Assassination Classroom © Yusei Matsui

Karma Kena Karma © Kaos Oblong

Akabane Karma x Shiota Nagisa

.


.

Nagisa gagal paham kenapa Karma senang sekali kalau dia memakai pakaian perempuan. Padahal sudah tahu Nagisa memiliki pengalaman buruk dengan pakaian semacam itu. Lagi pula dia kan laki-laki, bagaimana bisa berpakaian seperti perempuan. Walau dilihat dari sudut manapun, Nagisa tahu akan banyak orang yang salah kira dia perempuan dengan rambut birunya yang panjang, ditambah lagi tinggi badan yang terbilang terlalu pendek untuk ukuran laki-laki.

Kadang Nagisa ingin menjawil hidung Karma karena walau bagaimanapun, lelaki sadis yang jahil itu sikapnya semakin hari semakin menyebalkan setelah status mereka resmi berubah dari teman mesra menjadi pacaran. Kalau tahu akan begini, lebih baik Nagisa menolak tawaran Karma buat jadi pacarnya.

Bicara soal pakaian perempuan, sekarang Nagisa sedang mengenakannya. Pakaian ala pelayan lengkap dengan bando renda yang tersemat cantik di kepala. Nagisa tidak nyaman, tapi Karma tampaknya tidak peduli. Dasar mesum. Dikiranya enak apa memakai gaun sepuluh senti di atas lutut. Belum lagi kaus kaki panjang hingga melintasi betis. Dan jangan lupakan wedges yang menghiasi kakinya.

"Ayo kita jalan-jalan, Nagisa-chan!"

Nagisa ingin menjitak kepala Karma demi ubi yang digemari Isogai. Dia jadi merasa aneh sendiri, sudah tahu tidak suka tapi tetap menurut juga keinginan yang mulia Karma Daratista. Mungkin karena jurus mata anjing terbuang milik Karma mendobrak pertahanannya. Belum lagi diancam akan menyebarkan foto-fotonya yang sedang memakai pakaian suster, lengkap dengan suntikan jumbo di tangan.

Begitulah anak setan. Semua kehendak harus dituruti. Nagisa tidak punya pilihan.

Mereka berjalan-jalan di kawasan Shibuya. Banyak orang-orang yang memandanginya sampai kepala mereka seakan patah. Memalukan. Nagisa ingin lenyap saat itu juga. Karma justru tertawa pecah ketika melihatnya ngambek.

"Jangan marah, sehabis ini kau boleh meminta permintaan apapun padaku, Nagisa-chan~"

Selain menyandang gelar anak setan, Karma juga pintar merayu. Rayuan setan.

"Apapun?"

Karma mengangguk mantap.

Oke, Nagisa bisa memikirkan pembalasan dendam untuk Karma. Walau bagaimanapun dia tidak terima kalau harus memakai pakaian perempuan terus saat kencan. Nagisa jadi berpikir sebenarnya Karma tidak menyukainya sebagai laki-laki. Yah, bergalau-ria bisa dilakukan nanti, yang penting sekarang nikmati dulu kemenangan lelaki berambut merah itu. Nagisa tersenyum-senyum.

"Ohoho, ternyata sekarang kau mulai terbiasa ya."

Nagisa tidak menyahut, dia justru melemparkan senyum paling lebar pada Karma. Untungnya Karma tidak sadar kalau senyumnya itu adalah senyuman setan yang bersembunyi di balik wajah malaikat. Mari kita lihat nanti akan jadi seperti apa Karma kalau memakai pakaian pelayan, lengkap dengan bando berenda serta kaus kaki panjang dan wedges.

.

.

SELESAI


Author's Note: Sebenernya udah lama kepingin nulis di fandom ini, tapi baru kesampean sekarang. Salam kenal, minna! Kritik dan saran diterima dengan senang hati.