Dia baru saja melakukan exorcise terhadap roh jahat yang sering mencelakakan manusia dan memakan korban jiwa di perlintasan kereta.
"Meskipun dia arwah yang jahat, kau tidak boleh terlalu kasar begitu, Fuuma."
Fumma menolehkan kepala untuk menatap seorang pemuda berwajah innocent yang melempar senyum ramah.
"Arwah jahat memang pantas mendapatkan perlakuan kasar, Subaru-san."
"Aku setuju denganmu, Fuuma. Tapi ngomong-ngomong kemampuanmu semakin hari semakin meningkat saja." Kali ini pemuda tampan berkaca mata menimpali.
"Hehe... Jangan terlalu memuji begitu, Seishiro-san." Fuuma tertawa canggung, meski dalam hati dia merasa bangga karena bisa melakukan pengusiran arwah sendirian. Padahal dia yang paling amatir disini.
Fuuma berhenti tertawa sebelum menyadari sesuatu. "Oh ya, dimana Kamui?"
Tiga orang yang berdiri di depan perlintasan kereta api itu mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencari keberadaan seseorang. Sebelum melihat sebuah kepala melongok dari balik pohon.
"Mengusir hantunya udah selesai belum?" tanyanya, masih berpegangan pada pohon. "Ngeri banget, deh."
Mendengar itu Subaru hanya tersenyum maklum, Seishirou menghela nafas, sementara Fuuma menghampiri Kamui dengan wajah kesal.
"Kamui! Exorcise macam apa kau ini? Kenapa malah sembunyi disaat yang lain sedang menantang bahaya, hah?"
Kamui mendengus, menatap Fuuma dengan pandangan acuh. "Habisnya ngeri. Lagian apanya yang menantang bahaya? Kau sendiri bisa kan menanganinya?"
"Jadi kalau aku bisa menangani sendiri kau bisa santai-santai, begitu?" Alis Fuuma bertaut kesal.
"Iya, dong. Lagipula kau tahu kan kalau aku takut hantu." Kamui menjawab dengan cueknya dan mulai melangkah meninggalkan Fuuma, membuat Fuuma semakin jengkel.
"Apa kau bilang? Kau ini menyebalkan sekali! Padahal kemampuan supranaturalmu sangat kuat, tapi kau malah takut. Pokoknya lain kali kau tidak boleh sembunyi apalagi kabur." Fuuma bersungut-sungut.
"Bodo amat, lagian aku nggak minta diberi kemampuan supranatural, kok."
"Hey, kau ini..."
Subaru dan Seishirou hanya menggelengkan kepala melihat pertengkaran kedua sahabatnya. Sudah menjadi hal biasa bagi mereka melihat Fuuma dan Kamui bertengkar. Mereka berempat memang sudah bersahabat sejak duduk dibangku Sekolah Dasar. Kini mereka telah duduk dibangku kelas 1 SMU.
Subaru Sumeragi, Seishiro Sakurazuka, Kamui Shirou, dan Fuuma Monou. Mereka berempat adalah remaja yang memiliki kemampuan supranatural. Mampu melihat arwah, roh, hantu dan hal-hal gaib yang tidak bisa dilihat orang biasa. Hal ini disadari pertama kali oleh Kamui, saat dia masih kecil. Dia sering melihat orang-orang berwajah mengerikan disekitarnya. Tetapi saat dia menanyakannya kepada orang lain perihal apa yang dilihatnya, ternyata orang lain tidak melihat apa yang dia lihat. Saat itulah Kamui menyadari, jika yang dia lihat adalah arwah.
Kamui pertama kali menceritakan kemampuan melihat arwahnya kepada Subaru saat mereka duduk dibangku Sekolah Dasar. Bak gayung bersambut rupanya Subaru juga memiliki kemampuan yang sama seperti Kamui, bahkan Subaru mampu melakukan exorcise seperti kemampuan utama keluarga Sumeragi yang dikenal sebagai kelurga onmyoji. Hal ini cukup lama mereka simpan berdua, sampai kemudian Seishiro dan Fuuma mengetahuinya. Tidak ada yang menyangka jika Seishiro juga memiliki kemampuan supranatural. Seketika itu Kamui merasa bahwa dia tidak sendirian.
Diantara mereka berempat hanya Fuuma yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan supranatural. Atau bisa dibilang, kemampuan supranaturalnya paling lemah diantara mereka berempat. Fuuma tidak mampu melihat arwah atau roh, Fuuma hanya bisa merasakan keberadaannya saja. Dia juga tidak memiliki kemampuan exorcise, meskipun begitu diantara mereka berempat Fuuma-lah yang paling pemberani. Bahkan jika dibandingkan dengan Kamui yang memiliki kekuatan supranatural yang paling besar tapi justru yang paling penakut. Tak jarang saat Kamui melihat arwah atau hantu dia justru lari atau bersembunyi.
Saat mereka tanpa sengaja masuk di SMU yang sama, Fuuma memiliki ide untuk mendirikan Occult Club di sekolah mereka. Club yang ditujukan untuk mereka yang memiliki kemampuan supranatural. Subaru dan Seishirou langsung menyetujuinya, tapi tidak dengan Kamui. Karena dia yang paling anti berhubungan dengan dunia gaib atau hantu.
Sebenarnya Kamui tidak mempermasalahkannya, asalkan dia tidak dilibatkan dalam club yang menurutnya konyol itu. Tapi karena dia dipaksa oleh Fuuma untuk menjadi anggota, Kamui jadi menentangnya mati-matian. Karena itu, meski Kamui tercatat sebagai anggota club dia yang paling malas mengikuti kegiatan club.
Sejauh ini club itu hanya beranggotakan mereka berempat saja, dengan diketuai oleh Subaru. Kegiatan mereka adalah menyelidiki kasus-kasus yang berhubungan dengan dunia gaib, di sekolah, dirumah atau dilingkungan sekitar mereka. Tak jarang mereka mendapat job untuk mengusir arwah.
.
.
To be continued
.
.
Hay... yoroshiku, aku author baru disini panggil saja Fay. Sebenarnya udah lama banget main ke fandom ini dan pengen banget bikin fic tentang OTP kesayangan (SeiSub dan FuuKam) dari tahun 2013 yang lalu. Tapi baru kesampaian sekarang karena saat itu Fay gak ngerti cara publish fanfic dan gak ada sarananya juga :"
Adakah yang berminat ama fanfic ini? Fay tes dulu, klo ada respon paling tidak 2 atau 3 review Fay bakal lanjutkan. Fay gak bakal bkin fic panjang-panjang kok takut gak bisa namatin :" Klo nggak ada respon, Fay gak akan lanjutkan.
So, kalau ada saran atau kritik atau uneg-uneg yang lain silakan isi kotak review kalian. Fay tunggu ya... Bye-bye ^^
