My childhood friend.
Summary : tetang anak perempuan yang menyukai sahabatnya dari kecil(?) gomen, kami ga bisa bikin summary, langsung baca aja yaa ^^"
Warning : judul sama cerita rada ngaur, isinya kegalauan semua(?), abal, typo.
Rin POV
Hujan salju mulai menyelimutiku, angin kencang mulai mengayun ayunkan rambutku, kumpulan salju di tanah mulai menenggelamkan kakiku.
Sesekali terlihat uap dari mulutku. Setetes air bening mulai jatuh dari mataku. Mulutku mulai bergetar.
Tidak lama kemudian, isak tangisku mulai terdengar. Ku tutup mulutku secepatnya agar tidak terdengar orang lain. Ku hapus air mataku, dan segera berdiri dari tempat duduk itu.
Aku menutup mulutku dengan syalku dan langsung berlari pulang kerumahku.
Normal POV
Rin berlari pulang kerumahnya. Pada saat ia berada di depan rumah Len, ia berhenti sebentar.. "Len, apakah kau masih mengingat sahabat kecilmu ini?"
Ia langsung berlari lagi pulang kerumahnya.
Sampai di rumahnya ia mengganti baju tebalnya dan membuka album foto miliknya.
"Aku merindukanmu Len, kau pasti sudah melupakanku bukan? Kau jarang menghampiriku sekarang, sekarang kau sudah sangat cuek"
"Kau tahu, setiap hari aku melewati rumahmu..aku ingat pada saat kita masih kecil, kita bermain bersama dirumahmu, setiap aku kerumahmu, kau memberikanku es krim rasa jeruk"
Rin langsung menutup album fotonya..
"Kau sudah banyak berubah Len.."
Dia berbaring di tempat tidurnya dengan tatapan kosong ke arah langit langit kamarnya.
"Dinginnya hari ini...aku lapar.."
Dia mengambil jaketnya dan keluar dari rumahnya itu.
.
.
.
"..." Len menatap salju dengan tatapan kosong. Ntah apa yang ia pikirkan.
"Len? Kau kenapa?" Tanya perempuan berambut kuning panjang diikat yang ada disampingnya sekarang.
"Eh? Tak apa.." Jawab Len sambil mengeleng gelengkan kepalanya.
"Umm...bagaimana kalau kita makan malam di restoran itu?" Tanya perempuan itu.
"Okay"
Mereka berdua masuk ke restoran itu layaknya pasangan serasi.
"Len, kita duduk disini aja bagaimana?" Tanya perempuan itu sambil menunjuk meja yang ada disampingnya.
"Ohh..boleh..Neru mau makan apa?" Tanya Len kepacarnya itu yang bernama Neru.
"Aku ngikutin pesanan yang dipesan Len saja.."
"Oke, Pelayann~! Kami mau memesan" Panggil Len sambil mengangkat tangannya. Tak lama kemudian seorang pelayan berambut hijau tosca datang.
2 anak remaja itu terlihat sedikit kaget melihat pelayan itu yang ternyata adalah temannya.
Kemudian pelayan itu pergi lagi dan mereka berbincang bincang sambil menunggu pesanan datang.
Tanpa mereka ketahui, ada sepasang mata yang melihat mereka dengan tatapan sayu. Mata itu sudah mulai memproduksi air bening yang tergumpal di sudut mata itu.
"Kau saja tak menyadari keberadaanku, padalah aku berada disampingmu. Walau bukan tepat disampingmu, hanya berjarak beberapa meter..."
"Dan kau pasti sudah bahagia kan dengan Neru-chan? Kau tau? Aku sudah mencintaimu sejak kecil tahu!"
Rin. Itulah dia.
Tak lama kemudian pelayan berambut tosca datang ke arah Rin.
"Rin-chan..."
"Miku-chan..."
"Ku mohon jangan begitu lagii..."
Miku mulai duduk disamping Rin. Yap, Miku adalah sahabat dekatnya Rin. Dia kerja sambilan di restoran ini untuk memenuhi uang sekolahnya. Walaupun sudah diberi uang sekolah tambahan dari orangtuanya yang berada diluar negri.
"Aku tak apa kok.." Ucap Rin sambil memainkan sedotan jus jeruk yang ada didepan mulut mungilnya.
"Aku tau perasaanmu, dia hanya..."
"Dia hanya apa? Dia melupakanku kan?"
Miku hanya bisa bersedih melihat sahabat baiknya itu bersedih.
Keheningan pun menyelimuti mereka berdua.
"Miku! Cepat kerja lagi!" Ucap temannya Miku yang ada di bagian kasir.
"Eh? Maaf! Nee...Rin-chan, gomen aku harus melayani orang lain dulu, yang sabar ya Rin-chan, aku tak mau melihat sahabatku bersedih yaa..." Ucap Miku sambil lari ke arah meja pelanggan yang lainnya.
Sesekali Rin melirik ke arah 2 pasangan itu. Mereka benar benar sudah akrab, padahal baru pacaran 2 hari yang lalu.
Mereka bersenang senang, tertawa bersama... Itu membuat Rin teringat dengan masa lalunya.
Perasaan Rin sekarang ini, antara senang dan sedih. Senang karena melihat sahabat lamanya tersenyum gembira, sedih karena sahabat lamanya itu pasti sudah melupakannya.
Kasih sayang Rin terhadap sahabat lamanya itu -Len- , sudah melebih kasih sayang seorang sahabat.
Tak lama kemudian setelah jus jeruk telah dihabiskan. Rin pamit pulang dahulu kepada Miku.
Tak sengaja Rin melewati meja Len dan Neru.
"Miku..aku pulang dulu ya..."
"Iya..hati hati Rin...jangan bersedih yaa~"
Rin langsung keluar dari restoran tanpa melirik ke meja Len dan Neru sedikit pun.
.
.
'Rin?'
Akhirnya...nahh, minna~ tenang~ ini masih bersambungg~ tebakk, nanti endingnya happy ending atau sad ending? oh ya, gomen kalau kependekan dan terlalu gimanaaa gitu^^" (?)
Len : kok aku disini jahat sama Rin?
Mia : sengaja! HAHAHA
Mato : Mia, lu buat dari kegalauan lu yak?
Mia : iyaa, ntah , lagi galau banget nih, jadilah korbannya fic ini~
Neru : aim kaminggg~!
Rin : *buang Neru* Neru! Lu ngerebut len dari gua awas lu!
Mia : woi nakk, sabarr...it jas fanfik okey?
Mato : rip eng lu. Okeh minna...review please?
